Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Etnobotani tanaman pepaya di daerah Moga Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang Rizkiati Khasanah; Baiq Farhatul Wahidah; Nur Hayati; Miswari Miswari; Irsyad Kamal
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15870

Abstract

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu komoditas buah yang memiliki banyak fungsi dan manfaat. Pepaya sebagai buah segar banyak dikonsumsi karena mengandung nutrisi yang baik. Harga pepaya relatif terjangkau dibandingkan buah lainnya. Daerah penghasil pepaya di Jawa Tengah salah satunya adalah di Kabupaten Pemalang tepatnya di Daerah Moga. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan metode survei, wawancara semiterstruktur dan dikuatkan dengan angket. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik acak sederhana dan snowball sampling yang dilakukan di Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. Pemanfaatan tanaman pepaya itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai masakan, manisan, obat, jajanan dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang memanfaatkan tanaman pepaya sebagai masakan sebanyak 55%, jajanan sebanyak 43,30%, obat 46,60%, manisan 48,30% dan yang terakhir kebutuhan masyarakat sebanyak 45%. Pemanfaatan tanaman pepaya meliputi semua organ, baik buah muda maupun matang, daun, biji, getah dan akar.
FILOSOFI KOMUNIKASI SPIRITUALITAS: Huruf Sebagai Simbol Ontologi dalam Mistisme Ibn ‘Arabī Miswari Miswari
Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan Vol 8 No 1 (2017): Volume 8 Nomor 1, Januari-Juni 2017
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/hikmah.v8i1.397

Abstract

Spiritualitas adalah pengalaman yang tidak dapat dikomunikasikan. Kitab suci adalah media terbaik atas informasi spiritualitas. Sayangnya media-media komunikasi tersebut sering dianggap sebagai realitas itu sendiri. Jalan dianggap sebagai tujuan. Redaksiredaksi media komunikasi spiritualitas yang seharusnya dilihat sebagai simbol,diperlakukan sebagai premis. Premis-premis tersebut dikodifikasi dalam mazhab dan aliran teologi. Perubahan zaman dan perkembangan pemikiran manusia menyebabkan kodifikasikodifikasi kurang berdayaguna. Pelariannya adalah kepada ideologi dan teori-teori. Tulisan ini menawarkan cara berbeda melihat spiritualitas, media komunikasi spiritualis dan differensiasinya dengan agama. Berbeda dengan teolog dan fukaha yang memperlakukan media komunikasi spiritual sebagai premis, ‘urafā’ memperlakukan media tersebut sebagai simbol yang menuntut untuk dipecahkan. Sebagai seorang ‘urafā’ terbesar, analogi-analogi metafisik Ibn ‘Arabī sangat menarik untuk dikaji. Sangat banyak sarana yang dipakai Ibn ‘Arabī sebagi media komunikasi spiritualitasnya. Salah-satu yang paling menarik diantaranya adalah huruf-huruf. Tujuan tulisan ini adalah menyuguhkan huruf-huruf sebagai media komunikasi spiritualitas dalam sistem ontologi Ibn ‘Arabī.
POSTMODERNISME SEBAGAI SOFISME: STUDI KRITIS HUMANIORA, EPISTEMOLOGI DAN SAINS PASCA MODERN Miswari Miswari
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah telah membuktikan bahwa sofisme adalah penyakit intelektual dan penyakit sosial yang sangat berbahaya. Sofisme muncul dari pandangan yang menolak objektivitas realitas. Pandangan demikian juga berlaku bagi penyakit skeptisme lainnya seperti sinisme dan romantisme. Gejala yang ditimbulkan oleh postmodernisme adalah sama dengan gejala-gejala yang memunculkan berbagai penyakit skeptisme. Tulisan ini berusaha membuktikan bahwa gagasan dan penemuan saintifik era postmodernisme adalah gejala-gejala yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit intelektual dan penyakit sosial sebagaimana pernah ditimbulkan oleh sofisme.
PRAKTIK JUAL BELI LISENSI PADA MITRA PAYTREN DI BAN-JARMASIN Muhammad Haris; Miswari Miswari
JOURNAL OF ISLAMIC AND LAW STUDIES Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.632 KB) | DOI: 10.18592/jils.v1i2.2611

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi dari aplikasi PayTren yang dapat diaktifkan secara gratis dan dapat dioperasikan secara penuh tanpa mengikuti bisnis Multi Level marketing (MLM), sedangkan pembelian lisensi merupakan syarat untuk dapat memasarkan barang dan meraih bonus, lalu tujuan utama orang untuk membeli lisensi ini adalah untuk ikut MLM serta meraih bonus yang dijanjikan, dalam layanan aplikasi tersebut terdapat beberapa layanan yang tidak dapat dinikmati oleh pembeli karena belum adanya kerjasama antara perusahaan PayTren dengan perusahaan daerah setempat, namun penjual tidak menjelaskan hal tersebut ketika jual beli berlangsung, dan harga dari lisensiaplikasi yang dijual lebih mahal dari pada aplikasi sejenis yang lain, padahal manfaat dari kegunaan aplikasinya sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik jual beli lisensipada mitra PayTrendan pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli lisensi pada mitra Paytren di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan datang langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan penggalian data ke Mitra PayTren, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah.Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: Pertama, transaksi tujuan utama pembelian  adalah  untuk peluang bisnis namun sah saja karena ini salah satu manfaat dari pembelian aplikasi, ketika menjual kembali menjelaskan kelebihan dari aplikasi tanpa menjelaskan secara rinci kekurangan aplikasi, pada kasus ini terdapat garar namun hanya garar ringan yang tidak mempengaruhi akad yang terdapat pada pelengkap akad saja bukan pada inti akad yaitu tidak dijelaskannya secara rinci layanan pada aplikasi PayTren, jadi rukun dan syarat jual beli masih terpenuhi. Kedua, transaksi dilakukan karena manfaat lisensi sebagai alat untuk mengaktifkan aplikasi dan menjelaskan kelebihan maupun kekuranan aplikasi makarukun dan syarat jual beli telah terpenuhi.Ketiga, transaksi tujuan utama pembelian  adalah  untuk peluang bisnis besar namun sah saja karena ini salah satu manfaat dari pembelian aplikasi, pada penjualan terdapat garar namun hanya garar ringan yang tidak mempengaruhi akad yang terdapat pada pelengkap akad bukan pada inti akad yaitu tidak dijelaskannya secara rinci layanan pada aplikasi PayTren, mereka mengangap bahwa tidak ada kekurangan sama sekali pada PayTren, harga dari lisensi tidak termasuk mark up yang berlebih karena sesuai dengan layanan yang akan didapatkan, jadi rukun dan syarat jual beli terpeuhi. Kata Kunci: Jual Beli, Lisensi, PayTren
Analisis Motivasi Belajar Internal Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di Kota Semarang Deasy Lutviana; Miswari miswari; Erna Wijayanti
Center of Education Journal (CEJou) Vol. 2 No. 01 (2021): Terbitan Juli 2021
Publisher : University of Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55757/cejou.v2i01.13

Abstract

The aim of the research is to analyze students' internal learning motivation. The samples of this research are 117 students from the X and XI Class of Science Program. This research used a descriptive approach, and the sampling technique in this research is cluster random sampling. The data was collected from questionnaires, interviews, and observation. The questionnaire was analyzed using descriptive quantitatively while interview and observation were analyzed using qualitatively. The qualitative study's research concluded that students' internal learning motivation at class X MIPA 76,36% with high criteria and class XI MIPA 74,90% with middle criteria, obtain an average 75,63% with high criteria.