Lestari Eko Darwati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan antara tingkat personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis anak sekolah dasar Siti Nur Anifah; Lestari Eko Darwati; Setianingsih Setianingsih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.776 KB)

Abstract

Kejadian pedikulosis kapitis masih cukup tinggi di kalangan anak sekolah yang terjadi bukan hanya di Indonesia saja melainkan berbagai negara.Personal hygienemerupakan perilaku yang perlu diperhatikan pada anak untuk mencegah terjadinya penyakit salah satunya yaitu kejadian pedikulosis kapitis.Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal, gangguan tidur, rasa tidak nyaman hingga anemia serta dampak psikologis diantaranya rasa malu dan tidak percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis anak sekolah dasar di MI NU 59 Sendang Dawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif dengan pendekatan cross-sectional dan Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Sampel sebanyak 70 siswa putri dari kelas 1-kelas 6 dengan pengambilan sampel secara proportioned simple random sampling. Penelitian diperoleh ada hubungan antara tingkat personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis anak sekolah dasar di MI NU 59 Sendang Dawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal diperoleh p value 0,004 (?<0,05). Penelitian ini dapat dijadikan sumber data bagi pihak sekolah, orang tua maupun siswa mengenai kondisi kesehatan anak tentang personal hygiene terhadap pediculus humanus capitis, yang berguna untuk mengatasi masalah kesehatan dan sebagai sarana untuk meningkatkan personal hygiene yang lebih baik pada anak. Kata Kunci : personal hygiene, pedikulosis kapitis, anak usia sekolah ABSTRACT The incidence of pediculosis of capitis is still high among schoolchildren not only in Indonesia but in different countries. Personal hygiene is a behavior that needs to be considered in children to prevent the occurrence of disease one of which is the incidence of pediculosis capitis. This disease can cause itching, sleep disorders, discomfort to anemia and psychological effects such as shame and not confident. This study aims to determine the relationship of personal hygiene level with pediculosis incidence of elementary school children in MI NU 59 Sendang Dawung District Kangkung Kendal Regency. This research use associative research design with cross-sectional approach and statistic test used is Chi Square. Sample of 70 female students from grade 1 - class 6 with sampling by Proportioned simple random sampling. The research obtained there is correlation between level of personal hygiene with pedicule incidence of capitis of elementary school children at MI NU 59 Sendang Dawung District Kangkung Kendal obtained p value 0,004 (? <0,05). This study can be used as a source of data for the school, parents and students about the health condition of children about personal hygiene to pediculus humanus capitis, which is useful to overcome health problems and as a means to improve personal hygiene better in children. Keywords: personal hygiene, pediculosis capitis, school-age children
GAMBARAN RESPONS PSIKOLOGIS PENDERITA STROKE Adhiguno Sumbogo; Madya Sulisno; Lestari Eko Darwati
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 1 (2015): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.5.1.2015.29-37

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stroke dapat menimbulkan kelemahan, gangguan keseimbangan, gangguan berbicara atau berkomunikasi, gangguan menelan dan gangguan memori yang berdampak pada kemampuannya dalam melakukan kegiatan kesehariannya. Ketergantungan individu dengan stroke terhadap orang lain dalam melakukan aktifitas sehari-hari berdampak terhadap kondisi psikologiss pasien stroke. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran respon psikologis penderita stroke. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sampling sebanyak 46 pasien stroke. Alat penelitian menggunakan kuesioner Karakteristik Pasien, Penerimaan Diri, Zung Self-RatingDepression Scale (ZSRDS), dan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety), yang dianalisa secara univariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan penderita stroke sebagian besar kurang menerima dirinya (54,3%), tidak mengalami depresi (47,8%), mengalami kecemasan sedang (39,1%). Diskusi: Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan desain yang lebih bisa melihat secara tepat dukungan dan beban keluarga yang cukup sulit untuk diukur mengingat setiap keluarga bervariasi. Kata kunci: Stroke, Penerimaan Diri, Depresi, Kecemasan. ABSTRACT Introduction: Stroke can cause weakness, impaired balance, impaired speech or communication, swallowing disorders and memory disorders that affect the ability to perform daily activities. The dependence of individuals with stroke against others in doing daily activities affect the psychological condition of stroke patients. Methods: The purpose of this study is to describe the psychological responses in stroke patients. This research uses descriptive research design with cross sectional method. The sample in this study were taken by accidental sampling 46 stroke patients. Research tool questionnaire Patient Characteristics, Self-Acceptance, Zung Self-Rating Depression Scale (ZSRDS), and HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety), were analyzed by univariate. Results: These results indicate stroke patients mostly less accept themselves (54.3%), not depressed (47.8%), experienced moderate anxiety (39.1%). Discussion: Expected no further research with more design can see exactly support and family burden is quite difficult to measure given each family varies. Keywords: Stroke , Self-Acceptance , Depression , Anxiety.
KARAKTERISTIK PERAWAT IGD PUSKESMAS Lestari Eko Darwati; Siti Kurnia Desi; Madya Sulisno
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 1 (2016): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.6.1.2016.22-27

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Pelayanan pasien gawat darurat di puskesmas belum sesuai harapan masyarakat. Kasus pasien gawat di puskesmas kurang mendapatkan penanganan dengan baik.Diantara faktornya adalah kurangnya kualitas SDM perawat IGD.Kondisi pasien semakin memburuk sesampainya di RS rujukan dan tidak distabilisasi dengan baik.Perawat IGD puskesmas merasa tidak berdaya saat menangani pasien dengan kondisi gawat, perawat mengakui pula merasa kurang percaya diri dan takut salah memberi tindakan untuk pasien gawat. Metode: Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik perawat IGD Puskesmas yang meliputi pelatihan, pengalaman, pengetahuan BHD, dan kesiapan melakukan BHD. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey dengan membagi kuesioner kepada 40 perawat IGD Puskesmas. Hasil: Perawat IGD Puskesmas masih cukup banyak yang belum pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan (15%), sebagian besar (77,3%) pernah menangani pasien gawat, berpengetahuan kurang tentag BHD (40%), dan mayoritas (75%) memiliki kesiapan yang baik untuk melakukan BHD. Diskusi: disarankan kepada pimpinan puskesmas untuk meningkatkan kualifikasi perawat IGD dengan memberi pelatihan kegawatdaruratan, dan bagi perawat untuk lebih meningkatkan pengetahuan perawat tentang BHD agar pelayanan kegawatan untuk masyarakat semakin meningkat. Kata kunci: Karekteristik perawat IGD, Puskesmas THE CHARACTERISTICS OF EMERGENCY NURSES OF PUBLIC HEALTH CENTER ABSTRACT Introduction: The emergency patient services at the Public Healt Center have not met the expectations of the community. Patient cases in Public Healt Center are poorly managed. Among the factor is the lack of emergency nurses’s human resources quality. The patients's condition worsened when they arrived at the referral hospital and was not stabilized properly. Emergency nurses inPublic Healt Center feel helpless when dealing with patients in serious condition, nurses also admitted to feel less confident and afraid of misbehavior for the patients. Methods: The purpose of research To know the characteristics of emergency nurses of Public Health Center covering training, experience, knowledge of BHD, and readiness to do BHD. The research design that used was descriptive survey by dividing questionnaires to 40 emergency nurses of Public Healt Center. Results: There are still a lot of nurses who have never undergo emergency training (15%), most (77.3%) have had an emergency patient, less knowledgeable about BHD (40%), and the majority (75%) have good preparedness to do BHD. Discussion: It is suggested to the leaders of Public Healt Center to improve the qualification of emergency nurses by providing emergency training, and the nurses should improve their knowledge about BHD so the emergency services for the community will increase. Keywords: Characteristics of emergency nurse ,Public Healt Center
KOMPRES HANGAT JAHE ATAU TANPA JAHE MENURUNKAN NYERI SENDI LUTUT LANSIA Selawati Selawati; Lestari Eko Darwati; Santoso Tri Nugraha
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 2 (2016): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.6.2.2016.45-53

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Nyeri sendi lutut merupakan salah satu masalah pada lansia yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mengatasi nyeri tersebut, intervensi keperawatan yang dapat digunakan yaitu kompres hangat tanpa tambahan bahan dan kompres hangat rebusan jahe. Metode: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres hangat tanpa tambahan bahan dengan kompres hangat rebusan jahe dalam menurunkan nyeri sendi lutut pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan pretest postest yang dilakukan pada 40 responden lanjut usia. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala nyeri muka. Uji statistik penelitian ini menggunakan Mann-Whitney. Hasil: Tidak ada beda kompres hangat tanpa tambahan bahan dan kompres hangat rebusan jahe terhadap penurunan tingkat nyeri sendi lutut pada lansia (p value 0,710 > 0,05). Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian kedua intervensi tersebut menggunakan responden secara berpasangan. Kata kunci: Nyeri sendi, Kompres hangat, Jahe. ABSTRACT Introduction: Knee joint pain is one of the problems in the elderly that affects their daily lives. To overcome the pain, nursing interventions that can be used are warm compresses without additional ingredients and warm compresses of ginger stew. Methods: This study aims to determine the differences in the effectiveness of warm compresses without additional ingredients with warm compresses of ginger stew in reducing knee joint pain in the elderly. This study used quasi experimental design with pretest postest design done on 40 elderly respondents. The data collection tool uses an observation sheet of the scale of facial pain. The statistical test of this study used Mann-Whitney. Results: No difference of warm compress without additional ingredients and warm compress ginger stew to decrease knee joint pain level in elderly (p value 0,710> 0,05). Discussion: The next researcher is expected to conduct a second research intervention using respondents in pairs. Keywords: Joint pain, warm compress, Ginger
STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HENTI JANTUNG DI SALAH SATU IGD RUMAH SAKIT TIPE A DI JAWA TIMUR Lestari Eko Darwati; Indah Winarni; Ali Haedar
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.122 KB) | DOI: 10.35842/mr.v10i4.83

Abstract

Latar belakang: Perawat dituntut melakukan pertolongan pada pasien henti jantung secara cepat dan tetap menjaga keprofesionalannya sebagai pemberi asuhan keperawatan. Namun, perawat yang bekerja di IGD merasa bekerja melebihi kapasitas dan tidak berdaya, kurang dihormati, tidak dihargai, mendapat tekanan moral, stres dan kelelahan. Hal tersebut berdampak pada kurangnya kualitas pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien henti jantungTujuan: Mengeksplorasi pengalaman perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien henti jantung di IGDDesain: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif Data dikumpulkan melalui indepth interview dan dianalisa dengan teknik analisis tematik (thematic analisis). Peneliti sebagai instrumen telah mewawancarai 7 perawat yang bekerja di IGD lebih dari 5 tahun dan memiliki pengalaman merawat pasien henti jantung.Hasil: Penelitian ini menghasilkan 7 tema, yaitu (1) perbedaan persepsi perawat tentang asuhan keperawatan, (2)  mengalami krisis peran dalam menjalankan asuhan keperawatan, (3) merasa tidak adekuat dalam merumuskan diagnosa keperawatan, (4) mengalami hambatan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, (5) taat terhadap prosedur, (6) respon psikologis perawat, dan (7) harapan untuk optimalisasi asuhan keperawatan.Kesimpulan: Perawat merasa belum bisa melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien henti jantung di IGD secara optimal. Hambatannya adalah merasa melakukan pekerjaan yang tidak sesuai profesi, merasa sulit merumuskan diagnosa dan mengalami hambatan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan. Perawat perlu memahami perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan. Pengetahuan perawat perlu ditingkatkan agar pelaksanaan asuhan keperawatan dapat lebih optimal.  Kata kunci: asuhan keperawatan, henti jantung, IGD 
Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Lansia Menjelang Ajal Dari Prespektif Pelaku Rawat Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Kendal Setianingsih Setianingsih; Lestari Eko Darwati; Rina Anggraeni; Alvin Maulana
Jurnal Ventilator Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v1i4.748

Abstract

The elderly who are cared for in an elderly care home require spiritual needs to be met, and there are times when the elderly use the resources available either from the family, people who are religious experts either in the hospital or others in the elderly community. Therefore, the fulfillment of the spiritual needs of the elderly must be done so that the elderly on the eve of death can die in a calm and peaceful state. The purpose of this study was to determine the description of the fulfillment of spiritual needs in the elderly near death from the perspective of the caregiver at the Kendal elderly Social Service Center (PPSLU). This study uses descriptive survey research design. The sample in this study amounted to 36 respondents. Sampling using total sampling. The results showed that the majority of hospitalists were aged based on a median value of 41 years, male gender as much as 53%, high school education as much as 53%, have long worked >3 years as much as 89% and meet the fulfillment of spiritual needs in the elderly near death as much as 44%. The caregiver is only limited to fulfilling the spiritual needs of meaning, purpose and hope in life but in the spiritual needs of relationship with God; spiritual practice has not been fulfilled. This is because the caregiver's understanding of spiritual needs is only limited to religion or belief.