Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KLASIFIKASI BEBERAPA SUMBER BAHAN ORGANIK DAN OPTIMALISASI PEMANFAATANNYA SEBAGAI BIOCHAR Sismiyanti Sismiyanti; Hermansah Hermansah; Yulnafatmawita Yulnafatmawita
Jurnal Solum Vol 15, No 1 (2018): JURNAL SOLUM
Publisher : Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.526 KB) | DOI: 10.25077/jsolum.15.1.8-16.2018

Abstract

Optimalisasi pemanfaatan bahan organik akan dapat dilakukan dengan mengetahui kualitas bahan organik tersebut. Kualitas bahan organik tidak hanya ditentukan oleh kandungan hara, namun juga kecepatan pelapukannya yang dilihat dari kandungan lignin, nisbah C/N, C/P, dan C/S.  Pengujian terhadap 24 jenis sumber bahan organik di Kota Padang ini telah dilakukan pada bulan November 2016-April 2017 di laboratorium kimia tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan bahan organik berdasarkan kandungan haranya, menentukan bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biochar, dan mengkaji karakteristik dari biochar yang dihasilkan.  Parameter analisis bahan organik meliputi kadar air, C-total, N-total, P-total, K-total, C/N, C/S, C/P, dan kadar lignin.  Parameter analisis biochar meliputi kadar air,  kandungan N-total, C-total, P-total, K-total, S-total C/N, dan kadar abu. Dua puluh empat (24) sumber bahan organik yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kandungan haranya bahan organik  ini diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : a)  bahan organik berkualitas tinggi, yang terdiri dari:  tithonia, krinyuh, gamal, kiambang, widelia, paku resam, azola, enceng gondok, alang-alang, jerami kacang tanah, jerami kedele, jerami jagung, kulit kakao, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan kulit jengkol, dan b) bahan organik berkualitas rendah yang dinyatakan berdasarkan kadar lignin, C/N, C/P dan C/S  yang tinggi, yang terdiri dari : jerami padi, sekam padi, pelepah kelapa sawit, tongkol jagung, tandan kosong kelapa sawit, ampas tebu, ampas kelapa sawit, dan serbuk gergaji. Bahan organik berkualitas rendah yang dioptimalkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan biochar adalah jerami padi, sekam padi, dan tandan kosong kelapa sawit, dengan karakteristik kimia biochar yang dihasilkan memiliki C-total (28,86%), N-total (1,27%), P-total (0,28%), K-total (0,76%), S-total (0,21%), kadar abu (25,42%), C/N (22,72), C/P (103,07), dan C/S (137,43).Kata kunci : bahan organik, biochar.
DYNAMICS OF SOIL ORGANIC CARBON FRACTIONS UNDER DIFFERENT LAND MANAGEMENT IN WET TROPICAL AREAS Ermadani Ermadani; Hermansah Hermansah; Yulnafatmawita Yulnafatmawita; Auzar Syarif
Jurnal Solum Vol 15, No 1 (2018): JURNAL SOLUM
Publisher : Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.964 KB) | DOI: 10.25077/jsolum.15.1.26-39.2018

Abstract

Karbon (C) organik tanah yang merupakan bagian utama dari bahan organik tanah mengalami penurunan sebagai akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dari kondisi alami menjadi lahan-lahan pertanian. Penurunan C organik tanah menjadi semakin besar karena masukan bahan organik yang rendah dan bila penurunan ini. berlangsung terus menerus  maka pada akhirnya menyebabkan degradasi tanah. Artikel ini membahas peranan, dekomposisi dan struktur dari bahan organik tanah dalam hubungannya dengan dinamika fraksi C organik tanah pada pengelolaan lahan yang berbeda di daerah tropis basah. Perubahan penggunaan dan pengelolaan lahan menyebabkan terjadinya perubahan C organik total dan fraksi-fraksi C organik labil dan stabil tanah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa fraksi C organik labil seperti C organik partikulat lebih responsif terhadap perubahan-perubahan dari pengelolaan tanah dan merupakan suatu indikator yang sensitif dari kualitas tanah. Disamping itu fraksi C organik stabil seperti asam humat yang mengalami perubahan karena praktek-praktek  pengelolaan tanah dapat digunakan untuk menilai kapasitas potensial tanah sebagai penyimpan karbon. Perubahan-perubahan penggunaan lahan dan pengelolaan tanah mempunyai pengaruh negatif dan positif terhadap C organik total, fraksi C organik labil (C organik partikulat) dan fraksi C organik stabil (asam humat). Praktek-praktek pengelolaan yang dapat mempertahankan dan memperbaiki fraksi-fraksi C organik tanah  meliputi sistem agroforestri,  aplikasi pupuk organik, mulsa dan pengembalian sisa tanaman ke dalam tanah. Fraksi C organik partikulat dan asam humat menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih besar dibandingkan C organik total akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dan praktek-praktek pengelolaan tanah di daerah tropis basah.Key words : Fraksi C organik, penggunaan lahan, tropis basah
LAJU DEKOMPOSISI SPESIES TANAMAN PENGAKUMULASI KALSIUM (CA) TINGGI DAN RENDAH DI DAERAH HUTAN HUJAN TROPIS SUPER BASAH PADANG SUMATRA BARAT Hermansah Hermansah; Burhanudin Burhanudin; Sri Muhara
Jurnal Solum Vol 7, No 2 (2010): JURNAL SOLUM
Publisher : Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.672 KB) | DOI: 10.25077/js.7.2.80-91.2010

Abstract

Study on decomposition rate of accumulating and excluder tree species of calsium (Ca) was conducted in a super wet tropical rain forest in Gadut Mountain Padang West Sumatra. The purposes of the study were : (1) to understand the rate of decomposition of biomass of Ca accumulating and excluder tree species, (2) to understand the effect of slope position (ridge, midle and lower slope) on decomposition rate within the study plot and (3) to understand the amount of nutrient release to soil ecosystem within certain period. The result of this study showed that the higher decompoisition rate among two species was Eugenia sp, as Ca accumlating tree species which grew at lower slope. Six months after decomposition, 1 ton dry biomass of Eugenia sp contributed 6,8 kg N, 0,4 kg P, 4,12 kg K, 38,76 kg Ca, and 2,1 kg Mg in to the soil. This amount might keep an equilibrium of soil nutreint balance to support the forest ecosystem. However, for one ton dry mass of Lithocarpus korthalsii sp as Ca exluder tree species, after 6 months decomposition, contributed 9,4 kg N, 1,1 kg P, 4,61 kg K, 3,76 kg Ca and 0,54 kg Mg. This indicates that Ca acumulating tree species contributed more Ca compared to Ca excluder tree species in this forest ecosystem. Keywords: Accumulating tree sp., exluder tree sp., decomposition rate, super wet and tropical rain forest.
Effect of Plastic Mulch and Pesticide Application on Chemical Properties of Andisol Maulana Insanul Kamil; Dina Oktaviani; Annisa Rachim; Khairun Nisa Kamarudin; Irwin Mirza Umami; Eti Farda Husin; Hermansah Hermansah
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 6, No 3 (2020): Special issue Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNST) 2020
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v6i3.5018

Abstract

The application of plastic mulch and pesticides is common practice in intensive agriculture in Indonesia. However, their effects on soil fertility are still uncertain. Therefore, this study was aimed to determine the effect of plastic mulch and pesticide application on the soil fertility of Andisol. The experiment was conducted in an intensive agriculture field in West Sumatra and the treatments included were: plastic mulch and pesticide application with two levels of each. Treatments were arranged in a completely randomized design with three replications. The result shows that there were significantly high in pH, total N and exchangeable Mg when using plastic mulch while organic C was found to be low in a plot with the application of pesticide. Meanwhile, the interaction between plastic mulch without pesticide showed a significantly higher in exchangeable Mg. The result suggested that the plastic mulch practice can sustain the availability of nutrients in the soil while the usage of pesticides can reduce the organic C in the soil besides its main function to protect the crops.
Perbaikan Sifat Kimia Lahan Bekas Tambang Emas Melalui Aplikasi Biochar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Ayam PANJI ROMADHAN; GUSMINI GUSMINI; HERMANSAH HERMANSAH
Agrotrop : Journal on Agriculture Science Vol 12 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/AJoAS.2022.v12.i01.p09

Abstract

Improvement of Chemical Properties of Ex-Gold Mine Land Through Application of Rice Husk Biochar and Chicken Manure. Ex-gold mining land that have been degraded so that soil fertility is very low. Mining with an open system causes an increase in the oxidation of sulfuric minerals which reduces nutrient levels, so it is necessary to make efforts to increase nutrients through the addition of rice husk biochar and manure. The purpose of the study was to determine the role of rice husk biochar and manure to improve soil chemical properties. This study used a completely randomice design (CRD)with 6 treatments and 4 replications. The results showed that 100% manure treatments could increase soil fertility, when the soil pH was 6.28, total N 0.0072%, and available P 59.74 ppm. The best treatments for the organic C parameter is a combination of 50% rice husk biochar + 50% manure, which is 1.42%. Based on research, the addition of organic matter can improve the chemical properties of ex-gold mining land.
Perbaikan Sifat Kimia Tanah Bekas Tambang Emas Melalui Aplikasi Pupuk Organik Granul Biokanat Panji Romadhan; Gusmini Gusmini; Hermansah Hermansah
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7504

Abstract

Tanah bekas tambang identik dengan sifat kimia tanah yang rendah sehingga tingkat kesuburan tanah juga rendah. Inovasi terbarukan dalam meningkatkan sifat kimia tanah bekas tambang emas melalui kombinasi biochar sekam padi, kompos pupuk kandang serta sampah sayur, dan tanah liat yang dinamai dengan pupuk organik biokanat granul. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki sifat kimia lahan bekas tambang emas melalui aplikasi pupuk organik biokanat granul. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari A1= 0 ton.ha-1 (kontrol), A2= 10 ton.ha-1, A3= 20 ton.ha-1 Pupuk granul Biokanat granul. Variabel pengamatan dianalisis statistika menggunakan Uji F 5% dan Uji Duncan 5%. Selain itu juga uji regresi dan kolerasi untuk mengetahui bentuk dan hubungan antara dosis pupuk organik Biokanat granul dengan perubahan variabel amatan. Dosis paling baik untuk meningkatkan sifat kimia tanah bekas tambang emas 20 ton.ha-1 dapat menaikan pH menjadi 5,54, C-organik 2,19%, N total 0,253%, P-tersedia menjadi 24,08 ppm, KTK 29,25 Cmol kg-1, K-dd menjadi 0,94 Cmol kg-1, Mg-dd menjadi 0,45 Cmol kg-1, dan Ca-dd menjadi 1,17 Cmol kg-1sehingga kriteria sifat kimia tanah tersebut menjadi sedang jika dibandingkan dengan kontrol yang memiliki kriteria sangat rendah.
KORELASI DERAJAT KEMASAMAN TANAH DAN KANDUNGAN MERKURI TANAH BEKAS TAMBANG EMAS MELALUI APLIKASI BAHAN ORGANIK Panji Romadhan; Gusmini Gusmini; Hermansah Hermansah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 12, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v12i1.2151

Abstract

Lahan bekas tambang emas merupakan tanah yang memiliki sifat kimia, fisika, dan biologi yang jelek sehingga tingkat kesuburan sangat rendah. Limbah merkuri (Hg) yang dihasilkan dari proses pemurnian biji emas dapat mencemari lingkungan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui peran biochar sekam padi, pupuk kandang ayam dan tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) terhadap perbaikan sifat kimia tanah dan mengurangi keracunan Hg serta untuk meningkatkan produksi bunga matahari sebagai sumber bahan energi terbarukan (biofuel). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari kombinasi biochar sekam padi dan pupuk kandang ayam dengan dosis 40 ton/ha setara 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 100% pupuk kandang ayam nilai pH 6,28. Perlakuan 100% biochar sekam padi mereduksi merkuri pada tanah sebesar 12,45 ppm. Bunga matahari mampu mengakumulasi merkuri hingga 35,01 ppm.
Karakteristik Pupuk Organik Granul Biokanat Formulasi Biochar Sekam Padi, Senyawa Polimer Dan Tanah Liat Panji Romadhan; Gusmini Gusmini; Hermansah Hermansah
Agrium Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i2.7837

Abstract

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan organik yang dibuat melalui proses pengomposan atau dekomposisi. Pupuk organik granul biokanat merupakan inovasi formulasi dari beberapa bahan pupuk organik dan bahan amelioran yaitu biochar sekam padi, senyawa polimer dan tanah liat yang mampu meningkatkatkan kualitas tanah bekas tambang emas. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kualitas pupuk organik granul biokanat yang dapat diaplikasikan pada tanah bekas tambang emas. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium pupuk organik Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Pembuatan pupuk organik granul biokanat pertama sekali yaitu pengomposan dengan menggunakan perbandingan biochar sekam padi, kotoran sapi dan limbah sayur sebanyak 1:2:2 dalam satuan kg. Sedangkan untuk proses penggranulan menggunanakan perbandingan kompos dan tanah liat 1:2 dalam satuan kg. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil penelitian dengan tandar pupuk organi yaitu SNI 7763:2018. Hasil uji menunjukkan bahwa pupuk organik granul biokanat mengandung C-total sebesar 31,92%, P-total sebesar 0,76%, total nitrogen 2,12%, kalium total 4,06%, magnesium total sebesar 0,64%. Kalsium total 26,02%, nilai pH sebesar 7,08 dan rasio C/N sebesar 15,06. Berdasarkan hasil tersebut, pupuk organik ini sesuai telah memenuhi standart SNI 7763:2018.
Addition of Tithonia Compost and Lime as Ultisol Soil Fertility Improvement for Oil Palm Sedling Media Enita Enita; Nurhajati Hakim; Hermansah; Teguh Budi Prasetyo
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.046 KB) | DOI: 10.29165/ajarcde.v6i1.85

Abstract

Research to improve soil fertility, especially the chemical characteristics of Ultisol, has been carried out by adding compost and lime. The incubation method of soil plus compost at a dose of 0.5 kg/pot – 2 kg/pot and 1x exchanged Al lime was carried out for 2 weeks. The results of soil nutrient analysis after incubation were an increase in pH of 0.58 points, a decrease in exchanged Al to unmeasured, an increase in the C-organic content of the soil by 3.44%, an increase in the total N-value of the soil by 0.19%, an increase in the amount of soil organic matter. P-available was 5.81 ppm and exchanged K soil increased by 0.02 me/100 g soil. Likewise, the micro elements analyzed also increase. Thus there is a change in the chemical properties of the soil towards the better. The increase in nutrients N, P, K, Ca, and Mg clearly comes from tithonia, which is the result of decomposition of tithonia compost which is added containing high nutrients. In addition, tithonia compost produces organic acids that can dissolve previously insoluble nutrients into soluble ones. The improvement of the chemical properties of the soil towards a better direction is expected to be able to increase the growth of oil palm seedlings planted on the seedling medium growing.
KORELASI DERAJAT KEMASAMAN TANAH DAN KANDUNGAN MERKURI TANAH BEKAS TAMBANG EMAS MELALUI APLIKASI BAHAN ORGANIK Panji Romadhan; Gusmini Gusmini; Hermansah Hermansah
EnviroScienteae Vol 18, No 2 (2022): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 18 NOMOR 2, AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v18i2.14256

Abstract

Ex-gold mining land is a soil which has poor chemical, physical, and biological properties so that its fertility is very low. Mercury (Hg) waste which is generated from the refining process of gold ore can pollute the environment. The purpose of this research was to determine the role of rice husk biochar, chicken manure, and sunflower plants in improving soil chemical properties and reducing Hg poisoning and to increase the production of sunflower as a source of renewables energy. This research used a completely randomized design method with 6 treatments and 4 replications. The treatments were consisted of a combination of rice husk biochar and chicken manure at a dose of 40 tons/ha equivalent to 100%. The results of this research should that the treatment of 100% chicken manure, pH value 6.28. Treatment of 100% rice husk biochar reduced mercury content in the soil up to 12.45 ppm.