Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALYSIS EFFECT OF LEACHATE ON SANDY CLAY SOIL I Nyoman Aribudiman; I Wayan Redana; Kadek Diana Harmayani; Yenni Ciawi
International Journal of Engineering and Emerging Technology Vol 4 No 1 (2019): January - June
Publisher : Doctorate Program of Engineering Science, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil as a place of establishment of building can be very vulnerable to experiencing changes, especially by the influence of surrounding environment. Leachate has definition of waste water that formed from waste seepage water roomates is Often found in a dumpsite. The difference in the effect of leachate levels on soil characteristics soil changes may results. The aim of the research is to know the effect of leachate on soil characteristic in landfill Temesi, Gianyar. This is at the sampling site Because there is untreated leachate pollutes soil roomates around dumpsite. In testing the soil characteristics in the form of physical properties, mechanical properties, and soil permeability, the sample collected from the landfill leachate Temesi and determined by level variations with a percentage of 0%, 20%, 40%, 60%, 80% and 100% to water added to sandy clay soil with Atterberg limits test to Obtain Data on soil physical properties in the form of liquid limit values, plastic limits, and shrinkage limits. The CD (Consolidated Drained) triaxial tests to Obtain Data on soil mechanical properties in the form of cohesion values (c) and internal friction angle (?). The test was Carried at Soil Mechanics Laboratory of the Faculty of Engineering Udayana University. The result of Atterberg limits test with 0% to 100% leachate Increased by 39.91% to 57.18% for liquid limit, 22.81% to 43.63% for plastic limit, and 34.23% to 50.41% for shrinkage limit with average increase of 8.65% for liquid limit , 18:26% for plastic limit, and 9:45% for shrinkage limit. For the result of CD triaxial tests with 0% to 100% leachate Decreased by 5.6 ° to 12.2 ° internal friction angle (?) and 0. 349 kg/cm2 to 0249 kg/cm2 for cohesion values (c) with average decline 10.82% for internal friction angle (?) and 5.73% for cohesion value (c). The permeability value with 0% to 100% leachate Decreased by 0.000163 cm/seconds to 0.000075 cm/seconds with average decline 10.79%.
ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFESIENSI PERBEDAAN PENAMPANG PONDASI TIANG YANG DIPANCANG PADA TANAH PASIR I Nyoman Aribudiman
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 26 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 26 No. 2, Juli 2022
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2022.v26.i02.p05

Abstract

Pondasi merupakan struktur bagian bawah yang berfungsi untuk meneruskan beban struktur atas sebagai akibat dari gaya-gaya yang terjadi pada struktur atas. Pemilihan jenis pondasi dipengaruhi oleh letak kedalaman tanah keras. Besarnya daya dukung juga dipengaruhi oleh bentuk penampang pondasi. Dalam penelitian ini, dilakukan perbadingan pondasi tiang dengan penampang persegi, segitiga, dan lingkaran serta tiang bor sehingga didapatkan alternatif pondasi yang lebih efektif dengan penampang berbeda dari segi kekuatan dengan luas penampang yang relatif sama dan lebih efisien dari segi pelaksanaan di lapangan dan biaya yang lebih ekonomis. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Proyek Pembangunan Hotel Inna Sanur Beach dengan kondisi tanah lempung dan pasir. Perhitungan daya dukung pondasi tiang tunggal dilakukan dengan mengambil perhitungan daya dukung berdasarkan nilai SPT dan nilai sondir. Beban maksimum yang diterima oleh tiang dalam kelompok dihitung agar tidak lebih besar dari daya dukung tiang tunggal. Pondasi tiang pancang dengan penapang persegi memiliki daya dukung kelompok tiang terbesar dan tiang bor memiliki daya dukung kelompok tiang terkecil. Kontrol beban maksimum yang diterima kelompok tiang yang didapat lebih kecil dari daya dukung pondasi tiang tunggal sehingga struktur aman. Dari segi pelaksanaan pondasi tiang lebih efisien dan lebih ekonomis dari pondasi tiang bor.
PENGGUNAAN PROGRAM GEO-STUDIO SEEP/W UNTUK MENENTUKAN REMBESAN AIR LINDI PADA TANAH LEMPUNG I Nyoman Aribudiman; Yohanes Erik Kurniawan Nggae
JURNAL SPEKTRAN Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2022.v10.i02.p10

Abstract

Tanah merupakan bahan dan tempat konstruksi bangunan sipil berdiri yang terdiri dari beberapa unsur yang berperan penting bagi kehidupan manusia. Masalah yang sering dijumpai terkait tanah adalah pencemaran akibat air lindi yang dihasilkan oleh penumpukan sampah yang terlalu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rembesan air lindi pada tanah lempung dengan menggunakan program Geo-Studio Seep/W. Sampel limbah cair yang digunakan adalah air lindi dari TPA Suwung. Sampel tanah menggunakan tanah lempung yang diperoleh di Daerah Suwung, Denpasar, Bali. Pemodelan rembesan dengan Geo-Studio dilakukan pada kondisi tanah lempung yang dialiri oleh air murni (tanpa limbah) dan air lindi dari TPA Suwung. Pemodelan rembesan di Geo-Studio Seep/W dilakukan pada kondisi Saturated/Unsaturated. Hasil penelitian viskositas limbah cair menunjukkan bahwa air lindi TPA Suwung memiliki viskositas sebesar 0.002061309 N s/m2. Viskositas suatu fluida mempengaruhi nilai konduktivitas hidraulik tanah. Akibat pencampuran dengan air lindi, nilai konduktivitas hidraulik tanah juga mengalami penurunan. Nilai konduktivitas hidraulik tanah menurun dari 0.0001165 cm/s menjadi 0.0000328 cm/s untuk tanah lempung. Debit rembesan dan kecepatan rembesan terbesar pada tanah lempung melalui pemodelan di Geo-Studio Seep/W adalah akibat pengaliran air murni (tanpa limbah). Besarnya pengaruh perubahan debit rembesan atau kecepatan rembesan tanah lempung TPA Suwung akibat pengaliran air limbah lindi TPA Suwung terhadap debit rembesan atau kecepatan rembesan air murni sebesar 28,320%.
MANAJEMEN RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR PURA BESAKIH Suputra, I Putu Kresna; Sudarsana, Dewa Ketut; Aribudiman, I Nyoman
JURNAL SPEKTRAN Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2024.v12.i01.p07

Abstract

Pembangunan Gedung Parkir Pura Besakih merupakan salah satu penyediaan infrastruktur yang perlu dibangun pada penataan Kawasan Suci Pura Besakih demi menunjang kenyamanan para pengunjung. Kegiatan pembangunan gedung parkir ini sangat berhubungan dengan lokasi Pura Besakih yang kerap ramai dikunjungi dan dapat memunculkan risiko-risiko yang terjadi pada masa konstruksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko dominan, merumuskan tindakan mitigasi risiko, menentukan kepemilikan risiko serta menganalisis besar dampak peningkatan biaya dan waktu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Risiko yang teridentifikasi adalah sebanyak 121 risiko yang di dalamnya terdapat 57 risiko dominan dengan 20 risiko termasuk ke dalam kategori unacceptable dan 37 risiko termasuk ke dalam kategori undesireable. Tindakan mitigasi yang dilakukan terhadap risiko unacceptable dan undesireable adalah dengan 1 jenis tindakan mitigasi, yaitu dengan cara mengurangi risiko (risk reduction). Risiko dominan unacceptable adalah pekerjaan tidak dapat dilakukan pada zona tertentu karena terhambat pembebasan lahan. Berkoordinasi dengan pemerintah atau pihak yang berwenang untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan milik warga sehingga pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai menjadi tindakan mitigasi yang harus dilakukan pada risiko tersebut. Alokasi kepemilikan risiko terbanyak dimiliki oleh pihak kontraktor yaitu sebanyak 40 risiko. Pekerjaan pembangunan gedung parkir ini memiliki risiko dominan yang berdampak terhadap biaya dan waktu, dengan risiko dominan paling banyak terjadi adalah pada aspek teknis dan proyek. Total jumlah potensi peningkatan biaya adalah sebesar Rp.367.991.000 dengan potensi terjadi keterlambatan waktu selama 99 hari pada proyek.