Afrinia Lisditya Permatasari
Department Of Geography, Universitas AMIKOM Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kapasitas Ketahanan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 Di Wilayah Perkotaan (Studi Kasus: Kampung Krasak RT 16, RW 04, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta) Ika Afianita Suherningtyas; Agus Joko Pitoyo; Afrinia Lisditya Permatasari; Erik Febiarta
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 27, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.62013

Abstract

ABSTRACTThis research was intended to determined community capacity and strategies to enhanced resilience amid the devastating Covid-19 pandemic in urban areas.Community capacity was measured using quantitative and qualitative assessment methods. The former included a questionnaire survey of every member of the Covid-19 task force at the neighborhood level (census), while the latter collected qualitative data through field surveys and in-depth interviews. Community capacity served as the dependent variable, and the independent variables were threefold: preparedness capacity, adaptive capacity, and mitigation capacity. The collected data were analyzed quantitatively through statistical calculations (validity, reliability, and linear regression tests), then the descriptive analysis of the qualitative data complemented the results. Both validity and reliability tests yielded r-count>r-table for each variable (reliability= 0.427>0.339), meaning that the data were valid and reliable. Further, the analysis produced three community capacity levels: 44% high, 29% medium, and 27% low. Based on the highest percentage, it could be inferred that the community had very good capacity, it was showed that recilience was quite high. The linear regression test revealed interdependent variables with Sig.<0.05, rejecting the null hypothesis (Ho). With a level of influence of 48%, mitigation capacity was found to had the most significant influence (R2) among the research variables. Practicing health protocols, increasing media for information dissemination, and strengthening the community’s socioeconomic state were among the recommended strategies to increased capacity. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas masyarakat serta strategi peningkatan kapasitas ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana pandemi Covid-19 di wilayah perkotaan.Metode pendekatan untuk mengetahui kapasitas masyarakat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitiatif dengan pendekatan kuesioner. Pengambilan data dilakukan secara sensus yaitu populasi anggota satgas Covid-19 tingkat RT, dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Sedangkan data kualitatif diperoleh dengan survei lapangan dan wawancara mendalam. Variabel dependen berupa kapsitas masyarakat sedangkan variabel independen mencakup kapasitas kesiapan, kapasitas bertahan hidup (adaptasi) dan kapasitas mitigasi. Kemudian data dianalisis secara kuantitaitf melalui perhitungan statistik (uji validitas, uji reliabilitas, dan uji regresi linier) dan didukung secara kualitiatif melalui analisis deskriptif.Berdasarkan uji statistik variabel penelitian menunjukkan nilai r hitung pada setiap variabel pertanyaan kuesioner > r tabel sehingga data valid, sedangkan reliabilitas data menunjukkan r hitung > r tabel yaitu 0,427 > 0,339 sehingga data reliabel. Analisis kapasitas masyarakat menunjukkan 44% kelas tinggi, 29% kelas sedang, dan 27% kelas rendah, sehingga kapasitas masyarakat sudah sangat baik dengan ketahanan yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan pendekatan linier, variabel saling berpengaruh dengan nilai Sig. < 0,05 (Ho ditolak), sedangkan R Square pengaruh paling besar adalah variabel mitigasi dengan tingkat pengaruh 48%.  Strategi peningkatan kapasitas ketahanan masyarakat dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan, peningkatan media informasi, dan penguatan sosial ekonomi masyarakat
Atlas Sosial Ekonomi Daerah Rawan Bencana Gunungapi Merapi Afrinia Lisditya Permatasari
Media Komunikasi Geografi Vol. 19 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v19i1.13906

Abstract

AbstrakAtlas sosial ekonomi di daerah rawan merapi, sangat diperlukan untuk menyajikan data dan pembaruan data secara spasial. Erupsi Gunungapi Merapi pada tahun 2010 telah merubah berbagai macam struktur sosial ekonomi masyarakat di daerah rawan bencana Merapi, khususnya di daerah Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Turi dan Kecamatan Pakem (daerah penelitian). Penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan dan rujukan untuk membuat kebijakan bagi pemerintah. Merode analisis yang digunakan yaitu analisis diskriptif dan analisis secara spasial. Hasil yang diperoleh yaitu berupa pembaruan data mengenai peta kawasan rawan bencana, peta upaya mitigasi di Kecamatan Cangkringan, peta kepadatan penduduk, peta kelompok usia rentan, peta rasio jenis kelamin, peta tingkat pendidikan dan distribusi tingkat sekolah di daerah rawan bencana Gunungapi Merapi, peta penggunaan lahan, peta potensi wisata, analisis PDRB sebelum dan sesudah erupsi Gunungapi Merapi. Atlas sosial ekonomi juga dapat memberikan masukan kepada pemerintah sebagai policy maker, lembaga swadaya dan masyarakat tentang pentingnya manajemen risiko bencana.Kata kunci : atlas, sosial ekonomi, kawasan rawan bencana, Merapi 
Analysis of Vulnerability to Transmission of the Covid-19 based on Building Function at Padukuhan Mancasan Kleben, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta Afrinia Lisditya Permatasari; Ika Afianita Suherningtyas; Erik Febriarta; Putu Perdana Kusuma Wiguna
Forum Geografi Vol 35, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v35i2.13755

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) pandemic is currently being a concern in all parts of the world, including Indonesia. Yogyakarta Special Region, especially Sleman Regency, is a red zone, which is an area that has a very high transmission rate of Covid-19. Padukuhan Mancasan Kleben, is one of the hamlets located near the government center of Sleman Regency where community activity and mobility are quite high. There are many business buildings located along the main road. The purpose of this research is to analyze the vulnerability to transmission of Coronavirus Disease (COVID-19) based on building function using Analytical Hierarchy Process (AHP) and Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) methods. Types of buildings as houses and store are identified using Unmanned Aerial Vehicle (UAV) image. Types of buildings used as physical variables in the analysis. Based on the result, from total of 363 buildings, there are 35 buildings that have a high level of vulnerability and 328 buildings with low vulnerability. A low level of vulnerability is found in buildings that function as shophouse. Meanwhile, the low level of vulnerability is found in buildings used as houses and public facilities. This is because during the pandemic, several public facilities in Mancasan Kleben are not yet operational. Mitigation efforts that need to be implemented are increasing awareness of ourselves and the surrounding environment. The implementation of healthy living habits by implementing CITA MAS JAJAR, avoiding crowds and not traveling if it is not too important, can help prevent the transmission of Coronavirus Disease (COVID-19)
Analysis of Local Spatial Data Infrastructure to Support Volcanic Mudflow Mitigation along Putih River, Magelang Regency, Central Java Province, Indonesia Afrinia Lisditya Permatasari; Ika Afianita Suherningtyas; Putu Perdana Kusuma Wiguna
Forum Geografi Vol 34, No 1 (2020): July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v34i1.11169

Abstract

One of the most devastating disasters in Indonesia was the Mount Merapi eruption in 2010. After the eruption there still exists the secondary hazard of volcanic mudflow, which has caused damage and casualties. Volcanic mudflow is a mixture of pyroclastic material and rainwater, meaning that in the rainy season the area along rivers becomes a high volcanic mudflow hazard, including the area along Putih River in Magelang Regency, Central Java Province. The development of Spatial Data Infrastructure (SDI) plays an important role in disaster management, especially in disaster mitigation efforts. Building an SDI which shares information on spatial conditions in the area along the Putih River could save many lives and reduce the risk from volcanic mudflow. This research was conducted employing interview surveys, field surveys and secondary data collection at government institutions. The results of the analysis have provided a geoportal prototype as an information gateway for the mitigation of volcanic mudflow along the Putih River and the reduction of disaster risk both for the government and community.
Pemetaan partisipatif dalam mitigasi kebencanaan banjir dan longsor di Kelurahan Pringgokusuman Kota Yogyakarta Ika Afianita Suherningtyas; Afrinia Lisditya Permatasari; Erik Febriarta
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p26-37

Abstract

Pringgokusuman Village is geographically located on the bank of the Winongo River which originates from the Merapi Volcano, so it has the potential risk of lahar floods and landslides. On the other hand, this village has a high density level which is dominated by 87 percent settlements area. The purpose of the study was to compile a participatory disaster map for flood and landslide disaster mitigation in Pringgokusuman Village, Yogyakarta City as an effort to support disaster mitigation learning and education for the community. The participatory mapping was carried out with indepth interview and Focus Group Discussion (FGD) activities focusing on flood and landslide. The results of the participatory disaster mapping include basic disaster information, the number of disaster events, the potential and risks of disasters that occur. The analysis of the results was analyzed qualitatively and then added with spatial information (spatial) with areas regarding disasters and potential disasters. The results of the FGD showed that the most common disasters were overflowing floods from the Winongo river and landslide along. This research can be used to supplement Geography lessons on the disaster theme.Kelurahan Pringgokusuman secara geografis berada di bantaran penggal Sungai Winongo yang berhulu dari Gunung Merapi, sehingga memiliki potensi risiko bencana banjir lahar dan tanah longsor. Disisi lain kelurahan ini memiliki tingkat kepadatan yang tinggi yang didominasi permukiman 87 persen. Tujuan penelitian ini adalah menyusun peta bencana secara partisipatif untuk mitigasi kebencanaan banjir dan longsor di Kelurahan Pringgokusuman Kota Yogyakarta sebagai upaya mendukung pembelajaran dan pendidikan mitigasi bencana untuk masyarakat. Pemetaan partisipatif dilakukan dengan wawancara mendalam dan kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) berfokus pada bencana banjir dan longsor. Hasil dari pemetaan partisipatif kebencaan tersebut antara lain informasi dasar kebencanaan, jumlah kejadian bencana, potensi dan risiko bencana yang terjadi. Analisis hasil dilakukan secara deskriptif kualitatif kemudian ditambahkan informasi keruangan (spasial) dengan informasi area. Hasil FGD menunjukkan bencana yang sering terjadi adalah banjir luapan dai sungai Winongo dan longsor di sepanjang Winongo dan saluran selokan. Penelitian ini dapat menjadi suplemen dalam pembelajaran Geografi terkait tema bencana.
Kesiapan infrastruktur data spasial sebagai upaya mitigasi banjir lahar di kali putih Kabupaten Magelang Jawa Tengah Afrinia Lisditya Permatasari; Ika Afianita Suherningtyas; Putu Perdana Kusuma Wiguna
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p015

Abstract

Availability of Spatial Data Infrastructure (SDI) has an important role in disaster management. The purpose of this research is to analyze the readiness of the Spatial Data Infrastructure (IDS) as an effort to mitigate the lava flood in Kali Putih, Magelang Regency, Central Java. The research method was carried out by interview, survey and secondary data collection and SWOT analysis. The results of the SWOT analysis, on the Strength-Opportunity matrix, conclude that the optimization of Spatial Data Infrastructure (IDS) and the Indonesian National Standard (SNI) in the field of Geospatial Information (IG). The Strenght-Threath analysis concludes the need to use quality spatial data for government agencies. Opportunity - Weakness analysis concludes that there is a need for Web GIS development and the need to improve the quality of GI and the quality of human resources in the field of GI. Threat-Weakness analysis resulted in a conclusion, namely the need to refer to the one map and one data policy as well as the ID and SDI field policies.Ketersediaan Infrastruktur Data Spasial (SDI) memiliki peran penting dalam manajemen bencana.  Tujuan penelitin ini adalah untuk menganalisis kesiapan Infrastruktur Data Spasial (IDS) sebagai upaya mitigasi banjir lahar di Kali Putih Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, survei dan pengumpulan data sekunder serta analisa SWOT. Hasil analisa SWOT, Strenght-Opportunity disimpulkan perlunya optimalisasi Infrastruktur Data Spasial (IDS) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang Informasi Geospasial (IG). Analisis Strenght-Threath menyimpulkan perlunya penggunaan data spasial yang berkualitas bagi intansi pemerintah. Analisis Opportunity – Weakness menyimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan Web GIS dan perlunya peningkatan kualitas IG dan kualitas SDM di bidang IG. Analisis Threat-Weakness menghasilkan kesimpulan, yaitu perlunya mengacu pada kebijakan satu peta dan satu data sert kebijakan bidang ID dan SDI.
Pengembangan Augmented Reality berbasis Geolokasi di Kabupaten Sleman Afrinia Lisditya Permatasari; Ika Afianita Suherningtyas; Rizky Rizky; Rhisa Aidilla Suprapto; Sola Tri Astuti
Media Komunikasi Geografi Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v23i2.49226

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak potensi dalam bidang pariwisata, yaitu meliputi wisata alam, seni, dan budaya. Pengembangan pariwisata saat ini diarahkan pada pembangunan pariwisata berkelanjutan dan juga smart tourism. Salah satu cara dalam mengembangkan pariwisata adalah dengan menyediakan fasilitas infromasi wisata yang berbasis teknologi. Desa Pandowoharjo secara geografis berada di lereng Gunungapi Merapi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Desa Pandowoharjo memiliki kondisi tanah, hidrologi, dan SDA yang baik serta tingginya kesadaran masyarakat dalam merawat budaya daerah. Penelitian ini berfokus pada pengembangan informasi desa wisata yang terintegrasi dengan Augmented Reality berbasis geolokasi lokasi wisata di Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pengumpulan data secara kualitatif. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif sebagai hasil dari data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi wisata di Desa Pandowoharjo Kabupaten Sleman dapat dikembangkan dengan Augemented Reality, beberapa informasi penting di lokasi wisata dapat dengan mudah diakses dengan Augmented Reality. Diharapkan melalui hasil AR desa wisata Pandowoharjo dapat dikembangakan wisata berkelanjutan dan terintegrtitas sehingga dapat menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.