Articles
PENINGKATAN KEMAMPUAN CALON GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BETTER TEACHING AND LEARNING BERKARAKTER
Mutia Febriyana;
Winarti Winarti;
Sri Listiana Izar
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22373/pjp.v11i1.13086
This classroom action research aims to improve the ability of prospective teacher students in making learning implementation plans through the learning model of better teaching and learning with character. This research was conducted in four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection and was carried out in two cycles. The first cycle carried out by the researcher was observing student competence in making lesson plans. The results of the observation on the assessment of the learning implementation plan in the first cycle showed an average value of 74.2% with a good category. Furthermore, the average value of students in the second cycle increased by 87% in the very good category. The improvement of students' ability in making lesson plans for each cycle has increased significantly. This proves that the character of the better teaching and learning learning model is able to improve the competence of prospective teacher students in preparing learning implementation plans.
Analisis Makna Gaya Bahasa Personifikasi Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
Winarti Winarti S.Pd., M.Pd
KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA Analisis Makna Gaya Bahasa Personifikasi Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
Publisher : KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The literary style is the style of the author in using language to get the effect of a more beautiful and attractive. In the poem titled Sapardi Djoko Damono rains in June had a wonderful personification of style and gives the effect of calm, peaceful, and full of harmonica in the reader once read. This poem about longing for the infinite meaning of a character named Rain in June to a figure called the Tree. Rain was very patient in secret longing, but very dense and intense longing. But the rain also wise in maintaining longing, he had wanted to declare missed it but because there is no doubt that is why he canceled the traces of its business. In addition to patient and wise, rain also has a sensible nature. Not a single person in this world setabah, wisely, and searif Rain. In the case wisely, he shall mengikhlaskan longing to be restored to God and nature. Ikhlas is a wise final decision in the store feeling. Rain hope someday, trees can know that there is always a longing in every speckled bushy trees that bloom to it.
Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Microteaching
Mutia Febriyana;
Winarti Winarti
EDUTECH Vol 7, No 2 (2021): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30596/edutech.v7i2.7055
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Model Pembelajaran berbasis Student Centered Learning mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah microteaching. Teknik analisis data dalam peneltian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini ialah melalui tes dan lembar observasi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk uraian. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/I program studi Pendidikan Bahasa Indonesia Semester VI Kelas A-Pagi berjumlah 38 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tahapan dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran berbasis student centered learning mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran microteaching mahasiswa dengan ditandai oleh keaktifan, perhatian, dan keterlaksanaan pembelajaran yang meningkat. Aktivitas pengamatan hasil belajar dari tes awal yakni sebelum menerapkan model pembelajaran berbasis student centered learning hanya 3 mahasiswa (10%) dengan nilai rata-rata 69,11. Pada siklus I mahasiswa dinyatakan tuntas meningkat menjadi 14 mahasiswa (46,66%) dengan nilai rata-rata 72,56. Pada siklus II mahasiswa yang mencapai tuntas sebanyak 37 mahasiswa (83,22 %) dengan nilai rata-rata 82,86.
GAMBARAN PENDIDIKAN PESANTREN PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI: PENDEKATAN MIMETIK
Winarti Winarti S.Pd., M.Pd
KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA GAMBARAN PENDIDIKAN PESANTREN PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI: PENDEKATAN MIMETIK
Publisher : KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aimed to describe the picture of pesantren education in Negeri 5 Menara novel works of A. Fuadi, describing patterns of pesantren education in Negeri 5 Menara novel work of A. Fuadi mimetic approach, and knowing the differences and similarities between the pattern of the existing education at boarding school novel with real life. The research was carried out in Ar-Raudhatul boarding Hasanah located at Jalan Jamin Ginting Km. 11 Medan Tuntungan. The study began in December 2012 until February 2013. Sources of data in this study is novel Negeri 5 Menara works of A. Fuadi as primary data. Literature books, books that are relevant to the study of research assessment, and boarding Ar-Raudhatul Hasanah as secondary data in this study. Research data collection techniques are technical documentation, observation (observation), and interviews. Researchers analyzed the content (content analysis). Design research by reading the material carefully studied the novel Negeri 5 Menara, collecting research data related to the study of the novel, composing, mengklarifikasikannya, analyze, and interpret.The results of this study indicate that the picture of education in schools is the education system to adopt a 24-hour full-oriented religion. What was presented by A. Fuadi is a picture of an education based on the reality of the life that he copied and there are some parts that he kreasikan with creative imagination. While the pattern of pesantren education itself is a pattern of modern education, are not left with the other public schools. Pesantren managed to "humanize man" so many ways to make his students to be a useful, creative, and well educated. Pupils have also been forged for a man who is ready to compete in the outside world with the independence of science.
MATERI MENULIS DONGENG DARI HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UMSU
Mrs. Winarti;
Mutia Febriyana
Jurnal Bahastra Vol 2, No 1 (2017): Edisi September 2017
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/bahastra.v2i1.1726
Abstrak.Berdasarkan pengalaman peneliti dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran menulis dongeng masih cenderung kurang menggembirakan, padahal dongeng merupakan salah satu kekayaan sastra di Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Hasil yang kurang menggembirakan dari menulis dongeng ini dapat dilihat dari ketika dilakukan uji tugas menulis dongeng secara perorangan di kelas ketika mata kuliah Kajian Sastra Anak Indonesia sedang berproses.Satu mahasiswa menulis satu judul dongeng.Hasilnya mengejutkan, ternyata mahasiswa masih belum mampu menulis dongeng sesuai nilai yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menawarkan satustrategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh timteaching untuk menghasilkan tulisan sastra anak berupa dongeng yang bersifat berkemajuan dan menggembirakan sesuai dengan harapan perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Strategi pembelajaran itu bernamathe power of two. Strategi ini dipilih karena dinilai dapat membantu menciptakan keaktifan mahasiswa dalam menulis dongeng karena sifat dari strategi ini menulis dongeng tidak secara sendiri, namun berdua dengan teman, sehingga ide-ide dapat bersatu membentuk dongeng yang lebih baik. Berpikir berdua akan menghasilkan karya yang lebih baik daripada berpikir sendiri atau dengan istilah dua kepala lebih baik daripada satu kepala.Kata Kunci: Eksperimental, The Power Of Two, Menulis DongengAbstract.Based on the experience of researchers in the teaching and learning process in the classroom, fairytale learning still tends to be less encouraging, even though fairy tales are one of the riches of literature in Indonesia that deserve to be preserved and preserved for generations. The less encouraging results of writing this fairy tale can be seen from when testing the task of writing fairy tales individually in the classroom when the Indonesian Child Literature Study courses are proceeding. One student wrote a fairy tale title. The result was surprising, it turned out that students were still not able to write fairy tales according to the expected value.In this study, researchers offered a learning strategy that could be applied by the teaching team to produce children's literary writings in the form of tales that were progressive and encouraging in accordance with the expectations of Muhammadiyah universities throughout Indonesia. The learning strategy was named the power of two. This strategy was chosen because it was considered to be able to help create students' activeness in writing fairy tales because the nature of this strategy was to write not fairy tales themselves, but both with friends, so ideas could unite to form a better tale. Thinking together will produce works that are better than thinking alone or in terms of two heads better than one head.Keywords: Experimental. The power of two, writing a fairy tale
EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO PADA MATERI MENULIS DONGENG DARI HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UMSU
Mrs. Winarti;
Mutia Febriyana
Jurnal Bahastra Vol 2, No 1 (2017): Edisi September 2017
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (171.671 KB)
|
DOI: 10.30743/bahastra.v2i1.1727
Abstrak. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran menulis dongeng masih cenderung kurang menggembirakan, padahal dongeng merupakan salah satu kekayaan sastra di Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Hasil yang kurang menggembirakan dari menulis dongeng ini dapat dilihat dari ketika dilakukan uji tugas menulis dongeng secara perorangan di kelas ketika mata kuliah Kajian Sastra Anak Indonesia sedang berproses.Satu mahasiswa menulis satu judul dongeng.Hasilnya mengejutkan, ternyata mahasiswa masih belum mampu menulis dongeng sesuai nilai yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menawarkan satustrategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh timteaching untuk menghasilkan tulisan sastra anak berupa dongeng yang bersifat berkemajuan dan menggembirakan sesuai dengan harapan perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Strategi pembelajaran itu bernamathe power of two. Strategi ini dipilih karena dinilai dapat membantu menciptakan keaktifan mahasiswa dalam menulis dongeng karena sifat dari strategi ini menulis dongeng tidak secara sendiri, namun berdua dengan teman, sehingga ide-ide dapat bersatu membentuk dongeng yang lebih baik. Berpikir berdua akan menghasilkan karya yang lebih baik daripada berpikir sendiri atau dengan istilah dua kepala lebih baik daripada satu kepala.Kata Kunci: Eksperimental, The Power Of Two, Menulis DongengAbstract.Based on the experience of researchers in the teaching and learning process in the classroom, fairytale learning still tends to be less encouraging, even though fairy tales are one of the riches of literature in Indonesia that deserve to be preserved and preserved for generations. The less encouraging results of writing this fairy tale can be seen from when testing the task of writing fairy tales individually in the classroom when the Indonesian Child Literature Study courses are proceeding. One student wrote a fairy tale title. The result was surprising, it turned out that students were still not able to write fairy tales according to the expected value.In this study, researchers offered a learning strategy that could be applied by the teaching team to produce children's literary writings in the form of tales that were progressive and encouraging in accordance with the expectations of Muhammadiyah universities throughout Indonesia. The learning strategy was named the power of two. This strategy was chosen because it was considered to be able to help create students' activeness in writing fairy tales because the nature of this strategy was to write not fairy tales themselves, but both with friends, so ideas could unite to form a better tale. Thinking together will produce works that are better than thinking alone or in terms of two heads better than one head.Keywords: Experimental. The power of two, writing a fairy tale
EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO PADA MATERI MENULIS DONGENG DARI HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UMSU
Mrs. Winarti;
Mutia Febriyana
Jurnal Bahastra Vol 4, No 1 (2019): Edisi September 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/bahastra.v4i1.3197
Abstrak. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran menulis dongeng masih cenderung kurang menggembirakan, padahal dongeng merupakan salah satu kekayaan sastra di Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Hasil yang kurang menggembirakan dari menulis dongeng ini dapat dilihat dari ketika dilakukan uji tugas menulis dongeng secara perorangan di kelas ketika mata kuliah Kajian Sastra Anak Indonesia sedang berproses.Satu mahasiswa menulis satu judul dongeng.Hasilnya mengejutkan, ternyata mahasiswa masih belum mampu menulis dongeng sesuai nilai yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menawarkan satustrategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh timteaching untuk menghasilkan tulisan sastra anak berupa dongeng yang bersifat berkemajuan dan menggembirakan sesuai dengan harapan perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Strategi pembelajaran itu bernamathe power of two. Strategi ini dipilih karena dinilai dapat membantu menciptakan keaktifan mahasiswa dalam menulis dongeng karena sifat dari strategi ini menulis dongeng tidak secara sendiri, namun berdua dengan teman, sehingga ide-ide dapat bersatu membentuk dongeng yang lebih baik. Berpikir berdua akan menghasilkan karya yang lebih baik daripada berpikir sendiri atau dengan istilah dua kepala lebih baik daripada satu kepala.Kata Kunci: Eksperimental, The Power Of Two, Menulis Dongeng Abstract.Based on the experience of researchers in the teaching and learning process in the classroom, fairytale learning still tends to be less encouraging, even though fairy tales are one of the riches of literature in Indonesia that deserve to be preserved and preserved for generations. The less encouraging results of writing this fairy tale can be seen from when testing the task of writing fairy tales individually in the classroom when the Indonesian Child Literature Study courses are proceeding. One student wrote a fairy tale title. The result was surprising, it turned out that students were still not able to write fairy tales according to the expected value.In this study, researchers offered a learning strategy that could be applied by the teaching team to produce children's literary writings in the form of tales that were progressive and encouraging in accordance with the expectations of Muhammadiyah universities throughout Indonesia. The learning strategy was named the power of two. This strategy was chosen because it was considered to be able to help create students' activeness in writing fairy tales because the nature of this strategy was to write not fairy tales themselves, but both with friends, so ideas could unite to form a better tale. Thinking together will produce works that are better than thinking alone or in terms of two heads better than one head.Keywords: Experimental. The power of two, writing a fairy tale
PELATIHAN MEMBUAT KERAJINAN PERNIKAHAN BAGI IBU-IBU AISYIYAH DI PIMPINAN CABANG AISYIYAH KAMPUNG DADAP DAN PIMPINAN CABANG AISYIYAH DURIAN KOTA MEDAN
Enny Rahayu;
Muhammad Shareza Hafiz;
Winarti Winarti
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ihsan (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30596/ihsan.v2i1.5146
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan ilmu pengetahuan berupa keterampilan dalam membuat kerajinan tangan untuk acara pernikahan yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, bernilai ekonomi, dan yang terpenting adalah memberikan keterampilan yang baik bagi kelompok Aisyiyah. Kegiatan ini akan dilakukan pada dua mitra yaitu PCA Kampung Dadap dan PCA Kampung Durian. Ditujukan kepada kelompok Ibu Aisyiyah karena mereka adalah kelompok kemasyarakatan yang selalu menginginkan kehidupan yang tidak pasif tapi ingin selalu bergerak memberikan inspirasi kebermanfaatan hidup melalui ilmu pengetahuan berupa keterampilan. Apalagi jika hasil keterampilan itu berdaya jual beli.
Pelatihan Membuat Bunga Monstera Bagi Kelompok Aisyiyah Kampung Dadap dan Kampung Durian Medan
Winarti Winarti;
Muhammad Shareza Hafiz;
Mhd Isman
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (190.224 KB)
|
DOI: 10.30596/jp.v6i2.8064
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan berupa keterampilan dalam membuat bunga monstera imitasi yang bermanfaat dalam mengindahkan teras rumah atau ruang tamu, menghilangkan kebosanan hanya di rumah saja karena pandemi, memiliki nilai ekonomis, dan yang terpenting adalah memberikan keterampilan yang baik bagi kelompok Aisyiyah. Bunga monstera yang mahal dapat dimiliki setelah mengetahui cara membuatnya. Meskipun imitasi namun dapat menuntaskan kerinduan akan memiliki bunga di rumah dan melepas kebosanan di rumah saja karena pandemi yang masih berlangsung. Kegiatan ini dilakukan pada dua mitra yaitu PCA Kampung Dadap dan PCA Kampung Durian. Ditujukan kepada kelompok Ibu Aisyiyah karena mereka adalah kelompok masyarakat yang selalu menginginkan kehidupan yang tidak pasif tapi ingin selalu bergerak memberikan inspirasi kebermanfaatan dan berkemajuan hidup melalui ilmu pengetahuan berupa keterampilan. Apalagi jika hasil keterampilan itu berdaya jual beli. Dilaksanakan pada Juli 2021 di Aula TK Aisyiyah Kampung Dadap Medan.
Pelatihan Kerajinan Mendaur Ulang Sampah dalam Meningkatkan Pendapatan Organisasi Aisiyah Kota Medan
Winarti Winarti;
Muhammad Shareza Hafiz;
Sri Listiana Izar
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53695/jas.v1i1.60
Garbage is one of the problems that occur in our daily lives. Every morning we see garbage piled up in every alley of houses, which then ends up in the Final Disposal Site (TPA). The more garbage, the higher the level of environmental pollution around us. We don't realize it today, but we will feel God's curse someday if trash doesn't get an answer right away. Housewives, including Aisyiyah, are one of the Muhammadiyah organizations that was born in the community who always produce household waste every day. It was they who witnessed how these rubbish experienced travel from supermarkets or traditional markets, to homes and kitchens, then trash cans, until they ended up in landfills in the aisles of the house or in front of the house for city cleaners to take. This research method is by giving training to Aisiyah's mothers on how to utilize waste so that it becomes an efficient product. So that these wastes are good and do not damage the environment, then a brilliant solution is offered. Trash is "transformed" into beautiful hands, needs, and contains economic value. This handicraft is also certainly very useful for the world of women Aisyiyah women who help their social agenda go forward and be happy. In line with Muhammadiyah's expectations.