Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Rancangan Alat Bantu untuk Meminimasi Gaya Tekan (Fcomp) pada Lempeng Tulang Belakang Bagian Bawah (L5/S1) Helianty, Yanti; Mona, Citra; Wahyuning, Caecilia S.
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 16, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.436 KB)

Abstract

ABSTRAKDalam pekerjaan sehari-hari banyak kegiatan penanganan material (material handling) yang dilakukan secara manual, terutama pada industri skala kecil. Penanganan material secara manual untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan cedera pada leher, bahu, tangan maupun tulang belakang. Salah satu faktor penyebab cedera adalah posisi kerja yang salah atau ketidaknyaman selama bekerja. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan alat bantu pada proses mengangkat beban yang mampu meminimasi gaya tekan pada lempeng tulang belakang bagian bawah (L5/S1), dengan kriteria besarnya gaya yang ditimbulkan tidak melebihi batasan angka normal (Action Limit) yang direkomendasikan oleh NIOSH. Dari uji coba diperoleh bahwa alat bantu ini menghasilkan gaya tekan (Fcomp) pada lempeng tulang belakang (L5/S1) yang berada dibawah batasan angka normal (Action Limit).Kata kunci: Manual material hadling (MMH), cedera otot, gaya, beban kerja ABSTRACTMany material handling activities (material handling) are conducted manually in daily work , especially on a small scale industry. Manual material handling (MMH) for extended period can cause musculoskeletal disorder, injury to the back neck, shoulders, hands and spine. One of the factors causing the injury was the wrong working posisition or uncomfortable position during work. This study envolved in designing a divice which is capable to minimize force exterded on undercarriage backbone plate, such that the force level does not exceed the normal number definition (Action Limit) recommended by NIOSH. Through experiments isutilysation og the device, it is proven that the device is capable in minimizing the forces (Fcomp) exerted to the backbone plate (L5/S1) well under the Action Limit.Keywords: Manual material hadling (MMH), musculoskeletal disorder, moment, workload
Model Peningkatan Reliabilitas untuk Produk Food Processor yang Dijual dengan Garansi Helianty, Yanti; Prastiani, Indri; Prssetiyo, Hendro
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 16, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.885 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mencoba mengaplikasikan model peningkatan reliabilitas untuk produk yang dijual dengan garansi yang telah dikembangkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Beberapa model yang telah dikembangkan masih ada yang sebatas pada pengembangan model secara teoritis dan umum. Untuk itu dalam penelitian ini dikembangkan model dengan menggunakan produk nyata sebagai objek studi. Keandalan dari produk tersebut dipengaruhi oleh keandalan komponen-komponennya. Agar kerusakan produk dan klaim dari konsumen dapat dikurangi maka keandalan produk harus ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan keandalan komponen pembentuk produk tersebut yaitu dengan menentukan parameter desain produk. Peningkatan reliabilitas dapat memberikan keuntungan yaitu penghematan ongkos garansi, akan tetapi peningkatan reliabilitas tersebut mengakibatkan peningkatan ongkos investasi dan ongkos produksi. Parameter desain yang optimal diperoleh dengan memaksimumkan penghematan total ongkos yang merupakan selisih antara penurunan ongkos garansi dengan penambahan ongkos investasi dan ongkos produksi untuk peningkatan keandalan.Kata kunci: Garansi, Food Processor, Safety Factor, peningkatan reliabilitas. ABSTRACTThis research attempted to apply the model pertaining to reliability improvement for guaranteed sold product that has been develoved in previous studies. Some of the models were still theoritical and general. Hence in this research we developed a model which used real product as object of the study. The reliability of this product was influenced by its component reliability. To decrease the damage and claim of consumer, the reliability of this product must be increased. One of ways to improve reliability is by determining design parameter. The reliability improvement could give advantage, through minimize guarantee cost, but however this reliability improvement caused the increase of investment and production cost as well. The optimal design parameter was obtained by optimizing the total cost which was the difference between the decrease of guarantee cost and the increase of investment cost plus production cost to increase the reliability.Keywords: Warranty, Food Processor, Safety Factor, Reliability improvement.
Usulan Perbaikan Sistem Kerja dengan Pendekatan 10 Phsycal Ergonomics Principles di Bengkel Sepatu Cibaduyut Anugrah, Gumilang; Rispianda, Rispianda; Helianty, Yanti
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.021 KB)

Abstract

Bengkel sepatu Dheshe merupakan salah satu industri rumahan yang memproduksi berbagai macam sepatu wanita. Proses produksi yang dilakukan di bengkel sepatu ini masih dilakukan secara konvensional dan banyak melibatkan peran manusia terutama pada salah satu stasiun kerja yaitu pembentukan muka dan sol sepatu, sehingga perlu diperhatikan faktor-faktor kenyamanan dan keamanan bekerja yang bertujuan untuk mengurangi kekuatan dan tenaga yang dikeluarkan juga untuk mengurangi resiko cedera saat bekerja. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki suatu sistem kerja dapat dikategorikan dalam beberapa prinsip ergonomi, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan 10 phsycal ergonomics principles (Maclead, 2000) yang disajikan kedalam bentuk tabel checklist untuk memudahkan pada saat evaluasi suatu sistem kerja. Perbaikan yang diberikan berdasarkan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, meliputi perancangan fasilitas kerja seperti meja dan kursi kerja pada stasiun kerja pembentukan muka dan sol, usulan penambahan peralatan kerja seperti tempat penyimpanan untuk bahan baku, usulan fixture pembentukan muka dan sol sepatu, dan pemilihan peralatan kerja yang sesuai dengan standarnya. Analisis yang dilakukan adalah meliputi analisis postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) dimana terdapat penurunan skor dari 8 menjadi 4, juga analisis mengenai pengaruh dari perkakas dan peralatan kerja yang diusulkan untuk kondisi saat ini seperti tang catut, pisau seset, dan palu. Kata Kunci : Sistem Kerja, Ergonomi Fisik, Analisis Postur Kerja
USULAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN KANVAS REM PADA TRUK DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. X Ramadhan, Sabbihisma Robbi; Helianty, Yanti; Mustofa, Fifi Herni
REKA INTEGRA Vol 4, No 2 (2016): Edisi Keempatbelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.625 KB)

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan beton. Dalam pengantaran beton tersebut kepada konsumen, perusahaan menggunakan kendaraan truk. Selama ini PT. X melakukan perawatan pada truk apabila terjadi kerusakan dan akibat dari kerusakan itu memerlukan penggantian komponen. Komponen kanvas rem adalah komponen kritis karena paling sering mengalami kerusakan. Komponen tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena dapat menimbulkan kerusakan pada komponen penunjangnya. Metode age replacement digunakan untuk menentukan waktu dilakukan penggantian komponen kanvas rem sebelum terjadi kerusakan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh waktu penggantian komponen kanvas rem pada kilometer 6000 dengan biaya sebesar Rp 111,47/kilometer.   Kata Kunci: Truk, Komponen Kritis, Jadwal Perawatan.   ABSTRACT PT. X is a company engaged in concrete manufacture. In the concrete delivery to consumers, the company uses trucks. During this time PT. X performs maintenance for trucks only if there are damages occurred and part changes would be needed. Brake pads are the critical component because these part damaged oftenly. The damage of these component can also affect the supporting components performance. Age replacement method is used to determine time of replacement brake pads before damage occurs. Based on the calculations, time replacement brake pads at kilometer 6000 at a cost of Rp 111,47/kilometer.  Keywords: Truck, Critical Components, Maintenance Schedule.
Perbaikan Lingkungan Kerja Pada Bagian Permesinan Dengan Kriteria Beban Fisiologis Kerja Helianty, Yanti; Ario, Muhammad Guntur D; Wahyuning, Caecilia Sri
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.833 KB)

Abstract

Pengukuran aktivitas kerja pada dasarnya merupakan pengukuran besarnya tenaga yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya. Salah satu kriteria pengukuran aktivitas kerja manusia adalah dengan pendekatan beban fisiologi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi beban fisiologi pekerja dalam bekerja, salah satunya adalah lingkungan kerja. Kondisi lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran tenaga selama bekerja. Lingkungan kerja yang baik dapat mengurangi pengeluaran energi selama bekerja. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbaikan sistem lingkungan kerja sehingga dapat meminimasi beban fisiologis pekerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pengukuran beban fisiologi dari kegiatan kerja manusia biasanya ditentukan berdasarkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Dari hasil analisis terhadap rancangan lingkungan kerja yang baru, beban fisiologis yang ditimbulkan lebih ringan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan denyut jantung yang lebih rendah dari sebelumnya. Kata Kunci : Kondisi lingkungan, kriteria fisiologis, perancangan, denyut jantung ABSTRACT Measurement of activity work basically is  measurement the level of energy needed by a worker at work. Once of the criteria of the work measurement is a physiological burden approach. Most of the factors can caused physiological burden, one of them is work environment. Condition of work environment is represent one of the factor influencing the level of expenditure of energy during working. Good work environment can decrease expenditure of energy during working.This study  envolved in designing a work enviromental system which is capable to minimize physiological burden that finnaly can improved the productivity. Physiology criterion of human being working activity is usually determined pursuant to speed of exhalation and heartbeat. Through analisys to the new work environment, the heartbeat is more light than before. Here seen that new environmental is better than existing condition now because can give low physiological impact than previous condition Keyword : Condition of environment, physiological criterion, scheme, heartbeat
PENINGKATAN KEANDALAN PRODUK MELALUI DESAIN ULANG KOMPONEN PRODUKYANG DIJUAL DENGAN GARANSI Prastiani, Indri; Helianty, Yanty; Prassetiyo, Hendro
REKA INTEGRA Vol 1, No 4 (2013): Edisi Keempat
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.448 KB)

Abstract

Penelitian ini mencoba mengaplikasikan model Helianty (2007) mengenai model peningkatan reliabilitas untuk produk yang dijual dengan garansi. Dalam model Helianty (2007) masih sebatas pada pengembangan model secara umum, untuk itu penellitian ini menggunakan produk food processor untuk diaplikasikan kedalam model tersebut. Keandalan dari produk tersebut dipengaruhi oleh keandalan komponen-komponennya, komponen yang paling berpengaruh yaitu motor dan pisau. Agar kerusakan produk dan klaim dari konsumen dapat dikurangi maka keandalan produk harus ditingkatkan, salah satu cara untuk meningkatkan keandalan komponen pembentuk produk tersebut yaitu dengan cara menentukan parameter desain yang direpresentasikan kedalam bentuk safety factor. Peningkatan reliabilitas dapat memberikan keuntungan yaitu penghematan ongkos garansi, akan tetapi dari peningkatan reliabilitas tersebut mengakibatkan peningkatan ongkos investasi dan ongkos produksi. Parameter desain yang optimal diperoleh dengan memaksimumkan penghematan total ongkos yang merupakan selisih antara penurunan ongkos garansi dengan penambahan ongkos investasi dan ongkos produksi untuk peningkatan keandalan. Kata kunci: Garansi, Food Processor, Safety Factor, Reliability improvement. ABSTRACT This research attempted to apply the model of Helianty (2007) pertaining to increase of reliability for guaranteed sold product. The model of Helianty (2007) was solely developed in general, thus this research used food processor product to apply into the model. The reliability of this product was influenced by its component reliability, one of which influencing was motor and blade. To decrease the damage and claim of consumer, the reliability of this product must be increased. One of ways was by determining design parameter represented into form of safety factor. The increase of reliability could give advantage, namely economizing guarantee cost, however this reliability increase caused the increase of investment and production cost as well. The optimal design parameter was obtained by optimizing the economizing of total cost which was the difference between the decrease of guarantee cost and the increase of investment cost plus production cost to increase the reliability. Keywords: Warranty, Food Processor, Safety Factor, Reliability improvement.
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KWH METER PRIMA 1110 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN PT.INTI (PERSERO) Fadhilah, Fitri; Helianty, Yanti
REKA INTEGRA Vol 3, No 4 (2015): Edisi Keduabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.831 KB)

Abstract

PT.INTI merupakan perusahaan telekomunikasi yang memproduksi produk Kwh Meter Prima 1110, SBM Solar dan seluler IMO. Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan bahwa produk Kwh Meter Prima 1110 ini memiliki proporsi kecacatan 2% dari jumlah produksi pada periode Agustus 2014 dan proporsi kecacatan tersebut adalah tertinggi dibandingkan produk lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka metode yang dapat digunakan adalah metode Six Sigma. Penelitian ini digunakan untuk dapat memberikan usulan kepada pihak perusahaan guna memperbaiki kualitas produk Kwh Meter Prima 1110. Hasil yang diperoleh setelah menggunakan metode Six Sigma yaitu berupa nilai DPMO sebesar 81.101,190 dan nilai Sigma sebesar 2,897 . Kata kunci: Kualitas, Six Sigma, DPMO PT.INTI is a telecomunication company that produces Kwh Meter Prima 1110, SBM Solar and selular IMO. Based on information from the company that this product has a defect proportion of 2% of total production in the period August 2014 and the proportion defect is the highest compare with other product. To solve the problem is used method Six Sigma. This research used to proposed the company for improve quality of product Kwh Meter Prima 1110. The result used Six sigma method obtained DPMO values are obtained 81.101,190 and the value of Sigma 2,897 . Keywords: Quality, Six Sigma, DPMO
USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES Alvira, Dianra; Helianty, Yanti; Prassetiyo, Hendro
REKA INTEGRA Vol 3, No 3 (2015): Edisi Kesebelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.783 KB)

Abstract

Makalah ini membahas mengenai overall equipment effectiveness. OEE ini ialah pengukuran tingkat efektivitas pemakaian suatu mesin/peralatan dengan menghitung ketersediaan mesin, performansi dan kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan ketiga faktor diatas jika nilai OEE berada di bawah nilai standar sebesar 84% maka perlu dilakukan analisis six big losses untuk mengetahui kerugian yang mengakibatkan rendahnya nilai OEE. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015, dari perhitungan didapatkan  rata-rata nilai OEE yaitu sebesar 55,192%. Nilai tersebut berada di bawah nilai standar sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem yang dapat meningkatkan faktor-faktor nilai OEE. Kata kunci:Overall Equipment Effectiveness (OEE), Ketersediaan,Performansi, Kualitas Produk, Enam Kerugian Terbesar   ABSTRACT This paper discusses the overall equipment effectiveness. The OEE is the measurement of the effectiveness of the use of a machine / equipment with counting machine availability, performance and quality of the products produced. Based on the three factors above if the OEE value is below the standard value of 84% it is necessary to analyze the six big losses to determine the losses that resulted in low OEE value. The study was conducted in February-March 2015, from the calculation, the average value that is equal to 55.192% OEE. This value is below the standard value so it is necessary to repair a system that can improve the factors of OEE values. Keywords: Overall Equipment Effectiveness (OEE), Availability,Performance Efficiency, Quality Product, Six Big Losses
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA MESIN BENDING DI PT. X MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC HUMAN ERROR REDUCTION AND PREDICTION APPROACH (SHERPA) Putro, Fajar C; Helianty, Yanti; Desrianty, Arie
REKA INTEGRA Vol 3, No 2 (2015): Edisi Kesepuluh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.934 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh human error dan perbaikan sistem kerja menggunakan metode systematic human error reduction and prediction approach (SHERPA). Tahap-tahap yang dilakukan pada metode ini yaitu tahap penyusunan hierarchical task analysis (HTA) dan penyusunan tabel SHERPA. Pada tahap penyusunan HTA, data-data yang didapat adalah hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan observasi langsung. Pada tahap penyusunan tabel SHERPA input yang dibutuhkan adalah level terendah dari HTA. Usulan perbaikan yang diberikan berupa form checklist dan display.   Kata kunci: Resiko kecelakaan kerja, human error, HTA, SHERPA   ABSTRACT This study discusses the risk of accidents that may occur caused by human error and system repair work using a systematic method of human error reduction and prediction approach (SHERPA) . Stages conducted in this method is a phase of hierarchical task analysis (HTA) and preparation SHERPA table. At this stage of the preparation of HTA, the data obtained is the result of interviews with the company and direct observation. At this stage of the preparation of the necessary input SHERPA table is the lowest level of HTA. Proposed improvements provided in the form checklist form and display. Keywords: Risk of workplace accidents, human error, HTA, SHERPA
Rancangan Perbaikan Display Berdasarkan Cooper Harper Rating Scale pada Stasiun Kerja Pengatur Perjalanan Kereta Api di PT. KAI Risnawati, Ersa; Desrianty, Arie; Helianty, Yanty
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.677 KB)

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data kecelakaan yang diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) salah satu penyebab kecelakaan tabrakan antar kereta api yaitu oleh faktor manusia. Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai human error yang terjadi di PT.KAI (Agusta,2011) menjelaskan bahwa human error banyak terjadi pada pekerja PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api). Hal itu terjadi berkaitan dengan performansi kerja manusia karena sistem kerja yang ada yang kurang mendukung. Pekerjaan PPKA didukung oleh sebuah perangkat display yang terdiri dari sinyal-sinyal antara PPKA dengan awak kereta api. Kondisi display PPKA saat ini masih dikatakan kurang baik dan perlu dilakukan perbaikan berdasarkan pengukuran beban kerja menggunakan metode Cooper Harper Rating Scale yaitu suatu pengukuran beban kerja mental untuk mengevaluasi kontrol-kontrol tugas manual khususnya pada suatu perangkat display. Evaluasi yang dilakukan berdasarkan usability testing yaitu melakukan simulasi pekerjaan dari hasil perbaikan rancangan display.   Kata Kunci: Beban Kerja Mental, Cooper Harper Rating Scale, Display   ABSTRACT Based on the data of accidents which investigated by the National Transportation Safety Committee, one of the causes of a collision between a train crash is the human factor. Based on previous research about human error that occurred in PT.KAI (August, 2011) explains that human error occurred at PPKA workers (Train Travel Organizer). It was related to the performance of human labor because labor system was less supportive. PPKA’s Work supported by a display device which is consist the signals between PPKA and the train crews. Condition of PPKA’s display still have deficient currently and need improvisation by using workload measurement Cooper Harper Rating Scale is a measure of mental workload for evaluating controls manual tasks especially on a display device. The evaluation is based on usability testing is to simulate the work of the repair design display. Keywords: Mental Workload, Cooper Harper Rating Scale, Display