Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluation of the Capabilities of Various Local Bamboo as the Places of Milk Fermentation without Inoculant of Lactic Acid Bacteria Miwada, INS; Lindawati, SA; Hartawan, M; Sutama, INS; Ariana, INT; Tegik, IP
ANIMAL PRODUCTION Vol 13, No 3 (2011): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.288 KB)

Abstract

Abstract. This research was conducted to evaluate the capabilities of the various local bamboos without the inoculation of lactic acid bacteria (LAB) in milk fermentation. The method used in this study was completely randomized design (CRD) with three treatments, namely D (delepung bamboo); A (ampel bamboo) and T (tali bamboo). The results of the study showed that fermentation in tali bamboo produced the lowest pH value (4.82) followed by ampel bamboo (4.87) and delepung bamboo (4.97). Low pH values were followed by a high total acidity with the results respectively 0.82%; 0.80% and 0.78%. Similarly, the highest level of product consistency was in tali bamboo treatment (1.08 min) followed by ampel bamboo (0.53 min) and delepung bamboo (0.38 minutes). Product moisture content was also the lowest in tali bamboo treatment (87.28%) followed by ampel bamboo (87.53%) and delepung bamboo (88.70%). Never the less the capability of tali bamboo as a natural incubator is not significantly different to delay delepung bamboo and ampel bamboo reviewed from protein percentage and fat product. While the total LAB found in the product of tali bamboo treatment (5.82 x 104 CFU/g) was significantly more than delepung bamboo (1.60 x 104 CFU/g) and ampel bamboo (2.37 x 104 CFU/g). The conclusion of research was that the ability of the performance of LAB powder allegedly found in bamboo and its function of milk fermentation was more dominant on tali bambooKey Words: local bamboo, cow milk, fermentation technology, lactic acid bacteriaAnimal Production 13(3):180-184 (2011)
Production and Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC) of Broiler Chicken Which Feed The Fermented Dragon Fruit Skin Ration (Hylocereus Polyrhizus) I N. Tirta Ariana; Gusti A. M. Kristina Dewi; M. Wirapartha; I. W. Wijana; I. K. Anom Wiyana; N. W. Sitiari
Jurnal Ekonomi & Bisnis JAGADITHA Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.185 KB) | DOI: 10.22225/jj.5.2.800.92-96

Abstract

Abstract-The objective of the study is to know the production and the income over feed and chick cost (IOFCC) of broiler chicken which feed the fermented dragon fruit skin ration (Hylocereus Polyrhizus). The design of the study was Randomized Complete Design (RCD) with 3 treatments and 5 replications, where each replication consisted of 10 DOC broiler chicken; so total chicken used was 150 heads. Treatments given were: R0: ration of fruitless fruit skin of dragon, fermented; R1: ration with 5% flour of fermented dragon fruit skin and R2: ration with 7% fermented dragon fruit skin flour. Variables observed: final body weight, body weight gain, ration consumption, FCR, Income over Feed and Chick Cost (IOFCC). The data obtained were analyzed by variance, if between the treatments were significantly different (P
THE QUALITY AND TOTAL MICROBES OF BROILER CHICKEN IN TRADITIONAL MARKETS OF DENPASAR CITY Luh Yuni Surya Antari; I N. Tirta Ariana; G. A. M. Kristina Dewi
International Journal of Biosciences and Biotechnology Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Central Laboratory for Genetic Resource and Molecular Biology, Faculty of Agriculture, Udayana University in cooperation with Asia-Oceania Bioscience and Biotechnology Consortium (AOBBC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.589 KB) | DOI: 10.24843/IJBB.2017.v04.i02.p03

Abstract

The purpose of this study was to determine the quality and total microbes of broiler at different location in the traditional markets of Denpasar City. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatments. The treatments used in this study, broiler chicken sold at traditional markets in East (DT), North (DU), West (DB), and South of Denpasar (DS). The data obtained from this study were analyzed by analysis of variance. If there were significant differences (P <0,05) among the treatments, then continued with Duncan's multiple range test. The variables used in this study were carcass weight, cooking loss, drip loss, water holding capacity, water content, protein, fat, ash, and total microbes. The results showed that on the average, the highest carcass weight in DB treatment was 1.482 grams, with other treatments to get results not significantly different (P>0,05). The result of this study for variable drip loss, water content, protein, fat, and ash significantly different (P<0,05), then research result for cooking loss, and water holding capacity, were not significantly different (P>0,05). The research result for total microbies broiler chicken at traditional markets in Denpasar City have a range of 1,84 x 104 to 2,62 x 104 CFU /gram. The results were still normal when compared to SNI 7388: 2009 which states that the maximum amount that the content of TPC 1x106 CFU/gram. From these results, it was concluded that there were similarities quality of broiler chicken (carcass weight, cooking loss, water holding capacity, and total microbes), however, there were differences in the quality of broiler seen from drip loss, water content, protein, fat, and ash of broiler at traditional markets in Denpasar City.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN SUBAK MELALUI SINERGITASNYA DENGAN BUMDES DALAM UPAYA MENGHADAPI “MEA” I.N.T. Ariana; M. Hartawan; A.A. Oka; I.N.S. Miwada
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.262 KB)

Abstract

Tujuan pengabdian ini dilakukan adalah memberikan transfer ipteks untuk mendorong keativitas dan kemandirian subak di desa Tista dalam menghadapi “MEA” melalui pengembangan sinergitasnya dengan BUMDes. Sasaran kegiatan adalah kelompok petani, peternak, ibu-ibu PKK dan generasi muda yang berminat mendapatkan pengetahuan baru. Metode pelaksanaan pengabdian melalui penyuluhan dan pelatihan yang mendukung kreativitas dan kemandirian masyarakat desa Tista, seperti penyuluhan metode SRI dalam penanaman padi, pelatihan silase, pembuatan abon lele dan pelatihan budidaya lele serta pendidikan dini tentang eksistensi subak bagi generasi penerus serta penyiapan skema hubungan sinergitas Bumdes dan Subak. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat desa Tista (tingkat capaian lebih dari 85%) baik dalam upaya memahami metode SRI dalam penanaman padi, pengolahan jerami padi menjadi silase, budidaya lele dan pembuatan abon lele, pendidikan dini tentang subak serta skema sinergitas Bumdes dan subak. Kesimpulan kegiatan bahwa transfer ipteks yang telah dilakukan pada masyarakat desa Tista mampu meningkatkan pengetahuannya hingga 85% dalam mendorong kreativitas dan kemandirian.Kata kunci : terdiri atas 5 kata, maksimum dua baris, Times New Roman 10 pt, rata kiri dan hanging 20 mm. Tempatkan satu baris kosong sebelum kata kunci dan dua baris kosong sesudahnya.
KUALITAS KIMIA DAGING SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN SAMPAH KOTA I. N. T. Ariana; I. G. Suranjaya
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.732 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber diseputaran Kodya Denpasar sebagai pakan terhadap kualitas kimia daging sapi bali. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu: kelompok sapi yang diberi pakan sampah (S1)dan kelompok yang tidak diberi pakan sampah (Kontrol=S0), dengan enam ulangan pada setiap perlakuan. Parameter yang dicari adalah a) kadar abu, protein, dan kadar lemak daging, b) kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda. Data yang diperoleh diuji dengan “T-tes”. Hasil penelitian, pada daging loin sapi yang diberi pakan sampah diperoleh kadar lemak 14% nyata lebih tinggi, kadar protein dan abu masing-masing 1,9% dan 4% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Daging paha belakang didapatkan kadar lemak 22% nyata lebih tinggi dari kontrol, tetapi kadar protein dan abunya masing-masing 34% dan33% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Kadar lemak daging pada bagian paha depan adalah 12% nyata lebih rendah, tetapi kadar proteinnya 13% nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Kadar abu daging pada paha depan ditemukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kualitas kimia untuk kadar lemak daging pada loin daging sapi yang diberi pakan sampah ditemukan lebih tinggi, kadar proteinnya hampir sama jika dibandingkan dengan kadar lemak pada daging paha depan dan paha belakang. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dengan pemberian sampah sebagai pakan utama untuk sapi bali dapat menyebabkan penurunan kualitas kimia daging pada bagian loin dan paha belakang. Kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda dan pada perlakuan yang sama diperoleh kualitas kimia daging yang berbeda pula.
PENINGKATAN KUALITAS URINE SAPI MENJADI BIOURINE DAN BIOPESTISIDA DI KELOMPOK TERNAK WIDYASMESTI DAN NANDAKA N.L.P. Sriyani; I.N.T. Ariana; I.M. Mudita; W. Siti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.493 KB)

Abstract

Ipteks bagi Masyarakat di kelompok ternak sapi Widya Semesti Desa Anturan dan Kelompok ternak Nandaka di Desa Telaga bertujuan mengolah urin menjadi biourin dan mengolah biourin menjadi biopestisida. Metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan, pelatihan, simulasi Ipteks, pendampingan. Pendekatan yang digunakan meliputi : sosialisasi teknologi, transper teknologi tepat guna ke masyarakat dan pengembangan wawasan kewirausahaan. Kegiatan yang sudah dilakukan meliputi sosialisasi dan koordinasi , penyuluhan dan pelatihan. Pelatihan yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan mengolah urin sapi menjadi biourin dan biopestisida. Kegiatan pelatihan membuat boourine dan biopestisida dari urine sapi sudah dilaksanakan dengan baik. Selama pelaksanaan kegiatan ini tidak ada hambatan yang ditemukan di lapangan. Sebagaian besar dari anggota kelompok ternak bisa hadir dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Sampai saat ini kemampuan peternak untuk membuat biourine dan biopestisida dari urine sapi sudah meningkat. Ini terlihat dari sudah terwujudnya produk urine sapi yang berfungsi sebagai pupuk maupun biopestisida. Sampai saat ini peternak masih melakukan uji coba pada kebunya masing-masing dengan mengaplikasikan pada tanaman cengkeh dan coklat.
PENINGKATAN KUALITAS URINE SAPI MENJADI BIOURINE DAN BIOPESTISIDA DI KELOMPOK TERNAK WIDYASMESTI DAN NANDAKA N.L.P. Sriyani; I.N.T. Ariana; I.M. Mudita; W. Siti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.744 KB)

Abstract

Ipteks bagi Masyarakat di kelompok ternak sapi Widya Semesti Desa Anturan dan Kelompok ternak Nandaka di Desa Telaga bertujuan mengolah urin menjadi biourin dan mengolah biourin menjadi biopestisida. Metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan, pelatihan, simulasi Ipteks, pendampingan. Pendekatan yang digunakan meliputi : sosialisasi teknologi, transper teknologi tepat guna ke masyarakat dan pengembangan wawasan kewirausahaan. Kegiatan yang sudah dilakukan meliputi sosialisasi dan koordinasi, penyuluhan dan pelatihan. Pelatihan yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan mengolah urin sapi menjadi biourin dan biopestisida. Kegiatan pelatihan membuat boourine dan biopestisida dari urine sapi sudah dilaksanakan dengan baik. Selama pelaksanaan kegiatan ini tidak ada hambatan yang ditemukan di lapangan. Sebagaian besar dari anggota kelompok ternak bisa hadir dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Sampai saat ini kemampuan peternak untuk membuat biourine dan biopestisida dari urine sapi sudah meningkat. Ini terlihat dari sudah terwujudnya produk urine sapi yang berfungsi sebagai pupuk maupun biopestisida. Sampai saat ini peternak masih melakukan uji coba pada kebunya masing-masing dengan mengaplikasikan pada tanaman cengkeh dan coklat.
PELATIHAN TEKNOLOGI JERAMI AMONIASI UNTUK PAKAN TERNAK SAPI BALI DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM SIMANTRI PADA KELOMPOK TERNAK “WIDHYA SEMESTI” DESA ANTURAN-BULELENG N.L..P Sriyani; N.T. Ariana; A.A. Oka; I.A.P. Utami
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.891 KB)

Abstract

Pemahaman petani Widya Semesti Pertanian Group mengenai pengolahan jerami padi sebagai pakan ternakmasih sangat rendah. Kelompok Petani ini menerima program Simantri untuk pertama kalinya dan tentumenjadi kendala dalam kesinambungan program. Untuk mengatasi masalah ini maka diselenggarakankegiatan pelatihan ammoniati jerami padi. Selama pelaksanaan, anggota kelompok tani terlihat sangatantusias mengikuti kegiatan. Sampai saat ini, petani dan ternak telah disesuaikan dengan amoniasi jeramipadi sebagai pakan ternak. Keterampilan famers untuk membuat jerami padi ammoniati meningkat dan sapijuga memakannya sebagai salah satu bahan pakan.
DAMPAK PERBEDAAN WAKTU PEMOTONGAN TERHADAP OFFALS AYAM BROILER YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM CLOSED HOUSE ARIANA I N. T.; BULKAINI .
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i03.p07

Abstract

This study aims to determine the impact of the difference in cutting time on the weight of offals (internal offals and external offals). The study used a completely randomized design (CRD) with three treatments and six replica- tions. The treatments were: Slaughter on the first day (W1), slaughter on the second day (W2) and slaughter on the third day (W3). The results of the study were that broiler chickens reared in a closed house system and slaughtered on the second and third days experienced a decrease in internal offals weight in the liver by 8.50 – 18.91% and on internal fat 36.74 – 60.77% (P<0.05). The difference in slaughter time did not cause a decrease in internal offal weight in the heart, intestines and gallbladder weight (P>0.05). External offals on the neck there was a weight loss of 4.01 – 8.04% as a result of the difference in slaughter time of 2 – 3 days (P<0.05). The difference in slaughter time had no impact on head weight and foot weight (P>0.05). The conclusion of this study is that the difference in slaughter time of 1-3 days causes a decrease in liver weight and internal fat (internal offals) and a decrease in neck weight (eksternal offals).
PROFIL ASAM LEMAK DAGING BABI BALI ASLI DAN BABI LANDRACE Sriyani N. L. P; M. A. Rasna; I N. T. Ariana; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.887 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p03

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan profil lemak hewani dari dua jenis daging babi daribangsa (breed) yang berbeda yaitu babi bali asli (babi lokal) dan babi landrace (babi ras). Penelitian ini dilaksanakandengan mengambil beberapa sampel daging babi bali dan babi Landrace. Daging yang diambil bersumber daridaging yang dijual di Rumah Potong Hewan Tradisional yang berlokasi di Banjar Pegending, Desa Dalung KutaUtara. Selanjutnya sampel daging dianalisis profil asam lemaknya dengan metode Gas Cromatografi di LaboratoriumTerpadu IPB Bogor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil asam lemak penyusun daging babi bali aslimaupun daging babi landrace terdiri dari 10 asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids/SFA) yaitu asam caprik,asam laurat, asam miristat, asam pentadecanoat, asam palmitat, asam heptadecanoat, asam stearat, asam arachidat,asam behenik, asam caprilic, empat jenis asam lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsatured Fatty Acids/MUFA)yaitu asam palmitoleat, asam oleat, asam erucic, asam eiucosenoic dan 2 jenis asam lemak tak jenuh ganda (PollyAnsatured Fatty Acids/PUFA) yaitu asam linoleat, asam eicosedienoic. Kata kunci: profil asam lemak, daging babi bali, dan babi landrace