Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK SEBAGAI UPAYA PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DYSMENORRHEA) Noor Azizah; Ana Zumrotun Nisak; Fania Nurul Khoirun Nisa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.602 KB)

Abstract

Background: Dismenorea or menstruation pain is the pain that is felt in the lower abdomen and thigh. This happens because an imbalance of the hormone progesterone in the blood causing pain arises.Almost the woman and young women must have felt at the time of menstrual disorders such as Dismenorea. The objective of the research is to determine the effect of deep breathing relaxation and music therapy to the intensity of menstrual pain (Dismenorea). The design of this study is quasi-experimental, pre-post test with control group.The sample of this study was all of girl students in MTs. Hidayatul Mustafidin who have ever got dismenorea. They are 56 students and divided into 28 students for experimental group and 28 students for control group. The result of this study is most of the respondents who are 14 years old, 62,5%. Moreover, the first menstruation (menarche) in 12 years old are 41,1%. The average pain scale before music therapy is 2,18 and after music therapy is 1.25. The average pain scale before deep breath relaxation is 2.21 and after deep breath relaxation is 1.25. The result of wilcozon test is p <0.05. Therefore, there is significance difference of the menstrual pain between before relaxation and after music therapy. The result of wilcozon test is p <0.05. Therefore, there is significance difference of the menstrual pain between before relaxation and after deep breath relaxation. It can be concluded that there a significance difference between deep breath relaxation and music therapy to decrease the menstrual pain scale. Suggested to the education field, to provide information that menstrual pain doesn’t interfere the learning activity.Keywords: breathing relaxation, music theraphy, dysmenorrheal
ANALISIS PEMBELAJARAN KELUARGA BERENCANA MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN Noor Azizah; Ana Zumrotun Nisak; Atun Wigati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.807

Abstract

Learning or support is basically an activity that is organized so that students learn. Adult learning methods that make learning a learning center or Student Center Learning (SCL). Process standards relating to the learning process, planning the learning process, implementing the learning process and learning burden on students.Descriptive qualitative research methods The subjects of this study are students and lecturers. The informant taking technique used was purposive sampling. Snowball sampling technique. Data collection methods in this study, interviews, observation and study documentation. Analysis of the data of this study uses an interactive model through data reduction, displaying data, concluding and gathering conclusions.Results: Planning the learning process of the family planning course, which is making a semester learning plan. This RPS contains course descriptions, learning achievements, subjects, instructional methods, structured assignments and discussions. RPS is prepared in accordance with the development of science and technology. The theory learning process using the Student Center Learning (SCL) method of lecturers as facilitators and motivators in family learning planning methods used are cooperative learning and Problem Based Learning (PBL). Laboratory learning uses role play and demonstration models. Assessment on learning theory is midterm, final semester examination and structured assessment assignment. Learning laboratory assessment list.It takes a combination of learning methods and laboratories so that students are not bored and are more interactive so that learning outcomes are more optimal.
BULLYING DAN EFEKNYA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KUDUS Ika Tristanti; Ana Zumrotun Nisak; Noor Azizah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.803

Abstract

Latar Belakang: Bullying adalah insiden kekerasan pada anak yang dilakukan oleh anak lain atau orang yang lebih kuat. Bullying yang terjadi di sekolah dikenal sebagai bullying sekolah. Bullying bisa berupa ancaman, ejekan, pelecehan dan kekerasan fisik. Sekitar 17-20% siswa pernah mengalami bullying. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan insiden bullying di sekolah dasar dan dampaknya bagi siswa. Metode penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengidentifikasi fenomena bulyying dan efeknya bagi siswa sekolah. Penelitian ini dilakukan pada November-Desember 2018 di Kabupaten Kudus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Informan terdiri dari subjek dan korban bullying, guru, orang tua siswa berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan angket terbuka dan focus group discussion. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik secara manual. Hasil: cemoohan, ancaman verbal dan fisik, pelecehan, kekerasan fisik (pukulan, tendangan) dan menyembunyikan barang korban adalah jenis-jenis insiden bullying di sekolah. Karakteristik korban bullying meliputi: usia yang lebih muda, jenis kelamin laki-laki, fisik yang lebih kecil, penampilan yang kurang rapi, kurang sosialisasi dan kurang berprestasi di sekolah. Efek dari intimidasi sering tidak masuk (enggan bersekolah), sering sakit, belajar dengan prestasi lebih rendah, putus sekolah. Kesimpulan: Bullying sekolah adalah fenomena negatif yang merugikan banyak siswa sehingga harus segera diatasi dengan melibatkan semua pihak, seperti guru, siswa dan orang tua mereka.
PENGALAMAN PERUBAHAN PSIKIS DAN PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA PUTRI SETELAH MENSTRUASI Noor Azizah; Ana Zumrotun Nisak
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.87 KB)

Abstract

Perubahan seks primer pada perempuan adalah menstruasi dan biasanya diikuti perubahan organ seksual yaitu memiliki payudara dan pinggul membesar. Perubahan fisik yang dialami memberikan dampak pada perubahan psikologis dan social. Perubahan pubertas meliputi kognitif, moral, emosi, social sebagai bentuk perkembangan diri remaja. Informasi yang diberikan secara benar dapat mengurangi kecemasan remaja putri pada saat menstruasi pertama kali. Peran ibu sangatlah penting untuk memberikan pengalaman pada putrinya. Metode fenomenologis digunakan untuk menganalisis data. Partisipan adalah remaja putri yang mempunyai pengalaman menstruasi dengan purposive sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara terbuka Hasil penelitian : umur menstruasi pertama kali (menarche) 12-15 tahun, informasi menstruasi didapatkan dari ibu, saudara perempuan dan guru, ketidaknyamanan yang dirasakan nyeri perut dan khawatir darah menstruasi bocor ke pakaian sehingga menggangu konsentrasi belajar. Penanganan rasa nyeri menstruasi sebagian besar menggunakan jamu dan obat. Diskusi : perubahan psikis akibat dari perubahan fisik. Informasi yang benar penggunaan pembalut dan penanganan diberikan yang jelas sehingga tidak mengganggu konsentrasi belajar. Peneliti menyarankan agar setiap sekolah ada konselor dari guru dan pear sebaya
PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH Noor Azizah; Ana Zumrotun Nisak; Ashri Maulida Rahmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1690

Abstract

Abstrak Kesetaaraan gender bagi perempuan salah satunya adalah bekerja, namun terdapat dampak negative yaitu tidak optimalnya pemberian ASI eksklusif pada bayinya sehingga meningkatkan pemberian susu formula. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif disebabkan tingginya perempuan yang bekerja. Pengetahuan sebagai salah satu faktor keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pendidikan dan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Perah. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel 109 ibu bekerja. Kriteria inklusi adalah ibu bekerja yang memiliki bayi usia > 6 bulan sampai 12 bulan.Hasil penelitian riwayat Pendidikan tamat SMP sebesar 37,6 %, tamat SMA 33,9% dan tamat SD 28,4%. pengetahuan tentang Teknik memerah ASI dengan kategori kurang 77,1%, pengetahuan cukup 17,4% dan pengetahuan baik 5,5%. Semakin tinggi Pendidikan ibu maka akan meningkatkan pengetahuan tentang Teknik memerah ASI. Pengetahuan ibu tentang Teknik memerah ASI sebagai salah satu factor keberhasilan ASI sehingga perlu dilakukan edukasi bagi ibu, perusahaan, keluarga dan pemangku kebijakan dalam meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.
PERAN SERTA MASYARAKAT SEBAGAI KADER GIZI UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN ANAK TERBEBAS DARI STUNTING Ana Zumrotun Nisak; Atun wigati
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana seorang anak memiliki perawakan pendek yang dapat menetap hingga dewasa. Pevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 37,2%, dengan kata lain terdapat 93 juta kasus stunting terjadi di Indonesia. Dari anak dibawah 3 tahun di desa Puskesmas Kaliwungu terdapat 20% anak mengalami stunting slah satunya Desa Setrokalangan. Permasalahan di Desa Setrokalangan ini perlu adanya keterlibatan keluarga dan peran serta masyarakat sehingga program ini dapat berkelanjutan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pada Kader Gizi Anak, Pengetahuan tentang gizi anak, pertumbuhan dan perkembangan anak, cara menyajikan makanan batita yang baik, skrining perkembangan anak, pembuatan media promosi yang menarik tentang gizi anak supaya lebih mudah dipahami. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan memberi pengetahuan para ibu untuk pemberian makanan yang tepat sesuai dengan usia anaknya dan mengetahui tahapan normal proses tumbuh kembang seorang anak. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan kegiatan ini terdapat 10 Duta Gizi Anak yang mempunyai peningkatan pengetahuan tentang Gizi Anak, melakukan Skrining perkembangan batita setiap posyandu, membuat menu sehat untuk batita, membuat rapor untuk memantau perkembangan batita dan membuat sertifikat batita yang tidakmengalami stunting. Setelah dilakukan pendampingan duta gizi anak, dilakukan pula pendataan gizi anak, dimana didapatkan hasil angka stunting di Desa Setrokalangan mengalami penurunan. Dan kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan batita dan keluarga.
Hubungan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dengan Kejadian Stunting di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Zulfa, Siti Ani; Ana Zumrotun Nisak; Dwi Astuti
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 4 No. 2 (2025): JMHSA
Publisher : Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v4i2.74

Abstract

One of the nutritional problems that occurs in children is short toddlers, that is, their height does not match their age or what is usually called stunting. Based on the health profile of Jepara district, the annual stunting incidence rate in community health centers is ranked 11th out of 22 community health centers in Jepara district, reaching 10.68% of stunted toddlers in 2022. With this phenomenon, researchers are interested in conducting research with the title the relationship between Kadzi behavior and the incidence of stunting. Objective: to find out how the level of behavior of the community, especially mothers who have toddlers aged 24-60 months, to find out what the nutritional status of toddlers is based on TB/U, and whether there is a relationship between level behavior and the nutritional status of children. Research method: The type of research used is quantitative research with correlation analytical methods. Data collection was carried out cross-sectionally by conducting interviews with 41 respondents and reading a checklist containing 5 indicators. Respondents only gave a tick (√) to the selected answer. The statistical data test in this research was using chi square test analysis. Results: the majority of mothers did not behave Kadarzi, the condition of the toddlers was not stunted, and there was no relationship between Kadarzi behavior and the incidence of stunting.Conclusion: Kadarzi behavior does not affect the condition of stunted toddlers.
Dukungan Keluarga Terhadap Pantang Makan Ibu Nifas Ana Zumrotun Nisak; Diah Andriani Kusumastuti; Faizatul Muna Khoirina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantang makan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik seseorang untuk tidak mengonsumsi makanan tertentu karena larangan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pembatasan makanan akan berdampak pada kembalinya kesehatan ibu nifas secara bertahap dan kemampuannya memproduksi ASI, baik disadari maupun tidak. Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap pantang makan pada ibu nifas di desa karangnongko kecamatan nalumsari kabupaten jepara. Metode: Desain penelitian yang digunakan analisis korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di desa karangnongko kecamatan nalumsari kabupaten jepara dengan melibatkan sampel penelitian yaitu seluruh ibu yang dalam masa nifas sebanyak 50 orang dari jumlah populasi sebanyak 50 orang dengan Cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Fisher exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Karangnongko Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara pada tahun 2022, hubungan antara wanita nifas yang tidak makan dengan dukungan keluarga didasarkan pada nilai ρ sebesar 0,004. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap pantang makan pada ibu nifas di desa karangnongko kecamatan nalumsari kabupaten jepara tahun 2022. Untuk memastikan kebutuhan gizi bayi dan ibu tercukupi dan produksi ASI melimpah, disarankan agar ibu tetap makan-makanan yang bergizi serta tercukupinya kebutuhan minum selama masa nifas