Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN ANAK PEREMPUAN PADA MASYARAKAT DESA SANGAPATI KECAMATAN PULAU MAKIAN Firna Rasid; Syahrir Ibnu; Hudan Irsyadi
ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/etnohistori.v9i2.5651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Sangapati Kecematan Pulau Makian tentang nilai pendidikan anak perempuan. (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat persepsi orang tua dalam membentukan nilai pendidikan anak perempuan pada masyarakat Desa Sangapati Kecamatan Pulau Makian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik life story, studi literatur, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pendidikan formal saat ini sangat diperlukan bagi setiap individu, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Namun pada kenyataannya, belum semua anak, khususnya anak perempuan dapat memperoleh pendidikan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh persepsi orang tua terhadap nilai pendidikan anak perempuan, yang dipengaruhi berbagai segi seperti adat, religi, sosial, ekonomi, dan psikologi. Bahkan ada pandangan tentang kodrat perempuan tersebut telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Desa Sangapati Kecamatan Pulau Makian sehingga harus memerlukan waktu lama dan hati-hati untuk mengubahnya. Hal ini dikuatkan oleh tafsir-tafsir agama (teologi) yang tidak memihak perempuan, bahkan anak perempuan dalam kehidupan masyarakat dianggap sebagai subordinat dari anak laki-laki. Dampak dari persepsi seperti itu tentu sangat merugikan anak perempuan, karena akan menimbulkan suatu perbedaan sikap dan perilaku orang tua, secara khusus pendidikan formal bagi anak laki-laki akan lebih diutamakan. Hal ini disebabkan oleh adanya budaya patriarki yang menyebabkan posisi pihak anak perempuan menjadi rendah diri. Menurut persepsi masyarakat Desa Sangapati Kecamatan Pulau Makian, pendidikan anak perempuan tidak perlu tinggi-tinggi karena nantinya setelah dewasa hanya akan mengurus dapur bagi keluarganya, atau akan numpang hidup ikut suami.Kata Kunci : Persepsi, Nilai Anak, Pendidikan Anak Perempuan, Desa Sangapati  
Multivectorism politics in 2022 Qatar world cup: media relations analysis Larisu, Zulfiah; Estrada, Philip R.; Ibnu, Syahrir; Nurmansyah, Mohammad; Darpin
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v7i1.6139

Abstract

World Cup is a mega sports event enjoyed and built in the name of sport. However, as the community grows, World Cup becomes a sporting event and a political encounter. Each country is trying to be the best, and in order to achieve this, many seek mutual profit or increase power value during the event. Multivector Analysis was used to analyse social media content related to the Qatar 2022 World Cup. With the help of social media and Political Correctness, it becomes visible that these countries are trying to obtain their goals and match victory. Vulnerabilities, powers, and many faces accompany the condiments of the Qatar World Cup 2022. With a historical ancestry in FIFA, Political Correctness is like their anthems. Having a non-Western host would be a struggle against a larger country, resulting in a player exchange that allows them to become immigrants embroiled in heated political tensions because any country by nature still has a strong bias towards its land and its race.
Transformasi Budaya Belanja Online Masyarakat Kota Ternate: Peran J&T Express dalam Distribusi Barang Fokatea, Jandri; Ibnu, Syahrir; Zulkifli, Zulkifli
Tekstual Vol 23, No 1 (2025): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tekstual.v23i1.9876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran JT Express dalam sistem distribusi barang serta pengaruhnya terhadap perubahan budaya belanja online masyarakat di Kota Ternate. Dalam konteks daerah kepulauan, layanan distribusi logistik memegang peran krusial dalam menunjang aktivitas ekonomi masyarakat yang sebelumnya terbatas oleh akses geografis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam kepada pengguna jasa JT Express dan staf operasional perusahaan. Informan dipilih secara purposive berdasarkan pengalaman dan keterlibatan langsung dalam aktivitas belanja online maupun operasional distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JT Express berkontribusi signifikan dalam mempercepat dan mempermudah proses distribusi barang dari luar daerah ke Kota Ternate. Keberadaan layanan pengiriman yang berbasis aplikasi digital, pelacakan paket secara real-time, serta pengantaran langsung oleh kurir telah menggantikan praktik distribusi tradisional berbasis titipan antar kerabat. Perubahan ini berdampak pada transformasi budaya konsumsi masyarakat yang kini cenderung memilih belanja online karena dianggap lebih efisien dan praktis. Fenomena ini terutama terlihat di kalangan mahasiswa, ASN, dan pelaku usaha kecil-menengah (UMKM). Meskipun terdapat tantangan seperti keterlambatan pengiriman pada masa padat dan keterbatasan jumlah kurir, masyarakat menunjukkan respon positif terhadap layanan JT Express. Hal ini didasari oleh persepsi bahwa layanan tersebut telah memenuhi ekspektasi dasar konsumen, yaitu kecepatan, kemudahan, dan kejelasan proses distribusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa JT Express tidak hanya menjadi agen distribusi logistik, tetapi juga aktor kultural yang berperan dalam membentuk pola konsumsi digital masyarakat urban di wilayah kepulauan.