Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Quality Improvement As A Strategy to Build Pesantren's Brand Credibility Hasan Baharun; Enas Enas; Rafika Laura Noviana
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.557 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i1.1583

Abstract

The purpose of this research is to understand quality improvement as a strategy to build brand credibility in one of the pesantren in the Probolinggo Regency. This research uses a qualitative case study approach. Interviews, observations, and documentation are used to obtain data in the field. The informants in this study consisted of pesantren leaders, administrators, teachers, students, and alumni. Milles and Huberman’s design is used in the data analysis, including collecting data, reducing it, presenting it, and drawing conclusions. The results showed that the quality improvement carried out by one of the pesantren in Probolinggo Regency in building its brand credibility was through; the benefit of technology integration, harmonized relationship with alumni, cashless, service quality, and benchmarking. This study has implications for the importance of the credibility of pesantren in increasing bargaining power and public trust so that pesantren are no longer used as educational institutions that are underestimated.
PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif di MI Kelompok Kerja Madrasah Cipaku) Lilis Kholisoh; Maman Herman; Enas Enas
Inspiratif Pendidikan Vol 10 No 2 (2021): JURNAL INSPIRATIF PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ip.v10i2.23443

Abstract

This study aims to determine: 1) The effect of teacher teaching performance on student achievement. 2) The influence of school climate on student achievement. 3) The effect of teacher teaching performance and school climate on student learning achievement. The research method used in the preparation of this scientific paper is descriptive. The unit of analysis is a school with a total of 171 respondents. The data were proceeded by using SPSS 17.0. The study results show that: 1) The teaching performance of teachers at MI KKM Cipaku is in high criteria, however, some indicators need to be improved, namely arranging seats according to the characteristics of students and subjects. Furthermore, the teacher's teaching performance has a positive effect on student achievement. This means that the higher the teacher's teaching performance, the higher the student's learning achievement. 2) The school climate at MI KKM Cipaku is in conducive criteria, however, some indicators need to be improved, namely monumental evidence of the results of the school's collaboration with the community. Furthermore, the school climate has a positive effect on student achievement. This means that the more conducive the school climate, the more students' learning achievement. 3) Student achievement at KKM Cipaku is in the achievement criteria, however, several indicators must be improved, namely youth scientific work, academic competitions, sports, arts, and scouts. Furthermore, teacher teaching performance and school climate have a positive effect on student learning achievement. This means that the higher the teacher's teaching performance and the more conducive the school climate, the higher the student's learning achievement.
ANALISIS PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAHAN DAERAH DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI BAPPEDA KABUPATEN PANGANDARAN Emay Irmayanti; Enas Enas; Uung Runalan Soedarmo
Journal of Management Review Vol 3, No 3 (2019): Journal Management Review
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/mr.v3i3.2904

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Pangandaran yang antara lain masih adanya pegawai yang kurang memiliki kinerja yang baik, hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya pemebrdayaan aparatur pemerintah di Bappeda. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai Bappeda Kabupten Pangandaran sebanyak 6 orang. Pendekatan yang peneliti gunakan yaitu pendekatan naturalistik kualitatif. Peneliti menggunakan prosedur penelitian, yaitu: (1) tahap orientasi, (2) tahap eksplorasi, dan (3) tahap member cek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemberdayaan pegawai Bappeda Kabupaten Pangandaran belum dilaksanakan dengan baik sehingga belum dapat meningkatkan kinerja pegawai baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas pelayanan. 2) Hambatan yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kerja pegawai yang disebabkan oleh masih rendahnya kompetensi dan keterampilan pegawai, masih belum memadainya sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang dan belum optimalnya pimpinan dalam melakukan pendelegasian wewenang pada bawahannya. 3) Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas kerja pegawai meningkatkan keterampilan dalam melakukan inovasi, keterampilan dalam mengatasi hambatan dalam pekerjaan, keterampilan dalam mengoperasikan peralatan kerja, keterampilan dalam memberikan pelayanan, dan keterampilan dalam melaksanakan tugas pekerjaan
EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU Enas Enas
Journal of Management Review Vol 2, No 3 (2018): Journal of Management Review
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/jmr.v2i3.1803

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang:1) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi kepribadian dalam meningkatkan kinerja guru. 2) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi manajerial dalam meningkatkan kinerja guru. 3) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi kewirausahaan dalam meningkatkan kinerja guru. 4) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi supervisi dalam meningkatkan kinerja guru. 5) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi sosial dalam meningkatkan kinerja guru. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini meliputi kepala sekolah, pengawas, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi kepribadian pada umumnya berkriteria efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. 2) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi manajerial pada umumnya berada pada kriteria efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. 3) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi kewirausahaan pada umumnya berada pada kriteria efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. 4) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi supervisi pada umumnya berada pada kriteria efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. 5) Kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari kompetensi sosial pada umumnya berada pada kriteria efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja guru.
ESAI: PENGUATAN KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) SEBAGAI LEMBAGA PENGGERAK PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DESA Tatang Parjaman; enas enas
Journal of Management Review Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v5i3.7093

Abstract

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 telah memberikan harapan baru pada kehidupan Desa untuk melakukan berbagai aktivitasnya dalam membangun dirinya secara leluasa, karena melalui undang-undang tersebut Desa telah mendapatkan hak pengakuan dan subsidiaritas serta dukungan finansial melalui dana Desa yang setiap tahun terus meningkat. Tentu saja dengan adanya fasilitas tersebut, merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa untuk lebih kreatif, lebih semangat, inovatif dalam mengelola desa. Sebenarnya tidak akan ada desa yang tertinggal kecuali salah kelola. Semua desa di Indonesia pasti memiliki potensi yang bisa digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, Pemerintah Desa perlu membangun dan menguatkan kelembagaan desa yang berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi Desa yang kita kenal sekarang dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes dituntut untuk mampu menjadi lembaga yang berperan sebagai penggerak ekonomi di desa yang secara inovatif mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, sehingga lembaga ini tumbuh, berkembang dan menjadi tumpuan upaya Pemerintah Desa dalam upaya optimalisasi sumber PAD yang selama ini masih minim. Tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk mewujudkan peran BUMDes tersebut adalah dengan melakukan penguatan kapasitas kelembagaannya secara holistik yang meliputi aspek individu pengelolanya, aspek organisasi, dan aspek sistemnya.
PENGUATAN KAPASITAS APARATUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DI ERA GLOBAL Tatang Parjaman; Uung Runalan Soedarmo; Enas Enas
Journal of Management Review 2019: Jurnal Management Review (Special Issue - Ekonomi Kebijakan 1)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/mr.v3i3.2869

Abstract

Isu tentang perlunya penguatan kapasitas kelembagaan di daerah termasuk di dalamnya penguatan aparaturnya telah mencuat sejak mulai diberlakukannya sistem pemerintahan desentralistik. Otonomi daerah belum diimb angi dengan kemampuan sumber daya manusia aparatur sebagai pengelola pemerintahan, pembangunan, serta layanan publik yang masih banyak dikeluhkan warga. Pengelolaan daerah dapat berjalan dengan optimal bila didukung dengan kapasitas aparatur yang memadai. Peningkatan kapasitas aparatur memerlukan kriteria standar kompetensi yang diakui secara global, yang saat ini telah terjadi perubahan sangat cepat yakni revolusi industri 4.0 yang memerlukan berbagai skill yang memadai yang sebelumnya kurang diperhitungkan. Berbagai strategi/model yang tepat untuk penguatan kapasitas aparatur bisa diterapkan sesuai dengan karakteristik daerah maupun kondisi sdm yang ada. Dalam implementasi penguatan kapasitas aparatur daerah sangat diperlukan peran kepemimpinan birokrasi yang kuat, terutama dalam upaya pemberian keteladanan dalam melakukan perubahan sikap/perilaku, mental yang mencerminkan kapasitas professional dalam diri aparatur. Kepemimpinan harus membangun “jiwa” dan “raga” dengan berbagai cara yang efektif: melatih, memotivasi, menginspirasi, penanaman budaya kuat yang mendukung optimalisasi tugas. Upaya penguatan kapasitas aparatur menjadi aparatur yang professional tidak mudah, perlu waktu, kesabaran, biaya, tenaga ahli, dan banyak resistensi dari pihak yang diberi penguatan. Namun demikian, pekerjaan itu terus dilakukan dan dijaga kesinambungannya agar hasil penguatan kapasitas terlihat hasilnya. Untuk itulah peran kepemimpinan sangat diperlukan
Implementation of Marketing Strategies through Institutional Approach to Increasing Awareness of the Business Community to Conduct Independent Export Activities Indriya Karyadi; Enas Enas; Ferey Herman
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 6 No 2 (2022): August
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.188 KB) | DOI: 10.36555/almana.v6i2.1857

Abstract

The purpose of this study is to identify and describe the implementation of marketing strategies through institutional approaches in increasing awareness of the business world to carry out independent export activities at the Customs and Excise Office of Tasikmalaya, to find out the obstacles and efforts to overcome them. The method used is descriptive qualitative. The results of the study concluded that Tasikmalaya Customs and Excise implemented a marketing strategy through an institutional approach to increasing the awareness of the business community to carry out independent export activities, in three parts of activities, namely hearings, socialization, and teamwork. The obstacles faced are concerns about differences in vision in dealing with MSMEs, unavailability of data on MSME exporters or MSMEs that have export potential, lack of understanding of export regulations or rules, difficulties in finding forms of cooperation, closed MSME behavior, limited budget managed by the local government to deal with MSMEs. Efforts have been made to align the vision, encourage local governments to clean up MSME exporter data, conduct specific discussions, share roles, and take a persuasive approach.
DAMPAK SARANA DAN PRASARANA TERHADAP MINAT PENGGUNA PADA KANTOR BEA CUKAI TASIKMALAYA Ismail Hakim; Enas Enas; Ferey Herman
Journal of Management Review Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v6i1.7542

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berawal dari adanya masalah, dimana minat pengguna jasa layanan bea dan cukai masih belum optimal, bahkan dapat dikatakan masih minimal. Hal ini mengingat selain tidak semua orang memerlukan jasa layanan tersebut, juga sarana dan prasarana yang masih belum memadai sehingga membuat masyarakat enggan untuk menggunakan jasa pelayanan kantor tersebut. Sarana dan prasarana pelayanan yang ada di Kantor Bea dan Cukai Tasikmalaya, masih belum optimal. Dengan demikian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sarana dan prasarana pelayanan pada Kantor Bea dan Cukai Tasikmalaya, minat pengguna jasa pada Kantor Bea dan Cukai Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa berdasarkan tanggapan responden terhadap sarana dan prasarana cenderung tinggi dan juga tanggapan responden terhadap minat pengguna jasa juga cenderung tinggi. Dengan demikian maka tanggapan kedua variabel tersebut cenderung tinggi. Sementara itu hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dampak sarana dan prasarana terhadap minat pengguna jasa termasuk kategori cukup kuat. Artinya sarana dan prasarana pelayanan memberikan dampak signifikan terhadap minat pengguna jasa. Jika sarana dan prasarana memadai, maka minat pengguna jasa akan meningkat.
BRAND FAMILIARITY AND BRAND AWEARNESS: PURCHASE INTENTION PRODUK IPHONE APPLE Irma Bastaman; Apri Budianto; Enas Enas
Journal of Management Review Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v6i2.10071

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini meliputi : 1] Bagaimana Pengaruh Brand Awerness terhadap Purchase Intention produk Ipone di Ciamis; 2]Bagaimana Pengaruh Brand Awerness terhadap Purchase Intention produk Iphone di Ciamis; 3]Bagaimana Pengaruh Brand Familiarity dan Brand Awerness terhadap Purchase Intention produk Iphone di Ciamis. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1] Pengaruh Brand Familiary terhadap Purchase Intention produk Iphone di Ciamis; 2] Pengaruh Brand Awerness terhadap Purchase Intention produk Iphone di Ciamis; 3] pengaruh Brand Familiarity dan Brand Awerness terhadap Purchase Intention produk Iphone di Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang dipilih adalah sebanyak 96 konsumen. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakanan analisis koefisien korelasi, determinasi, regresi linier berganda dan uji Hipotesis menggunakan Uji signifikansi (Uji t dan Uji F). Hasil dari penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa 1]Brand Familiary roduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention produk Ipone; 2] Brand Awerness berpengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention produk Ipone; 3] Brand familiarty dan Brand Awerness berpengaruh terhadap Purchase Intention produk Iphone.
STRATEGI PEMASARAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KREDIT RITEL (Studi kasus pada BNI Cabang Tasikmalaya) Asep Purkon; Enas Enas; Ferey Herman
Journal of Management Review Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v6i3.7867

Abstract

Situasi dan kondisi perekonomian menuntut adanya berbagai strategi yang harus dilakukan perusahaan seperti halnya bank BNI Cabang Tasikmalaya. Salah satu produk yang mengalami fluktuasi adalah kredit ritel. Adanya regulasi dan status perekonomian saat ini mendesak perusahaan untuk mengeluarkan strategi pemasaran yang tepat. Dengan demikian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi yang digunakan untuk meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya, untuk mengetahui dan mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran untuk meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi yang digunakan untuk meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya terdiri dari tujuh langkah yaitu melakukan riset pemasaran, menetapkan tujuan pemasaran, mengembangkan strategi pemasaran, penyusunan rencana pemasaran, melaksanakan kegiatan pemasaran, melaksanakan pengawasan kegiatan pemasaran, dan melakukan evaluasi kegiatan pemasaran. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran untuk meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya adalah kendala persaingan. Dari hasil observasi di ketahui bahwa sejauh ini persaingan antar bank sangat ketat mengingat masing masing bank melakukan inovasi terhadap strategi pemasarannya masing-masing, dan SDM menjadi hambatan untuk pelaksanaan strategi pemasaran dalam rangka meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran untuk meningkatkan kredit ritel pada BNI Cabang Tasikmalaya adalah dengan melakukan inovasi produk dan memberikan pelayanan jemput bola dengan mendatangi calon nasabah dan UMKM secara langsung. Sementara itu hasil observasi di ketahui bahwa sejauh ini pegawai bank BNI tidak hanya memberikan pelayanan di dalam kantor, tetapi juga memberikan pelayanan di luar kantor dan dilakukan pendidikan dan pelatihan in the job training atau of the job training, serta pembinaan langsung agar mengetahui tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana dalam meningkatkan kredt ritel