Devahimer Harsep Rosi
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum) TERHADAP PROFIL HEMATOLOGI MENCIT PUTIH Hilmarni, Yane Yohana; Devahimer Harsep Rosi
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 4 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i4.566

Abstract

Telah dilakukan uji toksisitas dari ekstrak daun wungu terhadap hematologi mencit putih jantan. Ekstrak diberikan secara oral selama 20 hari. Variasi dosis yang digunakan adalah 50, 150 dan 450 mg/KgBB mencit. Pada hari ke -21 dilakukan pengambilan darah pada mencit melalui penyayatan pada leher. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak daun wungu pada dosis yang digunakan tidak mempengaruhi hematologi mencit putih jantan. Namun, potensi toksisitas dari ekstrak daun wungu ini masih belum dapat dipastikan karena adanya kerentanan antar spesies.
Isolasi dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Minyak Essensial Daun Torbangun (Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Hilmarni Hilmarni; Devahimer Harsep Rosi; Ariya Eka Kusuma
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i2.361

Abstract

Plectranthus amboinicus merupakan tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat dan makanan. Tumbuhan ini mengandung metabolit sekunder yang berhubungan dengan pemanfaatannya untuk pengobatan seperti tanin, saponin, flavonoid, glikosida steroid. Selain itu, kandungan daun dan batang Plectranthus amboinicus diantaranya adalah minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada konsentrasi minyak essensial daun Torbangun yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri ditentukan dengan metode uji difusi agar. Konsentrasi minyak essensial Daun Plectranthus  amboinicus  yang digunakan adalah 1%,2%, 4%,6% dan 8%. Hasil penelitian menunjukan minyak essensial Torbangun dengan konsentrasi  6 dan 8 % menunjukan aktifitas sebagai antibakteri yang sangat kuat dengan diameter hambat 20,23 dan 22,83 mm. Hasil ini menguatkan penggunaan Plectranthus  amboinicus dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Formulasi Sediaan Sabun Padat Transparan Minyak Atsiri Kulit Jeruk (Citrus Sinensis) (L.) Osbeck Devahimer Harsep Rosi; Dwi Mulyani; Rahma Deni
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i2.373

Abstract

Kulit jeruk merupakan bahan alam yang banyak dibuang walaupun banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Minyak atsirik kulit jeruk mempunyai khasiat untuk kulit seperti membersihkan kulit (anti bakteri) dan memberi aroma yang menenangkan. Telah dilakukan penelitian formulasi sediaan sabun padat transparan minyak atsiri kulit jeruk (Citrus sinensis) (L.) Osbeck. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah minyak atsiri kulit jeruk dapat diformulasikan menjadi sabun padat transparanyang memenuhi persyaratan. Sediaan sabun padat transparandibuat sebanyak 4 formula dengan F0 (formula 0) sebagai basis dan penambahan minyak atsiri pada FI (formula I) sebanyak 2 mL, FII (formula II) sebanyak 4 mL, FII (formula II) sebanyak 6 mL. Selanjutnya dilakukan uji evaluasi fisik sediaan sabun padat transparanmeliputi pengamatan uji organoleptis, uji kadar air,  uji  pH,  uji iritasi,  dan uji  tinggi busa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri kulit jeruk telah memenuhi persyaratan sabun padat transparan, evaluasi uji kadar air, uji pH , uji iritasi dan tinggi busa sudah memenuhi persyaratan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DENGAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK NUSANTARA KOTA BUKITTINGGI Puti Munyati Thahirah; Devahimer Harsep Rosi; Armal, Khairil
Journal of Science and Clinical Pharmacy Research Vol. 1 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1144/jscpr.v1i1.261

Abstract

Tingkat ketidakrasionalan masyarakat dalam melakukan swamedikasi cukup tinggi. Tingginya prevalensi penggunaan obat yang tidak rasional pada swamedikasi menyebabkan jumlah masyarakat yang tidak mendapatkan perawatan dengan bantuan tenaga kesehatan sebesar 68,9%. Ketidak rasionalan pengobatan ini dapat terjadi karena kurangnya tingkat pengetahuan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan penggunaan obat swamedikasi batuk di Apotek Nusantara Kota Bukittinggi. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pasien swamedikasi batuk pada bulan September 2024, teknik sampling yang digunakan adalah teknik purpose sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan jumlah sampel yaitu 50 pasien. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Uji Statistik menggunakan uji chi-square. Dari penelitian disimpulkan tingkat pengetahuan pasien Apotek Nusantara Kota Bukittinggi memiliki kategori Baik. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan rasionalitas penggunaan obat batuk di Apotek Nusantara Kota Bukittinggi. Dengan hasil uji statistik tingkat pengetahuan pasien didapat p value 0,00 < 0,05 dan terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien dengan rasionalitas penggunaan obat batuk di Apotek Nusantara Kota Bukittinggi. Kata kunci : Swamedikasi, Batuk, Rasionalitas, Pengetahuan
PROFIL PENGGUNAAN STATIN TERHADAP RESIKO ATHEROSCHLEROSIS CARDIOVASCULAR DISEASE PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIABETES MELITUS DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH Zeni, Izza Fildza; Rido Farnandi; Devahimer Harsep Rosi; Deswati Deswati
Journal of Science and Clinical Pharmacy Research Vol. 1 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1144/jscpr.v1i2.284

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik kronis dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti kerusakan pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan syaraf. Pasien dengan kondisi diabetes melitus dua kali lipat lebih beresiko mengalami penyakit ASCVD atau atheroschlerosis cardiovascular disease. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis retrospektif dilakukan pada 60 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan dijadikan sampel. Pada penelitian ini juga ditemukan pasien diabetes melitus tipe II dengan komorbid. Hasil penelitian menyatakan dari 60 sampel yang diteliti sebanyak 8,3% pasien termasuk kategori resiko sangat tinggi, 46,7 % kategori resiko tinggi, dan 45% kategori resiko sedang. Atas dasar resiko tersebut maka dipertimbangkan pemakaian statin terhadap semua sampel penelitian tetapi hanya sebesar 61,7 % yang mendapatkan terapi statin dengan angka ketepatan pemberian jenis statin sesuai resiko ASCVD sebesar 33,3 %. Profil statin yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelompok statin intensitas sedang yaitu atorvastatin 20 mg dan simvastatin 20 mg dan kelompok statin intensitas rendah yaitu simvastatin 10 mg. Tidak ditemukan satupun statin dengan intensitas tinggi.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK MULTIKOMPONEN KRISTAL IBUPROFEN DAN ASAM SITRAT DENGAN METODE SOLVENT EVAPORATION Sonya Fiola; Rido Farnandi; Linda Hevira; Devahimer Harsep Rosi
Journal of Science and Clinical Pharmacy Research Vol. 1 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1144/jscpr.v1i2.306

Abstract

Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang tergolong dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II, yaitu memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Salah satu untuk meningkatkan kelarutan dan disolusi ibuprofen adalah melalui pembentukan multikomponen kristal dengan koformer yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan terbentuknya multikomponen kristal ibuprofen dengan asam sitrat melalui metode solvent evaporation serta mengevaluasi karakteristik fisikokimia dan profil disolusinya. Hasil FT-IR menunjukkan pergeseran bilangan gelombang yang mengindikasikan adanya interaksi intermolekul berupa ikatan hidrogen. Hasil XRD menunjukkan terbentuknya fase kristalin baru. Penetapan kadar ibuprofen dalam multikomponen kristal menunjukkan nilai 98,83%, yang sesuai dengan standar Farmakope Indonesia (97–103%). Uji disolusi dilakukan dalam medium dapar fosfat pH 7,2. Persentase zat terdisolusi ibuprofen pada menit ke-30 adalah 42,21%, sedangkan multikomponen kristal mencapai 88,27%. Rata-rata efisiensi disolusi (ED) ibuprofen sebesar 25,53%, sementara multikomponen kristal sebesar 84,25%, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Uji statistik menggunakan independent t-test dengan SPSS versi 26 menunjukkan nilai signifikansi p < 0,05 untuk kedua sampel (ibuprofen dan multikomponen kristal), yang mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan antara keduanya dalam laju disolusi.