Patriawan, Putu
Departement Of Radiology, Faculty Of Medicine, Universitas Udayana

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

KARAKTERISTIK LOW BACK PAIN PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2017– DESEMBER 2017 Putu Gede Wahyu Darmayuda; Putu Patriawan; I Made Dwijaputra Ayusta; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.598 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P09

Abstract

Low Back Pain (LBP) adalah masalah umum yang melibatkan otot punggung dan tulang belakang. Dimana LBP dapat disebabkan oleh kondisi seperti spondilolisis–spondilolistesis, HNP, infeksi, tumor, fraktur dan gangguan pada tulang belakang lainnya. Salah satu metode diagnosis yang paling efektif yang selalu dipakai adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI diunggulkan sebagai teknik penggambaran yang paling sempurna untuk mendeteksi LBP karena memiliki jaringan dengan kontras tinggi dan tanpa radiasi pengion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Low Back Pain pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging di RSUP Sanglah/FK Unud. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif cross sectional, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI di RSUP Sanglah/FK Unud pada periode Januari 2017–Desember 2017. Pengambilan data di ambil dengan metode Total Sampling. Distribusi variabel penelitian yaitu jenis kelamin, umur dan diagnosis. Analisis data dipaparkan dengan tabel yang dinarasikan. Didapatkan hasil sebanyak 138 pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI, didapatkan jenis kelamin terbanyak yaitu pada laki-laki dengan persentase sebesar 63% dibandingkan dengan perempuan, kategori umur yang paling banyak mengalami LBP dan melakukan pemeriksaan MRI yaitu pada Masa Tua (40-65 tahun) didapatkan persentase sebesar 61,6% dari total sampel, HNP merupakan diagnosis paling sering dengan persentase 86,2% pada pasien LBP yang menggunakan metode diagnosis MRI. Kata Kunci: Low Back Pain, Magnetic Resonance Imaging, HNP
GAMBARAN FOTO TORAKS DAN GEJALA KLINIS PENDERITA TB PARU ANAK DI RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH PERIODE JANUARI 2021 – JUNI 2022 Angelina, Vioreli; Ayusta, I Made Dwijaputra; Anandasari, Pande Putu Yuli; Patriawan, Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i12.P01

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease whose incidence is still quite high in Indonesia. The increasing incidence of pediatric pulmonary TB is still happening today. The diagnosis of pediatric pulmonary TB is still a hot topic because the chest radiograph and clinical symptoms are not typical and are often found in other diseases. The aim of the research is to know the overview of chest radiograph and clinical symptoms of pediatric pulmonary TB patients. This research was conducted at Prof. RSUP. Dr. I.G.N.G Ngoerah January 2021 – June 2022 using a cross-sectional descriptive method and medical record data as source with total sample is 30 people. Univariate analysis was performed using the Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 26.0 for MacOS. The results of the study are majority of pediatric pulmonary TB patients at RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah January 2021 – June 2022 is female (60%), age group 11-16 years (50%), abnormal chest radiograph (96.7%), asymptomatic (63.3%), lymphadenopathy of hilar/paratracheal lymph nodes with/without parenchymal consolidation (96.7%), cough symptoms (30%). Children with pulmonary TB at RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah January 2021 – June 2022 is dominated by female gender, age group 11-16 years, abnormal chest radiograph, asymptomatic, lymphadenopathy of hilar/paratracheal lymph nodes with/without parenchymal consolidation and symptoms of cough.
HUBUNGAN ANTARA SKOR KELAINAN ANATOMI SINUS PARANASAL DAN KAVUM NASI DENGAN SINUSITIS PARANASAL MENURUT GAMBARAN CT-SCAN SINUS PARANASAL PADA PASIEN DENGAN KLINIS SINUSITIS Maria, Dessy; Asih, Made Widhi; Margiani, Ni Nyoman; Widiana, I Gede Raka; Patriawan, Putu; Laksminingsih, Nyoman Srie
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i05.P10

Abstract

Sinusitis adalah proses peradangan dari satu atau lebih pada membran mukosa sinus paranasal. Penyebab utama terjadinya sinusitis adalah gangguan drainase dan patensi kompleks ostiomeatal (KOM). Variasi anatomi hidung dan sinus paranasalis menjadi faktor predisposisi terhadap kejadian sinusitis. Tujuan penelitian adalah menilai hubungan antara skor kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi dengan sinusitis paranasal menurut gambaran CT-scan sinus paranasal pada pasien dengan klinis sinusitis. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif pada pasien dengan klinis sinusitis di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2020-2021. Sampel penelitian berjumlah 60 orang dengan usia di atas 21 tahun yang diambil secara consecutive sampling dari rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis sinusitis dan skor kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi masing-masing dilakukan oleh seorang Radiolog Konsultan dilanjutkan dengan analisis data. Dari hasil uji beda proporsi antara kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi dengan sinusitis maupun antara skor kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi dengan sinusitis didapatkan tidak ada hubungan dengan nilai p>0,05. Pada hasil uji korelasi multivariat antara skor kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi dengan sinusitis setelah dikontrol dengan umur, jenis kelamin dan riwayat alergi secara statistik tampak tidak berhubungan dengan nilai p yang didapat semuanya >0,05. Tidak tampak korelasi antara skor kelainan anatomi sinus paranasal dan kavum nasi dengan sinusitis menurut gambaran CT-scan sinus paranasal pada pasien dengan klinis sinusitis dengan nilai p 0,105. Masih diperlukan perbaikan metode penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian analitik menggunakan rancangan prospektif.