Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRUKTUR UKURAN DAN JUMLAH TANGKAPAN TUNA MADIDIHANG MENURUT WAKTU PENANGKAPAN DAN KEDALAMAN DI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR (Structure Size and Number of Catches According from Yellow fin (Thunnus Albacares) to Time and Depth in Makassar Strait) Wayan Kantun; Achmar Mallawa; Nuraeni L Rapi
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 9, No 2 (2014): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.971 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.9.2.39-48

Abstract

Ikan tuna madidihang di perairan Majene telah dimanfaatkan oleh nelayan sejak lama dengan menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur sehingga diduga telah terjadi pemanfaatan berlebihan dan penurunan populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur ukuran tuna madidihang menurut waktu dan kedalaman.  Data yang digunakan berupa data primer seperti ukuran ikan, waktu penangkapan dan kedalaman (panjang tali pancing ulur). Data primer diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan.  Data dianalisis secara deskriptif melalui perbandingan histogram dan uji t – student serta ANOVA. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) Struktur ukuran (panjang dan bobot) ikan Tuna Madidihang yang tertangkap berdasarkan waktu harian pada waktu pagi dan sore hari tidak berbeda, (2) Struktur ukuran (panjang dan bobot) ikan Tuna Madidihang, yang tertangkap di sore hari lebih luas dibanding yang tertangkap di pagi hari, (3) Struktur ukuran (panjang dan bobot) ikan Tuna Madidihang berdasarkan waktu bulanan berbeda nyata antara yang tertangkap pada sore hari dengan pagi hari, (4) Pada kedalaman 30-40 m ikan-ikan yang tertangkap pada umumnya berukuran 25-145 cm, sedangkan yang tertangkap ≥ 50 m pada umumnya adalah ukuran layak tangkap (minimal sudah pernah mijah sekali dengan ukuran yang lebih besar. Kata kunci : Tuna madidihang, struktur ukuran, waktu penangkapan, kedalaman, pancing ulur, Selat Makassar Yellowfin in the waters of Majene has long been used by fishermen using purse seine and handline fishing gear that are estimated to have occurred over exploitation and population decline. This study aims to analyze the structure of yellowfin size according to time and depth. The data used in the form of primary data such as fish size, time of fishing and depth (length line of handline). Primary data was obtained through direct measurements in the field. Data were analyzed descriptively by comparing histograms and t-test - Student and ANOVA. The results of the study explained that (1) Structure size (length and weight) of fish caught yellowfin based on the time of day in the morning and the afternoon is no different, (2) Structure size (length and weight) yellowfin, which is caught in the afternoon higher than that captured in the morning, (3) Structure size (length and weight) yellowfin significantly different based on a monthly time between being caught in the afternoon to the morning, (4) at a depth of 30-40 m fish caught on generally measure 25-145 cm, while the captured ≥ 50 m in general is catching decent size (ever spawn) with a larger size. Key words: yellowfin, structure size, time of fishing, depth, handline, Makassar Strait
Size Distribution and Length-Weight Relationship of Red Snapper (Lutjanus malabaricus) in Pinrang Waters Regency of Pinrang Nuraeni L Rapi; Mesalina Tri Hidayani; Djumanto Djumanto; Murwantoko Murwantoko
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1360.921 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.317-321

Abstract

Fisheries activities red snapper in Pinrang waters is considered to be a small scale and caught with that variety of types instrument catch fish (multi gears) one of them is bubu fishing gear. Now, the level of the utilization of red snapper is believed to have been experience symptoms of over fishing due to the high pressure in the area. The study aims to analyze the size structure and length-weight correlation of red snapper (Lutjanus sp). The study was conducted during 5 months of period, starting from March to July 2019 in Pinrang waters, Pinrang District. The sample of the fish obtained by fishermen using ‘Bubu’ fishing gear. The results showed that the total length structure of males and females of the red snapper was ranging from 32 - 57 cm, while the weight structure of males and females of the red snapper had a wide range from 500 to 2500 grams. The total sample of the red snapper is 163 divided into 68 males and 95 females. The growth pattern of red snapper can be categorized in a negative allometric type with a value of b = 2.3328 which means that the length increased faster than the weight gain.
Analisis Hasil Bycatch dan Discard pada Perikanan Pukat Cincin di PPI Kassi Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Ibnu Malkan Hasbi; Nuraeni L Rapi; Rahma Rahma
Lutjanus Vol 27 No 1 (2022): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v27i1.448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, sebaran ukuran panjang cagak dan bobot ikan tangkapan sampingan, buangan dan juga produktivitas kapal penangkapan ikan pukat cincin. Serta sebagai bahan informasi bagi stakeholder tentang tangkapan sampingan dan juga buangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2021 di Perairan Kajang Kabupaten Bulukumba. Metode peneitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengambilan data dilakukan sebanyak 20 kali trip penangkapan ikan. Selama penelitian di peroleh komposisi jenis 7 spesies, dengan 3 spesies dominan, 3 spesies tangkapan sampingan dan 1 spesies tangkapan buangan. Ikan layang (Decapterus sp)sebanyak 33.96%, ikan kembung (Restreliger brachysoma) sebanyak 26.37%, ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) sebanyak 15.55%. Tangkapan sampingan yaitu baby tuna (Euthynnus affinis) sebanyak 7.04% dengan panjang cagak 16,54-91.77 cm dan rataan (33.14 ± SD 15.00 cm) , ikan lemadang (Coryphaena hippurus) sebanyak 6.21% dengan panjang cagak 21.51-75.41 dan rataan (43.59 ± SD 11.25 cm) , cumi-cumi (Loigo sp) sebanyak 5.29% dengan panjang kelas 17.15-70.71 cm dan rataan (32.48 ± SD 10.99 cm). Tangkapan buangan yaitu ikan buntal (Tetraodon lunaris) sebanyak 5.57%.dengan panjang cagak 4.10-14.25 cm dan rataan (7.97 ± SD 2.40 cm). Ukuran kapal cukup bervariasi mulai dari 7-30 GT dengan tingkat produktivitas tertinggi kapal pukat cincin di PPI Kassi yaitu kapal dengan ukuran kapal 27 GT dengan tingkat produktivitas 51.70 kg per tahun.
Diversifikasi Olahan Produk Perikanan Sebagai Wujud Pemulihan Ekonomi Nasional Di Desa Sampulungan Kabupaten Takalar Indra Cahyono; Nuraeni L. Rapi; Wayan Kantun; Harianti Harianti; Suryawati Salim; Fatahuddin Fatahuddin; Anugerah Saputra
PENGABDI PENGABDI: VOL. 3, NO.2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v3i2.40868

Abstract

Abstrak. Mitra Program kedaireka ini adalah adalah Koperasi Serba Usaha TURIN. Masalahnya adalah: (1) diperlukan program diversifikasi yang dapat mendukung pemulihan masyarakat nelayan (2) terkait pengelolahan limbah di desa sampulungan kabupate takalar perlu dilakukan edukasi kepada masyarat. Sasaran eksternal adalah hasil olahan perikanan baik makanan maupun hasil olahan dari limbah dalam bentuk pupuk cair. Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan pendampingan serta pengarahan hingga penjualan produk. Hasil yang dicapai adalah (1) Masyarakat nelayan mampu menghasilkan penghasilan tambahan melalui program diversifikasi produk olahan hasil perikanan berupa aneka kreasi makanan.(2)Masyarakat nelayan mempu mengatasi permasalahan limbah dengan metode pengolahan yang dikembangkan oleh dosen kami yakni Pupuk cair olahan sotong. Kata kunci: Diversifikasi, Olahan hasil perikanan, produk makanan, Produk olahan limbah
Analisis Kelayakan Usaha Penangkaran Kakap Putih (Lates calcarifer) Arni Arni; Nuraeni L Rapi; Muh. Ikramullah Akmal; Nursyahran Nursyahran
Lutjanus Vol 27 No 2 (2022): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisis kelayakan usaha penangkaran ikan kakap putih (Lates calcarifer) di Pulau salemo menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui survei yaitu melakukan pengamatan langsung dan metode kuantitatif melalui wawancara dengan responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha penangkaran ikan kakap putih (Lates calcarifer) sistem KJA di Pulau Salemo diperoleh nilai R/C ratio sebesar 1,34, keuntungan sebesar Rp. 2.604.504,-, NPV rata-rata Rp. 4.790.393, dan Net B/C ratio 1,27 yang berarti usaha penangkaran ikan kakap putih (Lates calcarifer) di Pulau Salemo dapat dikatakan layak, karena hasil perhitungan yang dilakukan memberikan manfaat secara finansial.
Analisis Kelengkapan Alat Keselamatan pada Kapal Perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan Beba Sri Wulandari; Nuraeni L Rapi; Dandi Pratama Putra
Lutjanus Vol 27 No 2 (2022): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhatian nelayan terhadap alat keselamatan di atas kapal masih rendah, banyak nahkoda dan awak kapal yang mengabaikan risiko pekerja diatas kapal seperti tidak menggunakan alat keselamatan walaupun sudah tersedia dan telah mengikuti pelatihan tertentu. Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi kepada nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Beba terkait pentingnya memerhatikan kelengkapan alat keselamatan pada kapal perikanan agar meminimalisir terjadinya kecelakaan. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif terhadap 15 responden yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan alat keselamatan pada kapal perikanan tangkap di PPI. Beba, dan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan keterampilan nahkoda tentang penggunaan alat keselamatan yang menunjang keselamatan awak kapal. Alat keselamatan yang dimaksud adalah life buoy, life jacket, APAR, peralatan P3K, radio, kompas, echosounder, dan fish finder. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai Bulan Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan responden memiliki alat keselamatan berupa life jacket, dan kompas, namun tidak semua kapal perikanan memiliki life buoy, radio, APAR, peralatan P3K, echosounder, dan fish finder. Beberapa kapal perikanan juga menyediakan alat keselamatan tradisional berupa jeriken, ban dalam, ban luar dan sempang. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan nakhoda tentang penggunaan alat keselamatan didominasi pada tingkat mengetahui, hanya beberapa nelayan saja yang mengakui cukup mengetahui, dan tidak ada nelayan yang tidak mengetahui cara pengoperasian alat keselamatan di atas kapal.
Pembekalan Pengetahuan Dan Keterampilan Kuliner Ikan Berbasis Wisata Pantai Di Dusun Lamangkia Desa Topejawa Buana Basir; Nuraeni L. Rapi; Mutemainna Karim; Mesalina Tri Hidayani; Harianti Harianti
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.451 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.687

Abstract

Topejawa village has the potential to develop a fish culinary business. The coastline that stretches as far as 0.8 km and the existence of fish landing sites (TPI) in the Lamangkia Topejawa Hamlet are very possible for the community to create a fish culinary business that is integrated with the Lamangkia coastal tourism area. The purpose of the activity is to empower the community for fish culinary business and it is hoped that it can help in improving the standard of living of the people of Dusun Lamangkia. The method of carrying out activities is by carrying out social approaches. The approach is carried out through outreach activities, counseling on the processing of fishery products, training and technical guidance on processing, assistance in establishing and legalizing businesses, as well as assistance in the manufacture of business products. The results of the implementation of the activity are the creation of motivation to carry out a fish-based processing business, as well as the formation of the Mentari Lamangkia fish culinary business
DINAMIKA POPULASI IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus malabaricus) di PERAIRAN PINRANG Rapi, Nuraeni L; Djumanto, Djumanto; Murwantoko, Murwantoko
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 28, No 4 (2022): (Desember) 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.28.4.2022.177-185

Abstract

Ikan kakap merah merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai tinggi sebagai ikan konsumsi. Pengetahuan sebaran panjang, umur, pertumbuhan, dan mortalitas digunakan untuk mengetahui kondisi stok ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan, mortalitas, laju eksploitasi dan pola rekrutmen ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus). Sampling dilakukan tiap bulan sekali dari April 2019 sampai Maret 2020 di perairan Kabupaten Pinrang. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan nelayan gill net,rawai dasar dan bubu. Tiap contoh ikan dilakukan pengukuran panjang menggunakan penggaris dengan ketelitian 0,1 mm. Data frekuensi panjang dianalisis menggunakan paket program FiSAT II untuk mengetahui sebaran panjang, laju pertumbuhan, mortalitas,tingkat eksploitasi dan pola rekrutmen. Total sampel ikan yang dikumpulkan selama penelitian sebanyak 916 ekor. Nilai L∞ sebesar 72,95 cm, nilai K sebesar 0,41/tahun dan nilai t0 sebesar-0,28. Laju mortalitas total sebesar 1,21, mortalitas alami (M) sebesar 0,5, mortalitas penangkapan (F) sebesar 0,71, dan Tingkat eksploitasi (E) sebesar0,59. Rekrutmen berlangsung tiap bulan dengan persentase tertinggi pada akhir musim hujan, puncak musim kemarau dan awal musim hujan. Perlu pengaturan penangkapan tentang ukuran mata pancing dan mata jaring agar tingkat eksploitasi sumberdaya ikan kakap merah berkesinambungan Red snapper is a fisheries commodity with high value as a potential export. Knowledge of the distribution of length, age, growth, and mortality is used to determine fish stocks' condition. This study analyzes the growth, mortality, exploitation rate, and recruitment pattern of red snapper (Lutjanus malabaricus). Sampling has been carried out every month from April 2019 to March 2020 in Pinrang Regency waters. Fish samples were obtained from the catch of gill net fishermen, bottom longlines, and traps. Each fish sample is measured using a ruler to a length of 0.1 mm. Long frequency data were analyzed using the FiSAT II program package to determine the length distribution, growth rate, mortality, exploitation rate, and recruitment patterns. The total fish samples collected during the study were 916 individuals. The L∞ value is 72.95 cm, the K value is 0.41 / year, and the t0 value is -0.28. The total mortality rate is 1.21, natural mortality (M) is 0.5, fishing mortality (F) is 0.71, and the exploitation rate (E) is 0.59. Recruitment occurs every month with the highest percentage at the end of the rainy season, the dry season's peak, and the beginning of the rainy season. Fishing arrangements are needed about size hook and mesh size  so that the level of exploitation of red snapper resources is sustainable.