Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TINGKAT EROSI PADA LAHAN YANG BERBATUAN DASAR BATUAN BEKU DAN BATUAN METAMORF DI DESA TAWANGREJO DAN GUNUNGGAGAJAH, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Andi Renata Ade Yudono; Andi Sungkowo
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study area consists of 2 (two) landforms, the hill and the ridge. The hill and the ridge  withslope varied have different rock composition, such as igneous and metamorphic rocks. Besidesthat the landcover of the two landforms also has different variety. These characteristics areexpected to affect the rate of erosion. The purpose of this study were (i) To analyze thecharacteristics of the land parameter from both landforms with different rock units, as thefactors that influence the differences in the level of erosion (ii) To determine the difference ofthe rate of erosion at the igneous and metamorphic bed rocks.Research methodology that have done were survey and mapping. The level of erosion isknown from the results of direct measurements by the method of small plots on each land unit.The survey results revealed that the rate of erosion on the rock units schist (metamorphicrocks) is greater than the unit gabbro rock (igneous). Differences in the level of erosion isinfluenced by rock units, thick soil, slope, and land use.
Karakteristik Sedimen Melayang dan Sedimen Dasar pada Sungai Bompon, Sub DAS Bompon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maola Maqdan; Ekha Yogafanny; Andi Sungkowo; Muhammad Anggri Setiawan; Junun Sartohadi
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2893

Abstract

Proses geomorfologi seperti erosi dan longsor sangat aktif terjadi di Sub DAS Bompon yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Material yang tererosi tersebut tersedimentasi di Sungai Bompon. Material sedimen yang berada pada Sungai Bompon berasal dari tanah permukaan yang tererosi, erosi tebing sungai, dan erosi dasar sungai. Karakteristik sedimen yang berada di Sungai Bompon perlu diketahui guna mengetahui upaya pengelolaan daerah aliran sungai terpadu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik sedimen melayang dan sedimen dasar pada sungai Bompon pada bagian hulu, tengah dan hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, metode pemetaan, metode analisis laboratorium dan metode matematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa debit muatan sedimen melayang pada bagian hulu sungai rata-rata sebesar 55,322 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang yang dirumuskan dalam Qs = 9,12119 Q -0,12828 dengan r (korelasi) = 0,9768. Debit muatan sedimen dasar pada hulu sungai rata-rata sebesar 0,323 ton/tahun. Pada bagian tengah sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 945,570 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 23,9113 Q -0,58204 dengan r (korelasi) = 0,98178. Debit muatan sedimen dasar pada bagian tengah sungai rata-rata sebesar 2,077 ton/tahun. Pada bagian hilir sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 8297,002 ton/tahundengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 42,3715 Q -1,14840 dengan r (korelasi) = 0,95373 dan debit muatan sedimen dasar yang dihasilkan rata-rata sebesar 5,975 ton/tahun.
Karakteristik Sedimen Melayang dan Sedimen Dasar pada Sungai Bompon, Sub DAS Bompon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maola Maqdan; Ekha Yogafanny; Andi Sungkowo; Muhammad Anggri Setiawan; Junun Sartohadi
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2893

Abstract

Proses geomorfologi seperti erosi dan longsor sangat aktif terjadi di Sub DAS Bompon yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Material yang tererosi tersebut tersedimentasi di Sungai Bompon. Material sedimen yang berada pada Sungai Bompon berasal dari tanah permukaan yang tererosi, erosi tebing sungai, dan erosi dasar sungai. Karakteristik sedimen yang berada di Sungai Bompon perlu diketahui guna mengetahui upaya pengelolaan daerah aliran sungai terpadu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik sedimen melayang dan sedimen dasar pada sungai Bompon pada bagian hulu, tengah dan hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, metode pemetaan, metode analisis laboratorium dan metode matematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa debit muatan sedimen melayang pada bagian hulu sungai rata-rata sebesar 55,322 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang yang dirumuskan dalam Qs = 9,12119 Q -0,12828 dengan r (korelasi) = 0,9768. Debit muatan sedimen dasar pada hulu sungai rata-rata sebesar 0,323 ton/tahun. Pada bagian tengah sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 945,570 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 23,9113 Q -0,58204 dengan r (korelasi) = 0,98178. Debit muatan sedimen dasar pada bagian tengah sungai rata-rata sebesar 2,077 ton/tahun. Pada bagian hilir sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 8297,002 ton/tahundengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 42,3715 Q -1,14840 dengan r (korelasi) = 0,95373 dan debit muatan sedimen dasar yang dihasilkan rata-rata sebesar 5,975 ton/tahun.
Pengolahan Airtanah Tercemar Logam Berat Merkuri (Hg) Akibat Pertambangan Emas Rakyat sebagai Sumber Air Bersih dengan Adsorpsi Karbon Aktif Di Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Indra Alfianda; Andi Sungkowo; Ekha Yogafanny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.74 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9032

Abstract

Penambangan merupakan sektor alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Desa Cihonje, Kabupaten Banyumas terdapat kegiatan penambangan emas yang di kelola secara mandiri oleh masyarakat. Kegiatan pertambangan tersebut menggunakan cara tradisional. Masyarakat dalam usaha pengekstrakan emas menggnakan logam berat merkuri (Hg). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di jelaskan bahwa ambang batas merkuri (Hg) sebesar 0,001 mg/L. Guna mencapai batas standar yang diharapkan maka penelitian yang dilakukan akan mengkait hubungan Hg terhadap pencemaran pada airtanah di sekitar daerah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pencemaran logam berat mekuri (Hg) di airtanah akibat penambangan emas rakyat, dan menganalisis efektivitas teknik pengolahan airtanah tercemar logam berat merkuri (Hg). Metode yang digunakan adalah metode survey dan pemetaan, analisis laboaratorium, wawancara, analisis deskriptif, dan metode indeks pencemaran. Pengambilan sampling air limbah berdasarkan metode purposive sampling, untuk air permukaan diambil 2 titik sampel yaitu Air Sungai 1, Air Sungai 2, dan airtanah yang diambil sebanyak 3 titik sampel berdasarkan arah aliran airtanah. Setelah kadar pencemar diketahui, kemudian dilakukan pengolahan pada skala lab dengan menggunakan metode adsorpsi dengan media adsorben karbon aktif dan zeolit untuk mengetahui tingkat efektifitasnya. Percobaan laboratorium dilakukan dengan metode fixed-bed colum yang diisi materia karbn aktif. Pengujian Hg dilakukan pada hari petama, ke 3 dan ke 7. Hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas sampel airtanah memiliki kandungan TSS sebesar 56 mg/L, nilai kekeruhan sebesar 2716,67 NTU dan merkuri sebesar 0,031 mg/L. Metode adsorpsi dengan karbon aktif memiliki nilai efektifitas untuk kandungan TSS, kekeruhan, dan merkuri berturut-turut sebesar 83,33%;99,42%;dan 99,46%. Efektivitas adsorpsi dengan adsorben zeolit untuk kandungan TSS, kekeruhan, dan merkuri berturut-turut sebesar 83,33%;99,42%; dan 99,14%.Kata Kunci: airtanah, karbon aktif, zeolit, metode adsorpsi
Potensi Pencemaran Air Lindi Terhadap Air Tanah dan Teknik Pengolahan Air Lindi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta Rezky Adipratama Thomas; Andi Sungkowo; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.418 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9039

Abstract

Kabupaten Kulon Progo merupakan pilot project pengelolaan sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, menyusul banyaknya masalah sampah yang terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. TPA Banyuroto merupakan TPA yang berada di Desa Banyuroto yang masih menggunakan sistem pengelolaan sampah secara open dumping. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui tingkat pencemaran air lindi (leachate) terhadap kualitas air tanah di TPA Banyuroto, Desa Banyuroto (2) Merancang arahan pengolahan air lindi di TPA Banyuroto, Desa Banyuroto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan, skoring dan pengharkatan metode Le Grand. Metode Le Grand mempunyai 5 parameter fisik, yaitu: (1) Kedalaman muka air tanah (2) Kemiringan muka air tanah (3) Daya serap diatas muka air tanah (4) Permeabilitas akuifer (5)Jarak horisontal terhadap sumber pencemar. Uji kualitas air tanah, air sungai dan air lindi dilakukan menggunakan alat EC meter dan pH meter. Parameter fisik berupa warna, suhu, bau, kekeruhan, dan TDS dan kimia berupa pH. Hasil skoring tiap parameter dengan metode Le Grand pada 23 titik sumur sampling, di dapatkan kelas potensi pencemaran kecil (sangat sulit tercemar) dan sangat kecil (tidak mungkin tercemar). Semakin jauh letak sumur dari sumber pencemar maka semakin kecil kemungkinan untuk tercemar. Dari hasil uji kualitas air tanah dan airlindi menunjukkan bahwa kadar BOD dan COD melebihi baku mutu. Untuk arahan pengelolaan pada TPA Banyuroto adalah mendesain Instalasi Pengolahan Air Limbah. Desain kolam lindi yang dibuat adalah kolam inlet (penampung awal) dan kolam outlet (penampung akhir), kolam anaerob, kolam fakultatif, kolam maturasi danpenambahan eceng gondok untuk menurunkan kadar BOD dan COD.
Konservasi Mata Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Domestik Di Dusun Nglingseng, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Arin Shabira; Andi Sungkowo; Andi Renata Ade Yudono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.278 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9052

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, jumlah penduduk semakin meningkat, begitu juga dengan pemanfaatan sumber daya air. Dusun Nglingseng merupakan salah satu wilayah dimana dalam memenuhi kebutuhan air sehari-harinya, peduduk hanya memanfaatkan mata air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi (kuantitas dan kualitas) mata air di daerah penelitian, baik di musim penghujan maupun musim kemarau. Potensi mata air dari segi kuantitas dapat diketahui dengan membandingkan debit mata air dengan kebutuhan air penduduk di daerah penelitian. Sedangkan dari segi kualitas didapatkan dengan menguji sifat fisik (warna, rasa, bau, temperatur, TDS, dan kekeruhan), sifat kimia (pH, nitrat, besi, dan kesadahan), dan sifat biologi (total coliform). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan, purposive sampling, wawancara uji laboratorium dan matematis. Potensi kedua mata air untuk 10 tahun ke depan, dari segi kuantitas, menunjukkan bahwa total kebutuhan air penduduk pada musim penghujan diproyeksikan sebanyak 32.979,42 liter/ hari, dengan kuantitas mata air pada musim penghujan diasumsikan sebanyak 110.822,4 liter/ hari. Sedangkan pada musim kemarau total kebutuhan air penduduk diproyeksikan sebanyak 24.831,12 liter/ hari, dengan kuantitas air pada musim kemarau diasumsikan sebanyak 57.490,56 liter/ hari. Potensi kedua mata air dari segi kualitas sesuai dengan standar bakumutu, kecuali parameter besi yang sedikit melebihi standar bakumutu pada Mata air 1 dan Mata air 2, serta parameter kekeruhan pada Mata air 2. Kuantitas dan kualitas dari mata air perlu dijaga, maka dari itu dilakukan konservasi pada daerah imbuhan dengan pembuatan guludan bersaluran, dan pada mata air dengan pembuatan bak penampung mata air.Kata Kunci: mata air, kebutuhan domestik, potensi, kuantitas, kualitas, konservasi.
Identifikasi Tingkat Pencemaran Air Tanah di Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Naufal Multazam; Andi Sungkowo; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.333 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9035

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pembangunan di wilayah penelitian menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat pula. Akivitas manusia yang semakin meningkat akan mempengaruhi jumlah buangan yaitu limbah domestik. Limbah domestik masih menjadi permasalahan lingkungan yang penting karena limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemaran air tanah dan air permukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pemetaan, metode matematis, puposive sampling, indeks pencemran danwawancara. Dalam pengumpulan data juga akan menggunakan uji laboratorium dan observasi. Metode dalam analisis data dilakukan klasifikasi yang sesuai dengan Penilaian Indeks Pencemaran. Parameter yang diamati yaitu berupa kriterian penggunaan lahan dan pembuangan limbah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi digunakan untuk mengukur kelayakannya. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran menunjukan parameter sudah memenuhi baku mutu, namun beberapa parameter masih melebihi baku mutu secara individu. Nitrat pada LP2 sebesar 13,89 mg/L dan LP3 sebesar 16,8 mg/L yang sudah melebihi baku mutu dari 10 mg/L dan E.coli pada LP5 sebesar 21 CFU/100mL dan pada LP6 sebesar 6 CFU/100mL. Pengelolaan pada daerah penelitian yang dilakukan adalah pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal. 
Arahan Konservasi Mata Air di Sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Aristia Elvina; Andi Sungkowo; Ekha Yogafanny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.901 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9053

Abstract

Air telah menjadi kebutuhan dasar paling penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan (Effendi, 2003). Mata air merupakan salah satu jenis sumberdaya air yang penting terutama untuk keperluan air minum (Rahardjo, 2008). Ketersediaan air yang mulai tidak stabil akibat dari terjadinya perubahan iklim seperti terjadinya kemarau panjang mulai mengancam kehidupan manusia (Kartasapoetra, 2017). Kepala Pelaksana BPBD DIY menyatakan 80% wilayah DIY berstatus awas kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo mengatakan bahwa 12 desa mengalami kesulitan air bersih termasuk diantaranya adalah Desa Banjarasri. Daerah penelitian terletak di sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Kalisoka, Dusun Paras dan Dusun Dukuh memanfaatkan 3 mata air dan beberapa sumur gali warga sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran serta karakteristik mata air di daerah penelitian, mengetahui potensi mata air di daerah penelitian dan mengetahui arahan konservasi yang tepat. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan pemetaan, metode wawancara, metode matematis dan metode laboratorium. Karakteristik mata air yang dikaji berupa sebaran mata air dan tipe mata air. Potensi mata air yang dikaji berupa kuantitas berupa debit dan kualitas mata air. Kualitas mata air yang digunakan berupa pH, COD, BOD, DO, TDS, TSS, kekeruhan dan total coliform yang dianalisa berdasarkan kualitas air standar kelas I PerGub DIY No. 20 Tahun 2008 dan CaCO3 yang dianalisa berdasarkan PerMenKes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2013 digunakan untuk menganalisa daerah imbuhan yang terdapat pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe mata air berdasarkan pengalirannya ke-3 mata air ini termasuk tipe intermittent karena debitnya berfluktuasi tergantung curah hujan. Berdasarkan debitnya, ke-3 mata air ini termasuk tipe kelas VII dengan debit berkisar 0,01-0,1 L/detik. Berdasarkan terjadinya, tipe ke-3 mata air ini adalah mata air kontak batuan yang terbentuk karena kontak lapisan batuan. Potensi mata air berdasarkan perbandingan kebutuhan air warga dengan debitnya yaitu belum berpotensi mencukupi kebutuhan air warga dan dari segi kualitas cenderung belum baik dengan parameter yang belum memenuhi bakumutu yaitu TSS, DO, COD dan BOD. Pengelolaan mata air yang dilakukan berupa pembuatan bak penampung dan pemerataan sistem distribusi, pembuatan teras individu pada daerah imbuhan, serta melakukan pendekatan sosial.Kata Kunci: Daerah imbuhan mata air, karakteristik mata air, konservasi mata air, mata air, potensi
Teknik Konservasi Mata Air Sebagai Sumber Air Bersih Di Dusun Kaliduren, Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo,Daerah Istimewa Yogyakarta Pandhu Nur Bagaskara; Andi Sungkowo; Sugiman Setyo Wardoyo
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.568 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9036

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk kepentingan domestik maupun non domestik seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat. Berdasarkan berita yang beredar dan keterangan yang didapatkan dari tanya jawab dengan warga setempat, ketersediaan air pada wilayah penelitian termasuk dalam wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik (kuantitas dan kualitas) air dari mata air dan potensinya dalam memenuhi kebutuhan air di daerah penelitian. Potensi mata air dapat diketahui dengan membandingkan debit mata air dengan kebutuhan air penduduk. Sedangkan dari segi kualitas didapatkan dengan menguji parameter fisik (warna, rasa, bau, TDS, temperatur dan kekeruhan), sifat kimia (pH, nitrat, besi, mangan, sulfat, kesadahan dan fluorida), dan sifat biologi (total koliform). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, survei dan pemetaan, wawancara, uji laboratorium,dan matematis. Karakteristik dari segi kuantitas, mata air memiliki ratarata debit sebesar 0,034 L/detik, 0,27 L/detik, dan 0,49 L/detik dan terklasifikasi dalam mata air kelas VI. Karakteristik dari dari segi kualitas sesuai dengan standar bakumutu, kecuali parameter besi yang sedikit melebihi standar bakumutu dan pada parameter total koliform yang jauh melebih standar bakumutu. Potensi mata air untuk 10 tahun ke depan, dari segi kuantitas, menunjukkan bahwa total kebutuhan air penduduk masih mampu dipenuhi oleh debit mata air. Maka dari itu perlu dilakukan konservasi pada daerah imbuhan dengan pembuatan rorak dan guludan dengan penanaman pohon bersistem wanatani, dan pada mata air dengan penanaman pohon dan tanaman penutup tanah.
Kajian Pencemaran Airtanah Di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Panji Ibnu Hakim; Andi Sungkowo; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.137 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9037

Abstract

Aktivitas dari sektor domestik maupun kegiatan usaha sering menimbulkan limbah yang tidak dikelola dan akan dapat menimbulkan potensi pencemaran air tanah yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi kualitas airtanah, serta arahan teknik pengolahan air tanah pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian terletak di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survei dan pemetaan lapangan, metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, metode indeks pencemaran digunakan untuk mencari nilai status mutu airtanah yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003, metode evaluasi deskriptif digunakan untuk mengevaluasi seluruh hasil penelitian yang telah diukur. Perlu adanya pengelolaan limbah cair domestik agar tetap menjaga kualitas airtanah dengan membuat rancangan IPAL Komunal dengan sistem Biofilter Aerob-Anaerob. Berdasarkan dengan penentuan status mutu airtanah dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran, kondisi kualitas fisik air sumur warga tergolong jernih dengan status mutu air tidak tercemar sehingga masih layak digunakan secara kondisi fisik. Rekomendasi pengelolaan kualitas airtanah adalah perlu adanya penelitian lanjutan untuk parameter kimia maupun biologi airtanah, rancangan teknis secara detail (detail engineering design) untuk IPAL Komunal dengan sistem IPAL Biofilter Aerob- Anaerob.