Salah satu kegiatan pembelajaran yang diajarkan guru kepada siswa dalam keterampilan menulis sebuah teks adalah menulis teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Bidang linguistik yang mempengaruhi keterampilan menulis siswa salah satunya adalah kesalahan sintaksis. Ruang lingkup kesalahan sintaksis berkisar pada kesalahan frasa, klausa, dan kalimat. Penulis dapat mengetahui kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa. Selain itu, analisis kesalahan sintaksis juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan berbahasa siswa. Pada penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis sintaksis kesalahan berbahasa dalam bidang frasa, klausa, kalimat pada teks deskripsi siswa kelas VII SMPN 7 Karawang Barat. Kesalahan bidang frasa dapat dianalisis berdasarkan klasifikasi kesalahan berbahasa antara lain, adanya pengaruh bahasa daerah, penggunaan preposisi yang tidak tepat, kesalahan susunan kata, penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, penjamakan yang ganda, dan penggunaan resiprokal yang tidak tepat. Kesalahan klausa dibagi menjadi kesalahan klausa dengan predikat kosong dan kesalahan klausa dengan subjek kosong. Kesalahan kalimat dilihat berdasarkan kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat buntung), kalimat yang tidak logis, kalimat yang ambiguitas, penghilangan konjungsi, dan penggunaan konjungsi yang berlebihan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMPN 7 Karawang Barat. Objek penelitian ini adalah hasil teks deskripsi siswa kelas VII B SMPN 7 Karawang Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif denagn mendeskripsikan hasil analisis sintaksis bentuk kesalahan berbahasa dalam frasa, klausa, dan kalimat dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMPN 7 Karawang Barat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data model Miles and Huberman. Kesalahan berbahasa yang ditemukan meliputi penggunaan bentuk superlatif, penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, adanya pengaruh bahasa daerah, penjamakan ganda, susunan kata dan ketidaktepatan struktur, dan preposisi yang tidak tepat. Pada kesalahan klausa yang ditemukan hanya klausa dengan subjek kosong. Sementara kesalahan kalimat yang ditemukan meliputi kalimat yang tidak logis, penghilangan konjungsi, kalimat ambiguitas, kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat buntung), dan kalimat dengan penggunaan konjungsi berlebihan. Dari hasil analisis penulis membuat media ajar berupa video pembelajaran kalimat efektif.