Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh ekstrak kulit umbi bawang putih (Allium sativum L.) Terhadap kadar kolesterol total darah tikus jantan galur wistar diabetes mellitus Rina Wijayanti; Abdur Rosyid; Iffa Kholishotul Izza
Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.698 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i1.4075

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme dikarakterisasi oleh hiperglikemia. Penderita dengan kadar gula darah tinggi akan mengalami gangguan metabolisme lemak, salah satunya peningkatan kadar kolesterol. Kulit umbi bawang putih mengandung senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol total darah pada diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit umbi bawang putih (Allium sativum L.) terhadap kadar kolesterol total darah pada tikus putih jantan galur wistar diabetes mellitus.Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian posttest only randomized control group design. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar 25 ekor terdiri dari lima kelompok yaitu kelompok I adalah normal, kelompok II adalah induksi aloksan 160 mg/kg BB, kelompok III adalah induksi aloksan dan ekstrak dosis 1000 mg/kg BB, Kelompok IV adalah induksi aloksan dan ekstrak dosis 2000 mg/kg BB, Kelompok V adalah induksi aloksan dan ekstrak dosis 4000 mg/kg BB, pemberian ekstrak dilakukan selama 14 hari. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kruskal-wallis dengan Mann-Whitney.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok induksi aloksan dengan kelompok normal, ekstrak etanol 70% kulit umbi bawang putih dosis 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB, dan 4000 mg/kg BB menunjukkan perbedaan signifikan dengan kelompok induksi aloksan dan kelompok normal.Kesimpulan yang diambil bahwa ekstrak etanol kulit umbi bawang putih untuk semua dosis menurunkan kadar kolesterol total darah. Kata Kunci : Kolesterol, diabetes mellitus, kulit umbi bawang putih
COMPARATIVE OF REAL COST AGAINST THE PRICE OF INA-CBG’S BREAST CANCER AND ITS AFFECTING FACTORS IN JKN PROGRAM ERA Arifin Santoso; Indriyati Hadi Sulistyaningrum; Abdur Rosyid; Erwin Budi Cahyono; Ken Wirastuti; Bagus Riyanto
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i1.2963

Abstract

This study aims to determine differences in real cost and INA CBG's rate and to find out the factors that influence the difference between the real cost and INA CBG's rate in patient with breast cancer in JKN Era at Sultan Agung Islamic Hospital between January 2017 and October 2017. This type of research is a non-experimental (observational) study, data taken retrospectively from hospital financial data and medical records of patients. Data analysis using Mann-Whitney is used to determine the suitability of real costs with INA CBG rates. and the Kruskal-Wallis test is used to find out what factors affect real costs. There was difference between the real cost and the INA CBG's rate for class 1 of Rp (-9,861,600), class 2 of Rp (30,643,000), and class 3 of Rp (146,724,100). The factors that influence the real costs were nursing class (p = 0.014) and Length of stay (p = 0.000). The conclusion of this study is that there is a difference between the real cost in patient with breast cancer in JKN Era at Sultan Agung Islamic Hospital between January 2017 and October 2017.
EDUKASI KONSUMSI OBAT NYERI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN SWAMEDIKASI MASYARAKAT Meki Pranata; Abdur Rosyid; Andika Dwi Anggara; Rizki Budi Santoso
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9963

Abstract

ABSTRAKNyeri merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau yang berpotensi untuk rusak. Unsur utama yang harus ada untuk dikatakan nyeri adalah rasa tidak menyenangkan. Ketidakmampuan untuk menghilangkan nyeri dapat menimbulkan ketidakberdayaan dan putus asa, yang dapat menjadikan predisposisi depresi kronik. Nyeri yang tidak teratasi akan menghambat penyembuhan, mengurangi kepuasan pasien, mengakibatkan perawatan menjadi lama, dan meningkatkan biaya perawatan di rumah sakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat nyeri dan mengetahui kepuasan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang sebanyak 1 kali kegiatan melalui meeting zoom. Dari hasil evaluasi kegiatan, menunjukkan bahwa masyarakat merasa sangat puas dengan adanya kegiatan ini. Hasil kepuasan ini di konversikan dalam bentuk sangat setuju sebesar 60% dan masyarakat setuju 40%. Hasil kuesioner pengetahuan yang dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil signifikansi p<0,05. Kata kunci: nyeri; swamedikasi; rasionalisasi. ABSTRACTPain is an unpleasant event due to tissue damage or which has the potential to be damaged. The main element that must exist for pain to be said is unpleasantness. The inability to relieve pain can lead to helplessness and hopelessness, which can predispose to chronic depression. Unresolved pain will hinder healing, reduce patient satisfaction, result in lengthy treatment, and increase the cost of hospitalization. This community service activity aims to increase public knowledge about pain medicine and find out community satisfaction. This activity was carried out on Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Bangetayu Kulon Village, Semarang City for 1 activity through a zoom meeting. From the results of the evaluation of activities, it shows that the community is very satisfied with this activity. The results of this satisfaction are converted in the form of strongly agree by 60% and the community agrees 40%. The results of the knowledge questionnaire distributed before and after community service activities showed a significance result of p<0.05. Keywords: painful; self-medication; rationalization.
HUBUNGAN SIKAP DAN PENGETAHUAN TERKAIT PERILAKU SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT KABUPATEN DEMAK DI MASA PANDEMIK COVID-19 : RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDES AND KNOWLEDGE LEVELS RELATED TO SELF-MEDICATION BEHAVIOR IN THE PEOPLE OF DEMAK REGENCY DURING THE COVID-19 PANDEMIK Abdur Rosyid; Riska Sendi Aprillia; Farroh Bintang Sabiti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.725

Abstract

Swamedikasi merupakan proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh seseorang mulai dari pengenalan keluhan atau gejalanya sampai pada pemilihan dan penggunaan obat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan tingkat pengetahuan terkait perilaku swamedikasi pada masyarakat kabupaten demak di masa pandemik Covid-19. metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional. teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simpel random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 422 responden. Analisis statistik yang digunakan yakni uji. Uji Chi-Square. Uji statistik chi-square dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai p 0.000 (p<0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat kabupaten demak terkait swamedikasi di masa pandemik Covid-19. Dilihat dari hasil penelitian dan pertimbangan selama melaksanakan penelitian, peneliti berharap agar dilakukannya penelitian dengan cakupan yang lebih luas mengenai hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi kepada masyarakat pasca masa pandemik Covid-19. Serta perlu dilakukannya kebijakan kesehatan terkait tindakan swamedikasi dengan melihat kategori pengetahuan dan perilaku yang cukup perlu adanya edukasi ke masyarakat dari dinas kesehatan atau tenaga kesehatan dengan melakukan pengabdian masyarakat terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional dengan tepat kepada masyarakat kabupaten demak. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Covid-19. 
Evaluation of Rational Drug Use based on Indicators of Diseases and Facilities at Community Health Centers in Districts in Semarang Nisa Febrinasari; Abdur Rosyid; Leny Angelina
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2019): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v2i2.875

Abstract

Rational drug use (RDU) is an indicator to evaluates a treatment given to patients, like proper medication, precise diagnosis, precise dosing. Community Health Center (CHC) has the risk of irrational drug use. In this study, researchers selected N and BL CHC, aiming to evaluate the prescribing indicators based on three diseases which are non-pneumonia acute respiratory infection (ARI), non-specific diarrhea and myalgia, and the facility indicators with DOEN (list of essential national medicines) availability and 20 mandatory drugs. This research was a descriptive-analytical study with cross-sectional methods where the data retrieval of the prescribing is taken from January to December 2018. The study used the normality test and homogeneity test before independent sample T-test, from the third outcome of the test, the N and BL CHC could be said to differ significantly of RDU. It can be concluded that rational drug use is reviewed from a prescribing indicator based on disease and facility indicator. The results of RDU are rational in N CHC, in contrast with BL CHC which is not rational with the results of the RDU in N CHC is 101.44% and BL CHC is 89.81%. The results of N CHC is better than BL CHC, which both CHCs have fulfilled the target of the government, for 68% in 2018. In both CHCs for the facility indicator, there are a DOEN and 20 essential medicines.
Comparison of Patient's Satisfaction with Pharmaceutical Care Services in Ownership-Based Pharmacies in Semarang, Indonesia Nisa Febrinasari; Abdur Rosyid; Fadhila Huswatunnida
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 5 No. 3 (2022): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v5i3.2158

Abstract

Implementation of pharmacists services provided in all pharmacies must meet the standard of pharmaceutical services guidelines, including the provision of drug information. The study aims to compare the patient's perception of drug counseling services by pharmacy staff based on the type of pharmacy ownership (franchise/non-franchise) in Semarang. This research is an observational study with a cross-sectional design. Samples were taken of 286 respondents with a quota sampling technique. Data were collected using an online google form questionnaire tested for validity and reliability. The statistical analysis results used the Mann-Whitney test with a p-value of <0.05. There is no significant difference between the patient's perception of the drug information counseling services by pharmacy staff at the franchise or non-franchise pharmacies in Semarang with a p-value of 0.264. This study also found that the standard information given by pharmacy staff is healthy eating and education about antibiotics used in the common cold. In addition, only 55% of respondents were sure that the pharmacy staff who gave them drug information in pharmacies was a pharmacist. Consequently, we humbly recommend that pharmacists consistently wear their pharmacist identification.
HUBUNGAN SIKAP DAN PENGETAHUAN TERKAIT PERILAKU SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT KABUPATEN DEMAK DI MASA PANDEMIK COVID-19 : RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDES AND KNOWLEDGE LEVELS RELATED TO SELF-MEDICATION BEHAVIOR IN THE PEOPLE OF DEMAK REGENCY DURING THE COVID-19 PANDEMIK Abdur Rosyid; Riska Sendi Aprillia; Farroh Bintang Sabiti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.725

Abstract

Swamedikasi merupakan proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh seseorang mulai dari pengenalan keluhan atau gejalanya sampai pada pemilihan dan penggunaan obat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan tingkat pengetahuan terkait perilaku swamedikasi pada masyarakat kabupaten demak di masa pandemik Covid-19. metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional. teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simpel random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 422 responden. Analisis statistik yang digunakan yakni uji. Uji Chi-Square. Uji statistik chi-square dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai p 0.000 (p<0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat kabupaten demak terkait swamedikasi di masa pandemik Covid-19. Dilihat dari hasil penelitian dan pertimbangan selama melaksanakan penelitian, peneliti berharap agar dilakukannya penelitian dengan cakupan yang lebih luas mengenai hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi kepada masyarakat pasca masa pandemik Covid-19. Serta perlu dilakukannya kebijakan kesehatan terkait tindakan swamedikasi dengan melihat kategori pengetahuan dan perilaku yang cukup perlu adanya edukasi ke masyarakat dari dinas kesehatan atau tenaga kesehatan dengan melakukan pengabdian masyarakat terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional dengan tepat kepada masyarakat kabupaten demak. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Covid-19.