Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

DETERMINAN KINERJA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Dewi Hanggraeni; Liyu Adhi Kasari Sulung; Uliyatun Nikmah; Andreina Fara Hapsari
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.358 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2017.12.7068

Abstract

Abstrak: Determinan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran faktor internal dan eksternal terhadap kinerja 164 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah Depok dan Jakarta. Metode yang digunakan adalah uji korelasi dan diperdalam dengan uji regresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja UMKM dipengaruhi oleh faktor internal yaitu manajemen operasional, pemasaran, dan teknis. Selain itu, situasi industri juga turut memengaruhi kinerja UMKM. Apabila faktor-faktor tersebut diperkuat, hal ini akan meningkatkan posisi UMKM di pasar. Pada sisi lain, faktor tersebut juga meningkatkan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Abstract: Determinant of Micro, Small and Medium Business Performance. This study aims to explore the role of internal and external factors on the performance of 164 Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Depok and Jakarta. The method used is correlation test and deepened by regression test. This research shows that the performance of UMKM is influenced by internal factors, that is operational management, marketing, and technical. In addition, the industry situation also influences the performance of MSMEs. If these factors are strengthened, this will improve the position of MSMEs in the market. On the other hand, these factors also improve long-term business sustainability.
PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KETERBUKAAN RISIKO OPERASIONAL PERUSAHAAN ASURANSI TERBUKA DI INDONESIA PERIODE 2015-2019 Dessen Setiawan; Agung Yoso; Christopher .; Laras Shintya Putri; Leandra Anisah; Dewi Hanggraeni
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana VOLUME.10.NO.03.TAHUN. 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.728 KB) | DOI: 10.24843/EEB.2021.v10.i03.p02

Abstract

Perusahaan asuransi menghadapi peluang yang besar seiring perkembangan populasi, pada saat yang bersamaan, pemegang polis senantiasa menuntut keterbukaan informasi dari perusahaan demi membangun kepercayaan pada perusahaan asuransi. Penelitian ini menganalisis pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan asuransi di Indonesia terhadap konteks keterbukaan informasi risiko operasional (RO) yang dihadapi, dengan tujuan mengetahui apakah tata kelola perusahaan yang baik menunjukkan keterbukaan informasi RO perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 perusahaan asuransi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2015 hingga 2019. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase pemegang saham mayoritas perusahaan asuransi signifikan dan berkorelasi negatif terhadap keterbukaan informasi risiko operasional. Selain itu, ukuran suatu perusahaan asuransi signifikan dan berkorelasi positif terhadap keterbukaan informasi risiko operasional. Kesimpulannya adalah semakin besar konsentrasi kepemilikan perusahaan asuransi maka semakin sedikit risiko operasional yang dipublikasikan sehingga prinsip corporate governance khususnya prinsip transparansi tidak dipraktikkan dengan baik. Saran kami untuk perusahaan asuransi yang memiliki konsentrasi kepemilikan perusahaan yang tinggi adalah mempertimbangkan prinsip transparansi dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan tata kelola perusahaan yang baik.
PENGARUH KONVERSI BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN STUDI KASUS PADA BANK ACEH Taufan Prasojo Wicaksono Setiadi; Sinathrya Al Kautsar1; Lusiana Indra; Dewi Hanggraeni
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana VOLUME.08.NO.06.TAHUN 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.23 KB) | DOI: 10.24843/EEB.2019.v08.i06.p02

Abstract

Based on Law No. 21 of 2008 concerning Sharia banking, the 2-window banking principle in Indonesia will expire at the maximum in year 2023 where banks that have been running Sharia businesses using Sharia Business Units (UUS) will be forced to spin off or convert into commercial banks of Sharia. This study was conducted to predict bankruptcy at bank Aceh after conversion from conventional banks to Islamic banks in 2014-2018 using Z-Score method. The analysis technique in this study is using financial ratio ROA with the formula Z-Score = (ROA + E / A) / S.D ROA. This study concludes that H1 can be accepted because the Syariah after conversion shows that the change in risk level in sharia is better than when it was still a conventional Aceh bank.
PENILAIAN VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EXTREME VALUE THEORYDAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION STUDI KASUS BANK BUMN DI INDONESIA PADA PERIODE TAHUN 2008-2018 Yanur Akhmadi; Iqbal Mustofa; Hotmauly Media Rika; Dewi Hanggraeni
Management Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 14, No 1 (2019): Managament Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Unib Press Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.353 KB) | DOI: 10.33369/insight.14.1.63-72

Abstract

Perkembangan sektor perbankan di Indonesia dalam 10 tahun mengalami pertumbuhan yang agresif, tetapi juga memperhatikan rasio modal berdasarkan risiko sesuai dengan ketentuan otoritas. Bank BUMN di Indonesia menguasasi ?45% dari total aset pada sektor perbankan, dan memiliki rasio penyediaan modal minimum yang lebih tinggi dari yang disyaratkan otoritas. Penelitian in imembahas perhitungan VaR dengan metode GEV dan GPD, serta membandingkannya dengan rasio penyediaan modal minimum bank. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode GPD paling mendekati nilai rasio modal bank, selain itu kedua hasil perhitungan baik GEV dan GPD lebih tinggi saat dibandingkan dengan perhitungan VaR dengan metode lainnya ataupun ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas.
Analisis Prediksi Risiko Kebangkrutan Berdasarkan Nilai Aset dan Liabilitas Menggunakan Metode Altman Z-Score: Studi Kasus Jiwasraya (Periode 2014, 2015, 2016, 2018, dan 2019) Roufan Hirqoni Araniri; Angelita Buulolo; Tarikh Luthfi Simanjuntak; Jordan Ahmad Yasir; Dewi Hanggraeni
ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/iso.v5i1.568

Abstract

Jiwasraya is on the incisive edge. Based on 2019 Jiwasraya financial report, Jiwasraya’s ratio of solvency reached -18886.10% as of December 2019. By using the value of Jiwasraya's assets and liabilities based on the Jiwasraya Financial Statements for five periods (2014, 2015, 2016, 2018, 2019), the author used the Altman Z-Score analysis tool to measure the risk of Jiwasraya's bankruptcy. From the calculations using the Altman Z-Score, it can be concluded that Jiwasraya's Altman Z-Score is in the category of bankruptcy risk in 2014, 2018 and 2019 periods, while in 2015 and 2016, Jiwasraya's Altman Z-Score is in Grey area or it can be interpreted that Jiwasraya experienced financial distress in the 2015 and 2016 periods while there is still a possibility to avoid potential bankruptcy and the possibility of bankruptcy with the same magnitude.Keywords: Jiwasraya, Altman Z-score, kebangkrutan, Aset, Liabilitas.
Analisis risiko kredit menggunakan creditmetrics dan fundamental pada perbankan buku iii Ni Luh Putu Sipta Dewi Anindita; Rhenty Puspita; Zaskia Ayunda Lukietta; Dewi Hanggraeni
JURNAL MANAJEMEN Vol 11, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jmmn.v11i2.5745

Abstract

Investasi obligasi memberikan pendapataan tetap positif yang relatif lebih tinggi daripada deposito. Walaupun banyak keuntungan dari investasi obligasi, Investor tetap harus memperhatikan risiko kredit yang melekat pada obligasi. Penelitian ini menggunakan CreditMetrics untuk menunjukan bahwa migrasi rating kredit, kupon dan jangka waktu memoengaruhi valusai sebuah obligasi dengan Bank buku 3 sebagai sampel. Hasilnya menunukan bahwa nilai valuasi obligasi akan menurun sebesar  0,032% untuk Obligasi Bank dengan  rating AAA ke rating BBB. Berdasarkan analisis fundamental, kinerja keuangan untuk Bank dengan rating AAA menunjukan kinerja yang lebih baik daripada Bank dengan rating BBB. Dapat ditarik kesimpulan bahwa obligasi dengan kinerja keuangan yang baik memiliki risiko kredit yang lebih rendah dan memberikan Investor kupon yang lebih rendah. Hal ini menunjukan bahwa pengukuran risiko kredit dengan metode CreditMetrics sejalan dengan analisis fundamental perusahaan.
Penyebaran Kepemilikan, Likuiditas, dan Nilai Perusahaan: Bukti Dari Indonesia Ibrahim, Syaipul Malik; Hanggraeni, Dewi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.178 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i12.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penyebaran kepemilikan, likuiditas, dan nilai perusahaan menggunakan sampel dari 225 Perusahaan pada kondisi pasar di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak 2014 hingga 2019. Penelitian ini menguji penyebaran kepemilikan yang diukur dengan free float, likuiditas sebagai diukur dengan Amihud Illiquidity, nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q, dan total aset, rasio laba operasi terhadap harga, rasio leverage keuangan, laba operasi terhadap aset, relative bid-ask spread, turnover, depth, tingkat pengembalian saham, dan tingkat pengembalian aset sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan data panel, yang merupakan kombinasi data cross-section dan time-series dari datastream Thomson Reuters. Penelitian ini menunjukkan bahwa free float berhubungan negatif dengan likuiditas saham dan nilai perusahaan sedangkan likuiditas saham berhubungan positif dengan nilai perusahaan. Temuan kami tidak hanya konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya dalam kaitannya dengan penyebaran kepemilikan yang memiliki hubungan negatif antara Tobin's Q dan penyebaran kepemilikan yang berdampak negatif terhadap likuiditas saham, tetapi juga dapat berfungsi sebagai pengingat bagi investor bahwa saham yang likuid mungkin tidak memberikan pengembalian yang positif
Remodelling Perhitungan Value at Risk (VAR) Studi Kasus Bank XYZ Anastasia Rasia; Achmad Zulfikar; Biko Kharunia; Cita Pelangi; Anugrah Kesuma; Bagus Nugroho; Cipto Hartono; Dewi Hanggraeni
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.681 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.12134

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk membedakan hasil yang diperoleh dari penerapan Value at Risk (VaR) di Bank XYZ dengan menggunakan dua metodologi yang berbeda: pendekatan Variance-Covariance ditambah dengan model Delta Gamma, dan teknik Historical Simulation. Perbandingan ini dilakukan melalui serangkaian prosedur backtesting yang dilakukan pada model yang dihasilkan dari kedua metode. Temuan kami menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Variance-Covariance, bersama dengan model Delta Gamma, di Bank XYZ goyah selama kuartal kedua tahun 2022, disebabkan oleh osilasi harga pasar yang melebihi nilai perkiraan model. Akibatnya, metode komputasi VaR alternatif yang lebih kompatibel diperlukan. Teknik Simulasi Historis menghasilkan nilai yang menunjukkan kecenderungan untuk condong lebih tinggi, sehingga memungkinkan pengukuran risiko yang lebih konservatif. Akibatnya, Bank XYZ akhirnya beralih dari model Variance-Covariance yang dikombinasikan dengan pendekatan Delta Gamma, ke metode Simulasi Historis untuk perhitungan VaR mereka.
Value at Risk (VaR) and Expected Shortfall (ES) Measurements for Foreign Currency Portfolio Using EWMA and GARCH (1,1) Firly Armanda; Fatwa Aulia; Jodi Surya Gustanto; Jalil Mujib Tan Ismail; Jonatan Halomoan; Dianita Fitriani Pogram; Girindra Chandra Alam; Dewi Hanggraeni
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.919 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.12135

Abstract

This study assesses the Value at Risk (VaR) and Expected Shortfall (ES) methods in gauging exchange rate risk in PT Telkom Indonesia Tbk, using historical Bank Indonesia closing rates USD/IDR and JPY/IDR from January 2022 - December 2022. Results demonstrate that the ES calculation with Confidence Level (CL) 99%, using the Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) and Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (1,1) (GARCH (1,1)) models, provides conservative measures for USD and JPY exposures. These measures, reflecting the highest potential losses, are consistent with management's cautious approach towards currency exchange market risk. Furthermore, based on the ES calculations in this study, it is suggested that PT Telkom Indonesia retains a minimum deposit of 30,000,000,000 IDR, equivalent to roughly 1.007% of its short-term liabilities, which is substantially below the stipulated 25% minimum deposit to efficiently navigate potential foreign exchange risks.
Analisis Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Value at Risk (VaR) dan Expected Shortfall (ES) terhadap Valuta Asing USD/AMU di Perbankan Indonesia Steven Steven; Umar Rivaldy; Teuku Sadri; Rudi Asrudin; Tommy Novianto; Safira Ayu; Vera Anita; Dewi Hanggraeni
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.782 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.12141

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pengukuran risiko pasar antara ES dengan VaR, khususnya valuta asing. Penelitian ini menggunakan data historis nilai tukar USD/AMU dan menerapkan perhitungan ES dan VaR dengan menggunakan metode nonparametrik. Hasil analisis menunjukkan bahwa, secara umum ES memberikan estimasi risiko yang lebih konservatif dan informatif dibandingkan dengan VaR, terutama dalam konteks risiko ekstrim. VaR tidak mencakup kerugian potensial yang signifikan yang terjadi di ekor distribusi probabilitas, sedangkan ES memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kerugian yang diharapkan dalam situasi tersebut. Studi ini menegaskan pentingnya menggabungkan ES sebagai salah satu alat pengukuran risiko dalam mengelola eksposur valuta asing, sebagai pelengkap atau pengganti Value at Risk dan perlunya diterapkan di industri perbankan di Indonesia serta diawasi oleh OJK sebagai regulator.