Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Kader Posyandu dalam Pembuatan Biskuit Kaya Protein Ikan di Desa Cileles, Jatinangor, Sumedang Junianto Junianto; Zahidah Zahidah; Kiki Haetami
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.3.279-284

Abstract

The role of mothers is very important in increasing the consumption of fish protein for toddlers and children. Consumption of fish protein is very useful for maintaining health, accelerating growth and development of children, and increasing intelligence. The aim of this program is to provide knowledge and train skills in making biscuits rich in fish protein fortified with nilem fish meat flour to Posyandu women as the target audience in Cileles Village, Jatinangor Subdistrict, Sumedang District. This activity lasts for seven months, from May to December 2020. The methods used training in making fish potein – rich biscuit. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that posyandu caders have been knowledge and skills in making fish protein-rich biscuits fortified with nilem fish meat flour. Organoleptically produced products are preferred by panelis.
KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN KETING [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] DI HILIR SUNGAI CIMANUK PROVINSI JAWA BARAT Titin Herawati; Muthia Nada Safitri; Junianto Junianto; Herman Hamdani; Ayi Yustiati; Atikah Nurhayati
ZOO INDONESIA Vol 30, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v30i1.4057

Abstract

Ikan keting [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis di beberapa daerah. Secara morfologi, termasuk dalam kelompok ikan bersungut (catfish) dari Ordo Siluriformes dan Famili Bagridae. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ciri morfometrik, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan keting yang berada di hilir Sungai Cimanuk. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling di tiga stasiun riset, yaitu Desa Ujungjaya Kabupaten Sumedang (St.1), Desa Palasari Kabupaten Majalengka (St.2), dan Desa Jatibarang Kabupaten Indramayu (St.3). Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020. Hasil penelitian menunjukkan ikan keting yang tertangkap pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 memiliki karakteristik morfometrik yang sama, pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif (b<3) dengan nilai b di Stasiun 1 adalah 2,958 dan di Stasiun 2 adalah 1,966 yang artinya pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan bobot. Faktor kondisi (K) di Stasiun 1 relatif lebih tinggi daripada di Stasiun 2, yaitu antara 0,99 – 1,16 dengan rata-rata sebesar 1,08; sedangkan di Stasiun 2 antara 0,98 – 1,06 dengan nilai rata-rata K sebesar 1,03. Ikan dari Stasiun 3 tidak dilakukan analisis lanjutan karena tidak memenuhi persyaratan statistik.
ANALISIS BIOEKONOMI SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT) Lugas Lukmanul Hakim; Zuzy Anna; Junianto Junianto
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2014): DESEMBER 2014
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1598.202 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v4i2.599

Abstract

Penelitian ini memaparkan analisis bioekonomi pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri pada berbagai rezim melalui Model Gordon Schaefer dengan model estimasi parameter biologi CYP serta arah kebijakan pengelolaannya di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari-Juli 2014 dengan metode survey melalui analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan intrinsik (r) adalah 10,291 ton/tahun, koefisien daya tangkap (q) adalah 0,001673 ton/trip, daya dukung lingkungan adalah 250,028 ton/tahun, biaya (c) adalah 1,762 Rp/trip dan harga (p) adalah 30,750 Rp/ton. Upaya maksimum lestari (EMSY) yaitu 3076 trip/tahun dengan nilai produksi maksimum lestari (hMSY) sebesar 643,260 ton/tahun. Upaya MEY (EMEY) sebesar 2654 trip/tahun dengan produksi (hMEY) sebesar 631,141 ton/tahun. Upaya penangkapan perikanan terbuka (Eoa) adalah 5.308 trip/tahun dengan produksi (hOA) sebesar 304,689 ton/tahun. Kegiatan pemanfaatan menunjukkan tangkap lebih secara biologi dan ekonomi. Implementasi kebijakan dari penelitian ini adalah pembatasan upayasebesar 314-736 trip, pengaturan armada alat tangkap jaring insang hanyut adalah 353-409 unit, payang 0-5 GT adalah 409-474 unit, payang > 5-10 GT adalah 73-85 unit, Jumlah tangkapan diperbolehkan ikantenggiri sebesar 514,608 ton dengan kuota jaring insang hanyut sebesar 485,680 ton, payang 0-5 GT sebesar 5,772 ton, payang > 5-10 GT sebesar 23,156 ton, pengaturan teknis lainnya (perlindungan SDAdan DPI, pengawasan pemanfaatan sumber daya dan pungutan perikanan tangkap).Title: Bioeconomic Analysis of Narrow-barred Spanish Mackerel (Scomberomorus commerson) in The Water of Indramayu Regency West JavaThis research analyzed bioeconomic modelling of narrow-barred spanish mackerel in every fisheries management regime through Gordon Schaefer Model and CYP Parameter Estimation model, also a direction of its management policy in Indramayu Region. This research was conducted from February to July 2014, survey method and descriptive quantitative analysis were used in carrying out this research. The results of this research indicated that intrinsic growth parameter (r) of narrow-barredspanish mackerel approximately 10,291 ton/year, catchability coefficient (q) was about 0,001673 ton/trip, carrying capacity (K) reached at 250,028 ton/year, cost (c) was 1,762 Rp/trip and price (p) was 30,750Rp/ton. Maximum sustainable yield fishing effort (EMSY) reached at 3,076 trip/year with productionof MSY (hMSY) approximately 643,260 ton/year. MEY fishing effort (EMEY) reached 2,654 trip/year with MEY production (hMEY) Approximately 631,141 ton/year. Open access fishing effort (Eoa) reached about 5.308 trip/year with production (hOA) approximately 304,689 ton/year. Harvesting of narrow-barred spanish mackerel indicated biological and economic overfishing. The implementation from this research results were conducting limited entry for 314-736 trip; controlling fishing fleet for each fishing gear: gill net (< 5 GT) was about 353-409 unit, seine net (< 5 GT) was about 409-474 unit, others seine net (>5- 10GT) was 73-85 unit; Total Allowable catch of narrow-barred spanish mackerel was about 514,608 ton with quote for every fishing gear: gill net was about 485,680 ton, seine net (<5GT) approximately 5,772 ton,others seine net (>5-10GT) was about 23,156 ton; and others in technical control (natural resources and fishing ground conservation, controlling of natural resources harvesting and fishing fee aplication).
KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN KETING [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] DI HILIR SUNGAI CIMANUK PROVINSI JAWA BARAT Titin Herawati; Muthia Nada Safitri; Junianto Junianto; Herman Hamdani; Ayi Yustiati; Atikah Nurhayati
ZOO INDONESIA Vol 30, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v30i1.4057

Abstract

Ikan keting [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis di beberapa daerah. Secara morfologi, termasuk dalam kelompok ikan bersungut (catfish) dari Ordo Siluriformes dan Famili Bagridae. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ciri morfometrik, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan keting yang berada di hilir Sungai Cimanuk. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling di tiga stasiun riset, yaitu Desa Ujungjaya Kabupaten Sumedang (St.1), Desa Palasari Kabupaten Majalengka (St.2), dan Desa Jatibarang Kabupaten Indramayu (St.3). Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020. Hasil penelitian menunjukkan ikan keting yang tertangkap pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 memiliki karakteristik morfometrik yang sama, pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif (b<3) dengan nilai b di Stasiun 1 adalah 2,958 dan di Stasiun 2 adalah 1,966 yang artinya pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan bobot. Faktor kondisi (K) di Stasiun 1 relatif lebih tinggi daripada di Stasiun 2, yaitu antara 0,99 – 1,16 dengan rata-rata sebesar 1,08; sedangkan di Stasiun 2 antara 0,98 – 1,06 dengan nilai rata-rata K sebesar 1,03. Ikan dari Stasiun 3 tidak dilakukan analisis lanjutan karena tidak memenuhi persyaratan statistik.
Pengaruh Penambahan Tepung Spirulina Terhadap Komposisi Proksimat Donat Junianto Junianto
Juvenil Vol 3, No 3 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i3.17011

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat penambahan terbaik tepung spirulina pada donat yang paling disukai berdasarkan karakteristik organoleptik dan analisis proksimat. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental terdiri atas 4 perlakuan penambahan tepung spirulina sebesar 0%, 8%, 10%, dan 12%  dengan 15 panelis semi terlatih sebagai ulangan. Parameter yang diamati yaitu karakteristik organoleptik yang meliputi  kenampakan, aroma, rasa dan tekstur dan analisis proksimat. Analisis uji kesukaan menggunakan uji Friedman dan untuk menentukan karakteristik yang paling penting menggunakan uji Bayes. Uji Proksimat dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, produk yang paling disukai panelis adalah donat spirulina dengan penambahan tepung spirulina sebesar 10% yang memiliki kenampakan yang baik, memiliki aroma yang khas tetapi tidak terlalu menyengat, rasa yang manis dan gurih, dan tektur yang empuk dan renyah, dengan nilai median kenampakan, aroma, rasa, tektur masing masing 7. Hasil uji proksimat menunjukkan donat yang paling disukai dengan penambahan spirulina 10% memiliki kadar air 23,21%, kadar abu 0,93%, kadar karbohhidrat 72,15%, kadar protein 18,36%, dan kadar lemak 6,95%.Kata kunci: Tepung Spirulina, Donat, Tingkat Kesukaan, Analisis Proksimat.ABSTRACTThis study aims to determine the best addition rate of spirulina flour to the most preferred donuts based on organoleptic characteristics and proximate analysis. The research method was carried out experimentally consisting of 4 treatments with the addition of spirulina flour of 0%, 8%, 10%, and 12% with 15 semi-trained panelists as replicates. Parameters observed were organoleptic characteristics which included appearance, aroma, taste and texture and proximate analysis. The analysis of the preference test uses the Friedman test and to determine the most important characteristics using the Bayes test. Proximate test was analyzed descriptively. Based on the results of the study, the most preferred product by the panelists was spirulina donuts with the addition of 10% spirulina flour which had a good appearance, had a distinctive aroma but not too strong, a sweet and savory taste, and a soft and crunchy texture, with a median value. the appearance, aroma, taste, texture of each 7. The results of the proximate test showed that the most preferred donut with the addition of 10% spirulina had a water content of 23.21%, an ash content of 0.93%, a carbohydrate content of 72.15%, a protein content of 18, 36%, and 6.95% fat content.Key words: Spirulina Flour, Donuts, Preference Level, Proximate Analysis.
Efektivitas Anestesi Minyak Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Pada Penanganan Benih Ikan Manfish (Pterophyllum Scalare) Zahrah Alifia Ghaida Anrose; Junianto Junianto; Lantun Paradhita Dewanti; Fittrie Meyllianawaty Pratiwy
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 3 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i3.1000

Abstract

ARTIKEL REVIEW, PEMANFAATAN TEPUNG IKAN UNTUK PENINGKATAN GIZI PANGAN Achmad Syauqibik; Junianto Junianto
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i4.1246

Abstract

Fishmeal is a processed fish product that has the potential to improve food nutrition. This article aims to review the utilization of fishmeal in improving the nutrition of food products. The method used was a literature study and systematic review by analyzing 26 research articles published between 2014-2024 and 1 ministry report in 2020. Data were analyzed descriptively comparatively, focusing on the preparation of fishmeal, proximate composition of fishmeal, and proximate composition of food products resulting from fishmeal substitution. Results showed that the best method of making fishmeal was steaming and fat extraction, resulting in a brighter and cleaner flour. The proximate composition of fishmeal varies depending on the type of fish. Substitution of fishmeal in food products such as cookies, flakes, pizza bases, and pastries significantly increased the nutrient content, especially protein, calcium, and phosphorus, while decreasing the moisture content. Despite this, the nutritional content of these products still meets quality standards and is safe for consumption. Fishmeal is effective in increasing the nutritional value of food products, making it a promising alternative for food diversification and fortification to address malnutrition in the community.