Aditya Pandu Wicaksono
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

FACTORS INFLUENCING EMPLOYEES TO COMMIT FRAUD IN WORKPLACE EMPIRICAL STUDY IN INDONESIAN HOSPITALS Aditya Pandu Wicaksono; Dekar Urumsah
Asia Pacific Fraud Journal Vol 1, No 1 (2016): Volume 1, No.1st Edition (January-June 2016)
Publisher : Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1926.599 KB) | DOI: 10.21532/apfj.001.16.01.01.01

Abstract

Fraud is a part of unethical behavior, which occurs around the world. It occurs because of some factors. This study aims to analyze the factors influencing fraud intention. This research use survey method by distribute questionnaire to respondent with convenience sampling to collect data. The questionnaires fill completely by 154 non-medical employees in some hospitals in Yogyakarta, Indonesia. Smart PLS 2.0 is used to analyze the statistics. The result of the study indicates that organizational commitment and morality leadership have positive effect against fraud intention. Meanwhile, love of money, morality leadership, work environment, religious faith, and organizational culture has negative effect against fraud intention. This research provides the influence of financial and non-financial factors to fraud intention and results can be guideline to protect organization from unethical act.
Evaluasi Tingkat Keberhasilan Reklamasi Pascatambang Batugamping di Quarry A PT. Semen Tonasa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan Asmuliani Asmuliani; RR Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.827 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8875

Abstract

PT. Semen Tonasa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan Batugamping di Indonesia Timur yang terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.  Penambangan yang diterapkan di PT. Semen Tonasa adalah sistem tambang terbuka atau metode quarry. PT. Semen Tonasa melakukan kegiatan reklamasi di quarry A. Di reklamasi tersebut terdapat beberapa blok. Di blok tersebut mempunyai usia dan vegetasi  yang berbeda. Namun, ada permasalah yang terjadi  di lokasi penelitian yaitu dengan ditemukan adanya erosi dan juga tanaman yang kurang sehat, sehingga penilaian keberhasilan reklamasi belum mencapai 100% sehingga perlu dilakukan evaluasi penilaian reklamasi.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase tingkat keberhasilan reklamasi dan mengetahui rekomendasi  arahan pengelolaan reklamasi. Metode yang digunakan adalah (1) survei dan pemetaan (2) evaluasi (3) skoring (4) Analisis. Evaluasi tingkat keberhasilan dilakukan  dengan tiga parameter yaitu penatagunaan lahan, revegetasi, dan penyelesaian akhir yang berpedoman pada KEPMEN ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018. Berdasarkan hasil evaluasi tingkat keberhasilan didapatkan sebesar 91,67% yang tergolong baik. Kata Kunci: Batu gamping, quarry, reklamasi, tata guna lahan, revegetasi
Analisis Nilai Laju Erosi dengan Menggunakan Metode Petak Kecil Pada Lahan Reklamasi di Desa Keraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Studi Kasus PT. Darma Henwa Bengalon Coal Project) Laura Callista Prameswari Wijanarko; Aditya Pandu Wicaksono; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1654.452 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8824

Abstract

Kegiatan pertambangan yang ada di Indonesia umumnya dilakukan dengan menggunakan metode penambangan terbuka dan menyebabkan terjadinya kerusakan lahan seperti terbukanya kawasan hutan, tingginya laju erosi, dan terjadinya sedimentasi. Maka PT. Darma Henwa melakukan upaya kegiatan reklamasi lahan pasca tambang serta penelitian pengukuran laju erosi dilakukan di lahan reklamasi 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk Untuk menghitung nilai laju erosi di area reklamasi umur 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan di PT. Darma Henwa. Pengambilan sampel erosi dilakukan dengan metode petak kecil berukuran 9 m x 2 m dan dilakukan sebanyak 30 kali setiap kali kejadian hujan mulai dari tanggal 07 Januari 2022 – 02 Maret 2022. Parameter yang diambil yaitu aliran permukaan limpasan, konsentrasi sedimen. Metode penentuan pemasangan petak erosi dilakukan dengan metode purposive sampling dengan melihat perbedaan kemiringan lereng yang relatif sama dan perbedaan umur lahan reklamasi dan akan dilakukan analisis sampel metode matematis dan laboratorium. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah erosi di lahan reklamasi 3 bulan sebesar 288.10 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung dan aliran permukaan yang terjadi sangat tinggi, pada lahan reklamasi 6 bulan hasil erosi yang terjadi 180.37 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung berpasir dan aliran permukaan yang terjadi lebih rendah apabila dibandingkan dengan lahan reklamasi 3 bulan, dan pada lahan reklamasi 12 bulan hasil erosi yang dihasilkan sebesar 104.88 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung berliat dan aliran permukaan yang terjadi sangat rendah apabila dibandingkan dengan lahan reklamasi 3 bulan dan 6 bulan. Kata Kunci: Erosi, Petak Kecil, Reklamasi
Dampak Erosi Disposal Area Utara di PT.X Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Safely Diana Chintyawati; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.921 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8831

Abstract

Disposal Area Utara didominasi  dengan tekstur lempung dan geluh pasiran. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah erosi dan dampak erosi pada Disposal Area Utara. Pengukuran erosi dilakukan menggunakan metode petak dengan dimensi 15 m x 3 m. Sampel erosi dilakukan uji laboratorium untuk dilakukan analisis matematis. Hasil perhitungan erosi dan suspensi sedimen Disposal Area Utara seluas 8,5 ha dengan 22 kali kejadian hujan yaitu rata-rata erosi tekstur geluh pasiran 8,03 ton/ha dan tekstur lempung 5,58 ton/ha. Tekstur geluh pasiran mudah terangkut air limpasan permukaan sehingga erosi lebih besar dibandingkan tekstur lempung. Lempung memiliki agregat stabil sehingga tidak mudah tererosi. Upaya untuk mengendalikan erosi pada disposal area yaitu menyusun ulang lereng tiap timbunan agar sesuai kaidah geoteknik PT.X beserta pemberian drainase yaitu saluran teras, saluran penyaliran air (SPA), dan parit sesuai dengan tekstur tanah. Kata Kunci: Erosi; Suspensi Sedimen; Pertambangan; Disposal Area; Kolam Pengendapan
Indeks Pencemaran Air Permukaan Pada Kawasan Sumur Tua Minyak Bumi Di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Bima Ahmad Fatahillah; Agus Bambang Irawan; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.248 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8876

Abstract

Penambangan minyak bumi di kawasan sumur tua Desa Wonocolo masih menggunakan teknologi dan peralatan sederhana dan dikerjakan tangan langsung oleh pekerja di lokasi Oleh karena itu, seluruh proses produksi dan distribusi dikendalikan oleh pekerja, yaitu masyarakat lokal dengan latar belakang yang berbeda-beda. Aliran limpasan dari air yang dihasilkan membawa semua potensi sumber pencemaran yang salah satunya adalah minyak lemak ke sungai sebagai aliran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status kualitas sungai menggunakan studi baku mutu dan menghitung indeks pencemaran. Metode utama yang digunakan meliputi pengambilan sampel air berdasarkan penggunaan lahan dan intensitas aktivitas sumur minyak. Kemudian dilakukan analisis data sampel di laboratorium untuk mengetahui kualitas air untuk parameter yang akan digunakan dalam perhitungan indeks pencemaran (suhu, pH, minyak lemak, TDS, TSS, COD). Data kualitas air diolah sebagai evaluasi kualitas air dengan menghitung indeks pencemaran. Hasil perhitungan indeks pencemaran menunjukkan sebagian besar potongan sungai dengan nilai diantara 1 sampai dengan 5 dan dikategorikan tercemar ringan.Kata Kunci: Evaluasi Kualitas Air;  Indeks Pencemaran; Minyak Lemak; Pengelolaan Lingkungan; Sumur Tua Wonocolo
Arahan Konservasi Mata Air Untuk Kebutuhan Air Bersih di Dusun Kediwung, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY Salma Ayunda Nur Raisa; Aditya Pandu Wicaksono; Ayu Utami; Andi Renata Ade Yudono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.55 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8909

Abstract

Dusun Kediwung memiliki tiga mata air yaitu Mata Air Pancuran, Mata Air Kediwung, dan Mata Air Gumelem sebagai sumber air utama digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Selama musim kemarau, terdapat penurunan kuantitas pada ketiga mata air. Dusun Kediwung pernah mengalami kemarau panjang sehingga dibutuhkan konservasi mata air untuk memenuhi terhadap kebutuhan air bersih warga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui arahan konservasi yang tepat untuk mata air dan daerah imbuhan. Metode penelitian menggunakan metode survey dan pemetaan, metode volumetrik, wawancara, pengolahan data kuantitatif, uji laboratorium, serta metode sampling dengan purposive sampling. Secara debit Mata Air Pancuran dan Mata Air Kediwung kelas VI sedangkan Mata Air Gumelem kelas VIII. Mata air hanya memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 35.000 L/hari, namun masih kekurangan air bersih sebanyak 11.900 L/hari. Mata air di Dusun Kediwung mengandung kesadahan yang dapat membahayakan kesehatan. Arahan pengelolaan yang digunakan ialah dengan pembuatan bangunan Pemanenan Air Hujan (PAH) dan bangunan filtrasi dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Dusun Kediwung.Kata kunci: Mata Air, Penangkap Air Hujan, Filtrasi, Sanitasi Air, SDG
Pengaruh Kemiringan Lereng terhadap Nilai Laju Erosi di PT Darma Henwa Bengalon Coal Project Roseva Rahmawati Maha; Aditya Pandu Wicaksono; Nandra Eko Nugroho; Herwin Lukito; Suharwanto Suharwanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.558 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8832

Abstract

PT Darma Henwa melakukan kegiatan reklamasi pada lahan bekas tambang sebagai salah satupenanggulangannya, namun tidak menutup kemungkinan tetap terjadi erosi pada lahan reklamasi. Tujuan daripenelitian untuk mengetahui besar laju erosi berdasarkan kemiringan lereng datar, miring, dan curam,mengetahui faktor pengaruh dari curah hujan dan vegetasi terhadap erosi. Metode untuk penentuan titikpengukuran erosi dan pengambilan sampel tanah adalah purposive sampling. Pengukuran erosi menggunakanmetode tongkat dengan menghitung penurunan tanah pada tongkat. Melakukan analisis statistik korelasi pearson.Lahan reklamasi dengan kemiringan lereng datar didapatkan nilai erosi sebesar 66,86 ton/ha/thn, kemiringanlereng miring sebesar 46,11 ton/ha/thn, dan kemiringan lereng curam sebesar 32,29 ton/ha/thn. Hasil tersebutmenunjukan erosi yang dihasilkan tidak signifikan berpengaruh oleh faktor hujan pada kemiringan lerengtertentu, melainkan adanya pengaruh dari faktor lain yaitu vegetasi. Pada kemiringan lereng curam dan miringmemiliki nilai coverage yang lebih tinggi sebesar 236,80 m2 dan 115,56 m2 dibandingkan nilai coverage padakemiringan lereng datar sebesar 41,02 m2, hal ini menyebabkan erosi pada kemiringan lereng datar lebih besar.Hasil analisis korelasi antara intensitas hujan dengan nilai erosi termasuk kedalam klasifikasi sangat kuat, nilai Rpada kemiringan lereng datar sebesar 0,9181, kemiringan lereng miring sebesar 0,9118 dan kemiringan lerengcuram sebesar 0,9106.Kata Kunci: Erosi; Tongkat; Kemiringan Lereng; Lahan Reklamasi; Vegetasi
Identifikasi Tingkat Pencemaran Air Tanah di Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Naufal Multazam; Andi Sungkowo; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.333 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9035

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pembangunan di wilayah penelitian menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat pula. Akivitas manusia yang semakin meningkat akan mempengaruhi jumlah buangan yaitu limbah domestik. Limbah domestik masih menjadi permasalahan lingkungan yang penting karena limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemaran air tanah dan air permukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pemetaan, metode matematis, puposive sampling, indeks pencemran danwawancara. Dalam pengumpulan data juga akan menggunakan uji laboratorium dan observasi. Metode dalam analisis data dilakukan klasifikasi yang sesuai dengan Penilaian Indeks Pencemaran. Parameter yang diamati yaitu berupa kriterian penggunaan lahan dan pembuangan limbah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi digunakan untuk mengukur kelayakannya. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran menunjukan parameter sudah memenuhi baku mutu, namun beberapa parameter masih melebihi baku mutu secara individu. Nitrat pada LP2 sebesar 13,89 mg/L dan LP3 sebesar 16,8 mg/L yang sudah melebihi baku mutu dari 10 mg/L dan E.coli pada LP5 sebesar 21 CFU/100mL dan pada LP6 sebesar 6 CFU/100mL. Pengelolaan pada daerah penelitian yang dilakukan adalah pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal. 
Analisis Kemampuan Lahan Kawasan Permukiman Daerah Rawan Longsor di Padukuhan Gedang, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan Sleman Salma Rosikhatul Muniroh; Eko Teguh Paripurno; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.228 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8883

Abstract

Penelitian ini didasarkan oleh isu lingkungan daerah rawan bencana longsor di Kapanewon Prambanan dan informasi dalam RTRW Kabupaten Sleman 2011-2031 yang berdampak terhadap pengembangan kawasan permukiman pada beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kemampuan lahan di Padukuhan Gedang, Sambirejo, Prambanan, DIY. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lahan kawasan permukiman. Metode yang digunakan adalah pengharkatan dan pembobotan serta analisis deskriptif kuantitatif dengan parameter yang digunakan sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Faktor Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Tata Ruang. Analisis kemampuan lahan meliputi Satuan Kemampuan Lahan morfologi, kemudahan dikerjakan, kestabilan lereng, kestabilan pondasi, ketersediaan air, drainase, erosi, pembuangan limbah, dan bencana alam. Hasil penelitian menunjukan terdapat kelas kemampuan lahan dengan hasil klasifikasi kemampuan lahan diantaranya, kemampuan lahan sedang, dan kemampuan lahan agak tinggi. Analisis kemampuan lahan tersebut diperkuat dengan adanya data perhitungan Faktor Keamanan lereng dan erosi aktual di daerah penelitian. Nilai FK yang didapatkan yaitu sebesar 0,486 yang termasuk kategori tidak stabil pada lereng selatan dan 1,845 yang termasuk kategori stabil pada lereng utara. Erosi aktual yang telah diukur mendapatkan hasil sebesar 2.306,25 t/ha, 2.164 t/ha, dan 9.862,12 t/ha.Kata Kunci: Kemampuan Lahan; Longsor; Pengembangan Kawasan; Permukiman
Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Faiz Abimanyu; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.436 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9029

Abstract

Mataair merupakan salah satu sumber air yang sering dimanfaatkan warga Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul untuk keperluan domestik. Mataair pada Dusun Seropan 2 mengalami beragam masalah sehingga perlu dilakukan pengelolaan. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan kondisi dari daerah imbuhan yang semakin memburuk akibat masifnya pembangunan pemukiman di sekitar daerah penelitian. Untuk mempertahankan keberlangsungan mata air, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan terutama pada daerah imbuhan agar mata air mendapatkan pasokan air tanah secara kontinu. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan teras untuk kawasan kebun dan pembuatan sumur resapan untuk kawasan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dari daerah imbuhan mataair dan teknis pembuatan teras dan sumur resapan sebagai upaya konservasi daerah imbuhan mataair untuk mempertahankan keberlangsungan mata air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan, matematis, dan metode evaluasi. Kondisi eksisting daerah imbuhan dikaji berdasarkan PerMen PU no.2 Tahun 2013. Pemilihan jenis teras mengacu pada PerMen Kehutanan no. 4 Tahun 2011. Acuan untuk pembuatan sumur resapan mengacu pada PerMen Lingkungan Hidup no. 12 Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah imbuhan di daerah penelitian didominasi oleh kelas imbuhan sedang dengan beberapa daerah memiliki kelas buruk. Daerah imbuhan mata air terluas merupakan daerah imbuhan mata air Bajangan dan daerah imbuhan tersempit merupakan daerah imbuhan mata air Kali Bening. Daerah imbuhan umumnya merupakan daerah perkebunan campuran dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal dan sebagian berupa pemukiman. Konservasi daerah imbuhan yang dilakukan adalah pembuatan teras individu pada daerah imbuhan mata air Kali Bening dan Kali Seropan serta pembuatan sumur resapan dalam pada daerah imbuhan mata air Bajangan dan Kali Seropan.Kata Kunci: Daerah imbuhan; Konservasi daerah imbuhan ; Mata air ; Sumur resapan ; Teras