Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Jumlah Tanaman Per Lubang Terhadap Vigor Benih Tiga Varietas Sorgum (Sorghum bicolor [L].Moench) Dengan Metode Pengusangan Cepat (MPC) Purnamasari, Lidya; Pramono, Eko; Kamal, M.
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.793 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i2.118

Abstract

The aim of this study is to determine the effect of the number of plants per hole on seed vigor of all sorghum varieties. Experiment is prepared by treatment with randomized block design (RAK) and repeated three times to do to achieve that goal. The first factor is the number of plants per hole that is 1 plant / hole (p1), 2 plants / hole (p2), 3 plants / holes (p3), and 4 plants / hole (p4). The second factor is the variety Numbu (g1), Keller (g2), and Wray (g3). The seed that had been harvested from each of the combination treatments in the test vigornya through germination test method Rolled Paper Test (UKD). Prior to germinate, seeds treated quickly with imbibition pengusangan on rice paper damp ethanol 8%. The results showed that the population of one plant per hole produces seeds with higher vigor than those harvested from other populations. Numbu varieties produce seeds with higher vigor than varieties Keller and Wray especially on untreated seed pengusangan quickly. Population 1 plant per hole produces the best vigor compared with a population of 2, 3 and 4 plants per hole on the three varieties of sorghum seed. Keywords: seeds, planting amount per hole, metode pemngusangan cepat, sorghum, vigor
Kompetensi Pemimpin Membangun Ruh Al-Jama’ah Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam Saleh, Ahmad Syukri; US, Kasful Anwar; Kamal, M.
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 6 No 2 (2019): (OKTOBER 2019)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.626 KB)

Abstract

Sulitnya menemukan sosok pemimpin yang ideal, salah satumya disebabkan oleh anggapan bahwa jabatan dianggap sebagai ?anugerah? yang didapat dengan sedikit perjuangan atau dengan cara-cara yang tidak terhormat. Sosok pemimpin yang dapat menyelesaikan berbagai gejolak yang muncul, yaitu seorang pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, berwibawa, dan visioner. Ada enam fungsi secara integral yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin, yaitu: memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kesinambungan generasi, memelihara harta, dan memelihara kehormatan. Mengelola organisasi dengan pendekatan prilaku manusia (human behavior aproach) perlu dilakukan. Dalam pendekatan keperilakuan (behavioral approach) mencoba mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada orang (Concern for People) merupakan fokus bahasan yang penulis anggap memiliki kedekatan makna dan fungsi secara operasional pada upaya pemimpin membangun ruh al-jama?ah (spirit kerjasama tim/team work). Keberhasilan organisasi mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kapabilitas pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia dengan spirit kerjasama tim (ruhul jama?ah). Untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinannya, pemimpin dapat menggunakan pengaruh: (a) rational persuasion, (b) exchange tactics, (c) legitimate request, (d) pressure tactics, dan (e) personal appeals. Termasuk juga; (f) memperhatikan kebutuhan bawahan (teori Abraham Maslow), (g) menciptakan suasana saling percaya antar bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan, (g) menaruh simpati terhadap bawahan sebagai bagian dari organisasi, (h) memperlihatkan sisi persahabatan dengan bawahan, (i) dan mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontol diri.
Evaluasi Nilai Nutritif Protein Bahan Pakan untuk Ternak Unggas Zuprizal (Zuprizal); Arif Ismail; M. Kamal; Supadmo (Supadmo)
Buletin Peternakan Vol 25, No 1 (2001): Buletin Peternakan Vol. 25 (1) Februari 2001
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v25i1.1425

Abstract

Artikel dalam bentuk PDF
The Effect of Dietary Palm Kernel Cake on Body Fat and Carcass of Barrows M. Kamal; T. I. Putri
Buletin Peternakan 1995: BULETIN PETERNAKAN SPECIAL EDITION 1995
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v0i-.5119

Abstract

Abstrak dalam bentuk hard copy
PELATIHAN DIGITALIASI MATERI AJAR MENGGUNAKAN FLIPBOOK PDF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BAHAN AJAR PEMBELAJARAN DARING Andi Ichsan Mahardika; Nuruddin Wiranda; Muhammad Arifuddin; M. Kamal; Mila Erlina; Putri Yani
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.855 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.3039

Abstract

Wabah Covid-19 yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya berjalan normal secara tatap muka berubah menjadi belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran daring. Hal ini tentu memerlukan persiapan dan perencanaan pembelajaran oleh para guru agar proses belajar tetap efektif dan menyenangkan bagi siswa. Hasil wawancara bersama beberapa pengajar di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan, terindikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya sebatas membagian materi menggunakan whatsapp group atau google classroom yang mana materi tersebut berasal dari foto buku ajar dan sumber internet. Guru tidak mengembangkan materi ajar yang mereka miliki untuk pembelajaran daring. Hal ini berdampak pada pembelajaran selama masa pandemi  tidak maksimal. Pada palatihan digitalisasi materi ajar, guru mengembangkan materi ajar dengan menggunakan flipbook PDF profesional. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam kegiatan program PKM meliputi memberikan penjelasan tentang aplikasi flipbook PDF, mengenalkan pengembangan materi ajar menggunakan flipbook PDF, diskusi dan pertukaran informasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa guru sebagai peserta pelatihan telah berupaya aktif memahami materi pelatihan dan implementasi penggunaan aplikasi flipbook PDF dalam pembuatan materi ajar digital. Respon peserta pelatihan pembuatan materi ajar digital untuk seluruh komponen evaluasi memberikan respon sangat positif. Berdasarkan hasil palatihan digitalisasi bahan ajar bagi guru di Kabupaten Balangan diperoleh simpulan bahwa pelatihan dapat meningkatkan pemahaman guru dan kemampuan guru dalam mengembuat materi ajar digital.
Kompetensi Pemimpin Membangun Ruh Al-Jama’ah Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam Saleh, Ahmad Syukri; US, Kasful Anwar; Kamal, M.
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol. 6 No. 2 (2019): (Oktober 2019)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v6i2.136

Abstract

Sulitnya menemukan sosok pemimpin yang ideal, salah satumya disebabkan oleh anggapan bahwa jabatan dianggap sebagai “anugerah” yang didapat dengan sedikit perjuangan atau dengan cara-cara yang tidak terhormat. Sosok pemimpin yang dapat menyelesaikan berbagai gejolak yang muncul, yaitu seorang pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, berwibawa, dan visioner. Ada enam fungsi secara integral yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin, yaitu: memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kesinambungan generasi, memelihara harta, dan memelihara kehormatan. Mengelola organisasi dengan pendekatan prilaku manusia (human behavior aproach) perlu dilakukan. Dalam pendekatan keperilakuan (behavioral approach) mencoba mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada orang (Concern for People) merupakan fokus bahasan yang penulis anggap memiliki kedekatan makna dan fungsi secara operasional pada upaya pemimpin membangun ruh al-jama’ah (spirit kerjasama tim/team work). Keberhasilan organisasi mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kapabilitas pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia dengan spirit kerjasama tim (ruhul jama’ah). Untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinannya, pemimpin dapat menggunakan pengaruh: (a) rational persuasion, (b) exchange tactics, (c) legitimate request, (d) pressure tactics, dan (e) personal appeals. Termasuk juga; (f) memperhatikan kebutuhan bawahan (teori Abraham Maslow), (g) menciptakan suasana saling percaya antar bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan, (g) menaruh simpati terhadap bawahan sebagai bagian dari organisasi, (h) memperlihatkan sisi persahabatan dengan bawahan, (i) dan mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontol diri.
KEBUTUHAN AKAN SDM SUATU DOKTRIN EKONOMI (KONSEP SDM, IDENTIFIKASI NILAI SDM, PENAWARAN DAN PERMINTAAN TENAGA KERJA DAN KARAKTERISTIK TENAGA TERDIDIK) M. Kamal
Jurnal Bina Ilmu Cendekia Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Bina Ilmu Cendekia
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/jbic.v1i1.1

Abstract

Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandai diperlukannya sumber daya manusia adalah timbulnya Revolusi Industri. Perkembangan dari Revolusi Industri telah menunjukkan pengaruh yang sangat kuat pada perkembangan manajemen pada umumnya dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada khususnya. Dampak Revolusi Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan sumber daya manusia yang berbeda dengan sebelumnya. Fokus MSDM dalam perusahaan maupun organisasi adalah manusia dan bagaimana memotivasi manusia agar menjadi manusia yang produktif. Manajemen SDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan atau staff adalah manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis, oleh karena itu, dalam manajemen SDM pada penerapannya harus memperhatikan prinsip-prinsip manajemen SDM. Muncullah istilah Human Resources) dan Human Capital, memandang Sumber Daya Manusia bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan dan bukan sebagai beban (cost). Artikel ini membicarakan tentang konsepsi SDM dan identifikasi nilai SDM sehingga dikatakan bahwa SDM sebagai sesuai yang sangat berharga dan bernilai tinggi dalam organisasi. Pentingnya penawaran dan permintaan tenaga kerja serta karakteristik tenaga kerja dengan melihatnya melalui 2 aspek utama, yaitu aspek kemampuan dan kualitasnya, hal ini juga dibicarakan secara singkat dan tepat dalam artikel ini selanjutnya .
Kohesi Dan Koherensi Dalam Teks Bahasa Arab M. Kamal
Jurnal Bina Ilmu Cendekia Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Bina Ilmu Cendekia
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/jbic.v2i2.115

Abstract

Wacana dalam konteks gramatikal adalah rangkaian kalimat yang serasi, yang menghubungkan proposisi satu dengan proposisi lain, kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. Istilah yang sering disebut adalah kohesi dan koherensi. Wacana yang baik selalu mengandung didalamnya kohesi dan koherensi. Kohesi merupakan keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana, sedangkan koherensi merupakan kepaduan wacana sehingga membawa ide tertentu yang dipahami oleh khalayak. Kata kohesi dan Koherensi merupakan transilerasi istilah dalam bahasa inggris yaitu cohesion dan coherence. Kedua istilah itu memang baru muncul dan hanya dipakai dalam pembicaraan mengenai analisis wacana. Dalam studi tata bahasa Arab, kedua istilah tersebut belumlah baku dan populer. Namun apabila diarahkan pada usaha analisis kohesi dan koherensi wacana/teks bahasa Arab, maka istilah fashal dan washal dianggap lebih mendekati. Washal adalah mengathafkan satu kalimat kepada kalimat lain dengan wawu, sedangkan Fashal adalah meninggalkan athaf yang demikian. Wajib washal di antara dua kalimat dalam tiga tempat, yaitu bila; 1) Kalimat kedua hendak disertakan kepada kalimat pertama dalam hukum i'rabnya, 2) Kedua kalimat sama-sama kalam khabar atau sama-sama kalam insya' dan bersesuaian maknanya dengan sempurna, 3) Kedua kalimat berbeda khabar dan insya'nya, dan bila di-fashal-kan akan menimbulkan kesalahfahaman yang menyalahi maksud semula. Dua kalimat atau lebih wajib difashalkan apabila dalam keadaan; kamaalul ittishaal, kamaalul inqitha', syibhu kamaalul ittishaal.
Linguistik Klasik Dan Modern M. Kamal; Siti Maria Ulfah
Jurnal Bina Ilmu Cendekia Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Bina Ilmu Cendekia
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/jbic.v2i2.118

Abstract

Era perkembangan linguistik pada umumnya, telah mengenal berbagai metode bahasa, diantara yang popular adalah metode bahasa Tradisional dan metode Deskriptif. Aliran tradisional menganalisis bahasa sebagai terurai si “pelaku” dan “Tindakan” (actor and action). Ujaran dalam berbahasa dibagi menjadi beberapa unsur dan digolongkan pada jenis-jenis kata (parts of speech), Aliran Tradisionalisme menganalisis kalimat atas Subjek, prediket, objek, dan jenis kata yang mendukung subjek, prediket, objek. sehingga dikenal beberapa istilah seperti subject, predicate, gender, number, case, person, tense, mood. Aliran deskriptif ditandai dengan terbitnya buku Course de Linguistique General karya sarjana Swiss, Ferdinand de Saussure pada tahun 1916. Saussure untuk pertama kalinya memberikan tela'ah pada bahasa sebagai satu struktur, hingga pendekatannya ini sering disebut structural Linguistics. Ada tiga aliran yang sangat berpengaruh dalam studi bahasa pada masa ini, yaitu ; Pertama, المدرسة اللغوية البنيوية (Structural Linguistic), Kedua, مدرسة النحو التوليدي التحويلى (Transformational-Generatif Grammar), Ketiga, مدرسة القوالب (Tagmemic Analysis). Artikel ini akan memaparkan secara singkat mengenai perkembangan studi tata bahasa dari masa ke masa Perkembangan metode analisis bahasa ini dimulai sejak era klasik (Grik/Yunani) sampai pada era kebangkitan Eropa (antara abad XVIII s/d abad ke XIX).
Mazhab-Mazhab Sintaksis Bahasa Arab Nahwu (Basrah, Kufah, Bagdad, Andalusia, Mesir) M. Kamal
Jurnal Bina Ilmu Cendekia Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Bina Ilmu Cendekia
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/jbic.v3i1.119

Abstract

Pada penciptaan awal ilmu tata bahasa Arab (nahwu) oleh Abul Aswad Ad-Dualy, istilah aliran atau mazhab belum begitu populer. Setelah munculnya gerakan studi bahasa di Kufah, maka istilah mazhab baru mulai disebut. Adapun mazhab-mazhab yang muncul sepanjang fase perkembangannya ini yaitu; mazhab Bashrah, mazhab Kufah, mazhab Bagdad, mazhab Andalusia, mazhab Mesir. Muhammad Tanthowy membagi sejarah perkembangan tata bahasa Arab (nahwu) dalam empat fase; 1) fase perkembangan dan pembentukan (Basrah), 2) fase kemunculan dan pertumbuhan (Basrah dan Kufah),  3) fase kedewasaan dan kesempurnaan (Basrah dan Kufah), dan 4) fase pembobotan dan numerasi dalam klasifikasi (Baghdad, Andalusia, dan Syam). Para ulama, sepakat bahwa pecahnya mazhab Baghdad merupakan garis pemisah antara ulama konservatif dan ulama modern di bidang nahwu. Tulisan ini akan membahas sejarah perkembangan mazhab tata bahasa Arab (nahwu) dengan berbagai karakteristiknya