Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Pengelolaan Air Sungai Bengawan Solo Yang Dimanfaatkan Menjadi Air Minum Di PDAM Bojonegoro Ayu Pebiola, intan; Mulyanti, Heri
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v7i2.37443

Abstract

Salah satu sumber air yang digunakan untuk air minum di Kabupaten Bojonegoro adalah air dari Sungai Bengawan Solo. Kualitas air Bengawan Solo wilayah hilir dikategorikan sebagai kualitas II – III berdasarkan ketentuan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 61 Tahun 2010 tentang Penetapan Kelas Air pada Air Sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bojonegoro yang berasal air Bengawan Solo. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan, pengambilan data laboratorium, dan observasi. Pengambilan sampel kualitas air dilakukan setiap bulan mulai bulan Juli sampai Desember di tiga IPA: IPA Padangan, IPA Ngringinrejo, dan IPA Banjarsari. Parameter yang diuji meliputi TDS, kekeruhan, pH, klorin, warna, kesadahan, klorida, zat organik, zat besi, mangan, nitrat, nitrit, sulfat, kromium, dan ammonia. Hasil observasi menunjukan proses pengolahan meliputi: kolam intake, koagulasi dan flokulasi, filtrasi, desinfektan, dan reservoir sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Koagulan dan flokulan menggunakan    Alumunium sulfat (Al2SO4)3.  Disinfektan menggunakan Ca(ClO)2. Proses filtrasi menggunakan media pasir kuarsa (sand filter) dan fiberglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di ketiga IPA setelah pengolahan telah memenuhi standar baku mutu air minum berdasarkan PERMENKES No. 492 Tahun 2010.
ANALISIS OPTIMALISASI PEMANFAATAN BENDUNG GERAK DI BOJONEGORO “STUDI KASUS DI AREA HULU BENDUNG GERAK KABUPATEN BOJONEGORO” HERI MULYANTI
Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.955 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v3i1.138

Abstract

Bendung merupakan bangunan air yang dibangun melintasi sungai yang berfungsi untuk meninggikan dan bertujuan untuk membendung air sungai serta mengubah karakteristik aliran sungai guna untuk pemanfaatan air dalam berbagai sektor, termasuk juga bangunan bendung gerak Bojonegoro yang dimana pemanfaatan airnya digunakan untuk beberapa sektor seperti untuk pertanian, indutri dan kebutuhan air baku domestik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengembangan bendung gerak tersebut sehingga kedepan bisa di gunakan untuk bahan rujukan dalam pengembangan irigasi ataupun air baku domestik di daerah barat Kabupaten Bojonegoro.Dalam penelitian ini pengembangan air bisa dilakukan setelah melalui perhitungan dengan menggunakan metode metode ilmiah yang menjadi rumus atau umum di gunakan di daerah Jawa timur berdasarkan metode dari buku Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan yang dikeluarkan pada bulan Juni tahun 1984 untuk proyeksi pengembangan air irigasi di Jawa timur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan bisa dilakukan jika kondisi debit Air dari hulu adalah diatas 10 m3/detik namun apabila debit air dari Hulu kurang dari 2 m3/detik air hanya diperuntukkan guna pengairan sawah saja dan indutrialisasi yang memanfaatkan air bengawan sudah tidak diperbolehkan untuk pengambilan air.
RENCANA PEMBANGUNAN IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH) UNTUK MENGURANGI LIMBAH DI DESA KABUNAN KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO Mulyanti, Heri; Exta, Febri
Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2020): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.826 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v5i1.215

Abstract

Pengolahan limbah cair pabrik tahu dapat menggunakan kombinasi sistem anaerobik aerobik dengan biofilter karena limbah cair pabrik tahu dapat terurai secara biologis dengan peranan mikroorganisme. Instalasi yang dibutuhkan yaitu bak pemisah minyak, bak ekualisasi, bak anaerobik dan bak aerobik yang dilengkapi biofilter, serta bak penjernih. Bak pemisah minyak multifungsi untuk saponifikasi, bak ekualisasi dapat menurunkan kadar TSS, bak anaerobikmemiliki efisiensi sebesar 75 % dan efisiensi bak aerobik 95 %, serta bak penjernih yang dilengkapi dengan pompa sirkulasi lumpur. Dari pengolahan tersebut tidak didapatkan lumpur dan diperkirakan BOD5, COD, TSS berturut – turut sebesar 15,9 mg/L , 22,0 mg/L, 1,5 mg/L, dan pH 6,50.Pengolahan air limbah (IPAL) dari pabrik tahu di Desa Kabunan Kabupaten Bojonegoro menyarankan agar industri rumahan pabrik tahu terkait dapat mengkaji pengadaan atau pelaksanaan pembangunan IPAL untuk menangani limbah cair yang tiap hari dihasilkan dari proses produksi tahu tersebut. Perlu penelitian yang terpisah untuk tiap variasi waktu tinggal agar dapat menghindari terjadinya Carry over.
Kegiatan Rehabilitas Dan Pembibitan Asem Jawa, Waru, Dan Turi Oleh Perusahaan X Rizaliansyah, Moh. Ainun; Mulyanti, Heri
Baselang Vol 5, No 1: APRIL 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v5i1.245

Abstract

Rehabilitas hutan lindung pada dasarnya harus mempunyai dua manfaat sekaligus, yaitu manfaat secara ekologis yang berhubungan dengan fungsi pokoknya dan manfaat ekonomis yang artinya dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya. Pembibitan merupakan langkah awal dalam penanaman yang tujuannya untuk menyediakan bahan tanam yang baik, sehat, dan dalam jumlah yang cukup. Pembibitan hal pertama yang dilakukan adalah persiapan lahan. Metode yang dilakukan untuk persiapan lahan adalah menggunakan tanah merah dan tanah hitam. Tujuan digunakannya tanah merah adalah untuk mengurangi gulma yang ada di dalam polybag. Tanaman waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Asem jawa (Hibiscus tiliaceus) merupakan tanaman tropis yang berasal dari Afrika namun dapat tumbuh dengan subur di Indonesia, Kebanyakan digunakan sebagai pohon peneduh jalan. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia, yang termasuk keluarga kacang-kacangan dari famili Papilionaceae. Penelitian ini menggunakan metode partisipasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) observasi (pengamatan di lapangan), interview (wawancara) dan study literatur.  Alat  yang digunakan ialah cangkul,mesin pemotong rumput,sabit dan bahan yang di gunakan yaitu kotoran kambing  yang berfungsi untuk memupuk tanaman biji turi,asem jawa dan waru. Pengecekan  tersebut dikerjakan setiap hari. Observasi lapangan dilakukan terlebih dahulu sebagai data awal.
Correlation Analysis Between Vehicle Number and Meteorological Factors on Carbon Dioxide Concentration at Bojonegoro University Purwaningrum, Solikhati Indah; Mulyanti, Heri; Amalia, Isna Nur; Anggraini, Sholikhah Risqi Dwi; Adriansyah, Endi
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Bojonegoro University Campus area has a high level of vehicle traffic every hour, which makes it one of the locations where air pollution spreads. Bojonegoro University always has vehicle activities such as motorbikes and employee and student cars. This allows for increased exposure to CO2 ambient air pollutants around campus. The number of vehicles and meteorological conditions such as air humidity, temperature, and wind speed can influence air quality. The quality of the outside air is influenced by the large number of motorized vehicle activities and meteorology, which causes the spread of air pollution at Bojonegoro University. Air quality that exceeds quality standards impacts health, such as respiratory problems. The research method used is a quantitative descriptive approach. Based on the measurement results, the CO2 concentration is included in the polluted air category, namely in the range 403 - 514 ppm, while the quality standard set by WHO is 350-700 ppm. The influence between CO2 concentration and the number of motorized vehicles has a positive correlation value with a coefficient of 0.825. The impact of CO2 concentration on meteorological conditions includes temperature, air humidity, and wind speed. The correlation coefficient values for temperature, humidity, and wind speed are 0.825, -0.820, and -0.882. Therefore, the number of vehicles and meteorological conditions strongly correlate with CO2 concentrations in the ambient air.
Analisis Konsentrasi PM₁₀ di Desa Rengel Akibat Penambangan Batu Kapur Elsa Agustiana; Mulyanti , Heri; Purwaningrum, Solikhati Indah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 9 No. 1 (2025): The Environment In Global Health Governance:An Analysis of Environment-Related
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v9i1.833

Abstract

Pencemaran udara merupakan masuknya berbagai bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemaran udara akibat aktivitas penambangan batu kapur dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar, terutama melalui partikel udara PM₁₀ (Particulate Matter <10 µm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara di Desa Rengel akibat aktivitas penambangan batu kapur berdasarkan konsentrasi PM₁₀ serta membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu udara ambien yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel di Dusun Purboyo Mayang Sekar, Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sampel diambil selama tujuh hari pada dua rentang waktu, yaitu pagi (10.00–11.00 WIB) dan siang (13.00–14.00 WIB), dengan pencatatan setiap lima menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM₁₀ tertinggi terjadi pada hari kerja (Sabtu–Kamis) pada pukul 10.45 WIB dengan nilai 79 µg/m³, sedangkan konsentrasi terendah pada hari kerja tercatat pada pukul 13.35 WIB dengan nilai 40 µg/m³. Pada hari libur (Jumat), konsentrasi tertinggi tercatat pada pukul 13.10 WIB sebesar 32 µg/m³, sementara konsentrasi terendah pada pukul 10.05 WIB sebesar 20 µg/m³. Konsentrasi PM₁₀ yang melebihi baku mutu udara ambien (75 µg/m³) ditemukan pada beberapa hari kerja, yaitu Selasa siang (76 µg/m³), Sabtu pagi (77 µg/m³), dan Minggu pagi (76 µg/m³). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas penambangan batu kapur di Desa Rengel berkontribusi terhadap peningkatan konsentrasi PM₁₀, dengan beberapa pengukuran melebihi ambang batas baku mutu udara ambien.
Pengaruh Kondisi Meteorologi Terhadap Kualitas Udara Di Kawasan Penambangan Batu Kapur Indah Purwaningrum, Solikhati; Mulyanti, Heri; Agustiana, Elsa; Risqi Dwi Anggraini, Sholikhah
Dampak Vol. 22 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.22.1.56-60.2025

Abstract

Particulate Matter 10 (PM10) adalah partikel kecil yang umumnya berdiameter kurang lebih 10 mikrometer. Kondisi meteorologi seperti arah angin, kecepatan angin, suhu dan kelembaban berpengaruh terhadap konsentrasi PM10 di udara.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kondisi meteorologi terhdap konsentrasi PM10 di Kawasan Penambangan Batu Kapur. Penelitian ini menggunakan metode direct reading (real time sampling) dan analisis regresi linier berganda. Faktor meteorologi adalah suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Pengambilan sampel dilakukan selama satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 pada umumnya sudah melebihi baku mutu udara ambien PM10 yaitu dengan rentang antara 83 mikrogram/m3 sampai dengan 114 mikrogram/m3. Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan adanya hubungan antara suhu, kelembaban dan kecepatan angin dengan konsentrasi PM10 masing-masing adalah 0,804; -0,964; dan 0,695. Pengaruh kondisi meteorologi yaitu kecepatan angin dan kelembapan udara sangat nyata terhadap konsentrasi PM10 di udara dengan nilai 0,043 dan 0,005. Faktor suhu udara tidak mempengaruhi konsentrasi PM10 di udara, melainkan hanya memiliki hubungan simetris antara keduanya dengan nilai 0,308. Kesimpulannya, terdapat pengaruh antara kondisi meteorologi dengan konsentrasi PM10 di Kawasan Penambangan Batu Kapur.  Kata Kunci: Pengaruh, Meteorologi, PM10, Penambangan Batu Kapur
Apakah Kekeringan Ekstrem Lokal Berkaitan Dengan Fenomena El Nino? Mulyanti, Heri
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v7i2.12527

Abstract

Kabupaten Bojonegoro memiliki lahan pertanian yang cukup luas, namun karena terletak di Pulau Jawa bagian timur menyebabkan wilayah tersebut rentan terhadap kekeringan, karena curah hujan yang cenderung rendah. Selain kekeringan, banjir merupakan ancaman besar bagi produksi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah yang rawan terhadap El Niño di Kabupaten Bojonegoro. Curah hujan bulanan observasional selama 25 tahun digunakan untuk mengidentifikasi periode bulan kering. Aktivitas El Niño diinvestigasi menggunakan data rerata berjalan 5 bulan dari Sea Surface Temperature Anomaly (SSTA) Nino 3.4. Relevansi antara curah hujan dan El Niño menggunakan korelasi Pearson. Historis kekeringan-banjir digunakan untuk menganalisis korespondensi dengan aktivitas El Niño. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa stasiun di bagian selatan lebih rentan kekeringan akibat penurunan curah hujan saat El Niño kuat berlangsung. Korelasi menunjukkan bahwa indeks El Niño berkaitan erat dengan kondisi kering pada hampir semua wilayah di bagian timur Bojonegoro. Indeks SSTA Nino 3.4 tepat digunakan untuk memprediksi curah hujan musim kemarau (Juni-Juli-Agustus-September). Kejadian kekeringan ekstrem konsisten dengan fenomena El Niño kuat. 
Analisis Konsentrasi CO2 di Kawasan Pasar Wisata Bojonegoro Evi Cici Kumala; Mulyanti, Heri; Purwaningrum, Solikhati Indah
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i2.553

Abstract

Carbondioxide (CO?) is one of the greenhouse gases that contribute to climate change and global warming. Indoor and urban CO? concentrations can affect air quality and human health. Pasar Wisata Bojonegoro is a central economic hub with high mobility and trading activities, which may increase CO? emissions. This study aims to identify peak CO? concentration hours in the area and compare them with the air quality standards set by the WHO. A quantitative research method was used, involving direct observation and measurement over 7 (seven) days at a single observation point. The results show that on weekdays, the peak CO? concentration occurred between 16:00 and 16:59 WIB, reaching 424 ppm, while the lowest concentration was recorded between 18:00 and 18:59 WIB at 351 ppm. On weekends, the peak concentration was 441 ppm between 16:00 and 16:59 WIB, while the lowest was 113 ppm between 21:00 and 21:59 WIB. Several weekdays recorded CO? concentrations exceeding the WHO standard (310–330 ppm), with the highest reaching 466 ppm. However, CO? concentrations on Thursdays and weekends remained within the acceptable limits. The conclusion of this study shows that the results of CO? concentration on weekdays (Monday, Tuesday, Wednesday, Friday) exceed the quality standard with CO? concentrations of 466 ppm, 462 ppm, 413 ppm, and 433 ppm. Meanwhile, on weekdays (Thursdays) and weekends, it meets the quality standards with CO? concentrations of 217 ppm, 243 ppm, and 267 ppm.
Peningkatan Pemahaman Pengendalian Global Warming Sebagai Upaya Penerapan Konsep Ramah Lingkungan di SMAN 1 Soko Purwaningrum, Solikhati Indah; Mulyanti, Heri; Romadhoni, Novita; Saputra, Akbar Andis; Anggraini, Sholikhah Risqi Dwi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.561

Abstract

Global warming merupakan suatu fenomena kenaikan rata-rata suhu yang ada di permukaan bumi dalam beberapa tahun terakhir yang akan diperkirakan akan terus berlanjut dan bertahan. Peristiwa nyata dampak dari global warming adalah mencairnya bongkahan es di kutub utara dan kutub selatan yang menyebabkan peningkatan volume air lautan dan adanya gelombang panas yang akan mengganggu pola iklim. Laporan IPCC menyebutkan bahwa aktivitas manusia telah menyebabkan pemanasan global. manusia harus selalu mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan oleh tindakan mereka terhadap lingkungan. Perlunya dilakukan pendekatan sosial sebagai upaya peningkatan kesadaran terhadap lingkungan hidup. Pendekatan sosial berupa sosialisasi dengan metode pengajaran didaktik mengenai global warming dan upaya pengurangan dan pengendaliannya. sosialisasi yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan siswa mengenai upaya pengendalian global warming. Pendampingan lebih lanjut perlu dilakukan kepada siswa SMA Negeri 1 Soko sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan membudayakan rasa peduli terhadap lingkungan hidup. Upaya yang dapat dilakukan meliputi aksi demonstrasi pengelolaan sampah atau sosialisasi pembuatan vertical garden dan lubang biopori sebagai upaya menambah pemahaman dan membudayakan penerapan konsep ramah lingkungan.