Bakhrudin All Habsy
Universitas Darul Ulum Jombang

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Filosofi Ilmu Bimbingan Dan Konseling Indonesia Bakhrudin All Habsy
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p1-11

Abstract

AbstrakIlmu Bimbingan dan Konseling adalah ilmu pengetahuan yang mandiri berakar pada filsafat dan agama. Perkembangan Ilmu Bimbingan dan Konseling dari filsafat Bimbingan dan Konseling yang didukung oleh ilmu pendidikan, psikologi, sosiologi, antropologi, budaya yang berintegrasi dan saling menguatkan antara filsafat dan disiplin ilmu dasar serta melahirkan filsafat bimbingan dan konseling yang melandasi disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling. Dukungan IPTEK, budaya, dan suasana lingkungan menjadi dasar untuk pengembangan teori dan praksis bimbingan dan konseling. Perkembangan Bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas pada setting sekolah, melainkan menjangkau bidang-bidang di luar pendidikan yang memberikan nuansa dan corak pada penyelenggaraan upaya pengembangan individu yang lebih sensitif, antisipatif, proaktif, dan responsif terhadap kebutuhan dan tuntutan perkembangan individu dan masyarakat.                                                                                                                                AbstractGuidance and Counseling Science is an independent science which is rooted in philosophy and religion. The development of Guidance and Counselling Studies of philosophy Counseling is supported by educational science, psychology, sociology, anthropology, cultural integration and mutually reinforcing between philosophy and basic scientific disciplines and delivers philosophy that underlies Guidance and Counseling disciplines. The support of science and technology, culture, and the atmosphere becomes the basis for the development of the theory and praxis of guidance and counseling. The development of guidance and counseling is no longer confined to the school setting, but to reach areas outside of education that give situation and shades on the efforts on the implementation of the development of the more sensitive, anticipatory, proactive, and responsive individuals to the needs and demands of the development of individuals and society.
Model Bimbingan Kelompok PPPM Untuk Mengembangkan Pikiran Rasional Korban Bullying Siswa SMK Etnis Jawa Bakhrudin All Habsy
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2, Nomor 2, September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n2.p91-99

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penerapan model bimbingan kelompok PPPM untuk mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa. Tujuan penelitian untuk menguji keefektivan model bimbingan kelompok PPPM untuk mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa. Rancangan penelitian adalah eksperimen dengan desain pretest and posttest control group. Keefektivan model bimbingan kelompok PPPM dapat dilihat dari hasil uji beda pikiran rasional korban bullying yang diberi model bimbingan kelompok PPPM dengan siswa yang diberi bimbingan kelompok non PPPM. Berdasarakan hasil analisi data siswa yang diberkan perlakuan bimbingan kelompok non PPPM memperoleh rata-rata nilai (mean) sebesar 2,8333, sedangkan siswa yang diberikan model bimbingan kelompok PPPM memperoleh rata-rata nilai (mean) sebesar 21,8333. Hasil  14thitung">  sebesar 8,037, karena harga 14thitung">  lebih besar dari harga 14ttabel">  yaitu: 8,037 > 2,228 pada α = 5% maka dapat disimpulkan model bimbingan kelompok PPPM efektif mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa.AbstractThis research is the application of PPPM group guidance model to develop rational minds of victims of bullying SMK students of Java ethnic. The objective of the study was to test the effectiveness of PPPM group guidance model to develop rational minds of victims of bullying of Javanese vocational high school students. This study, uses experimental design with pretest and posttest control group design. The effectiveness of PPPM group guidance model can be seen from the result of different test of the irrational mind of bullying victim who was given the model of PPPM group guidance with the students who ware given the guidance of non PPPM group. Students who were given non-PPPM group counseling treatment obtained an average of 2.8333, while the students who are given the model guidance group PPPM obtained the average value (mean) of 21.8333. From the analysis results obtained by 8,037, because the price is greater than the price is: 8,037> 2.228 at α = 5% it can be concluded that the model guidance group PPPM effectively develop rational minds of victims of bullying students of SMK ethnic Java.         
Konseling Kelompok Rasional Emotif Perilaku dalam Membantu Mengatasi Regulasi Emosi Siswa SMP, Efektivkah? Bakhrudin All Habsy; Ifta Nur Faricha; Dimas Heri Suroso
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4, Nomer 1, April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v4n1.p25-32

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of Rational Emotive Behavior group counseling. Based on this, the research counseling is effective to improve emotional regulation, especially for junior high school students. This study is using the Nonequivalent Control Group Design which is then analyzed using a nonparametric statistical test, i.e Wilcoxon Test. Based on the results of data analysis it is obtained that the z count is -2.707 and the probability number (sig. (2-tailed)) is 0.007. Furthermore, the figure is compared with the z table at a significant level of 0.05 so that it is known as 1.96. Because Z count is wich smaller than z table So it can be concluded that Rational Emotive Behavior group counseling is effective to improve emotional regulation of Junior High School students.
FONDASI KEILMUAN BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA Bakhrudin All Habsy
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 1 Nomor 1 Februari 2017
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v1i1.7

Abstract

Guidance and Counseling Science is an independent science which is rooted in philosophy and religion. The development of Guidance and Counselling Studies of philosophy Counseling is supported by educational science, psychology, sociology, anthropology, cultural integration and mutually reinforcing between philosophy and basic scientific disciplines and delivers philosophy that underlies Guidance and Counseling disciplines. The support of science and technology, culture, and the atmosphere becomes the basis for the development of the theory and praxis of guidance and counseling. The development of guidance and counseling is no longer confined to the school setting, but to reach areas outside of education that give situation and shades on the efforts on the implementation of the development of the more sensitive, anticipatory, proactive, and responsive individuals to the needs and demands of the development of individuals and society.
Identifikasi Kepribadian Ideal Konselor Khas Budaya Indonesia : Kajian Nilai-Nilai Luhur Gusjigang Berdasarkan Perspektif Hermeneutika Gadamerian Sunarti Sunarti; Bakhrudin All Habsy
Indonesian Journal of Learning Education and Counseling Vol. 1 No. 1 (2018): September
Publisher : ILIN Institute Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.794 KB) | DOI: 10.31960/ijolec.v1i1.21

Abstract

The study of Gusjigang's noble values is based on the importance of counselors to understand noble values and cultural significance in counseling practice. Gusjigang is a series of noble teachings of Sunan Kudus formulated in three main pillars of Gus is meaningful good, Ji which means skill in studying, and Gang meaningful trade. The research method used is qualitative approach with Gadamerian hermeneutical analysis type. The Gadamerian hermeneutic point of thought exists in a hermeneutic circle pattern. The circle consists of a pattern of up and down between parts and whole to understand the meaning in a text. The focus of this research is to describe the noble values in Gusjigang philosophy which then used to be an ideal personality characteristic of Indonesian cultural counselor.
Mengapa Anak Muda Mau Menjadi Guru ? Analisis Resiliensi pada Guru di Samarinda Andi Wahyu Irawan; Bakhrudin All Habsy; Mardi Lestari; Nurul Fitriah Aras; Dwi Sona
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2021): September - December
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.4.3.2021.1365

Abstract

Indonesia mengalami defisit tenaga guru sebanyak 1 juta guru dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Defisit tenaga guru di Indonesia dipengaruhi tingginya tingkat pensiun dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, yang berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam resiliensi profesi guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian naratif. Subjek penelitian ditentukan secara purposif melalui pertimbangan sebagai berikut: (1) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Samarinda, (2) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang berusia dibawah 27 tahun, (3) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang telah mengajar minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi guru dipengaruhi oleh pertimbangan nilai agama, keunggulan, dan harga diri.
PERAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PROGRAM PARENTING DAY DALAM MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN AL-FATTAH Ziyanun Naqiyyah; Bakhrudin All Habsy; Ely Roy Madoni
Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darul ‘Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.896 KB)

Abstract

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu perkembangan anak usia dini perlu dioptimalkan dengan bimbingan kelompok melalui program parenting day. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode desain eksperimen quasi. Desain eksperimen quasi yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu jenis desain yang biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui hasilnya perkembangan anak usia dini dapat dioptimalkan melalui bimbingan kelompok melalui program parenting day pada siswa kelompok usia 5 tahun KB AL-FATTAH. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis data dengan menggunakan Uji Paired Sample T test dimana diperoleh nilai signifikan 0.000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan perkembangan anak usia dini yang signifikan pada subjek setelah diberi layanan bimbingan kelompok melalui program parenting day, sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak usia dini dapat dioptimalkan dengan bimbingan kelompok melalui program parenting day pada peserta didik kelompok usia 5 tahun KB AL-FATTAH. Saran kepada pengelola KB AL-FATTAH, hendaknya memiliki guru BK yang memiliki profesional di bidangnya untuk membantu memberikan bimbingan dan konseling atas permasalahan- permasalahan peserta didik yang ada di lembaga. Dan juga kepada peneliti lain yang akan menggunakan model parenting dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini diharapakan menggunakan model lain dan variabel yang berbeda.
Keefektifan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Khusnul Idamayanti; Bakhrudin All Habsy; Miftahul Djanah
Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darul ‘Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.771 KB) | DOI: 10.32492/thalaba.v4i2.703

Abstract

Kecerdasan Emosional adalah suatu bentuk kecerdasan yang melibatkan kemampuan perasaan dan ungkapan emosional seorang anak mengenal perasaan dan emosi diri sendiri dan orang lain, untuk mengatur diri kita sendiri dan dalam hubungan kita dengan orang lain serta untuk memotivasi diri kita. Bimbingan kelompok teknik role palying membantu siswa tumbuh dan berkembang secara optimal, memahami peran-peran yang berbeda di lingkungannya, serta dapat menyesuaikannya berdasarkan karakter yang berbeda yang dimiliki oleh orang-orang disekitarnya, serta merefleksikan realitas kehidupan sehari-hari yang menyenangkan melalui suasana bermain. Penelitian ini menggunakan Pretest- Posttest Control Group Design, analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji statistik nonparametrik yakni Uji T-tes untuk melihat signifikasi perubahan pada masin-masing kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil analisis data menggunakan uji T, diperoleh hasil Kelompok kontrol memperoleh Mean sebesar 124,00 sedangkan kelompok eksperimen memperoleh mean sebesar 135,25dari perhitungan uji T diperoleh = 2,764 karena harga lebih besar dari harga = 2,446>2,764 pada œ= 5% maka perhitungan sigifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa, bimbingan kelompok teknik role playing efektif untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa SMP.
Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Siswa SMK Suminar Pujowati; Bakhrudin All Habsy; Wisnu Kurniawan
Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darul ‘Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.81 KB) | DOI: 10.32492/thalaba.v5i1.716

Abstract

Selama ini dalam kehidupan banyak kita jumpai berbagai permasalahan yang membuat individu mengalami kecemasan, dari kecemasan yang wajar dan tidak wajar. Begitu juga dengan konsep diri, ada konsep diri yang positif dan konsep diri yang negatif. Dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan masukan untuk orangtua, sekolah, maupun diri siswa sendiri untuk membantu siswa yang mempunyai konsep diri negatif agar kecemasan yang dialami berkurang. Penelitian ini dikategorikan Penelitian Kuantitatif. Penelitian ini menggunakan penelitian sampel, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mengangkat kesimpulan dari hasil penelitian sampel menjadi suatu penelitian yang berlaku bagi populasi, tepatnya Teknik Proporsional Random Sampling. Adapun populasi dilakukan di SMK dengan jumlah 195 siswa dan hasil dilakukan teknik sampling tersebut, hasil ditemukan sejumlah 49 siswa. Hasil analisis data telah terbukti bahwa ada hubungan antara konsep diri dan kecemasan pada Siswa SMK.
Filosofi Ilmu Bimbingan Dan Konseling Indonesia Bakhrudin All Habsy
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.887 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p1-11

Abstract

AbstrakIlmu Bimbingan dan Konseling adalah ilmu pengetahuan yang mandiri berakar pada filsafat dan agama. Perkembangan Ilmu Bimbingan dan Konseling dari filsafat Bimbingan dan Konseling yang didukung oleh ilmu pendidikan, psikologi, sosiologi, antropologi, budaya yang berintegrasi dan saling menguatkan antara filsafat dan disiplin ilmu dasar serta melahirkan filsafat bimbingan dan konseling yang melandasi disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling. Dukungan IPTEK, budaya, dan suasana lingkungan menjadi dasar untuk pengembangan teori dan praksis bimbingan dan konseling. Perkembangan Bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas pada setting sekolah, melainkan menjangkau bidang-bidang di luar pendidikan yang memberikan nuansa dan corak pada penyelenggaraan upaya pengembangan individu yang lebih sensitif, antisipatif, proaktif, dan responsif terhadap kebutuhan dan tuntutan perkembangan individu dan masyarakat.                                                                                                                                AbstractGuidance and Counseling Science is an independent science which is rooted in philosophy and religion. The development of Guidance and Counselling Studies of philosophy Counseling is supported by educational science, psychology, sociology, anthropology, cultural integration and mutually reinforcing between philosophy and basic scientific disciplines and delivers philosophy that underlies Guidance and Counseling disciplines. The support of science and technology, culture, and the atmosphere becomes the basis for the development of the theory and praxis of guidance and counseling. The development of guidance and counseling is no longer confined to the school setting, but to reach areas outside of education that give situation and shades on the efforts on the implementation of the development of the more sensitive, anticipatory, proactive, and responsive individuals to the needs and demands of the development of individuals and society.