Juningtyastuti Juningtyastuti
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

COMPARATIVE ANALYSIS OF GROUNDING RESISTANCE VALUE IN SOIL AND SEPTICTANK Syakur, Abdul; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Dermawan, Arif
TEKNIK Volume 29, Nomor 3, Tahun 2008
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.007 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v29i3.1942

Abstract

The aim of grounding system to protect of electrical equipment and instrumentation system and peopletogether. The lightning stroke near the strucutre of building can damage of equipment and instrumentationsystem. Therefore, it is very important to protect theese electrical and electronic equipment from lightningstrike uses lightning protection system and grounding system.This paper presents kind of grounding system at type of soil and place. The measurement of groundingresistance in soil and septictank have done. Types of soil for grounding resistance measuring aremarshland, clay and rockland.The measurement results of grounding resistance show that value of grounding resistance depend ondeepness of electrode and kind of soil and septictank. Grounding resistance value in septictank is morelower than soil.
ANALISIS DAMPAK TERPUTUSNYA KAWAT NETRAL TERHADAP JTM 20 kV Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto; Riyanto, Riyanto
Transmisi Vol 7, No 2 (2005): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.114 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.7.2.30-36

Abstract

Pada sistem distribusi tenaga listrik yang menggunakan sistem Bintang 4 kawat Multy Grounded Common Neutral (Y-4 W-MCGN), jika kawat netral hilang maka tidak akan ada lagi sistem tersebut, karena sistem  MGCN  akan terselenggara dengan baik hanya jika ada saluran netral, sehingga hilangnya kawat netral di beberapa tempat pada saluran merupakan suatu kondisi tidak normal dan akan menyebabkan resiko yang tidak baik terhadap performance operasi sistem distribusi tenaga listrik dan kualitas pelayanan beban di sisi pelanggan.
ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA Martono, Andy; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Syakur, Abdul
Transmisi Vol 15, No 2 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.825 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.2.73-78

Abstract

Abstrak   Transformator daya merupakan salah satu peralatan tegangan tinggi yang mempunyai peranan cukup penting dalam Sistem Tenaga Listrik. Permasalahan terpenting pada transformator daya adalah isolasi atau dielektrik. Bahan dielektrik yang digunakan berbahan cair yaitu minyak isolasi, berfungsi sebagai media isolasi dan pendingin. Tiga sifat yang paling penting dari dielektrik cair adalah: viskositas kinematik (kinematic viscosity), kekuatan tegangan tembus (breakdown voltage), dan faktor rugi-rugi (tan δ). Kualitas dielektrik cair yang buruk akan menyebabkan kegagalan isolasi, dan berakibat tembus listrik (electrical breakdown). Untuk itu, penulis melakukan penelitian terhadap minyak hidrolik dengan tingkat kekentalan rendah, sebagai alternatif minyak isolasi transformator daya. Pengujian dimaksudkan untuk menganalisis karakteristik minyak hidrolik, dengan pembanding standar minyak isolasi transformator daya. Hasilnya menunjukkan bahwa: viskositas kinematik pada 200C adalah 27,38cSt, kekuatan tegangan tembus sebesar 16,80kV/2,5mm, dan faktor rugi-rugi (tan δ) bernilai 0,002-0,0032.   Kata kunci : minyak hidrolik, sifat-sifat terpenting  isolasi cair, transformator daya     Abstract   Power transformer is one of the high voltage equipment that has an important function on Power System. The most important problems in power transformers is the dielectrics or insulation. dielectrics material used is a liquid dielectrics namely oil insulation, has a function as an insulating and cooling. The three most important properties of liquid dielectrics are: kinematic viscosity, breakdown voltage, dissipation factor. Poor liquid dielectrics will cause insulation failure, and the resulting electrical breakdown. Therefore, authors research on hydraulic oil with low viscosity level, as an alternative to the power transformer insulating oil. testing is intended to analyze the characteristics of hydraulic oil, then comparison with standard power transformer insulating oil. The results showed that : kinematic viscosity at 200C is 27,38cSt, dielectric strength 16,80kV/2,5mm, and dissipation factor 0,0021-0,0032.   Keyword: hydraulic oil, most important properties of  liquid dielectrics, power transformer
PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PASAR KLEWER SURAKARTA MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMARIS Zulkaromi, Muhammad; Hermawan, Hermawan; Juningtyastuti, Juningtyastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.87 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.3.259-267

Abstract

Perkembangan teknologi kelistrikan saat ini sangatlah pesat, hal ini sejalan dengan berkembangnya teknologi peralatan pendukung konsumen baik untuk bidang industri maupun rumah tangga. Perancanganan yang matang dibutuhkan untuk sistem instalasi listrik bangunan agar dapat memberikan suplai listrik ke beban listrik sesuai kebutuhan. Selain itu mampu mengatasi gangguan yang terjadi pada beban listrik, peralatan listrik dan melindungi konsumen yang berperan sebagai operator dari kemungkinan bahaya yang terjadi. Untuk mendapatkan sistem instalasi listrik yang baik diperlukan perancangan yang memperhatikan kebutuhan daya listriknya, ukuran kabel penghantar yang digunakan, besar pengaman yang dibutuhkan, jatuh tegangan, kemungkinan besar arus hubung singkat yang akan terjadi, dan lain sebagainya. Error checking yang bertahap pada perhitungan manual dapat dipermudah dengan bantuan sebuah software. Dalam hal ini penulis merancang instalasi listrik Pasar Klewer Surakarta menggunakan bantuan software SIMARIS dengan tujuan membandingkan hasil analisis SIMARIS dengan hasil perhitungan manual. Hasil perbandingan tersebut  menunjukkan bahwa software SIMARIS dapat digunakan dalam sebuah perancangan bangunan dengan jatuh tegangan dibawah 4%.
ANALISIS UNJUK KERJA INVERTER SETENGAH JEMBATAN DENGAN PIRANTI PENSAKLARAN BERBASISKAN IGBT DAN MOSFET Syafriarso, Faisal Aji; Facta, Mochammad; Juningtyastuti, Juningtyastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.93 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.360-368

Abstract

Abstrak Dunia industri belakangan banyak menghadirkan perkembangan dalam berbagai bidang yang memudahkan kehidupan manusia salah satunya adalah alat-alat elektronika juga semakin beragam. Salah satu alat elektronika yang kita kenal adalah Inverter yang merupakan sebuah konverter listrik searah (DC) menjadi bolak-balik (AC). Dalam prakteknya konverter DC-AC terdapat banyak ragam, namun pada penelitian ini akan dilakukan analisa tentang konverter DC-AC half-bridge frekuensi tinggi resonan LC seri beban paralel yang berfungsi sebagai trafo step-up. Dalam perkembangannya inverter menggunakan piranti pensaklaran yang beragam, mulai dari JFET, MOSFET ,serta  IGBT. pada Penelitian ini akan digunakan piranti pensaklaran MOSFET dan IGBT agar diketahui karakteristik keluaran masing – masing. Hasil dari penelitian yang didapat  menunjukan Inverter setengah jembatan dengan IGBT memiliki efisiensi terbesarbernilai  33,601 % saat beroperasi pada frekuensi 13KHz. Sedangakan Inverter Setengah Jembatan dengan MOSFET memiliki efisiensi terbesar bernilai 63,920% saat beroperasi pada frekuensi resonan. Kata Kunci : Inverter, Konverter LC, IGBT, MOSFET  Abstract Recent industrial world presents many developments in various fields that facilitate human life.in example electronics devices. One of the electronic devices that we know is the inverter, the inverter itself is a power converter (DC) into alternating current (AC) with the value of the output voltage and frequency as needed.In practice, a DC-AC converters are many varieties, but in this paper will be analyzed on a DC-AC converter half-bridge high frequency series resonant LC parallel loaded. functioning as like as a step-up transformer. In the development of the inverter using a switching device are vary, ranging from the JFET, MOSFET and IGBT. in this final project will use the switching MOSFET and IGBT devices with the aim to make it known each - each output characteristics. Results of the study are obtained showed a half bridge IGBT Inverter has the largest worth 33.601% efficiency while operating at a frequency of 13KHz. While the Half-Bridge Inverter with MOSFET has the the largest worth 63.920% efficiency while operating at a frequency of 13KHZ. Keywords: inverter, converter, IGBT, MOSFET
ANALISIS KOORDINASI DAN SETTING RELE PROTEKSI GENERATOR DAN TRAFO STEP UP DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Pamungkas, Ari Catur; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.011 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.1053-1063

Abstract

PLTU Tanjung Jati B merupakan salah satu pembangkit terbesar di Jawa Tengah dengan kapasitas daya 4 x 721,8 MW. Sejak pembangkit mulai dioperasikan hingga sekarang, belum pernah dilakukan analisis maupun evaluasi terhadap setting sistem proteksi generator dan trafo step up.Untuk meningkatkan performa sistem proteksi ini maka akan dilakukan analisis setting dan koordinasi rele proteksi pada PLTU Tanjung Jati B Unit 1 khususnya rele proteksi pada generator dan trafo step up dengan bantuan software ETAP 12.6.0.Setelah dilakukan analisis setting dan koordinasi, pada setting rele diferensial, setelah dilakukan evaluasi nilai setting input tap 2,2 A menjadi 3,8 A untuk input 2  dan 3,2 A  menjadi 5,5 A untuk input 3. Pada setting rele jarak, setelah dilakukan analisis dan evaluasi, nilai setting impedansi yang sebelumnya 14,04  Ω menjadi 20,44 Ω. Pada setting waktu tunda rele jarak,dilakukan evaluasi dari 0,3 detik menjadi 1 detik. Pada rele arus lebih trafo step up, sebelum dilakukan evaluasi menggunakan karakteristik instant dengan Iset 15 A, setelah dilakukan evaluasi, ditambahkan elemen invers dengan time dial (TD) sebesar 2 detik. Pada rele arus lebih sisi netral tegangan tinggi trafo step up, setting time dial (TD) sebelum dilakukan evaluasi adalah 2 sekon, sedangkan setting TD setelah dilakukan evaluasi adalah 5,32 sekon.
ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DIELEKTRIK PADA MINYAK BEKAS TRANSFORMATOR 20 kV SEBELUM DAN SETELAH PURIFIKASI DENGAN ADSORBEN Herviany, Shilvi; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Syakur, Abdul
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.512 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.734-744

Abstract

Abstrak Transformator daya merupakan salah satu peralatan listrik yang mempunyai peran penting dan kritis pada sistem tenaga listrik. Permasalahan terpenting didalam transformator daya adalah isolasi atau dielektrik. Bahan dielektrik yang digunakan berbahan cair yaitu minyak isolasi, berfungsi sebagai media isolasi dan pendingin pada transformator daya. Pemakaian transformator dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan karakteristik dielektrik, fisik dan kimia minyak transformator. Tiga karakteristik penting dari dielektrik cair yaitu tegangan tembus,permitivitas dan viskositas kinematik. Kualitas dielektrik yang buruk akan menyebabkan kegagalan isolasi yang mengakibatkan tembus listrik (electrical breakdown).Untuk itu penulis melakukan perbaikan karakteristik dielektrik minyak transformator dengan mempurifikasi minyak transformator dengan cara mendidihkan (boiling),regenerasi dengan menggunakan adsorben bentonit aktif dan penyaringan (filtering).Purifikasi dimaksudkan untuk mendapatkan karakteristik dielektrik yang sesuai dengan standar. Hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan kualitas minyak berdasarkan parameter dielektrik tegangan tembus , viskositas kinematik dan permitivitas . Kata kunci : minyak transformator, tegangan tembus, permitivitas relatif, viskositas kinematik, purifikasi Abstract Power transformer is one of the high voltage equipment that has an important function on Power System. The most important problems in power transformers is the dielectric or insulation. Dielectric material used is a liquid dielectrics namely oil insulation, has a function as an insulating and cooling. The three most important properties of liquid dielectrics are breakdown voltage, relative permittivity and kinematic viscosity. Poor liquid dielectrics will cause insulating failure, and the resulting electrical breakdown. Therefore, authors make improvements dielectric characteristic of transformer oil by purifying the transformer oil by boiling (boiling), regeneration using activated bentonite adsorbent and filtering (filtering) .Purifying intended to obtain dielectric characteristics in accordance with the standards.  The results show an increase in oil quality based on the parameters dielectric breakdown voltage, relative permittivity and  kinematic viscosity. Keywords: oil transformer, breakdown voltage, relative permittivity, kinematic viscosity, purifying
EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5 Sanusi, Mahfudh; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.512 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.471-477

Abstract

Abstrak Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen. Terdapat beberapa macam gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat antar fasa dan gangguan fasa dengan tanah. Peralatan proteksi dibutuhkan untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih dan recloser. Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas evaluasi setting relay proteksi  dan evaluasi drop tegangan dengan menggunakan software ETAP 7.5. Hasil drop tegangan pada ujung jaringan dengan menggunakan simulasi ETAP 7.5 untuk SRL1, SRL2 dan SRL 6 yaitu berturut-turut 2,5 %, 1,3 % dan 1,25 %. Setelah dilakukan evaluasi, arus gangguan hubung singkat tertinggi adalah 6153 ampere dan arus gangguan hubung singkat terendah adalah 1328 ampere. Waktu kerja relay OCR  minimum adalah 0,3 detik pada recloser sedangkan waktu kerja maksimum 2,174 detik pada relay GFR incoming. Koordinasi pada simulasi dengan menggunakan ETAP 7.5 relay proteksi bekerja dimulai dari recloser, selanjutnya relay outgoing dan relay incoming sebagai back up protection. Koordinasi antar relay sudah sesuai dengan standart IEC 60255 dengan grading time 0,3-0,5 detik dan tidak ada kurva koordinasi yang saling memotong. Kata Kunci : Evaluasi drop tegangan, Evaluasi setting proteksi,Koordinasi proteksi      Abstract The distribution system is part of a power system that serves distribute electrical energy to the consumer. There is some kind of disturbance in the power distribution system. One disorder that often occurs is a short circuit between phase and phase to ground disturbance. Protection equipment needed to cope with the short circuit, such as relay overcurrent and Recloser. In final project will discuss the evaluation of the protection relay setting and evaluation of the voltage drop by using ETAP software 7.5. Results of the voltage drop at the end of the network by using simulation ETAP 7.5 to SRL1, SRL2 and SRL 6 are respectively 2,5 %, 1,3 % and 1,25 %. After the evaluation, the highest short-circuit fault current is 6153 amperes and the lowest short circuit fault current is 1328 amperes. The minimum work time OCR incoming is 0.3 seconds at a time while the maximum working recloser 2.174 seconds on relay incoming GFR. Coordination on simulation using ETAP 7.5 relay protection work begins Recloser, then relay outgoing and incoming relay as a back-up protection. Coordination between the relay is in compliance with IEC 60255 standard by the time grading 0.3-0.5 seconds and there is no coordination curves intersecting. Keywords : Evaluation of voltage drop, Evaluation of protection relay, Protection coordinaton
OPTIMASI KAPASITAS DG PADA SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION Hia, Fa’ano; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.138 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.335-340

Abstract

Abstrak DG merupakan penerapan pembangkit yang terhubung pada jaringan distribusi tenaga listrik. Pemanfaatan DG selain sebagai alternatif penyediaan pasokan energi listrik dapat pula memberikan pengaruh pada penurunan rugi daya sistem, peningkatan kualitas tenaga dan keandalan sistem. Pada Penelitian ini, dilakukan optimasi kapasitas DG menggunakan Ant Colony Optimization untuk melihat pengaruh pemasangan DG terhadap rugi daya sistem distrbusi tenaga listrik. Parameter fungsi objektif pada metode Ant Colony Optimization ini adalah miminimalisasi rugi daya aktif sistem yang diperoleh dari pemasangan DG berkapasitas yang tepat sehingga profil tegangan pada tiap bus memenuhi standar. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan pada variasi pengujian pemasangan DG pada bus kritis 8, 14, 15 sistem distribusi IEEE 15 bus diperoleh penurunan nilai rugi daya aktif total sebesar 0,102 MW dari 0,133 MW sebelum pemasangan DG menjadi 0,031 MW setelah pemasangan DG. Kata kunci : Sistem distribusi tenaga listrik, DG, Ant Colony Optimization  Abstract Disributed Generation (DG) relates to generation applied at electrical distribution network. DG utilization other than as an electrical energy supply also to reduce system losses, improve power quality and reability. On this research, capacity optimization of DG using Ant Colony Optimization performed to observe  it’s use to of  power grid losses reduction. The function on this Ant Colony Optimization is to minimize the total power grid losses by installing DG with it’s optimal capacity so that effect on system profile voltage. The results shows the optimal capacity of DG installation at critical buses 8, 14, 15 causes to decrease power grid losses to 0,102 MW from 0,133 MW to 0,031 MW. Keywords : Power distribution network, DG, Ant Colony Optimization
EVALUASI DROP VOLTAGE DAN SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PADA PENYULANG KALISARI 1, 6 DAN 11 MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 Efisiyanto, Donny Fisca; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.335 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.508-516

Abstract

Abstrak Kebutuhan masyarakat terhadap listrik  semakin meningkat mengakibatkan kualitas distribusi listrik menurun. Permasalahan lain dalam penyaluran daya listrik adalah besarnya tegangan jatuh di jaringan listrik yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya beban. Pada tahun 2013 PT. PLN (Persero) Rayon Semarang barat melakukan penambahan penyulang Kalisari 11 untuk membagi beban dengan penyulang Kalisari 1 dan Kalisari 6. Tugas akhir ini dibahas drop voltage, setting relay OCR, GFR dan Recloser pada Penyulang Kalisari 1, 6 dan 11 menggunakan perangkat lunak ETAP 7.5.0. Penyulang Kalisari 1, Kalisari 6 dan Kalisari 11 memiliki selisih tegangan bus sebelum dan setelah penambahan feeder sebesar 0,014 kV, 0,020 kV dan 0,290 kV. Hasil dari setting relay pada Penyulang Kalisari 1, 6 dan 11 adalah relay Incoming OCR didapat nilai TMS = 0.259 menjadi TMS= 0.254 s dengan Iset = 2078 A, Incoming GFR didapat nilai TMS = 0.424 s menjadi TMS = 0.418 s dengan Iset = 692 A dan waktu kerja t(s) = 1 detik. Relay Outgoing OCR didapat nilai TMS = 0.23 menjadi TMS = 0.237 s dengan Iset = 480 A, Outgoing GFR didapat nilai TMS = 0.290 s menjadi TMS = 0.290 s dengan Iset = 240 A dan waktu kerja t(s) = 0.6 detik. Kata kunci : Drop Tegangan, ETAP 7.5.0, Relay, Kalisari 1, Kalisari 6, Kalisari 11 Abstract Social demand for electricity is increasing resulting in decreased quality of electrical distribution. Problem in the distribution of electrical power is the amount of voltage drop in the electrical network caused by too much load. In 2013 PT.PLN (Persero) Semarang Rayon western adding Kalisari feeders 11 to share the load with Kalisari 1 and 6. This final assigned discussed the voltage drop before and after the addition of Kalisari feeder 11, and evaluated the setting relay OCR, GFR and Recloser on Kalisari feeders 1, 6 and 11 by using software ETAP 7.5.0. Feeder Kalisari 1, Kalisari Kalisari 6 and 11 has a difference of bus voltage before and after the addition of feeder for 0.014 kV, 0.020 kV and 0.290 kV. Results of setting relay on Kalisari feeder 1, 6 and 11 are relay Incoming OCR value TMS = 0,259 into TMS = 0,254 with Iset = 2078A, Incoming GFR values TMS= 0,424 into TMS= 0,418 with Iset = 692A and working time t(s) = 1 second. Outgoing Relay OCR value TMS= 0.23 into TMS= 0237 with Iset = 480A, Outgoing GFR values TMS = 0,290 into TMS=0,290 with Iset = 240A and the working time t(s)= 0.6 seconds. Keywords: Voltage Drop, ETAP 7.5.0, Relay, Kalisari 1, Kalisari 6, Kalisari 11