Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Warta Penelitian Perhubungan

Kajian Waktu Tempuh Perencanaan Penumpang Dan Bagasi di Terminal Kedatangan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanudin Makassar Sabur, Fatmawati; Jinca, M. Yamin; Lawi, Armin
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 1 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.813 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i1.703

Abstract

Bandara mengatur pergerakan barang dan orang melalui saluran udara. Layanan bagasi merupakan bagian dari Jasa Ground Handling yang diangkut oleh pesawat, baik untuk berangkat atau tiba. Salah satu kegiatan di bandara adalah penanganan bagasi Anda (bagasi) yang dibawa oleh penumpang. Pada beberapa waktu tertentu, terutama dalam penerbangan solid state, seorang penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar masih mengalami keterlambatan penerimaan bagasi di terminal kedatangan. Tujuan penelitian, untuk mengetahui perbedaan perjalanan waktu dan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu tempuh dalam pergerakan penumpang dan bagasi. Jenis penelitian adalah studi korelasi, dengan menggunakan data primer berupa pengukuran data lapangan langsung serta data sekunder dari laporan-MATSC bulanan Operasi Dukungan Layanan Divisi lnformasi Aeronautical dalam bentuk jadwal penerbangan tetap dan Side Air Divisi Operasi ( Momen Apron Control-AMC) dalam bentuk apron pergerakan data. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 18 Dengan variabel data: JumlahGround (Xl),JumlahPeralatanGround (X2), jarak ke Gerakan Penumpang Kedatangan (X3), jarak ke Gerakan Bagasi Kedatangan (X4) dan waktu petjalanan (Y), metode / akses ke pergerakan penumpang dan bagasi untuk kedatangan melalui tiga cara: garbarata / aviobridge, Bus dan Walk. Temuan dari penelitian ini adalah nilai besamya variabel ~I X2 I X3 and X4 perubahan y diproses nilai ANOV A signifikan diperoleh dengan gerakanĀ akses aviobridge, bus dan berjalan kaki, masingmasing sebesar 0,000 dengan derajat kepercayaan 95% atau a = 0, 05 yang berarti bahwa keempat variabel independen (~ , ~ , ~ and X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (waktu). Duncan hasil tes dapat dilihat perbedaan waktu rata-rata antara pergerakan penumpang dan bagasi menggunakan 3 metode / gerakan akses yaitu: perbedaan waktu terkecil antara penumpang dan bagasi terjadi ketika menggunakan bus, diikuti garbarata dan perbedaan yang besar dalam waktu saat berjalan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan bus lebih efektif dalam mengurangi keterlambatan penerimaan bagasi distasiunkedatangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Prospek Pelabuhan Bitung Sebagai Simpul Utara Koridor Ekonomi MP3EI Sulawesi Humang, Windra Priatna; Jinca, M. Yamin; Salamah, Umi
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 2 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1418.645 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i2.709

Abstract

Peran sektor transportasi laut sebagai penggerak kegiatan logistik belum terkoordinasi secara efektif. Infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai menyebabkan penurunan indeks kinerja logistik di Indonesia. Pelabuhan Bitung sebagai Hub Global dalam hal ini, upaya pengembangan dibutuhkan untuk pengembangan pelabuhan di masa mendatang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimental deskriptif kuantitatif dan kualitatif, yang merupakan jenis studi kasus dengan pengamatan lapangan. Analisis yang digunakan meliputi analisis perkembangan ekonomi, analisis potensi hinterland, pelabuhan kinerja dan analisis SWOT. Secara umum, perkembangan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara cenderung meningkat tetapi tidak diimbangi dengan pencapaian rencana MP3EI. Potensi daerah cukup besar untuk hinterland Pelabuhan Bitung ditandai dengan peningkatan produksi komoditas. Penurunan kinerja operasi pelabuhan diasumsikan karena ketidakmampuan memenuhi layanan kebutuhan dermaga untuk beberapa tahun kedepan. Dengan demikian diharapkan akan dilakukan peningkatan kapasitas dan produktivitas pelabuhan serta peningkatan akses jaringan angkutan hinterland (darat dan laut) dari daerah-daerah untuk distribusi produk sehingga terintegrasi dan terhubung.
Perspektif Pengembangan Jaringan Transportasi Dalam Mendukung Kek Barru Sulawesi Selatan Romadhani, Noor Fadilah; Jinca, M. Yamin
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 6 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v25i6.749

Abstract

Kabupaten Barru sebagai 'Pusat Titik Tangkap' kornoditi di Sulawesi Selatan. Dengan adanya rencanaKEK Barru diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan melaluipengembangan simpul-simpul strategis jaringan transportasi jalan, penyeberangan dan laut. Tujuanpenelitian ini menentukan sektor basis dan komoditas unggulan dari hinterland KEK Barru serta mengetahuikondisi jaringan prasarana transportasi dalam mendukung rencana KEK Barru di Sulawesi Sela tan. Penelitianini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis adalah Location Quotient (LQ) dan analisisjaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor basis berupa perikanan (komoditas hasil laut),peternakan (komoditas sapi dan unggas) dan pertanian (padi). Pengembangan jaringan prasaranatransportasi dalam mendukung rencana KEK Barru adalah jaringan transportasi jalan, transportasi lautdan udara. Pelabuhan Makassar sebagai pintu gerbang utama bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI), untukmendukung menjadi Greater Port of Makassar, maka Pelabuhan Garongkong yang terletak di KEK Barru ijuga ikut dikembangkan guna mendukung fungsi pelabuhan sebagai pengembangan terminal curah nonpakan. Lokasi KEK Barru yang terletak dekat dengan Bandara Intemasional Sultan Hasanuddin juga sangatmendukung kelancaran akses distribusi komoditi yang tidak dapat dilayani rnelalui transportasi laut.