Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMBUATAN THERMOLUMINESENSE DOSIMETER DARI BAHAN LITIUM FLUORIDA DAN PENGOTOR TITANIUM Safarudin Hernawan; Eka Djatnika Nugraha; Sutanto Sutanto; Eri Hiswara
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 10 No 1 Mei 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.974 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2016.10.1.3492

Abstract

PEMBUATAN THERMOLUMINESENSE DOSIMETER DARI BAHAN LITIUM FLUORIDA DAN PENGOTOR TITANIUM. Teknologi nuklir bermanfaat dalam berbagai bidang, misalnya bidang energi, pertanian, kedokteran, radiologi, lingkungan dan lain-lain, disamping itu paparan radiasi dari teknologi nuklir berdampak buruk bagi sel-sel tubuh manusia. perlu ada pengawasan terhadap pemanfaatan radiasi teknologi nuklir dengan menggunakan alat proteksi radiasi berupa dosimeter personal yaitu thermoluminesense dosimeter (TLD) yang saat ini pengunaannya di Indonesia masih di impor. TLD dapat dibuat dari bahan litium fluorida dengan variasi konsentrasi pengotor titanium 0,04%, 0,06%, dan 0,08% melalui metode kristalisasi dengan pemanasan pada suhu 950 celcius selama lima jam. kristal yang terbentuk dibuat serbuk dan diuji respon, keseragaman, kalibrasi, pemudaran dan pengulangan. hasil pembuatan menunjukkan TLD yang dibuat memiliki respon terhadap radiasi yang optimum pada konsentrasi pengotor titanium 0,06%. TLD yang dibuat memiliki faktor kalibrasi sebesar 0,0936 dan dapat diulang pemakaian sebanyak 5 kali. Pemudaran TLD yang dibuat sebesar 20% selama 14 hari. 
SIR-A views our environment An Experiment in the Batu Angkal Area, West Kalimantan, Indonesia Sutanto Sutanto; Zuharnen Zuharnen
Indonesian Journal of Geography Vol 16, No 51 (1986): Indonesian Journal of Geogrphy
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.2170

Abstract

Cloud cover is a serious problem for remote sensing in Indonesia. Some areas, around 10% to 20% of the land territory, are almost never cloud-free. The only system of remote sensing capable of overcoming cloud cover problem is that applying microwave energy. This article deals with a radar system being operated by the Columbia shuttle imaging radar A in 1981 in the Batu Angkal area, West Kalimantan, Indonesia. The choice of the study area is due to the availability of collateral material such as topographic map. land use map, and false color photographs.The study is aimed at learning the interpretability of SIR-A image of 1:500,000 which is blown up to 1:250,000 for the study of the.environment of this area. The method used in the identification of environment is applying the physical characteristics of objects (tone, texture, shape, size, direction in relation to the illumination, surface roughness, and dielectric constant) to trace it.The discernable elements of the environment of the study area are listed sequentially based on the ease of identqicaiton: rivers and dissected hills, unpaind forest and lowland forest, wetfields, and road and settlement.Factors affecting the ease of identification are. mainly tonal contrast, shape, size, surface roughness, direction in relation to the illumination, and dielectric constant. Due to the future availability of SIR-B image of Kalimantan, further study is recommended.
Identifying settlements on the SIR-B images of Rimbobujang and the surrounding areas, Sumatra, Indonesia Sutanto Sutanto
Indonesian Journal of Geography Vol 18, No 55 (1988): Indonesian Journal of Geogrphy
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.2177

Abstract

The use of remote sensing techniques is indispensable for Indonesia due to the large size of its territory, most of which is of difficult access and of little known regional potential. Some areas are covered by clouds almost all the year round so that remote sensing systems using visibilities up to the thermal portion of the electromagnetic spectrum fail to record them. There is no other way but to apply the microwave energy for such areas, the passive as well as the active one.This paper deals with the data extraction from Sir-B image of Rimbobujang area and its surroundings, in Sumatra, Indonesia, with special reference to the identification of settlements. It is a result of image interpretation followed by a three-days fieldchech in the study area. Comparison is also made with SPOT and La.ndsat MSS images.SIR-B image proves to be a reasonably good tool to identify rural settlement in an open area, especially for that with high density of houses. Its use to identify towns and cities is more recommended.
REMOTE SENSING RESEARCH: A User's Perspective Sutanto Sutanto
Indonesian Journal of Geography Vol 42, No 2 (2010): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.2287

Abstract

Remote sensing technology has been adopted by various fields of sciencesince the Second World War. Its research varies greatly accordingly. Basically itcan be broken down into there types,i.e, (1)research using remote sensing just fordata acquisition, (2) research in theoretical remote sensing, and (3) research inapplied remote sensing. This article is about its differentiation.
PENINGKATAN KEKUATAN TEKNIK SERAT PELEPAH AREN DENGAN PERLAKUAN ALKALI Sutanto Sutanto; Sarwoko Sarwoko; Indartono Indartono; Seno Darmanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.611 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah batang pelepah aren sebagai serat komposit. Kajian dan analisa perlakuan untuk meningkatan kualitas limbah batang pelepah aren (serat tunggal) sebagai serat komposit difokuskan perlakuan fisik, kimia dan perlakuan panas. Perlakuan juga diarahkan pada peningkatan kualitas permukaan serat untuk meningkatkan kekuatan ikatan di permukaan antara serat dan matrik. Proses pembuatan serat batang pelepah aren mentah (tanpa perlakuan kimia dan fisik) pada prinsipnya meliputi pemilihan jenis pahon aren, pengerolan, pengeringan dan penguraian. Serat batang pelepah aren yang telah diurai selanjutnya diberi perlakuan secara kimia meliputi perlakuan kimia awal dan perlakuan alkali. Perlakuan kimia awal dilakukan dengan perlakuan perendaman. Perlakuan alkali diarahkan untuk mengaktifkan group OH dari selulosa dan lignin dengan prosentase larutan NaOH yang berbeda. Serat tunggal aren dapat diperoleh dari batang dan pelepah. Untuk pelepah, serat aren dapat diturunkan dari batang, lidi dan daun. Selanjutnya serat tunggal batang pelepah aren terdiri dari 3 tipe yakni halus (diameter kecil), kasar (diameter besar) dan serat lunak. Perlakuan alkali cenderung meningkatkan kekuatan serat tunggal batang aren pada konsentrasi yang rendah. Perlakuan alkali dengan konsentrasi 3% memberikan peningkatan kekuatan hingga mencapai beban tarik 316 gram dan regangan 1,7%.Kata kunci: kekuatan, pelepah aren, perlakuan alkali, serat tunggal 
ANALISA STABILITAS KELONGSORAN PADA MASA KONSTRUKSI DI PROYEK PEMBANGUNAN TURAP SHEETPILE DENGAN METODE LIMIT EQUILIBRIUM Sutanto Sutanto
Konstruksia Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.836 KB) | DOI: 10.24853/jk.9.1.67-76

Abstract

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN, BUAH DAN BIJI PARE (Momordica charantina L) Riana Septiningsih; Sutanto Sutanto; Dwi Indriani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.334 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i1.796

Abstract

ABSTRAKAntioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat dan mencegahpertumbuhan kanker. Salah satu tanaman yang diduga dapat mengobati kanker adalah pare (Momordica charantina L). Masyarakat telah menggunakan pare sebagai makanan sehari-hari dan juga telah lama dipercaya sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun, dan biji pare. Buah, daun dan biji pare diekstraksi dengan etanol 70% dan dipekatkan hingga didapatkan ekstrak kental. Pengujian aktifitas antioksidan pada penelitian ini menggunakan metode peredaman terhadap radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), dan vitamin C sebagai kontrolnya. Hasil pengujian antioksidan pada vitamin C didapatkan nilai IC50 sebesar2,844 g/mL. Hasil pengujian aktifitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun, danbiji pare menunjukkan bahwa ketiga ekstrak tersebut tidak memiliki aktifitas sebagai antioksidan. Suatu senyawa dikatakan aktif sebagai antioksidan apabila nilai IC50 100 ppm.Kata Kunci : Antioksidan, Pare (Momordica charantina L), DPPH.
KUMULASI GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM DAN GUGATAN WANPRESTASI DALAM KAJIAN HUKUM ACARA PERDATA DI INDONESIA Rai Mantili; Sutanto Sutanto
Dialogia Iuridica Vol. 10 No. 2 (2019): Volume 10 Nomor 2 April 2019
Publisher : Faculty of Law, Maranatha Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.683 KB) | DOI: 10.28932/di.v10i2.1210

Abstract

This article describes the integration of lawsuits in breach of law or breach of contract which often found in court examination practice. First issue will analyze whether the integration of lawsuits can be conducted between breach of law and breach of contract claims pursuant to Indonesian Civil Procedures. The second issue will analyze the legal consideration of judges who reject the integration of lawsuits between breach of law and breach of contract claims pursuant to Indonesian Civil Procedures There are some of opinions of judges or expert against the integration of lawsuits between breach of law and breach of contract claims. A jurisprudence states that the integration of lawsuit between breach of law and breach of contract claim in lawsuit is violating the code of conduct since both shall be examined respectively. HIR, RBG and RV does not strictly stipulate and prohibit the integration of lawsuit, however, pursuant to Jurisprudence of The Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1875K/Pdt/1984 dated April 24, 1986, “the integration of lawsuits between the breach of law and breach of contract claims cannot be conducted since it is violating the civil procedures and accordingly it shall be examined respectively. In accordance with such jurisprudence, the Judex Jurist is authorized to declare that the integration of lawsuits between the breach of law and breach of contract claims is unacceptable lawsuit (NO/niet oontvankelijk verklaard).
KEGIATAN PENYULUHAN ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Umi Nur Solikah; Sutanto Sutanto; Abdul Bashir
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1940

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan kegiatan penyuluhan AUTP oleh BPP di Kecamatan Polokarto dan mengetahui permasalahan yang menjadi kendala dari kegiatan penyuluhan AUTP. Penelitian menggunakan metode deskriptif bertujuan memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada sekarang yaitu pada masalah-masalah yang aktual dan titik tolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis, dan disimpulkan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui dari daerah penelitian. Metode analisis penelitian adalah kualitatif yakni proses pengumpulan data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Kesimpulan: (1) Kegiatan AUTP diawali dengan kegiatan penyuluhan antara penyuluh dan kelompok tani, antara lain menyosialisasikan program kegiatan AUTP. Kegiatan dilaksanakan setiap 35 hari sekali (selapan dino pisan). (2) Metode dan teknik penyuluhan AUTP adalah menggunakan metode ceramah dan diskusi. (3) Permasalahan yang menjadi kendala dalam kegiatan penyuluhan AUTP adalah ketika dilaksanakan kegiatan penyuluhan petani sangat antusias untuk mengikuti program AUTP, tetapi ketika selesai tanam petani enggan mengikuti kegiatan AUTP. (4) Manfaat kegiatan AUTP bagi penyuluh pertanian adalah rasa puas apabila bisa memberikan penyuluhan tentang AUTP dan petani mau mengikuti anjuran penyuluh.
PENDAMPINGAN INVENTARISASI FAKTOR PENYEBAB BANJIR DAN ROB DI DAS KENDAL KABUPATEN KENDAL riza susanti; Asri Nurdiana; Shifa Fauziyah; Sutanto Sutanto
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 4 (2020): Nopember 2020
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.748 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2020.9380

Abstract

Banjir dan rob atau masuknya air laut ke daratan karena pengaruh pasang-surut air laut, akhir-akhir ini menjadi masalah serius di wilayah Pantura Kab. Kendal. Banjir dan rob menjadikan kawasan yang terkena dampaknya menjadi permukiman kumuh karena insfrastruktur dan fasilitas umum yang tidak berfungsi.  Dampak dari banjir dan rob di DAS Kabupaten Kendal antara lain adanya genangan pada pemukiman, ratusan hektar tambak mengalami gagal panen, dan gangguan pada akses jalan pantura. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten/kota setempat telah melakukan upaya penanganan lokal baik perencanaan maupun konstruksi tetapi belum saling terintegrasi dengan baik. Untuk itu diperlukan pengaturan lebih lanjut yang salah satunya dengan penyusunan Studi Penanganan Banjir dan Rob di Kabupaten Kendal. Dengan mengetahui penyebab banjir dan rob, diharapkan dapat menunjang perencanaan wilayah, perencanaan dan pengembangan infrastruktur / sarana prasarana dasar, perencanaan perumahan / pemukiman maupun pengembangan ekonomi wilayah dalam upaya mitigasi bencana tersebut.