I W. Wijana
PS. Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PRODUKSI KARKAS AYAM PERSILANGAN WHITE GOLD X LANCY YANG DIBERI JUS KULIT BUAH NAGA (Hylocereus sp) PADA AIR MINUM Anestika N.P.P.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.226 KB) | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p10

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengkaji bobot dan potongan karkas ayam kampung persilangan White Gold X Lancy yang diberi jus kulit buah naga melalui air minum. Telah dilaksanakan di kandang milik peternak yang berlokasi di Jalan Cekomaria, Peguyangan, Banjar Kedua, Denpasar. Selama 8 minggu. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu: R0: Tanpa pemberian jus kulit buah naga melalui air minum, R1: Penambahan 5% jus kulit buah naga melalui air minum, R2: Penambahan 10% jus kulit buah naga melalui air minum dan R3: Penambahan 15% jus kulit buah naga melalui air minum. Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot dada, paha, sayap, dan punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian perlakuan R1, R2 dan R3 masing – masing 5,64%, 8,20% dan 8,87% lebih tinggi (P<0,05) dari pada R0 (kontrol). Sedangkan perlakuan R1 2,77% lebih rendah dari R2 (P>0,05) pada bobot dada. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus kulit buah naga sebanyak 5%, 10% dan 15% berpengaruh terhadap bobot dada, paha dan persentase karkas, tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot potong, bobot karkas,sayap dan punggung ayam persilangan White Gold X Lancy umur 14 minggu. Kata kunci: jus kulit buah naga, karkas, recahan karkas, ayam persilangan
Kualitas Eksternal dan Internal Telur Itik yang Disimpan Selama 0-14 Hari di Dataran Tinggi Bedugul Rika R.; I W. Wijana; G. A. M. K. Dewi
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan telur itik yang disimpan pada suhu kamar di dataran tinggi selama 0-14 hari terhadap kualitas eksternal dan internal. Penelitian ini dilakukan di daerah Bedugul dan dianalisis di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama tiga minggu. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu telur yang tanpa penyimpanan sebagai kontrol (R0), telur penyimpanan 7 hari (R7), dan telur penyimpanan 14 hari (R14) yang masing-masing perlakuan menggunakan 5 ulangan dan setiap ulangan menggunakan 5 butir telir itik. Variabel yang diamati yaitu kualitas eksternal meliputi berat telur dan indeks bentuk telur, dan kualitas internal meliputi tebal kerabang telur, berat kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang telur, berat kerabang telur, warna kuning telur, dan pH telur menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dan hasil penelitian haugh unit (HU) telur menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik selama 7 hari dan 14 hari pada suhu kamar di daerah dataran tinggi Bedugul tidak menurunkan berat telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang telur, berat kerabang telur, warna kuning telur dan pH telur, akan tetapi penyimpanan telur itik selama 14 hari menurunkan nilai haugh unit (HU), namun masih layak untuk dikonsumsi dengan grade telur AA. Kata kunci: telur itik, lama waktu penyimpanan, kualitas eksternal dan internal
Pemberian Tepung Kulit Buah Naga Terfermentasi dan Ransum Komersial terhadap Karkas dan Recahan Karkas Ayam Lohmann Brown Umur 21 - 25 Minggu Camelia D,; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.641 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ransum yang mengandung tepung kulit buah naga terfermentasi terhadap bobot karkas dan recahan karkas ayam Lohmann Brown umur 21-25 minggu. Penelitian ini telah dilaksanakan di Teaching Farm Kampus Bukit, Jimbaran, Badung, Bali, selama 4 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, tiap perlakuan menggunakan 5 ulangan dan setiap ulangan menggunakan 3 ekor ayam dengan umur 21 minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu: R0 (ayam petelur diberi ransum tanpa tepung kulit buah naga terfermentasi) R1 (ayam petelur diberi ransum dengan 5% tepung kulit buah naga terfermentasi) R2 (ayam petelur diberi ransum komersial). Variabel yang diamati dalam penelitian ini: bobot potong, bobot karkas, persentase karkas dan recahan karkas (dada, punggung, sayap, paha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung kulit buah naga terfermentasi sebanyak 5% berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas dan recahan karkas (dada, punggung, sayap, paha). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit buah naga terfermentasi dan ransum komersial tidak berpengaruh terhadap karkas dan recahan karkas ayam Lohmann Brown umur 21- 25 minggu. Kata kunci : Ayam Lohmann Brown, tepung kulit buah naga terfermentasi, karkas, recahan karkas.