Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perancangan mitigasi risiko rantai pasok produk pallet dan dunnage menggunakan metode House of Risk Asep Ridwan; Putro Ferro Ferdinant; Wahyuni Ekasari
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.8028

Abstract

PPengelolaan risiko menjadi hal yang penting dalam suatu rantai pasok industri tertentu sehingga kegiatannya bisa berjalan dengan baik. PT. MCS merupakan industri yang memproduksi dunnage dan pallet. Dalam kegiatan sistem rantai pasoknya, belum memperhitungkan risiko dimulai dari bahan baku yang datang dari supplier, proses produksi, hingga pengiriman produk kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua kejadian risiko (risk event) dan sumber risiko (risk agent) dalam sistem rantai pasok dan merancang aksi mitigasi sumber risiko prioritas. Penelitian ini menggunakan model SCOR (supply chain operations reference) dalam memetakan sistem rantai pasoknya dan metode house of risk (HOR) serta probability impact matrix dalam mengidentifikasi dan merancang aksi mitigasi risikonya. Hasil penelitian ini menghasilkan model HOR fase 1 dengan 25 kejadian risiko dan 20 sumber risiko yang teridentifikasi pada rantai pasok di PT. MCS. HOR fase 2 menunjukkan 15 aksi mitigasi untuk menangani sumber risiko yang harus segera dilakukan penanganan.Risk management becomes important in a particular industry supply chain so that its activities can run well. PT. MCS is an industry that produces dunnage and pallet. In its supply chain system activities, it does not take into account risks starting from raw materials from suppliers, production processes, until to deliver products to consumers. This study aims to identify all risk events and risk agents in the supply chain system and design priority risk source mitigation actions. This study uses the SCOR (supply chain operations reference) model in mapping the supply chain system and the house of risk (HOR) and probability impact matrix method in identifying and designing risk mitigation actions. The results of this study produce a phase 1 HOR model with 25 risk events and 20 identified sources of risk in the supply chain at PT. MCS. HOR phase 2 shows 15 mitigation actions to handle sources of risk that must be immediately addressed.
ANALISIS KEBIJAKAN TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sirajuddin Sirajuddin; Nurul Ummi; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknika Vol 10, No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i1.6631

Abstract

Permasalahan Transportasi khususnya transportasi darat di kota-kota besar di Indonesia selalu saja menyisahkan masalah. Kemacetan ada dimana-mana, tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor, ditambah lagi polusi udara yang semakin tinggi. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengalisis penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di Kota serang dan mencoba untuk memberikan alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Serang dalam memecahkan persoalan transportasi di di Kota Serang. Dalam proses pengolahan data dan analisis pemecahan masalah, peneliti menggunakan metode analitic hirarcy process dengan alat bantu sofware expert choice 11. Metode ini digunakan untuk mencari prioritas masalah dan prioritas kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam memecahkan persoalan transportasi di Kota serang. Dari hasil olahan AHP, didapatkan bahwa Sumber utama dari kepadatan dan kemacetan lalu lintas di Kota Serang adalah masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Lalu lintas di Kota Serang. Kendala utama kemacetan di Kota Serang dari faktor terbatasnya sarana dan prasarana adalah sumber keuangan daerah yang terbatas. Prioritas utama untuk mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di Kota Serang adalah Peningkatan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dengan nilai 0,224, penataan kawasan penting dengan nilai 0,185, pengaturan trayek/penggantian moda dengan nilai 0,171, penegakan disiplin dengan nilai 0,164, transportasi massal/bussway dengan nilai 0,153, dan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Serang dengan nilai 0,103.
SIMULASI SISTEM DINAMIS DALAM PERANCANGAN MITIGASI RISIKO PENGADAAN MATERIAL ALAT EXCAVATOR DENGAN METODE FMEA DAN FUZZY AHP Asep Ridwan; Putro Ferro Ferdinant; Nur Laelasari
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.5247

Abstract

Pengadaan merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai pasok yangberperan penting dalam segi mutu produk yang dihasilkan dan dituntut dapatmenciptakan keunggulan daya saing. PT PQR merupakan perusahaan BUMN yangbergerak di bidang industri manufaktur pembuatan produk alat berat danpersenjataapian komersial di Indonesia diantaranya alat berat excavator. Penelitian inibertujuan untuk merancang simulasi sistem dinamis dalam mitigasi risiko pengadaaanalat excavator dengan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) dan Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process). FMEA digunakan dalam mengidentifikasi dan menilairisiko, sedangkan Fuzzy AHP digunakan untuk menentukan prioritas risiko yang akandimitigasi. Rancangan mitigasi risiko diusulkan dalam pengadaan bahan bakupembuatan alat excavator dengan simulasi sistem dinamis. Hasil identifikasi didapat 12kejadian risiko yang teridentifikasi yaitu adanya perubahan Purchase Requisition (PR)yang dibuat oleh user, dokumen kelengkapan PR yang dikirimkan oleh user tidaklengkap, sumber penyedia terbatas, kurang jelasnya user pada saat penjelasan(Aanwijzing), penggunaan e–procurement belum dilaksanakan, tidak tercapainyakesepakatan harga, kecurangan oleh oknum tertentu, pemutusan kontrak secarasepihak, material terlambat datang dari penyedia, material yang datang tidak sesuaispesifikasi, kebakaran gudang, dan kebutuhan material tidak terpenuhi. Risiko yangdiprioritaskan dengan nilai Weighted Risk Priority Number (WRPN) tertinggi sebesar6,124 yaitu kejadian risiko material bahan baku terlambat datang. Rancangan mitigasirisiko yang diusulkan adalah memperbaiki koordinasi antara perusahaan dengansupplier dalam pengadaan material bahan baku. Hasil simulasi dengan sistem dinamis diperoleh skenario terbaik yang diusulkan adalah pengadaan persediaan bahan bakusebanyak 50 pcs per bulannya dengan lead time 1 bulan.
RANCANGAN PENILAIAN RISIKO LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (HIRA) Fatah Sulaiman; Asep Ridwan; Putro Ferro Ferdinant; Bima Rofi
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.6446

Abstract

Kota Cilegon selain dikenal sebagai Kota Baja, juga dikenal menjadi pusat industri petrokimia terbesar di Indonesia.  Sebagian besar industri baja dan petrokimia di Kota Cilegon menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). PT CK merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. Dengan adanya penambahan kapasitas produksi baja per tahun-nya berdampak juga dengan jumlah limbah B3 yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penilaian risiko limbah B3 dengan pendekatan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi limbah B3, menentukan jenis limbah B3 berkategori tinggi, mengidentifikasi permasalahan limbah B3, dan merancang mitigasi risiko untuk perbaikan. Hasil analisis risiko menunjukkan bahwa jenis limbah B3 dengan kategori tinggi adalah limbah slag dengan hasil penilaian risiko sebesar 44; limbah sludge sebesar 44; dan pelumas bekas dengan hasil penilaian risiko sebesar 40. Rancangan mitigasi yang diusulkan adalah pemilihan scrap pada proses peleburan logam, penggantian jenis oli untuk mesin hidrolik, pembuatan jadwal maintenance mesin, pelatihan operator produksi terkait limbah B3, dan pelapisan permukan baja untuk menghindari gesekan.
Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ Flora Tampubolon; Achmad Bahaudin; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 1 Maret 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.554 KB)

Abstract

Dalam pengelolaan supply chain, secara umum risiko dapat timbul dalam berbagai bentuk dari setiap kejadian. Risiko merupakan peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak dalam pencapaian tujuan. Kompleksitas dari struktur supply chain yang melibatkan banyak pihak dan banyaknya ketidakpastian yang terjadi secara mendadak menjadi tantangan dalam pengelolaan supply chain perusahaan. Gangguan atau risiko dalam supply chain akan berdampak negatif dalam jangka panjang terhadap perusahaan dan banyak perusahaan tidak mampu pulih secara cepat dari dampak negatif tersebut. Bila suatu risiko dalam supply chain terjadi, sektor bisnis juga akan ikut terserang akibatnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi pipa baja. Secara umum produk dari perusahaan ini ada dua jenis yaitu: Spiral dan ERW. Saat ini PT. XYZ belum memiliki manajemen risiko yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang terjadi terutama dalam fungsi supply chain. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam aktivitas supply chain PT. XYZ, menentukan penyebab risiko yang harus diprioritaskan untuk dimitigasi pada supply chain PT. XYZ dan menentukan strategi mitigasi yang harus diprioritaskan untuk mengatasi penyebab risiko pada supply chain PT. XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode House Of Risk (HOR). HOR digunakan untuk mengidentifikasi risk event, risk agent pada supply chain dan juga merancang strategi mitigasi untuk risk agent berdasarkan nilai ARP(Aggregate  Risk Potential). Risk event yang teridentifikasi sebanyak 16 dan risk agent sebanyak 24. Risk agent yang akan dimitigasi berdasarkan nilai ARP sebanyak empat risk agent yaitu A6(Pembuatan Purchasing requisition terlambat), A3(pengadaan material terlambat), A4 (data material/produk tidak segera di-update) dan A1 (permintaan produksi yang mendadak). Strategi mitigasi yang digunakan untuk mencegah penyebab risiko adalah coordination, strategy stock dan multiple route.
Analisa Produktivitas dengan Model Fungsi Produksi Cobb Douglas dan Grey System Theory Triani Wulandari; Ratna Ekawati; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4112.07 KB)

Abstract

PT. KHI merupakan salah satu perusahaan penghasil pipa baja las terbesar di Indonesia. Dalam proses produksi pipa gas API 5L X 60M pada mesin SPM 2000 masih terjadi hambatan-hambatan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses produksi seperti keterlambatan proses produksi yang mengakibatkan penurunan hasil produksi yang disebabkan oleh kerusakan mesin, faktor kesalahan operator, masih terdapat reject, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan terdapatnya produktivitas yang menurun sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas perusahaan dalam proses produksi pipa gas API 5L X 60M pada mesin SPM 2000 dengan memodelkan fungsi produksi menggunakan model cobb douglas (regresi linier berganda) untuk mengetahui nilai elastisitas masing-masing faktor produksi (mesin, operator, bahan baku) serta pengaruhnya terhadap hasil produksi berupa pipa gas API 5L X 60M. Nilai elastisitas yang dimaksud adalah nilai yang mengukur respon dari sebuah variabel karena variabel lainnya. Elastisitas produksi menggambarkan persentase perubahan output sebagai akibat persentase perubahan input. Selain itu dapat jg diketahui return to scale atau kondisi skala hasil perusahaan dan evaluasi nilai kontribusi masing-masing faktor tiap periode. Return to scale yang dimaksud yaitu proporsi perubahan seluruh total input terhadap total output. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah fungsi produksi cobb douglas (regresi linier berganda) yang digunakan untuk memodelkan fungsi produksi serta dapat diketahui nilai elastisitas masing-masing faktor dan pengaruhnya terhadap hasil produksi. Selain itu dilakukan pula perhitungan nilai kontribusi masing-masing faktor produksi dengan penggabungan model fungsi produksi cobb douglass dan grey system theory. Tahap awal yang dilakukan yaitu uji kesesuaian model, uji asumsi klasik pada data berupa uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi agar hasil regresi tidak bias. Kemudian melakukan uji F dan uji t sehingga didapat model fungsi produksi cobb douglas. Dan terakhir menghitung nilai kontribusi masing-masing faktor dengan grey system theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai elastisitas mesin sebesar 0,296, operator sebesar 0,0271, dan bahan baku (coil) sebesar 0,717. Faktor mesin dan bahan baku secara parsial berpengaruh signifikan terhdap pipa, dan dari hasil uji F faktor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pipa. Dari penjumlahan koefisien elastis didapat bahwa perusahaan mengalami increasing return to scale karena 1,040>1. Nilai kontribusi mesin terbesar pada bulan Maret 24,583%, kontribusi operator terbesar pada bulan Februari 4,326% , dan kontribusi bahan baku terbesar pada bulan April 87,985%.
PENENTUAN SETTING OPTIMUM PADA PROSES HEAT TREATMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEKERASAN BAJA DENGAN METODE TAGUCHI Maria Ulfah; Putro Ferro Ferdinant; Riska Apriliani
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri )
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v7i2.5931

Abstract

Pertumbuhan industri baja di Indonesia pada industri otomotif, diproyeksikan tahun 2025 akan memproduksi 3 juta unit mobil sehingga membutuhkan sebanyak 1,8 juta ton baja otomotif. Peningkatan kapasitas produksi industri baja nasional dan produksi industri baja dalam negeri terus dioptimalkan dan diarahkan pada pengembangan produk khusus bernilai tambah tinggi, dengan adanya hal tersebut, untuk mengembangkan produksi, maka diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas baja dengan meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus dari komponen. Upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan proses heat treatment, tujuannya untuk mendapatkan struktur yang keras. Dalam proses heat treatment dapat digunakan desain eksperimen. Desain eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini adalah faktorial dan Taguchi. Hasil penelitian berdasarkan hasil Anova menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi respons kualitas kekerasan baja (Fhitung > Ftabel) yaitu temperatur dan media, sedangkan faktor holding time tidak memiliki pengaruh yang signifikan, namun pada proses heat treatment seluruh faktor tersebut saling bergantung dan tidak bisa dihilangkan, maka faktor holding time tetap digunakan. Berdasarkan analisa yang dilakukan, setting level faktor optimum yaitu menggunakan holding time sebesar 30 menit, temperatur sebesar 900oC, dan media pendingin air. Faktor yang paling berkontribusi terhadap respon kualitas yaitu faktor temperatur, dengan kontribusi sebesar 30,53%.