Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perancangan Interior Rumah Usiawan Panti Surya di Surabaya Novita Kumalasari; mariana wibowo; yohan santoso
Intra Vol 2, No 2 (2014): Desain Interior 2013/2014
Publisher : Intra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The advance of century and technology in Indonesia however triggered the social changes in society. One of the social changes is the pattern of relationship between parents and their children, especially the urban society. The hectic activity and high individualism are the causes that made parents rarely get proper attention and care from their children. A lot of parents are left even separated from their children's life. This phenomenon will greatly affect the mental and psychological development of parents. People in the elder stage will feel that they are useless if they do not get any attention that they need. This design interior of Panti Surya Orphanage aim to fulfill the needs by parents who do not get proper care from their children and live lonely. This interior design using an analytical method with doing field survey and direct interview to know what the real problem is, and then collecting the data that are gathered and analyze the data as the fundamental of the design. The orphanage design is based on the Universal Design standard so that this design can give a good impact to the elders and the society around.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG Nurul Fatimah; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): August 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.785 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.1-7

Abstract

Latar Belakang: Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi  ibu maupun bayinya. Pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan ibu dalam  memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Bangetayu Semarang.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0 - 6 bulan di Puskesmas Bangetayu Semarang dengan jumlah 67 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik acak sederhana. Hasil: Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemberian ASI eksklusif sebanyak 33 responden (49,3%), sebagian besar ibu mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif sebanyak 50 responden (74,6%), sebagian besar ibu tidak bekerja sebanyak 42 rsponden (62,7%), sebagian besar gagal dalam pemberian ASI eksklusif sebanyak 45 responden (67,2%), ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,011), ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,032), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,133). Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pengrtahuan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusuf.
Improving Students Skills in Writing Letters of Commerce by Developing Correspondence Module-based POE (Predict-Observe-Explain) Novita Kumalasari; Madziatul Churiyah; Erna Sukmawati
JPBM (Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen) VOL 3, NO.1, JULY 2017
Publisher : JPBM (Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.65 KB) | DOI: 10.17977/um003v3i12017p012

Abstract

The purpose of this study is: generate a module-based POE (Predict-Observe-Explain) correspondence on the subject matter of making procedures commercial letters, know the feasibility of module, and knowing the difference skill writing letters that do not use the modul correspondence with the letter writing skills using a module correspondence. This type of research and development and modul after being validated matter expert, expert modules, and 12 students with result very valid/usable. The skills of letter writing in students with t-test calculations in SPSS, it is known that a significant difference between the average student learning outcomes experimental class and control class.
Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pelayanan Bidan Praktik Swasta (BPS) Di Puskesmas Plosoklaten Berbasis Web Novita Kumalasari; A.B Tjandrarini; Pantjawati Sudarmaningtyas
Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi (JSIKA) Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Sistem Informasi Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Plosoklaten Health Center supervises 11 midwives who are placed in 9 villages in Plosoklaten District. Each midwife has a place of practice called Private Practice Midwife (BPS). Services available at BPS include: Maternal and Child Health Services (KIA), women's reproductive health services, family planning (KB), and the Integrated Elderly Service Post (Posyandu Lansia). MCH services include: Pregnant women, postpartum mothers, and the Integrated Service Post for Under Five Years (Posyandu Toddler). The problem that occurs today is that each patient has more than one treatment card. Currently one medical card is only used for one service, while a patient can get more than one service at BPS. The registration process carried out at BPS is carried out for each service. If the patient does not bring a medical card, the midwife will look for a medical record card based on the patient's name, the process takes ±10 minutes. At the time of making the Local Area Monitoring report (PWS) if there is more than one midwife in one village, the midwives must complete each other's forms and this recording process lasts ±3 days. The solution given to this problem is to create a Web-based BPS Service Administration Information System at the Plosoklaten Health Center. Making this application using the Waterfall Model development method. This application has features to register patients, print patient treatment cards that can be used in all services, record examination results, and generate reports. Based on the results of testing the BPS service administration information system, which was carried out using the Black Box Testing Method, the application can create medical card numbering that can be used for all services, can be used to record examination results, and can generate reports to the head of the puskesmas. This can be proven by testing as many as 73 test cases which are 100% successful.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASIP PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Wulandari, Anestesia; Meikawati, Wulandari; Kumalasari, Novita
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.482 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.61-65

Abstract

Latar belakang :Pada ibu yang bekerja pemberian ASI terhambat pada waktumenyusui karena intensitas pertemuan antara ibu dan anak yang kurang. Ibu menjadikan alasan pekerjaan sebagai penghambat pemberian ASI. Tidak jarang wanita karir lebih memilih memberikan susu formula pada bayinya dibandingkan dengan ASI. Akibatnya bayi lebih sering mengalami sakit dikarenakan daya tahan tubuhnya kurang baik. Dengan memberikan ASI akan memberikan kekebalan tubuh bagi bayi. Tujuan :untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap tentang ASIP dengan praktik pemberian ASIP pada Ibu Bekerja di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Metode :Jenis penelitian yang digunakan adalahanalitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap terhadap ASIP, sedangkan variabel terikatnya adalah praktik pemberian ASIP. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang ibu bekerja yang memiliki bayi usia 4-9 bulan di Kelurahan Tandang, teknik pengambilan sampling yang digunakan yaitu total sampling. Hasil :Pengumpulan data dengan kuesioner dan uji statistik yang digunakan adalah Fisher Exact. Sebagian besar pengetahuan responden di kategori baik (60%). Sikap ibu bekerja terhadap ASIP sebagian besar positif (60%), dan yang negatif (40%). Responden yang tidak melakukan praktik ASIP (71,4%) dan yang melakukan (28,6%). Simpulan :Hasil uji Fisher Exact ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan praktik pemberian ASIP pada ibu). Ada hubungan antara sikap terhadap ASIP dengan praktik pemberian ASIP pada ibu bekerja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL 2011 Dina Dwi Septiani; Novita Kumalasari; Agustin Rahmawati
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): February 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.358 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.1.2013.%p

Abstract

Kader adalah seorang tenaga sukareka yang dipilh dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Berdasarkan data Dinas Kabupaten Kendal terdapat 212 kader di wilayah Puskesmas Ringinarum yang terdiri dari 148 kader aktif dan 74 kader kurang aktif dalam kegiatan posyandu. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang posyandu dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu purnama di wilayah Puskesmas Ringinarum, Kabupaten Kendal. Jenis penelitian adalah analitic dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kader posyandu yang bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Ringinarum Kabupaten Kendal satu tahun terakhir yang berjumlah 115 orang kader. Teknik sampel yang digunakan adalah proportionate simple random sample. Variabel bebas yaitu pengetahuan kader tentang posyandu, sedangkan variable terikat yaitu partisipasi kader dalam kegiatan posyandu. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Kecenderungan terjadi kenaikan partisipasi kader posyandu searah dengan makin baiknya pengetahuan kader tentang posyandu. Dari uji statistik dengan menggunakan uji korelasi rank spearman rho, dimana pada uji tersebut diperoleh nilai r = 0,703 p = 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan kader tentang posyandu dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu purnama. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang posyandu dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu purnama di Wilayah Kerja Puskesmas Ringinarum Kabupaten Kendal. Kata Kunci : Kesadaran, Partisipasi, Posyandu
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK Nora Puspita Sari; Nuke Devi Indrawati; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.087 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.81-86

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis (KEK) di BPS DL kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data dilakukan secara survei wawancara.Metode sampling yang digunakan adalah non random sampling dengan sampel jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan cukup tentang kekurangan energi kronis (KEK) sebanyak 15 orang (50%), sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan tamat SMA sebanyak 15 orang (50%), dan sebagian besar ibu hamil yang menderita kekurangan enegi kronik (KEK) memiliki status ekonomi yang tinggi yaitu sebanyak 18 orang (60%). Responden yang menderita kekurangan energi kronis mempunyai pengetahuan cukup tentang kekurangan energi kronis dengan tingkat pendidikan tamat SMA dan mempunyai status ekonomi yang tinggi.Tidak semua ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis (KEK) mempunyai tingkat pendidikan rendah dan status ekonomi yang rendah juga, tetapi masih banyak ibu hamil yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan status ekonomi yang tinggi juga dapat menderitakekurangan energi kronis (KEK) .
PELAKSANAAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU PERAH PADA IBU PEKERJA DI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Dwi Wahyuni; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): August 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.465 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.55-62

Abstract

Latar belakang :Pengetahuan ibu yang memadai tentang pentingnya pemberian ASIP akan membuat ibu berupaya untuk melaksanakan ASI eksklusif selama 6 bulan kemudian dilanjutkan sampai usia anak 2 tahun. Tujuan: Melakukan eksplorasi pelaksanaan pemberian ASIP pada ibu pekerja di FIKKES UNIMUS. Metode :Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenemonologi yang bersifat retrospektif. Informan penelitian adalah wanita pekerja di lingkungan FIKKES UNIMUS. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kemudian dilakukan analisis dengan teknik kualitatif. Hasil :penelitian menunjukkan ibu mendapatkan informasi ASI perah (ASIP) dari teman. Semua informan menganggap bahwa ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi dan ASIP menjadi solusi untuk wanita pekerja. Pemerahan ASI dilakukan sejak bayi lahir dan mendekati masa cuti habis. ASI diperah dengan cara dipompa untuk memberikan jumlah lebih optimal. Pemerahan ASIP tidak terjadwalkan sesuai teori setiap 2 jam sekali, tetapi menunggu payudara terasa penuh. Sedangkan pemerahan ASIP di rumah pada malam hari dan pagi hari. Penyimpanan ASIP di kantor diletakkan pada lemari pendingin dan lemari pembeku, sedangkan penyimpanan ASIP di rumah lebih banyak pada lemari pembeku dengan memberikan kode pada tiap botol ASIP. Informan menyiapkan ASIP pada lemari pendingin sebelum berangkat bekerja. Kendala yang dihadapi selama praktik pemberian ASIP adalah bendungan ASI, puting susu lecet, dan produksi ASI yang sedikit. Cara mengatasi kendala yang dihadapi antara lain, menjaga pikiran tetap tenang, menjaga asupan makanan, pijat punggung, minum obat pereda nyeri, minum jamu, dan minum vitamin. Informan menyatakan didukung oleh suami dalam pemberian ASIP dalam bentuk pemberian motivasi, pemberian fasilitas seputar ASIP, menemani pada saat memerah. Kebijakan khusus perusahaan mengenai ASIP belum dirasakan oleh informan. Selama memerah ASIP informan tidak mendapat larangan dari pimpinan, tetapi pemerahan dilakukan di laboratorium atau ruang kerja karenan belum tersedia ruang khusus laktasi. Manfaat yang dirasakan selama memberikan ASIP antara lain hemat, daya tahan tubuh bayi bagus, kedekatan emosional anak dengan ibu baik, serta penurunan berat badan pasca melahirkan menjadi lebih cepat. Simpulan : Informan tidak memiliki persepsi negatif mengenai ASIP, tetapi mengeluhkan perubahan bentuk payudara. Perusahaan sebaiknya memberikan ruangan khusus laktasi untuk memudahkan ibu bekerja dalam memerah ASI. Dan kepada informan untuk memberikan informasi ASIP kepada calon ib menyusui terutama wanita pekerja.Kata Kunci: Praktik ASIP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMUNAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Dian Nintyasari; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): February 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.625 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.1.2014.8-13

Abstract

Latar belakang : Upaya pemerintah menetapkan program keluarga berencana pada pasangan usia subur bertujuan untuk mencegah kehamilan, terutama kehamilan yang tidak diinginkan dan kehamilan risiko tinggi. Tujuan : Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur (WUS) dalam pemilihan kontrasepsi hormonal di Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Metode : Jenis dan rancangan penelitian adalah observasional analiti. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi sebanyak 151 akseptor KB. Pengujian hipotesis dengan uji Chi – Square (α = 0,05). Hasil : Umur responden termasuk kategori risiko rendah (20-35 tahun) yaitu sebanyak 87 orang (57,6%), sebagian responden merupakan multipara di mana responden memiliki dua anak atau lebih (2-5 anak) yaitu sebanyak 110 orang (72,8%). Sebagian besar responden berpendidikan lanjut (SMA dan perguruan tinggi) yaitu sebanyak 88 orang (58,3%). Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh responden sebagian besar adalah kontrasepsi hormonal sebanyak 110 orang (72,8%). 110 orang terbagi dalam 81 orang akseptor suntik, 24 orang akseptor pil, dan 5 orang akseptor implant. Simpulan : tidak ada hubungan antara umur dengan pemilihan kontrasepsi hormonal dengan nilai p = 0,466, tidak ada hubungan antara jumlah anak dengan pemilihan kontrasepsi hormonal dengan nilai p = 0,389, dan ada hubungan antara pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi hormonal dengan nilai p = 0,000.