Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kompetensi Pemimpin Membangun Ruh Al-Jama’ah Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam Saleh, Ahmad Syukri; US, Kasful Anwar; Kamal, M.
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 6 No 2 (2019): (OKTOBER 2019)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.626 KB)

Abstract

Sulitnya menemukan sosok pemimpin yang ideal, salah satumya disebabkan oleh anggapan bahwa jabatan dianggap sebagai ?anugerah? yang didapat dengan sedikit perjuangan atau dengan cara-cara yang tidak terhormat. Sosok pemimpin yang dapat menyelesaikan berbagai gejolak yang muncul, yaitu seorang pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, berwibawa, dan visioner. Ada enam fungsi secara integral yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin, yaitu: memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kesinambungan generasi, memelihara harta, dan memelihara kehormatan. Mengelola organisasi dengan pendekatan prilaku manusia (human behavior aproach) perlu dilakukan. Dalam pendekatan keperilakuan (behavioral approach) mencoba mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada orang (Concern for People) merupakan fokus bahasan yang penulis anggap memiliki kedekatan makna dan fungsi secara operasional pada upaya pemimpin membangun ruh al-jama?ah (spirit kerjasama tim/team work). Keberhasilan organisasi mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kapabilitas pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia dengan spirit kerjasama tim (ruhul jama?ah). Untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinannya, pemimpin dapat menggunakan pengaruh: (a) rational persuasion, (b) exchange tactics, (c) legitimate request, (d) pressure tactics, dan (e) personal appeals. Termasuk juga; (f) memperhatikan kebutuhan bawahan (teori Abraham Maslow), (g) menciptakan suasana saling percaya antar bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan, (g) menaruh simpati terhadap bawahan sebagai bagian dari organisasi, (h) memperlihatkan sisi persahabatan dengan bawahan, (i) dan mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontol diri.
Islamic Law In Morocco: Study on The Government System and The Development of Islamic Law Ridwan, Muannif; Saleh, Ahmad Syukri; Ghaffar, Abdul
ARRUS Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/soshum539

Abstract

This study discusses Islamic law in Morocco. The author focuses on the study of the government system and the development of Islamic law there. This study used descriptive qualitative method or so-called literature study /library research. Literature study examines data by exploring, observing, examining, and identifying existing knowledge in the literature to get a conclusion of truth, both philosophical and empirical. This study concludes that Morocco is a Muslim country, the population is more than 98% embraced Islam, the system of government is a democratic, social and constitutional monarchy that is based ongoverned by the 1972 constitution which was amended in 1980, 1992, and in September 1996. It has Mudawwana al-Usrah (2004) which is a contemporary family law in Morocco, family law which was originally still contained in fiqh books has become an implementing law. The legal system in Morocco is divided into two types of judiciary; Shari'a Court and Madaniyah Court (General Court). The existence of the renewal of private law (akhwal syakhsiyah) is guided by three principles, first, the principles and foundations of family law that are applied are the Maliki Mazhhab, second, paying attention to aspects of maslahah mursalah, third, the laws imposed in other Muslim countries The Moroccan government allows abortion for cases of rape and incest or incest or serious defects and incurable diseases of the fetus. last, Morocco is a country that allows polygamy. The issue of polygamy is regulated in the 1958 family law law Article 30 paragraph (1).
Sistem Manajemen Lembaga Pendidikan Islam Dipengaruhi oleh Politik Sri Sudiarti; Kasful Anwar US; Ahmad Syukri Saleh
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 8 No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v8i1.965

Abstract

Respons negara terhadap kebutuhan umat Islam dengan memasukkan lembaga pendidikan Islam baik pada tingkat madrasah sampai pada tingkat pendidikan tinggi Islam sebagai pendidikan yang sama dengan sekolah umum dan pendidikan tinggi umum dalam sistem pendidikan nasional merupakan upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan umat Islam di Indonesia. Perlu disadari bahwa kebijakan yang diambil terhadap pendidikan seharusnya tidak di intervensi oleh politik dan tekanan pihak manapun. Sehingga kebijakan tersebut dapat menghasilkan sebuah aturan yang berorientasi pada tujuan pendidikan serta melahirkan generasi yang baik.
Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan) Mahdayeni Mahdayeni; Muhammad Roihan Alhaddad; Ahmad Syukri Saleh
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v7i2.1125

Abstract

Keragaman dalam masyarakat majemuk merupakan sesuatu yang alami yang harus dipandang sebagai suatu fitrah. Hal tersebut dapat dianalogikan seperti halnya jari tangan manusia yang terdiri atas lima jari yang berbeda, akan tetapi kesemuanya memiliki fungsi dan maksud tersendiri, sehingga jika semuanya disatukan akan mampu mengerjakan tugas seberat apapun. Untuk menyadari hal tersebut, Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat penting. Pengembangan multikulturalisme mutlak harus dibentuk dan ditanamkan dalam suatu kehidupan masyarakat yang majemuk. Jika hal tersebut tidak ditanamkan dalam suatu masyarakat yang majemuk, agar kemajemukan tidak membawa pada perpecahan dan konflik. Indonesia sebagai bangsa yang multikultural harus mengembangkan wawasan multikultural tersebut dalam semua tatanan kehidupan yang bernafaskan nilai- nilaikebhinekaan. Membangun masyarakat multikultur Indonesia harus diawali dengan keyakinan bahwa dengan bersatu kita memiliki kekuatan yang lebih besar.
Kepemimpinan Pendidikan Islam: Sebuah Konsep, Tantangan, dan Strategi Pohan, Muhammad Munawir; Saleh, Ahmad Syukri; Ritonga, Ahmad Husein
Kartika: Jurnal Studi Keislaman Vol. 4 No. 1 (2024): Kartika: Jurnal Studi Keislaman (May)
Publisher : Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PCNU Kabupaten Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59240/kjsk.v4i1.57

Abstract

The lack of understanding of comprehensive educational leadership can encourage in-depth discussions for educational leaders in formulating the concept of Islamic educational leadership that combines universal Islamic values with the current educational context. This research aims to explain the concept of Islamic educational leadership. The type of research used in this research is library research. The results showed that Islamic educational leadership must be able to direct and guide members of the educational community to achieve the educational goals set. Islamic education leadership must face global challenges, harmonize all parties' interests, ensure leadership competence and professionalism, and develop the ability to adapt, collaborate, and innovate. It is concluded that effective and adaptive Islamic education leadership is very important to realize the vision and mission of Islamic education in facing various challenges in the era of globalization.
Provisions Before Marriage to Make Indonesian Urban Muslim Families More Resilient: A al-Maslahah al-Mursalah Perspective Jalili, Ahmad; Saleh, Ahmad Syukri; Ramlah
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 10 No 2 (2023): Al-Qadha: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v10i2.6675

Abstract

The implementation of premarital provision has been regulated in Director General of Islamic Community Guidance Regulation No. DJ.II/542 of 2013. This study discusses the effectiveness of premarital provision as a family resilience effort based on the concept of al-maṣlaḥah al-mursalah, especially at the KUA of the Kepulauan Riau Province. This study uses qualitative research methods in the form of field research. The approach used is empirical and juridical. The sources of data in this study are divided into two categories, namely primary and secondary. The data collection techniques used are observation, interview, and documentation. The results of this study show that the premarital training that took place at the KUA in the Kepulauan Riau Province has not been effective as an effort for family resilience. Based on al-maṣlaḥah al-mursalah, premarital provision is included in al-maṣlaḥah al-hajiyyah because it is not part of the pillars and conditions of marriage. Premarital training is actually very effective as an effort to maintain family resilience, because with premarital training, it makes perfection for the prospective bride and groom, namely to gain knowledge about marriage for the sake of creating a family sakinah, mawaddah, and warahmah.
Kompetensi Pemimpin Membangun Ruh Al-Jama’ah Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam Saleh, Ahmad Syukri; US, Kasful Anwar; Kamal, M.
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol. 6 No. 2 (2019): (Oktober 2019)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v6i2.136

Abstract

Sulitnya menemukan sosok pemimpin yang ideal, salah satumya disebabkan oleh anggapan bahwa jabatan dianggap sebagai “anugerah” yang didapat dengan sedikit perjuangan atau dengan cara-cara yang tidak terhormat. Sosok pemimpin yang dapat menyelesaikan berbagai gejolak yang muncul, yaitu seorang pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, berwibawa, dan visioner. Ada enam fungsi secara integral yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin, yaitu: memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kesinambungan generasi, memelihara harta, dan memelihara kehormatan. Mengelola organisasi dengan pendekatan prilaku manusia (human behavior aproach) perlu dilakukan. Dalam pendekatan keperilakuan (behavioral approach) mencoba mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada orang (Concern for People) merupakan fokus bahasan yang penulis anggap memiliki kedekatan makna dan fungsi secara operasional pada upaya pemimpin membangun ruh al-jama’ah (spirit kerjasama tim/team work). Keberhasilan organisasi mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kapabilitas pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia dengan spirit kerjasama tim (ruhul jama’ah). Untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinannya, pemimpin dapat menggunakan pengaruh: (a) rational persuasion, (b) exchange tactics, (c) legitimate request, (d) pressure tactics, dan (e) personal appeals. Termasuk juga; (f) memperhatikan kebutuhan bawahan (teori Abraham Maslow), (g) menciptakan suasana saling percaya antar bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan, (g) menaruh simpati terhadap bawahan sebagai bagian dari organisasi, (h) memperlihatkan sisi persahabatan dengan bawahan, (i) dan mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontol diri.
KONSEP DASAR, SEJARAH DAN PERSOALAN POKOK EKONOMI PENDIDIKAN Ahmad Syukri Saleh
Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 9 No 2 (2019): Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pilar untuk menopang suatu negara adalah pendidikan karena pendidikan memiliki posisi yang strategis untuk mengangkat kualitas, harkat, dan martabat setiap warga negara dari pendidikan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dipandang sebagai proses produksi yang berfungsi memproses inpu dengan menggunakan berbagai sumberdaya untuk menghasilkan keluaran, berupa output dan outcomes selain itu pendidikan merupakan bagian dari investasi yang dapat memberikan keuntungan dengan melibatkan unsur manusia di dalam analisis investasi yang mana manusia sebagai modal (human capital investement). Investasi berarti menanamkan sesuatu dalam hal ini modal pada saat sekarang dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang baik di masa yang akan datang
Management in Developing Students’ Entrepreneurship at Al-Hidayah Islamic Boarding School Jambi Mardalina, Mardalina; Saleh, Ahmad Syukri; Widdah, Minna El
Journal of Social Work and Science Education Vol. 6 No. 1 (2025): Journal of Social Work and Science Education
Publisher : Yayasan Sembilan Pemuda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52690/jswse.v6i1.1038

Abstract

The objective of this research is to gather data on: 1) the communication management in developing students’ entrepreneurship; 2) the development of students’ entrepreneurship; 3) the supporting and inhibiting factors of communication management in developing students’ entrepreneurship; and 4) the communication management model for developing students’ entrepreneurship at Al Hidayah Islamic Boarding School in Jambi Province. The research approach used is descriptive-analytical research, a problem-solving procedure conducted by describing or illustrating the condition of the research object based on observable facts or as they are. Data collection instruments include observation, interviews, and documentation. Data analysis involves the process of Data Reduction, Data Presentation, and Drawing Conclusions. The technique for ensuring data validity is Data Triangulation. The research results show that the leadership successfully implemented communication management to develop students’ entrepreneurship through stages of planning, organizing, implementation, and evaluation using persuasive communication. The entrepreneurship development has progressed significantly, as seen in the growth of several business units. The supporting factors for communication management in developing students’ entrepreneurship include the credibility, authority, and charisma of the Islamic boarding school’s leadership. The communication management model for developing students’ entrepreneurship is a persuasive communication model based on the Symbolic Model.
Sistem Manajemen Lembaga Pendidikan Islam Dipengaruhi oleh Politik Sri Sudiarti; Kasful Anwar US; Ahmad Syukri Saleh
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 8 No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v8i1.965

Abstract

Respons negara terhadap kebutuhan umat Islam dengan memasukkan lembaga pendidikan Islam baik pada tingkat madrasah sampai pada tingkat pendidikan tinggi Islam sebagai pendidikan yang sama dengan sekolah umum dan pendidikan tinggi umum dalam sistem pendidikan nasional merupakan upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan umat Islam di Indonesia. Perlu disadari bahwa kebijakan yang diambil terhadap pendidikan seharusnya tidak di intervensi oleh politik dan tekanan pihak manapun. Sehingga kebijakan tersebut dapat menghasilkan sebuah aturan yang berorientasi pada tujuan pendidikan serta melahirkan generasi yang baik.