Dody Kastono
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Dosis Herbisida Pratumbuh Pendimethalin terhadap Gulma, Pertumbuhan, dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Ayuningtyas, Sekar; Respatie, Dyah Weny; Kastono, Dody
Vegetalika Vol 13, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81870

Abstract

Aplikasi herbisida pratumbuh pendimethalin digunakan untuk mengendalikan gulma rumputan dan daun lebar pada pertanaman kedelai. Herbisida ini bekerja dengan cara mematikan biji-biji gulma atau gulma yang baru berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas, dosis dan dampak penggunaan herbisida  pendimethalin dalam mengendalikan gulma pada budidaya kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Kebun Tri Dharma Pertanian UGM, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal yaitu dosis herbisida yang terdiri dari enam aras yaitu 0 l/ha, 0,5 l/ha, 1 l/la, 2 l/ha, 3 l/ha dan 3,5 l/ha, diulang sebanyak tiga kali sebagai blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendimethalin efektif pada perlakuan 3 l/ha karena mampu menekan dominansi gulma rumputan selama periode penanaman kedelai. Aplikasi pendimethalin tidak berpengaruh nyata terhadap komponen hasil kedelai. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dosis pendhimetalin 1,9 l/ha mampu memberikan hasil biji paling tinggi. 
Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Varietas Jagung Hibrida terhadap Pemupukan Nitrogen dalam Sistem Agroforestri Aditya, Surya Adam Yoga; Kastono, Dody; Alam, Taufan
Vegetalika Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.99532

Abstract

The main issue with hybrid maize is its low nitrogen uptake, ranging from 30% to 50%. This study aims to improve nitrogen fertilization efficiency by selecting hybrid maize varieties in an agroforestry system. The research was conducted from January to April 2024 at the Menggoran Forest Management Resort (RPH Menggoran), Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. A split-plot experimental design was employed, with 15 hybrid maize varieties as the main plot and urea fertilization as the subplot. The results revealed that nitrogen fertilization in the agroforestry system increased grain weight by 25%–68% compared to no fertilization. The highest grain weight was observed in the Pertiwi 6 and KS-89 Monster varieties, even without nitrogen fertilization. Meanwhile, the ADV Jago, Bomber R101, Turbo B-59, Si Tampan, and Twinn 1 varieties produced high grain weights when nitrogen fertilizer was applied.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Pakcoi (Brassica rapa subsp. chinensis L.) dengan Aplikasi Pupuk Organik Bekas Maggot (Kasgot) Adiningrum, Laila; Kastono, Dody; Syafriani, Elly
AGRITROP Vol 21, No 2 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v21i2.22165

Abstract

Pakcoi (Brassica rapa subsp. chinensis (L.)) merupakan salah satu jenis sawi yang digemari oleh masyarakat sehingga bernilai ekonomi tinggi. Pemupukan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pakcoi sehingga diharapkan produktivitas pakcoi meningkat. Salah satu pupuk yang dapat digunakan yaitu pupuk bekas maggot atau kasgot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan dosis pupuk kasgot dengan lima taraf yaitu M0= tanpa pupuk, M3= kasgot 10 ton/ha, M2= kasgot 20 ton/ha, M3= kasgot 30 ton/ha, dan M4= kasgot 40 ton/ha. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa pemberian pupuk kasgot berpengaruh terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang semu, bobot segar tajuk, luas daun, bobot segar akar, dan produktivitas. Dosis pupuk kasgot yang paling optimal untuk pertumbuhan pakcoi yaitu dosis 30 ton/ha 
APLIKASI MODEL REKAYASA LAHAN TERPADU GUNA MENINGKATKAN PENINGKATAN PRODUKSI HORTIKULTURA SECARA BERKELANJUTAN DI LAHAN PASIR PANTAI Kastono, Dody
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 3 No. 2 (2007): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coastal sandy land as a one of marginal land which potential become to be a sustainable productive land. Annual crops such as horticulture proper to developed as an agribusiness crops in coastal sandy land. Integrated land manipulation model consisted of applications i.e.: clay soil, organic fertilizer (manure), straw mulch, and plastic under bed as an impermeable layer with permanent or not permanent wind breaker, could improved growth and increased of yield productivity of horticulture crops reached 2.0-3.5 fold compared with agricultural model conventional farmers. Increasing yield was obtained by improving of land conditions and microclimate of crop environment which promoted growth and yield of horticulture.
Respon Pertumbuhan Jahe Emprit (Zingiber officinale Rosc. var. amarum) pada Fase Vegetatif terhadap Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urin Kelinci dan Urin Sapi Afifudin, Mochamad; Kastono, Dody; Alam, Taufan
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78438

Abstract

Jahe emprit merupakan salah satu tanaman rempah dan herbal yang banyak diproduksi di Indonesia. Produksi jahe emprit dapat ditingkatkan melalui pemupukan. Pupuk organik cair (POC) telah dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan budidaya tanaman terhadap pupuk anorganik. POC mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi dan pengaruh konsentrasi POC urin kelinci dan sapi terhadap pertumbuhan jahe emprit pada fase vegetatif. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu: (i) Konsentrasi POC urin kelinci (0, 75, dan 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 0, 150, dan 300 ml.L-1), dan (ii) Konsentrasi POC urine sapi (0, 75, dan 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 0, 150, dan 300 ml.L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi POC urin kelinci dan sapi terhadap bobot segar batang jahe emprit pada 27 minggu setelah tanam (mst). Berdasarkan penelitian ini, Konsentrasi POC urin sapi 150 ml.L-1 secara nyata meningkatkan bobot segar dan bobot kering batang, serta bobot kering daun jahe emprit dibandingkan dengan perlakuan kontrol pada 19 mst.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Kambing dan Kelinci terhadap Pertumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) pada Fase Vegetatif Hidayat, Muhammad Taufik; Kastono, Dody; Alam, Taufan
Vegetalika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78460

Abstract

Jahe merupakan salah satu tanaman rempah di Indonesia. Produksi jahe di Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami penurunan dari 340,34 menjadi 183,52 ribu ton. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jahe agar produksinya tinggi yaitu melalui perbaikan cara budidaya jahe merah seperti pemupukan. Penelitian ini bertujuan mempelajari interaksi serta pengaruh antara konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) urine kambing dan kelinci terhadap pertumbuhan jahe merah pada fase vegetatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021-Maret 2022 di Dusun Gunung Rego, Kelurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi POC urine kambing dan faktor kedua POC urine kelinci dengan masing-masing faktor terdiri atas 3 taraf, yaitu 0 ml/l, 150 ml/l, dan 300 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara POC urine kambing dan kelinci terhadap pertumbuhan jahe merah pada fase vegetatif. Perlakuan konsentrasi POC urine kambing tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan jahe merah pada fase vegetatif. Perlakuan konsentrasi POC urine kelinci 300 ml/l menunjukkan bobot segar dan kering batang tertinggi (bobot kering batang 27 mst yaitu 11,7 g)yang berbeda nyata dengan 150 ml/l (5,62 g) namun tidak berbeda nyata dengan kontrol (7,54 g).