Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGGUNAAN PACLOBUTRAZOL DAN DINAMIKA FISIOLOGI LATEKS PADA BEBERAPA KLON KARET Koryati, Try
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.693

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter fisiologi lateks beberapa klom pada penyadapan awal dengan penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol. Paklobutrazol merupakan zat penghambat pertumbuhan yaitu  suatu senyawa organik yang mampu menghambat pemanjangan batang,. Penelitian dilaksanakan di kebun Karang Inong PTP-N I Kso PTP-N III, Aceh Timur. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Tersarang (Nested Design) dua faktor, yaitu faktor Klon ada lima faktor yaitu; K1= Klon PB 260, K2= Klon PB 330 dan K 3 =Klon PB 340, K4 = Klon IRR 107 dan K5= Klon IRR  5. dan faktor Paklobutrazol ada tiga  faktor yaitu; P0 = Kontrol (tanpa paklobutrazol), P1 = (500 ppm) melalui tanah dan P2 = (500 ppm) aplikasi melalui daun  . Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masing-masing klon (PB260, PB 330, PB 340, IRR 107 dan IRR 5) dan aplikasi paklobutrazol  menunjukkan pengaruh yang berbeda  terhadap parameter pertumbuhan, produksi dan karakter fisiologi  lateks,   Aplikasi paklobutrazol melalui tanah nyata menekan pertambahan tinggi tanaman  , tetapi  dapat meningkatkan pertambahan lilit batang , tebal kulit dan diameter pembuluh lateks,   Interaksi antara perlakuan klon dan paklobutrazol  terhadap parameter produksi tertinggi terdapat  pada perlakuan K3P0  (22,81 g/p/s), Untuk parameter KKK (36,47 %) , Fosfat acid (4,92 mM) dan Tiol (0.38 mM) tertinggi  terdapat pada perlakuan K4P1 dan Indek penyumbatan terendah terdapat pada klon K3P2 (18,71 %). Hasil penelitian ini merupakan salah satu solusi untuk tanaman belum menghasilkan ,  karena dapat menghambat pertambahan tinggi tanaman dan mempercepat pertambahan lilit batang, serta  terdapat dinamika karakter fisiologi lateks dari klon  yang dicoba.
PENGGUNAAN PACLOBUTRAZOL DAN DINAMIKA FISIOLOGI LATEKS PADA BEBERAPA KLON KARET Koryati, Try
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.693

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter fisiologi lateks beberapa klom pada penyadapan awal dengan penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol. Paklobutrazol merupakan zat penghambat pertumbuhan yaitu  suatu senyawa organik yang mampu menghambat pemanjangan batang,. Penelitian dilaksanakan di kebun Karang Inong PTP-N I Kso PTP-N III, Aceh Timur. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Tersarang (Nested Design) dua faktor, yaitu faktor Klon ada lima faktor yaitu; K1= Klon PB 260, K2= Klon PB 330 dan K 3 =Klon PB 340, K4 = Klon IRR 107 dan K5= Klon IRR  5. dan faktor Paklobutrazol ada tiga  faktor yaitu; P0 = Kontrol (tanpa paklobutrazol), P1 = (500 ppm) melalui tanah dan P2 = (500 ppm) aplikasi melalui daun  . Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masing-masing klon (PB260, PB 330, PB 340, IRR 107 dan IRR 5) dan aplikasi paklobutrazol  menunjukkan pengaruh yang berbeda  terhadap parameter pertumbuhan, produksi dan karakter fisiologi  lateks,   Aplikasi paklobutrazol melalui tanah nyata menekan pertambahan tinggi tanaman  , tetapi  dapat meningkatkan pertambahan lilit batang , tebal kulit dan diameter pembuluh lateks,   Interaksi antara perlakuan klon dan paklobutrazol  terhadap parameter produksi tertinggi terdapat  pada perlakuan K3P0  (22,81 g/p/s), Untuk parameter KKK (36,47 %) , Fosfat acid (4,92 mM) dan Tiol (0.38 mM) tertinggi  terdapat pada perlakuan K4P1 dan Indek penyumbatan terendah terdapat pada klon K3P2 (18,71 %). Hasil penelitian ini merupakan salah satu solusi untuk tanaman belum menghasilkan ,  karena dapat menghambat pertambahan tinggi tanaman dan mempercepat pertambahan lilit batang, serta  terdapat dinamika karakter fisiologi lateks dari klon  yang dicoba.
Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang Dan Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Okra Mazlina, Mazlina; Koryati, Try; Yunidawati, Wiwik
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 7 No. 1 (2024): Juripol (Jurnal Institusi Polgan)
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman okra akibat pemberian POC limbah kulit pisang dan pupuk KCl serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Amir Hamzah, mulai dari bulan April 2020 sampai dengan selesai. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih okra varietas Naila IPB, POC limbah kulit pisang dan polybag serta alat lainnya yang dibutuhkan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti meliputi konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit pisang dan Pupuk KCl. Faktor konsentrasi POC limbah kulit pisang (P) terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 10 ml/liter air, P2 = 20 ml/liter air dan P3 = 30 ml/liter air, sedangkan factor kedua adalah dosis pupuk KCl (K), yang terdiri dari 4 taraf yaitu K0 = Tanpa pupuk (0 g/plot), K1 = 10 g KCl/plot, K2 = 20 g KCl/plot dan K3 = 30 g KCl/plot. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat buah tanaman okra. Hasil uji F pada analisis sidik ragam menunjukkan bahwa konsentrasi POC limbah kulit pisang tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi dan jumlah daun tanaman okra pada umur 2, 4 dan 6 MST, namun telah memberi pengaruh nyata terhadap tinggi dan jumlah daun pada umur 8 MST, jumlah buah, dan berat buah per tanaman. Ada terdapat interaksi antara konsentrasi POC limbah kulit pisang dan pupuk KCl terhadap tnggi tanaman, jumlah helaian daun pada umur 8 MST, jumlah buah dan berat buah okra yang diamati.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT KURANG MAMPU MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DAERAH PERKOTAAN Sahir, Syafrida Hafni; Rosmawati, Rosmawati; Koryati, Try
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.27616

Abstract

The high rate of poverty and economic inequality in urban areas requires an inclusive and sustainable economic empowerment strategy. This service aims to strengthen the economic independence of underprivileged communities in urban areas through the Joint Business Group (KUBE) approach. By increasing income, diversifying businesses, and expanding the collaboration network, KUBE members will develop further. This service method uses Participatory Action Research (PAR) involving intensive and continuous assistance to KUBE members, including business skills training, strengthening business models, and collaboration with microfinance institutions and local governments in Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. The results of the service show a significant increase in KUBE members' income, with an average increase of 30% in one year. Business diversification also occurred with the success of KUBE members adding 3 new products to their business portfolio, increasing competitiveness and local market access. Strengthening cooperation networks is also a positive result of this service, with the establishment of collaborations that provide additional access to resources and economic opportunities. The conclusion of this service confirms that assistance through KUBE is effective in increasing the economic independence of underprivileged communities in urban areas. This program not only provides training, but also builds independent capabilities, expands markets, and strengthens the local business ecosystem, thereby providing a sustainable positive impact in improving community welfare.