Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KELING 1 KABUPATEN JEPARA: RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND QUALITY OF LIFE IN PATIENTS WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN PUBLIC HEALTH CENTER OF KELING 1, JEPARA DISTRICT Meki Pranata; Chilmia Nurul Fatiha; Arifin Santoso; Fadya Rahma Putri
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.47 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i2.275

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme yang terjadi karena kurangnya hormon insulin dengan ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah diatas normal. Penelitian ini mempunyai tujuan dalam menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analytic dengan desain cross sectional study dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner HDFSS (Hensarling Diabetes Family Support Scale) dan DQOL (Diabetes Quality of Life). Uji statistik menggunakan uji korelasi pearson dan chi-square untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Hasil penelitian mayoritas responden 85,7% mempunyai dukungan yang tinggi dan sebagian dari responden 88,1% mempunyai kualitas hidup tinggi. Dari hasil chi-square dan korelasi pearson hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup Diabetes Melitus Tipe 2 dihasilkan p-value 0,000. Uji chi-square dan pearson corellation dimensi emosional p < 0,000, dimensi penghargaan p < 0,000 dan dimensi informasi p < 0,000 dan dimensi instrumental p = 0,159. Responden dukungan keluarga dengan kualitas hidup menunjukkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Uji domain dukungan keluarga seperti domain emosional, penghargaan dan informasi terdapat hubungan bermakna terhadap kepuasan dan dampak dari penyakit kualitas hidup. Sedangkan domain instrumental tidak terdapat hubungan dimensi instrumental dengan kepuasan dan dampak dari penyakit kualitas hidup penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara.
Hubungan Demografi Tenaga Kefarmasian terhadap Patient safety di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang Meki Pranata; Zulfa Maria Qibtiyah; Chilmia Nurul Fatiha
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 20 No 1 (2022): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v20i1.1072

Abstract

Patient safety is a fundamental element in providing patient care and is a component of patient rights. Pharmaceutical services are one aspect of patient safety implementation. Patient safety is a variable used to monitor and evaluate the service quality of pharmacy staff in hospitals. This study aims to determine the relationship between the demographic characteristics of pharmaceutical personel with the implementation of patient safety at the Sultan Agung Islamic Hospital, Semarang City. This research is an analytic observational study using a cross sectional design. The research subjects who met the inclusion criteria were 39 pharmacists. Data collection was carried out in November 2020 using a questionnaire adapted from 6 patient safety aims by the 2018 National Hospital Accreditation Standard (SNARS) edition 1.1. Data analysis using Spearman's-Rho and Eta correlation test. The results of research conducted from 39 respondents showed that the implementation of patient safety has been carried out properly. This is due to there was a demographic correlation on patient safety including length of work for patient safety of 0.672 and a weak correlation between age and education status on the implementation of patient safety at the Sultan Agung Hospital, Semarang. The correlation coefficient values are 0.238 and 0.370 with a significance value of p<0.05. There is a significant relationship between length of work and the application of patient safety and there is no significant relationship between gender, profession, marital status, age, last education and place of work with a significance of p> 0.05.
ANALISIS MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING, TRANSCRIBING DAN DISPENSING DI PUSKESMAS KOTA SEMARANG Meki Pranata; Abdur Rosyid; Ainul Malikha
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 2 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i2.13383

Abstract

Medication error merupakan kegagalan yang terjadi pada proses terapi pengobatan yang dapat menyebabkan dampak negatif sehingga menimbulkan risiko yang fatal bagi pasien terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kejadian medication error dalam pelayanan obat di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observational yang menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data dilakukan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang pada bulan September - Oktober 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi medication error dengan tingkat keparahan risiko berdasarkan matriks grading risiko di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Pada tahap prescribing terjadi kesalahan yaitu: tidak ada nomor SIP dokter 100% (moderat), tidak ada nomor telepon dokter 100% (moderat), tidak ada alamat dokter 100% (moderat), tidak ada jenis kelamin pasien 100% (moderat), salah/ tidak ada umur pasien 0,3% (rendah), tidak ada berat badan pasien 100% (moderat) dan tidak ada tinggi badan pasien 100% (moderat). Pada tahap transcribing tidak ditemukan adanya kejadian medication error yang berarti bahwa tidak terjadi kesalahan dalam proses penerjemahan resep di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Pada tahap dispensing terjadi kesalahan yaitu: obat ada yang kurang 1,1% (moderat), pemberian etiket salah/ tidak lengkap 0,3% (rendah) dan informasi aturan penggunaan obat salah/ tidak lengkap 47,2% (moderat). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi medication error pada fase prescribing (peresepan) dan dispensing (penyiapan obat) di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang pada periode September-Oktober 2020.
ANALISIS MEDICATION ERROR POLA PERESEPAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA KOTA SEMARANG : ANALYSIS OF MEDICATION ERROR PATTERNS OF OUTSIDE PRESCRIPTION AT MENTAL HOSPITAL IN SEMARANG CITY Meki Pranata; Ibnu Faisal; Tripeni Kurniati
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022): Forthcoming Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.353

Abstract

Medication error merupakan kejadian yang merugikan bagi pasien akibat pemakaian obat.salah satu medication error yaitu skrining peresepan yang terdiri dari fase prescribing, fase transcribing dan fase dispensing. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kejadian medication error atau kesalahan pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang Provinsi Jawa Tengah pada periode Februari - Maret 2022. Penelitian ini termasuk penelitian observasional analytic dengan desain cross sectional study dan medote pengambilan sampel menggunakan random sampling. Berupa resep pasien rawat jalan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 100 resep yang ada di instalasi Farmasi Rawat jalan. Hasil penelitian ini terdapat beberapa medication error pada fase prescribing menunjukkan medication error pada resep yaitu; Tidak ada nomor SIP dokter sebanyak 100%, Tidak ada nomor telepon dokter sebanyak 100%, Tidak ada alamat dokter sebanyak 100%, Tidak ada alamat pasien sebanyak 100%, Tidak ada berat badan pasien sebanyak 100%, dan Tidak ada tinggi badan sebanyak 100%. Pada fase transcribing tidak ada terjadinya medication error. Pada fase dispensing menunjukan terjadinya medication error pada resep yaitu; salah pengambilan obat sebanyak 2%, salah menghitung jumlah obat sebanyak 1%, dan obat yang kurang sebanyak 3%. Berdasarkan hasil penelitian terjadi medication error di Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang. Setiap medication error dapat menyebabkan kerugian bagi pasien oleh sebab itu perlu adanya evaluasi dan perbaikan untuk mengurangi dan mencegah medication error.
COMPLIANCE TO MEDICATION IN HYPERTENSIVE PATIENTS OF CHRONIC DISEASE MANAGEMENT CONSULTING PHARMACIST AT PUBLIC HEALTH CENTER OF SEMARANG CITY Meki Pranata; Rino Arianti Marswita; Farrah Bintang Sabiti
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i2.2965

Abstract

One of the pharmaceutical services that can be done by pharmacists is counseling. Counseling lead to increase the obedience to taking medication in reduce hypertension. The objective of this research is to evaluate the obedience to drug therapy of hypertensive patient which already get counseling by pharmacists in Public Health Center in Semarang. This research was carried out by cross sectional design. The research was conducted towards 40 patients who were willing to take part in the research by filling out inform consent. “Pill count” method was used to evaluate the obedience level by counting the remaining drug for 1 month starting from the beginning until the end of July 2019. These results will be analyzed by chi-square test to determine the relationship between the characteristics and the obedience level. Wilcoxon test was done to determine the differences in groups before and after given counseling. The results showed that there was a significant decrease in systolic and diastolik pressure (p = 0,000). Chi-square test results showed that counseling given by pharmacists had no significance effect related to the obedience to drug therapy of hypertensive prolanis patient with a statistic of p> 0.05.
EDUKASI KONSUMSI OBAT NYERI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN SWAMEDIKASI MASYARAKAT Meki Pranata; Abdur Rosyid; Andika Dwi Anggara; Rizki Budi Santoso
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9963

Abstract

ABSTRAKNyeri merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau yang berpotensi untuk rusak. Unsur utama yang harus ada untuk dikatakan nyeri adalah rasa tidak menyenangkan. Ketidakmampuan untuk menghilangkan nyeri dapat menimbulkan ketidakberdayaan dan putus asa, yang dapat menjadikan predisposisi depresi kronik. Nyeri yang tidak teratasi akan menghambat penyembuhan, mengurangi kepuasan pasien, mengakibatkan perawatan menjadi lama, dan meningkatkan biaya perawatan di rumah sakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat nyeri dan mengetahui kepuasan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang sebanyak 1 kali kegiatan melalui meeting zoom. Dari hasil evaluasi kegiatan, menunjukkan bahwa masyarakat merasa sangat puas dengan adanya kegiatan ini. Hasil kepuasan ini di konversikan dalam bentuk sangat setuju sebesar 60% dan masyarakat setuju 40%. Hasil kuesioner pengetahuan yang dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil signifikansi p<0,05. Kata kunci: nyeri; swamedikasi; rasionalisasi. ABSTRACTPain is an unpleasant event due to tissue damage or which has the potential to be damaged. The main element that must exist for pain to be said is unpleasantness. The inability to relieve pain can lead to helplessness and hopelessness, which can predispose to chronic depression. Unresolved pain will hinder healing, reduce patient satisfaction, result in lengthy treatment, and increase the cost of hospitalization. This community service activity aims to increase public knowledge about pain medicine and find out community satisfaction. This activity was carried out on Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Bangetayu Kulon Village, Semarang City for 1 activity through a zoom meeting. From the results of the evaluation of activities, it shows that the community is very satisfied with this activity. The results of this satisfaction are converted in the form of strongly agree by 60% and the community agrees 40%. The results of the knowledge questionnaire distributed before and after community service activities showed a significance result of p<0.05. Keywords: painful; self-medication; rationalization.
Penyuluhan Masyarakat terhadap Penyakit Kusta dalam Upaya Mencegah Disabilitas pada Warga Kwaron di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang Meki Pranata; Abdur Rosyid
Jurnal Surya Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.5.1.2022.131-136

Abstract

Leprosy is an infectious infectious disease that can be acute and chronic caused by Mycobacterium leprae which is obligate intracellular. Lack of knowledge resulted in the lack of information on leprosy. The public's ignorance about early detection and prevention of leprosy causes the number of people with leprosy to increase. This community service aims to increase public knowledge about leprosy and motivate people to maintain a clean and healthy lifestyle. The method used in community service is conducting counseling through interactive zoom meetings so that the material presented can be directly accepted by the community. The conclusions obtained from this activity include that the community can feel the benefits by increasing knowledge about leprosy and the community strongly agrees as much as 77.78% and agrees as much as 22.22% when counseling activities.
KARAKTERISTIK DAN TERAPI PADA PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT TUGUREJO KOTA SEMARANG: CHARACTERISTICS AND THERAPY IN LEPROSY PATIENTS AT THE SEMARANG CITY OF TUGUREJO HOSPITAL Meki Pranata; Atma Rulin Dewi Nugrahaini; Nurul Fajariah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.460

Abstract

Kusta merupakan penyakit menular yang dapat mengganggu aktifitas secara individu dalam interaksi sosial sehingga membutuhkan terapi pengobatan. Pemberian monoterapi dan kombinasi mempengaruhi kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kusta dan terapi obat yang dikonsumsi. Penelitian dilakukan secara restrospektif dengan metode deskriptif analitik, selama 1 tahun di mulai bulan April 2018 - April 2019 (n=138). Pengumpulan data meliputi karakteristik pasien yang terdiri dari usia, jenis kelamin, agama, domisili dan pekerjaan. Karakteristik klinis pasien terdiri dari tipe kusta, jenis penyakit, dan terapi obat. Analisis data menggunakan analisis univariate (analisis deskriptif) untuk mengetahui persentase jumlah pasien pada penelitian dan analisis dengan menggunakan chi-square test untuk melihat hubungan karakteristik dengan terapi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tipe kusta memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah pemberian obat pada pasien dengan nilai p<0,05.
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP TERHADAP LAMA MENDERITA PASIEN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KABUPATEN KUDUS Meki Pranata; Rizqia Pramudita Nugraha; Dian Handayani
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 26 No. 3 (2022): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v26i3.20733

Abstract

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronis pada masalah kesehatan yang ditandai kekurangan insulin baik secara absolut maupun relative. Menderita diabetes melitus dalam waktu yang Panjang akan meningkatkan tingkat komplikasi semakin tinggi sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas hidup terhadap lama menderita pasien diabetes melitus di Kabupaten Kudus. Jenis penelitian ini termasuk observational analytic dengan design penelitian cross sectional. Penelitian menggunakan pasien yang menderita diabetes melitus sebagai responden. Tempat penelitian di Puskesmas Kaliwungu, Kendal.  Alat penelitian yang digunakan kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quessionaire  (DQLCTQ) dengan metode analisis  uji independent sample T-test untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien diabetes melitus. Responden dengan kualitas hidup baik sebanyak 57,7% dan responden dengan kualitas hidup buruk sebanyak 42,3%. Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kualitas hidup dengan nilai signifikansi p<0,05. Rata-rata kualitas hidup responden < 5 tahun sebesar 76,30±12,06 dan > 5 tahun sebesar 75,44±11,22 dengan hasil signifikansi p=0,721 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pada kualitas hidup pasien dengan lama menderita diabetes melitus.
Penyuluhan Masyarakat terhadap Penyakit Kusta dalam Upaya Mencegah Disabilitas pada Warga Kwaron di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang Meki Pranata; Abdur Rosyid
Jurnal Surya Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.5.1.2022.131-136

Abstract

Leprosy is an infectious infectious disease that can be acute and chronic caused by Mycobacterium leprae which is obligate intracellular. Lack of knowledge resulted in the lack of information on leprosy. The public's ignorance about early detection and prevention of leprosy causes the number of people with leprosy to increase. This community service aims to increase public knowledge about leprosy and motivate people to maintain a clean and healthy lifestyle. The method used in community service is conducting counseling through interactive zoom meetings so that the material presented can be directly accepted by the community. The conclusions obtained from this activity include that the community can feel the benefits by increasing knowledge about leprosy and the community strongly agrees as much as 77.78% and agrees as much as 22.22% when counseling activities.