Made Oka Negara
Departemen Andrologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN IVF-ICSI DI RSIA PURI BUNDA DENPASAR PADA TAHUN 2017 Ida Ayu Dewi Dhyani; Yukhi Kurniawan; Made Oka Negara
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.549 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P05

Abstract

Saat ini angka kejadian infertilitas di seluruh dunia terhitung cukup besar. IVF-ICSI merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengatasi infertilitas bagi pasangan yang menginginkan keturunan. Namun, tingkat keberhasilan IVF-ICSI di Indonesia terbilang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor penyebab infertilitas terhadap tingkat keberhasilan IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda Denpasar pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan metode total sampling. Sampel total adalah 39 pasangan yang mengikuti siklus IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda, Denpasar. Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan Rumah Sakit serta Rekam Medis pasien. Dilakukan analisis univariat dan bivariat terhadap data yang diperoleh. Tingkat keberhasilan prosedur IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda pada tahun 2017 yaitu sebesar 30,8%. Usia wanita didominasi oleh wanita ? 35 tahun (69,2%), sedangkan usia pria didominasi oleh pria ? 40 tahun (82,1%). Jenis infertilitas primer lebih banyak dibanding infertilitas sekunder yaitu sebesar 64,1%. Faktor penyebab infertilitas pada pasangan terbanyak yaitu multifaktorial yang berasal dari wanita dan pria (30,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan baik usia wanita, usia pria, jenis infertilitas, maupun faktor penyebab infertilitas tidak memiliki hubungan signifikan dengan tingkat keberhasilan IVF-ICSI (p > 0,05). Kata Kunci: faktor-faktor penyebab infertilitas, IVF-ICSI, RSIA Puri Bunda
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Geitha Puspita Darmi; Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disfungsi ereksi (DE) adalah bentuk klinis yang ditandai dengan ketidakmampuan secara persisten atau berulang untuk mencapai dan mempertahankan kualitas ereksi penis untuk memungkinkan aktivitas seksual yang memuaskan selama tiga bulan. Disfungsi ereksi dapat menjadi salah satu penyebab penting dalam penurunan kualitas hidup laki-laki. Disfungsi ereksi memiliki berbagai etiologi dan faktor risiko, salah satunya adalah merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali pada bulan Mei sampai Desember 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional dari sumber data primer. Sampel penelitian adalah pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang ditentukan dengan teknik total sampling dan didapatkan 49 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% perokok mengalami DE, menggunakan uji chi-square dengan nilai p = 0,032 atau p < 0,05 (95%IK=1,014-2,944) yang berarti secara statistik bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: Disfungsi ereksi, merokok, dan pegawai laki-laki
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA NON-KESEHATAN LAKI-LAKI TENTANG FERTILITAS LAKI-LAKI DAN KUALITAS SPERMA DI DENPASAR TAHUN 2017 Made Ayu Rusanti; I Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.542 KB)

Abstract

ABSTRAK Fertilisasi merupakan salah satu faktor yang paling mendasar penentu pertumbuhan penduduk. Fertilisasi yang terhambat disebut infertilitas. Fertilitas pada laki-laki dapat dipengaruhi oleh kualitas spermanya. Hal yang berkaitan dengan pengetahuan terutama infertilitas dan kualitas sperma yang baik, secara umum belum diketahui orang. Biasanya baru diketahui saat sudah ada gejalanya dan berkonsultasi ke dokter. Sehingga penelitian ini bertujuann untuk mengetahuii tingkatt pengetahuann mahasiswaa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan observational cross-sectional study. Sampel penelitian ddipilih ddengan teknik random sampling dari populasi terjangkau yyang memenuhii kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Data yang dikumpulkan bersumber dari kuesioner ddan ddianalisis ssecara ddeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017 adalahh rerata mempunyaii pengetahuan cukup, yaituu sebanyak 30 responden (35,3%). Mayoritas berusia 20 tahun (47,1%) dan beragama Hindu yaitu sebanyak 64 orang (75,3%) dari total 85 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017 adalah rerata mempunyai pengetahuan cukup. Kata Kunci : Laki-laki, Pengetahuan, Fertilitas, Kualitas Sperma ABSTRACT Fertilization is one of the most fundamental factors determining population growth. The stunted fertilization is called infertility. Fertility in males can be affected by the quality of sperm. Things related to knowledge, especially infertility and good sperm quality, are generally not known to people. Usually only known when there is a symptom and consult a doctor. So this study aimss too determinee thee levell off knowledgee of male non-male students about male fertility and sperm quality at Denpasar in 2017. This research uses observational cross-sectional study design. The sample was chosen by random sampling technique from the affordable population that fulfilled the inclusion criteria and did not meett the predefined exclusion criteria. The data collected were sourced from the questionnaire and analyzed descriptively. The results showed that tthe llevel oof kknowledge oof male non-male studentss aboutt male fertility and sperm quality in Denpasar in 2017 was on average had enough knowledge, that is 30 respondents (35.3%). The majority were aged 20 years (47.1%) and were Hindus of 64 people (75.3%) out of a total of 85 respondents. It can be cconcluded tthat the level of kknowledge of male non-male students about male fertility and sperm quality at Denpasar in 2017 is on average having sufficient knowledge. Keywords : Male, Knowledge, Fertility, Sperm Quality
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Geitha Puspita Darmi; Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P12

Abstract

ABSTRAK Disfungsi ereksi (DE) adalah bentuk klinis yang ditandai dengan ketidakmampuan secara persisten atau berulang untuk mencapai dan mempertahankan kualitas ereksi penis untuk memungkinkan aktivitas seksual yang memuaskan selama tiga bulan. Disfungsi ereksi dapat menjadi salah satu penyebab penting dalam penurunan kualitas hidup laki-laki. Disfungsi ereksi memiliki berbagai etiologi dan faktor risiko, salah satunya adalah merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali pada bulan Mei sampai Desember 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional dari sumber data primer. Sampel penelitian adalah pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang ditentukan dengan teknik total sampling dan didapatkan 49 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% perokok mengalami DE, menggunakan uji chi-square dengan nilai p = 0,032 atau p < 0,05 (95%IK=1,014-2,944) yang berarti secara statistik bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: Disfungsi ereksi, merokok, dan pegawai laki-laki
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA NON-KESEHATAN LAKI-LAKI TENTANG FERTILITAS LAKI-LAKI DAN KUALITAS SPERMA DI DENPASAR TAHUN 2017 Made Ayu Rusanti; I Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.956 KB)

Abstract

Fertilisasi merupakan salah satu faktor yang paling mendasar penentu pertumbuhan penduduk. Fertilisasi yang terhambat disebut infertilitas. Fertilitas pada laki-laki dapat dipengaruhi oleh kualitas spermanya. Hal yang berkaitan dengan pengetahuan terutama infertilitas dan kualitas sperma yang baik, secara umum belum diketahui orang. Biasanya baru diketahui saat sudah ada gejalanya dan berkonsultasi ke dokter. Sehingga penelitian ini bertujuann untuk mengetahuii tingkatt pengetahuann mahasiswaa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan observational cross-sectional study. Sampel penelitian ddipilih ddengan teknik random sampling dari populasi terjangkau yyang memenuhii kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Data yang dikumpulkan bersumber dari kuesioner ddan ddianalisis ssecara ddeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017 adalahh rerata mempunyaii pengetahuan cukup, yaituu sebanyak 30 responden (35,3%). Mayoritas berusia 20 tahun (47,1%) dan beragama Hindu yaitu sebanyak 64 orang (75,3%) dari total 85 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa non-kesehatan laki-laki tentang fertilitas laki-laki dan kualitas sperma di Denpasar tahun 2017 adalah rerata mempunyai pengetahuan cukup. Kata Kunci : Laki-laki, Pengetahuan, Fertilitas, Kualitas Sperma
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ANDROPAUSE PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Putu Prathiwi Kemala Putri Sosiawan; Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P18

Abstract

Andropause adalah suatu kondisi yang muncul ketika menurunnya maskulinitas. Andropause merupakan penurunan produksi hormon testosteron yang terjadi perlahan sesuai dengan pertambahan usia. Merokok bisa mempercepat andropause karena merokok dapat merusak pembuluh darah. Kandungan yang terdapat pada rokok yaitu nikotin bisa menyempitkan aliran darah ke penis,. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian andropause pada pegawai laki-Laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross- sectional. Populasi pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berjumlah 106 orang. Pengambilan menggunakan total sampling dan didapatkan 52 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72,0 % perokok mengalami andropause, menggunakan uji chi-square dengan nilai p = 0,012 atau p < 0,05 yang berarti secara statistik bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian andropause pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.. Kata Kunci : Andropause, merokok, dan pegawai laki-laki
Hubungan obesitas sentral dengan testosterone deficiency syndrome (TDS) pada laki-laki dewasa di Denpasar tahun 2017 Ida Ayu Gde Wahyudevi Dharmika; Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
Bali Anatomy Journal Vol 1 No 2 (2018): Bali Anatomy Journal (BAJ)
Publisher : Department of Anatomy, Medical Faculty, Universitas Udayana, Bali-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.988 KB) | DOI: 10.36675/baj.v1i2.17

Abstract

Background: Nutrition problem is a problem that often occurs in the population in the 21st century. One of the nutritional problems that often occur as a result of lifestyle is central obesity. Central obesity is a metabolic abnormality of the body accompanied by visceral fat accumulation in the abdominal area, and is an important health problem. Males are said to be central obese if abdominal circumference ≥ 90cm. In men, central obesity can lead to a decrease in testosterone levels. Testosterone Deficiency Syndrome (TDS) is a set of symptoms associated with decreased sexual satisfaction or decreased general state of feeling resulting from decreased testosterone levels in men. Method: A cross sectional analytical research conducted at Niti Mandala Renon Denpasar Field, with the number of sampelts 55 men aged 40-60 years. Sampelts filled out the Aging Males’ Symtomps (AMS) questionnaire, and also measured the abdominal circumference. Data were analyzed using SPSS program. Results: Of the 55 sampels, 41 (74.5%) were central obesity, and non-central obese were 14 (25.5%) sampels. It was found that there were 27 sampelts (29.1%) of sampelts who had TDS as many as 28 (50,9%) sampelts. From the result of chi-square test, there was significant correlation between central obesity with TDS in adult male in Denpasar (p = 0,016, RR = 5,176 (CI95% 1,252-21,411)). Conclusion: Central obese men have a risk of TDS 5.176 times faster as against who are not one.
Pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada petugas keamanan di Universitas Udayana Sudirman Tifania Melucha Miguel Leong; I Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 3 (2019): (Available online: 1 December 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.657 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i3.498

Abstract

Introduction: Smoking habits are behaviors that are now still seen in various country and these behaviors are really difficult to eliminate. Each cigarette dangerous chemicals like nicotine that can be effect to health especially smokers, one of this effect is erectile dysfunction. In this Study, the aim was to determine how much influence smoking habits can affect to erectile problem in security officers at Udayana University Sudirman.Methods: This is a cross-sectional descriptive study that was conducted at Udayana Universitas Sudirman with 10 participants and obtained from filling IIEF-5 questionnaire (International Index of Erectile Dysfunction) and active smoker questionnaire that were distributed directly to the participants.Result: The results of this study was shown that almost 40% security officers had mild erectile dysfunction. This study is observer from Non-Probability Sampling especially in convenient sampling to look the effect of smoking habits that against erectile dysfunction.Conclusion: The security officer at Udayana University in Sudirman with smoking habits almost all experienced erectile dysfunction with different categories of erectile dysfunction.Latar Belakang: Kebiasaan merokok merupakan perilaku yang sekarang masih terlihat di berbagai negara dan perilaku tersebut sulit untuk menghilangkannya. Pada setiap batang rokok terkandung zat kimia yang berbahaya kesehatan para perokok dan salah satunya adalah Disfungsi Ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian DE pada petugas keamanan di Universitas Udayana Sudirman.Metode: Jenis penelitian ini adalah Cross-sectional Descriptive Study. Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Udayana Sudirman dengan jumlah responden 10 orang dan didapatkan dari pengisian kuesioner IIEF-5 (International Inde of Erectile Function) dan kuesioner perokok aktif yang dibagikan secara langsung pada responden.Hasil: Dari hasil penelitian ini, menunjukan bahwa dari 10 petugas keamanan didapatkan 40% mengalami DE ringan. Di uji dari Non-Probability Sampling khususnya Convenient Sampling terhadap pengaruh kebiasaan merokok pada disfungsi ereksi.Simpulan: Petugas keamanan di Universitas Udayana Sudirman dengan kebiasaan merokok hampir seluruhnya mengalami disfungsi ereksi dengan kategori yang berbeda terhadap kejadian disfungsi ereksinya.
Pemberian deer placenta secara oral meningkatkan kadar hormon testosteron pada tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan muda I Made Oka Negara; Wimpie Pangkahila; I Gusti Made Aman; Alex Pangkahila; I Wayan Weta; Ni Nyoman Ayu Dewi
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.658 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.651

Abstract

Background: Men who experience hypogonadal symptoms are increasingly experienced by a younger age. This is due to a decrease in the hormone testosterone. Efforts to increase the hormone testosterone in hypogonadal men are often made to restore sexual function, libido, muscle mass, physical strength, bone density, and feelings of pleasure. This study aims to determine the effect of giving deer placenta orally in increasing levels of the hormone testosterone in young male Wistar rats (Rattus norvegicus).Methods: The experimental study was conducted using a pretest and posttest control group design involving 18 young male Wistar rats aged 2.5-3 months with a bodyweight of 150-180 grams. Wistar rats were divided into two groups, each totaling 9 rats, one group as a control group (giving placebo for 28 days) and the treatment group (giving deer placenta orally as much as 10.5 grams per day for 28 days). The data obtained were analyzed by SPSS version 20 for Windows.Results: The results showed that there was a significant increase in testosterone levels both before (3.018±0.282 ng/ml) and after (4.516±0.796 ng/ml) giving deer placenta orally as much as 10.5 grams for 28 days (p <0.010). However, the results of this study showed that there was no increase in testosterone levels in the control group either before or after the placebo treatment (p> 0.05).Conclusion: The results of this study indicate that the administration of deer placenta orally for 28 days showed an increase in testosterone levels among young male Wistar rats. Latar Belakang: Laki-laki yang mengalami gejala-gejala hipogonad semakin dialami oleh usia yang semakin muda. Hal ini dikarenakan terjadi penurunan hormone testosterone. Upaya meningkatkan hormon testosteron pada laki-laki hipogonad kerap dilakukan untuk dapat mengembalikan fungsi seksual, libido, masa otot, kekuatan fisik, densitas tulang, dan perasaan senang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian deer placenta secara oral dalam meningkatkan kadar hormon testosteron pada tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan muda.Metode: Penelitian eksperimental dilakukan dengan menggunakan pretest and posttest control group design yang melibatkan 18 ekor tikus putih Wistar jantan muda berusia 2,5-3 bulan dengan berat badan 150-180 gram. Tikus Wistar terbagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 9 ekor tikus dimana satu kelompok sebagai kelompok kontrol (pemberian plasebo selama 28 hari) dan kelompok perlakuan (pemberian deer placenta secara oral sebanyak 10,5 gram per hari selama 28 hari).  Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS versi 20 untuk Windows.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kadar testostesteron secara bermakna baik sebelum (3,018±0,282 ng/ml) maupun setelah (4,516±0,796 ng/ml) pemberian deer placenta secara oral sebanyak 10,5 gram selama 28 hari (p<0,010). Akan tetapi hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat peningkatan kadar testosteron pada kelompok kontrol baik sebelum atau setelah perlakuan yang diberikan plasebo (p>0,05).Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian deer placenta secara oral selama 28 hari menunjukkan terdapat peningkatan kadar testosteron pada tikus Wistar jantan muda.
The awareness of low sexual desire in female among married women in Indonesia: a preliminary study Jivitha Munusamy; I Made Oka Negara
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 1 (2021): (Available online : 1 April 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.545 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i1.883

Abstract

Background: Sexual dysfunction is difficulty experienced by any individual or a couple during any stage of normal sexual activity. Sexual dysfunction occurs among men and also women. This study aims to identify the level of awareness, knowledge, and attitude of married women towards hypoactive sexual desire disorder in their life.Methods: A cross-sectional descriptive study was conducted among 75 married women using a self-administered questionnaire through social media platforms to ensure easy accessibility to a wider participant. This study's inclusion criteria are married women from the age of 20-40 years old who volunteer themselves and take place in the survey. Factors that influence low sexual desire in married women, such as age, social life, hypoactive sexual desire, and the level of communications or understanding among their partners, are assessed in this study. Data were analyzed using SPSS version 20 for Windows.Results: From the total of 75 participants, a total of 56.00% haven't heard or came across the term low sexual desire in their life. Meanwhile, a total of have 32.00% came across this term. The survey shows that participants who have participated in this survey have a higher morbidity rate on pregnancy history with complications that represent 59.00% of them. Meanwhile, participants with a history of pregnancy without complications consist of 41.00%.Conclusion: There is still a more significant number of women still unaware of hypoactive sexual desire disorder. Most of them think that hypoactive sexual desire disorder is common.