Juningtyastuti Juningtyastuti
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PEMANFAATAN ENERGI SURYA MATAHARI PADA SOLAR CELL UNTUK PENGISIAN ACCUMULATOR (ACCU) BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO Ramadhan, Andrian; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 2, JUNI 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.972 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.2.283-289

Abstract

Matahari adalah sumber energi terbesar dan utama bagi kehidupan, kita dapat memanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dengan teknologi secara sederhana, oleh karena itu penggunaan energi matahari dapat di jadikan sebagai salah satu alternative. Hingga kini permasalahan mengenai sumber energi masih terus berlangsung, namun persediaan energi yang ada semakin berkurang. Untuk itu inovasi tentang energi alternatif, terutama dari sumber daya dari non fosil sangat diperlukan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Salah satu alternatif yang dapat kita lakukan adalah dengan menggunakan energi baru terbaharukan, yaitu energi matahari yang dirubah menjadi energi listrik. Driver motor ini yang nanti nya menggerakan panel surya untuk mencari arah datang nya sinar matahari. Driver motor akan berhenti ketika dari salah satu LDR atau kedua nya mendapat cahaya maksimal. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa berdasarkan tabel keseluruhan, komponen telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan rancangan. Kelebihan dari alat ini adalah dapat bekerja pada alat elektronik yang mempunyai sumber DC dan alat ini mempunyai dua sumbu putar. Pada pengujian sistem panel surya menunjukkan tegangan terukur nya mempunyai selisih yang tidak jauh dengan tegangan keluaran nya, yaitu antara 0.1 Volt sampai 0.3 Volt. Pada pengujian sensor LDR menunjukkan perbedaan V resistansi nya antara LDR 1 dan LDR 2 berbeda.
PERANCANGAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PT BUKIT ASAM ( PERSERO ), TBK Prastyo, Yoga; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.898 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.01-708

Abstract

Abstrak Semakin banyaknya permintaan akan sumber energi batubara, membuat PT Bukit Asam berencana melakukan pengembangan tambang untuk meningkatkan hasil produksi. Dengan adanya pengembangan tambang maka akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan energi listrik pada tambang. Oleh karena itu PT Bukit Asam berencana membangun Gardu Induk NEW MSS TAL. Dengan adanya rencana pembangunan gardu induk tersebut, maka diperlukan juga perencanaan jaringan distribusi 20 KV. Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang perancangan jaringan distribusi 20 KV meliputi saluran udara dan beberapa saluran kabel bawah tanah dengan panjang total saluran yaitu ± 3019 m mulai dari PLTU PTBA 3X10MW sampai dengan GI NEW MSS TAL. Pembangunan SUTM dan SKTM 20 KV NEW MSS TAL ini direncanakan akan menyalurkan daya sebesar 10 MVA/ sirkit. Saluran jaringan tegangan menengah NEW MSS TAL ini diharapkan dapat mensupply energi listrik dari PLTU PTBA 3 x 10 MW ke GI NEW MSS TAL yang akan digunakan untuk pengembangan tambang dan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan pada tambang PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Kata kunci : PLTU, SUTM, Energi Listrik, Gardu Induk  Abstract PT Bukit Asam plans to develop their mines to increase production in order to meet the increase in demand for coal. Mine development by PT Bukit Asam will have an impact on the increasing demand for electricity in the mine. Therefore, PT Bukit Asam plans to build a substation NEW MSS TAL. When PT Bukit Asam plans to build the substation, it is necessary also plans the construction of 20 KV distribution network to supply the substation. In this final project will be discussed about 20 KV distribution network design which consist of Over Head Line and several Underground Cable with total length of network is ± 3019 m from power plant of PLTU PTBA 3 X 10 MW to NEW MSS TAL substation. Over Head Line and undergroun cable distribution netwok NEW MSS TAL is planned to distribute electric power of 10 MVA / circuit. This distribution network NEW MSS TAL is expected to supply electric energy for mine development and improve the reliability of the electrical system in the mines of PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Keywords : PLTU, Over Head Line, Electric Energy, Substation
INTERNATIONAL JABUNG LTD. MODE BCD3 AKIBAT LEPASNYA SALAH SATU GENERATOR MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Saputra, Adrian Eko; Hermawan, Hermawan; Juningtyastuti, Juningtyastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.141 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.443-449

Abstract

Abstrak Pada sistem tenaga listrik adanya perubahan beban secara tiba-tiba akan mengakibatkan perubahan kestabilan sistem tersebut. Salah satu penyebab terjadinya perubahan beban secara tiba-tiba adalah karena lepasnya generator yang beroperasi. Adanya perubahan beban tersebut dapat menurunkan frekuensi kerja apabila sudah melebihi kapasitas generator. Apabila penurunan frekuensi tidak segera ditanggulangi maka menyebabkan sistem tersebut mengalami padam total (black out).  Salah satu tindakan yang harus dilakukan untuk menanggulangi turunnya frekuensi adalah dengan pelepasan beban (load shedding) yang diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat dan jumlah beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Dari hal tersebut maka, pada tugas akhir ini dibuat simulasi di sistem tenaga listrik milik PT. Petrochina International Jabung Ltd. Simulasi yang dibuat dengan menganalisis stabilitas transien respon frekuensi akibat gangguan lepasnya generator. Dari hasil simulasi menggunakan bantuan software ETAP 12.6.0 menunjukkan pada kasus lepasnya generator tanpa pelepasan beban mengakibatkan sistem tidak stabil yang menyebabkan frekuensi terus turun hingga menyebabkan sistem padam total (blackout). Untuk mengembalikan sistem kembali stabil, pada kasus A 3, A 6, dan A 9 diperlukan mekanisme pelepasan beban level 4 dan kasus C 8 dibutuhkan mekanisme pelepasan beban level 2 agar frekuensi kembali stabil masing-masing pada 59,62 Hz, 59,85 Hz, 59,97 Hz, dan 59,73 Hz di detik ke 30s. Kata kunci: Stabilitas Transien, Pelepasan Beban, Generator Lepas, Frekuensi Abstract In electric power system for load changes suddenly will cause changes in stability of system. One of causes of load changes suddenly is due to loss of the generator in operation. The change of load can decrease working frequency when it exceeds capacity of generator. If decrease in frequency is not immediately addresse, it will cause the system to blackout. One of actions that must be taken to cope with decline in frequency is load shedding to recover frequency quickly and the amount of load that is released to minimum. In this paper created a simulation in power system owned by PT. Petrochina International Jabung Ltd. Simulations are made is by analyzing transient stability of release frequency response due to interference generator. From simulation results using software ETAP 12.6.0 shows that in case of loss of generator without load shedding resulting in an unstable system which causes the frequency continues to fall. To restore system back to stability, in case of A 3, A 6 and A 9 needs load shedding level 4 and case C 8 need laod shedding level 2 so that frequency stabilized respectively at 59.62 Hz, 59.85 Hz , 59.97 Hz and 59.73 Hz in 30s. Keywords: Transient Stability, Load Shedding, Generator Trip, Frequency
ANALISIS KESTABILAN TEGANGAN KELISTRIKAN PADA SUBSISTEM UNGARAN Prasdiatmaja, Riswandha; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Facta, Mochammad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 4, DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.435 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.4.448-455

Abstract

Sistem tenaga listrik dalam skala besar memiliki resiko terjadinya ketidakstabilan berupa gangguan yang berhubungan dengan tegangan dan frekuensi. Gangguan tersebut dapat menyebabkan terjadinya kondisi undervoltage pada sistem. PT. PLN APB JATENG dan DIY memiliki skema prosedur manual load shedding terkait undervoltage berupa SOP UVLS 2014. Tujuan dari penelitian adalah melakukan analisis pengaruh pemasangan AVR dan governor terhadap kestabilan tegangan subsistem Ungaran jika terjadi gangguan serta membandingkan skema pelepasan beban berdasarkan SOP UVLS tahun 2014 dan metode sensitivitas bus. Kurva P-V, Q-V, dan sensitivitas bus diterapkan untuk menganalisis profil tegangan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan tegangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan governor dan AVR sangat penting dalam mencegah undervoltage. Berdasarkan kurva P-V, Q-V dan sensitivitas bus, maka bus Pekalongan dan Pemalang yang memiliki injeksi daya kritis 132,653MW-108,75MVAr dan 159,17MW-115,75MVAr serta nilai sensitivitas sebesar 0,00130863 dan 0,00120584 merupakan busbar yang paling mudah mengalami undervoltage. Skema pelepasan beban berdasarkan sensitivitas bus memiliki rata-rata kenaikan 1,944 kV sedangkan berdasarkan SOP UVLS 2014 memiliki rata-rata kenaikan 0,852 kV.
ANALISIS KOORDINASI OVER CURRENT RELAY dan RECLOSER AKIBAT ADANYA MANUVER JARINGAN dari PENYULANG 05 ke PENYULANG 07 GARDU INDUK WELERI KENDAL Muchamad, Andreas Bahda; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.383 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.3.239-246

Abstract

 Untuk menjaga kontinuitas peyaluran energi listrik apabila terjadi gangguan hubung singkat, salah satu caranya adalah manuver jaringan dan sistem proteksi. Seperti halnya di saluran WLI 05 yang kerap melakukan manuver jaringan ke saluran WLI 07. Karena adanya manuver jaringan maka relay outgoing dan recloser yang terpasang di kedua saluran ini mengalami overlapping. Hal itu dikarenakan arus setting recloser dan relay tidak sesuai dengan arus beban maksimum dengan kondisi ketika adanya manuver jaringan. Maka dari itu peralatan porteksi yang terpasang di kedua saluran perlu di evaluasi supaya tidak terjadi overlapping. Untuk melakukan evaluasi maka di perlukan arus beban maksimum yang melewati  peralatan proteksi, arus beban maksimum ini di peroleh dengan 2 perhitungan. Perhitungan 1  adalah saat kondisi jaringan melakukan manuver 1 yaitu ketika ABSW-47/3 dalam keadaan close. Sedangkan untuk perhitungan 2 adalah saat kondisi jaringan melakukan manuver melalui ABSW-73/51. Hasil resetting menghasilkan waktu kerja peralatan proteksi dengan setting existing lebih kecil dibanding dengan setting perhitungan 1 dan perhitungan 2. Setting hasil perhitungan 1 dan 2 menyebabkan waktu kerja relay dan recloser lebih lama hal ini dikarenakan pengaruh adanya grading time antar perlatan proteksi namun hal itu masih sesuai standard dan tidak terjadi overlapping.
ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR PEMBANGKIT TERDISTRIBUSI UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI PADA JARINGAN DISTRIBUSI KABUPATEN PELALAWAN Anggoro, Dony C.; Karnoto, Karnoto; Juningtyastuti, Juningtyastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.895 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.341-346

Abstract

Abstrak Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah admisistratif di Provinsi Riau. Daerah ini memiliki jaringan distribusi listrik yang cukup panjang. Jarak antara pembangkit utama dengan beban terjauh  mencapai 100 km. Panjangnya jaringan distribusi menyebabkan tegangan di ujung jaringan tidak sesuai dengan standart SPLN 72: 1987. Disisi lain terdapat potensi energi baru terbarukan dengan jumlah besar di Kabupaten Pelalawan, yaitu limbah cair hasil pengolahan minyak sawit dari 20 pabrik kelapa sawit yang tersebar di seluruh Kabupaten Pelalawan. Potensi energi ini didapat dari proses anaerobik pengolahan limbah cair kelapa sawit berupa gas metana (CH4). Apabila gas ini dikumpulkan dan ditampung, dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangit teridistribusi. Hasil penelitian potensi energi limbah cair, Kabupaten Pelelawan memiliki potensi energi sebesar 965.494,386 MWh. Sedangkan simulasi  menggunakan ETAP 7.5.0 menujukkan  pemanfaatan energi dari limbah cair kelapa sawit sebagai pembangkitan terdistribusi dapat mengurangi drop tegangan sebesar 7,084 kV serta mengurangi rugi daya sebesar 3,331 MVA pada jaringan distribusi Kabupaten Pelalawan. Dengan memanfaatkan potensi energi dari limbah cair kelapa sawit menjadikan jaringan distribusi listrik Kabupaten Pelalawan sesuai dengan standart SPLN 72:1987. Kata Kunci: limbah cair kelapa sawit, pembangkitan terdistribusi, rugi tegangan, SPLN 72: 1987  Abstract Pelalawan Regency, an administration area in Raiu Province. This Regency has electrical distribution network that long enough. Distance between main power plant to the farthest loads up to 100 km. The length causes the voltage recived by customer at the end of the network not in compatible with SPLN standard. On the other hand there is the potential for renewable energy in Pelalawan, that is palm oil mill effluent from. Potential energy is obtained from the anaerobic wastewater treatment process of palm oil mill effluent. The results of the processing is methane gas (CH4). If the gas is collected and stored, can be used as distributed generaton fuel. The result of study on potential energy from palm oil mill effluent, shows that Pelalawan Regency has potential energy up to 965.494,386 MWh. Meanwhile, simulation using ETAP 7.5.0 shows that utilization of palm oil mill effluent as distributed generation can reduce voltage drop up to 7,084 kV and reduce power loss up to 3,331 MVA. The utilization of potential energy from palm oil mill effluent make electical distribution network on Pelalawan Regency suit to SPLN 72:1987 Standart. Keyword: palm oil mill effluent, distributed generation, voltage loss, SPLN 72:1987
PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK HOTEL CHANTI SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE ECODIAL 4.8 Maulana, Danar Reza; Hermawan, Hermawan; Juningtyastuti, Juningtyastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.72 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.3.483-489

Abstract

Instalasi listrik dan panel listrik yang baik akan memberikan suplai daya listrik kepada beban listrik sesuai dengan kebutuhan, sekaligus mengamankan beban listrik tersebut, peralatan instalasi dan konsumen sebagai operator dari segala kemungkinan bahaya yang terjadi seperti arus hubung pendek dan arus beban lebih. Untuk mendapatkan instalasi listrik dan panel listrik yang baik perlu suatu perencanaan matang mengenai kebutuhan daya listrik, ukuran kabel, besarnya pengaman, besarnya arus hubung pendek yang mungkin terjadi, penurunan tegangan dan lain sebagainya. Perencanaan instalasi listrik ini menggunakan program ECODIAL 4.8 INT menggantikan perencanaan instalasi listrik secara manual. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian perancangan instalasi listrik Hotel Chanti Semarang dengan menggunakan bantuan progam ECODIAL 4.8 INT yang hasilnya dibandingkan dengan perhitungan instalasi manual untuk kemudian di evaluasi besaran kabel , short circuit , drop voltage dan kapasitor bank dari hasil keduananya yang harus memenuhi standart PUIL 2011.
KORELASI ANTARA FAKTOR INDIVIDU, SISTEM PERGURUAN TINGGI, DAN SISTEM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA DENGAN METODE PEMODELAN LOGIKA FUZZY SUGENO Gunawan, Fransiskus Allan; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Setiyono, Budi
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 2, JUNI 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.684 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.2.290-297

Abstract

Sistem akreditasi dan evaluasi sistem belajar merupakan bagian dari proses untuk menilai mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan formal maupun non-formal.  Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang meliputi input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Melalui penelitian “Korelasi antara faktor individu berupa motivasi dan disiplin, kemudian faktor perguruan tinggi berupa sarana-prasarana, dan faktor pembelajaran berupa metode belajar, faktor dosen dan penguasaan materi terhadap prestasi mahasiswa menggunakan metode fuzzy sugeno” untuk melakukan pemodelan dan klasifikasi output prestasi mahasiswa berdasarkan susunan input yang paling berpengaruh dalam peningkatan prestasi mahasiswa. Komputasi fuzzy yang digunakan adalah model sugeno orde-1. Pada penelitian ini, dihasilkan nilai koefisien setiap input terhadap output melalui teknik korelasi product moment oleh Pearson. Perbandingan antara nilai output pada hasil fuzzifikasi dengan nilai output hasil data survei melalui kuisioner menghasilkan error kecil. Hasil pengujian dan analisis dengan menggunakan metode logika fuzzy Sugeno orde-1 menunjukkan bahwa error model yang muncul diantara 1% hingga 5% dengan model output beragam untuk setiap matakuliah. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor individu memiliki pengaruh tertinggi dalam output prestasi pada suatu sistem pembelajaran di perguruan tinggi.
PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 Aziz, Thariq Fathony; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Winardi, Bambang
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.709 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.709-715

Abstract

Abstrak Feeder SRL06 GI Srondol Semarang yang menyuplai sebagian kawasan Tembalang termasuk kampus Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang memiliki tingkat keandalan yang kurang baik dengan indeks SAIFI 20 kali/tahun dan SAIDI sebesar 14,12 jam/tahun. Angka ini tidak sesuai dengan tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan dalam Standar PLN (SPLN) 59 : 1985. Oleh karena itu PT. PLN (Persero) Semarang Selatan menambah sebuah feeder baru yang menyuplai khusus wilayah kampus Universitas Diponegoro termasuk Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Perumahan Bukit Diponegoro, dan Jurang Belimbing  yang diberi nama feeder SRL07. Penelitian ini membahas target indeks SAIFI dan SAIDI feeder SRL07 tersebut dengan simulasi ETAP 7.5.0 berdasarkan laju kegagalan komponen yang terdapat pada jaringan. Simulasi drop tegangan dan rugi daya memastikan nilainya telah memenuhi standar regulasi tegangan desain Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV yang terdapat pada SPLN 72 : 1987 dengan hasil simulasi menunjukkan nilai SAIFI sebesar 2,1727 kali/pelanggan.tahun dan SAIDI 6,5016 jam/pelanggan.tahun. Sedangkan tegangan pada ujung saluran SRL07 sebesar 19,648 kV atau mengalami drop tegangan sebesar 1,76% dari tegangan nominal dengan rugi daya pada saluran sebesar 0,034 MW. Kata kunci: SAIFI, SAIDI, drop tegangan, rugi daya.  Abstract SRL06 feeder from Srondol Substation supplies a half of Tembalang region including Diponegoro University and National Diponegoro Hospital has a poor reliability levels with SAIFI indices 20 faults/year and SAIDI of 14,12 hours/year. This performance doesn’t fulfill with the level of quality service according to PLN standard (SPLN) No. 59 : 1985. Therefore, PT. PLN (Persero) Semarang Selatan adds a specific feeder that supplies area of Diponegoro University, National Diponegoro Hospital, Bukit Diponegoro, and Jurang Belimbing regency and this feeder is named SRL07. This final assignment discusses the SAIFI and SAIDI indices of SRL07 feeder using ETAP 7.5.0 simulation based on the failure rate of the components contained in the network. The voltage drop and power loss simulation make sure it value have met the standard of Medium Voltage Network (JTM) 20 kV design according to SPLN 72 : 1987 with the simulation results of SRL07 feeder show SAIFI value 2,1727 faults/customer.year and SAIDI 6,5016 hours/customer.year while the voltage at the end of the line SRL07 is 19,648 kV or experiencing a voltage drop of 1,76% from the nominal voltage with total power loss of 0,034 MW.Keyword: SAIFI, SAIDI, voltage drop, power loss.
KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP 11.1.1 P, Bambang Nugrahadi; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Facta, Mochammad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.305 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.833-841

Abstract

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen. Terdapat beberapa macam gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat antar fasa dan gangguan fasa dengan tanah. Peralatan proteksi dibutuhkan untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih dan recloser. Agar peralatan proteksi dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan koordinasi sistem proteksi. Pada Tugas Akhir ini akan mempelajari tentang koordinasi peralatan proteksi dari relay arus lebih dan recloser pada penyulang trafo 60 MVA GI Pandean Lamper Semarang. Koordinasi sistem proteksi diperoleh berdasarkan setting antara relay arus lebih dan recloser baik pengaturan OCR maupun GFR. Arus setting pada masing-masing peralatan proteksi diatur sesuai dengan masing-masing besar arus gangguan hubung singkat. Hasil koordinasi sistem proteksi akan diuji sesuai dengan waktu ketahanan konduktor dan pengujian selektivitas peralatan proteksi terhadap peristiwa tripping palsu / sympathetic trip. Berdasarkan hasil dari analisis , diperoleh besar gangguan hubung singkat minimal 1015,76 ampere dan maksimum sebesar 12111,74 ampere. Sedangkan waktu kerja peralatan proteksi minimum adalah 0,114 detik pada recloser dan maksimum adalah 4,85 pada relay arus lebih. makismum . Waktu kerja peralatan proteksi yang didapat minimal 3 kali lebih cepat dari waktu ketahanan konduktor pada penyulang. Pada saat terjadi gangguan fasa dengan tanah, tidak ada peralatan proteksi yang mengalami tripping palsu.Â