Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Qulsum, Afitaria; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dikarenakan mereka tidak tahu konsekuensi dan prosedur pembedahan. Pada pasien pre operasi untuk membantu mengontrol kecemasan dapat diberikan terapi musik klasik. Musik merupakan getaran udara yang harmonis, syaraf di telinga yaitu koklearis menangkapnya kemudian diteruskan ke syaraf otak dan akan mempengaruhi hipofisis serta mengaktifasi sistem limbik yang berhubungan dengan perilaku emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre-post test design, dengan jumlah sampel 18 responden dengan teknik quota sampling. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberiaan terapi musik klasik. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk mengontrol kecemasan pasien pre operasi maka dapat diberikan terapi musik klasik.   Kata kunci: kecemasan, pre operasi, dan terapi musik klasik
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG Endarto, Andreas; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan penyakit pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal di luar batas kewajaran dan sangat liar, serta dapat menimbulkan berbagai macam keluhan diantaranya nyeri. Nyeri adalah keluhan utama yang paling sering diutarakan oleh penderita dan merupakan alasan paling umum untuk mencari dan mendapatkan bantuan medis. Terapi musik bermanfaat untuk symptom management yang dapat mengurangi sakit dan mual karena kanker serta meningkatkan kualitas hidup secara psikologis walaupun tidak dapat menyembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan  intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Jenis penelitian ini adalah “eksperimental klinik” dengan menggunakan rancangan penelitian Pretest-Postest One Design. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 responden. Berdasarkan analisis dari 16 responden, intensitas nyeri responden sebelum diberikan terapi musik klasik berada pada skala mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 9 responden (56,3%), agak mengganggu (skala 4) sebanyak 6 responden (37,5%) dan sangat mengganggu (skala 8) sebanyak 1 responden (6,3%). Sesudah diberikan terapi musik klasik, intensitas nyeri responden pada skala berat menurun menjadi tidak ada (0%), mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 3 responden (18,8%), sedikit sakit (skala 2) sebanyak 4 responden (25,0%), tidak sakit (skala 0) sebanyak 9 responden (56,3%). Hasil uji wilxocon signed test menunjukan nilai p=0,001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Kata kunci: Kanker, Intensitas Nyeri, Terapi Musik Klasik
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI IMAJINASI TERBIMBING PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS KROBOKAN SEMARANG Fuad, Aprilina Nurhayati; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit mematikan atau sering disebut dengan ‘‘silent killer“.Pada hipertensi dapat menggunakan penatalaksanaan non farmakologi, salah satunya dengan teknik relaksasi. Teknik relaksasi merupakan teknik yang bertujuan untuk menahan terbentuknya respon stres, terutama dalam sistem saraf dan hormon.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing pada pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Krobokan Semarang. Desain penelitian ini adalah pre–experiment design dengan jenis one group pretest – posttest design. Jumlah sampel 18 responden dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro – Wilk yang menunjukkan p value < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji beda menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing pada pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Krobokan Semarang. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk dapat diaplikasikan secara langsung bagi pasien hipertensi yang datang untuk berobat atau saat kunjungan perawat puskesmas ke rumah pasien.   Kata kunci : tekanan darah, teknik relaksasi imajinasi terbimbing, hipertensi
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Sehati, Hari Mukti; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien infark miokard sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan One group pre - post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah 16 responden yang dipilih dengan teknik quota sampling. Pada karakteristik responden infark miokard dengan cemas umur yang paling banyak < 40 tahun sebanyak 9 responden (56,2%). Responden paling banyak laki-laki 14 (87,5%) dan berpendidikan SMP 6 (37,5%) serta tidak bekerja 7 (43,8%). Responden sebelum diberikan intervensi didapatkan kecemasan berat sebanyak 9 responden (56,3%) dan kecemasan ringan 7 responden (43,8%) setelah diberikan intervensi yang mengalami kecemasan berat sebanyak 3 responden (18,8%) dan kecemasan ringan 13 responden (81,3%). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,002 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien infark miokard sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat memberikan intervensi non farmakologi terhadap pasien yang mengalami kecemasan, terutama pasien yang menderita infark miokard.Kata Kunci: Infark Miokard, Kecemasan, Relaksasi Otot Progresif.
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Suherly, Muhammad; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kelompok penyakit kardiovaskuler, khususnya hipertensi adalah penyakit yang paling banyak ditemui di Indonesia, pada tahun 2006 hipertensi menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak dengan prevalensi sebesar (4,67%). Dalam kesehatan, musik adalah rangkaian bunyi-bunyi indah yang memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh. Sedangkan terapi musik adalah pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh terapis untuk meningkatkan dan merawat kesehatan fisik, memperbaiki mental, emosional, dan kesehatan spritual. Bila dibandingkan dengan terapi menggunakan obat-obatan, terapi musik memiliki efek samping lebih kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian One Group Pre test - Post Test, pada 28 responden dengan teknik accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon untuk tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan nilai p = 0,000 (< 0,05). Hal ini berarti pada tingkat signifikan 5% terbukti ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.   Kata Kunci: Terapi Musik Klasik, Tekanan Darah, Hipertensi
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Murti, Tri; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada kesempatan yang berbeda. Hipertensi yang tidak tertangani akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh yaitu mata, jantung, ginjal dan otak sehingga untuk mencegah komplikasi tersebut dilakukan salah satunya dengan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial sebelum dan sesudah pemberian relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental menggunakan rancangan one group pre-post test design dengan jumlah sampel yang digunakan 18 responden dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menggunakan uji Paired Sample T-test menunjukkan p-value 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial sebelum dan sesudah pemberian relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.   Kata kunci:  relaksasi otot progresif, tekanan darah, dan hipertensi
PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Santoso, Dwi Andik; S, Sri Haryani; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang perawat yang merawat dan menangani klien harus memiliki kemampuan melakukan pendekatan dan komunikasi kepada anak karena sesuai dengan karakteristik perkembangan, sering kali sulit diajak kerja sama. Oleh karena itu, perawat harus menggunakan komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler di RSUD Tugurejo Semarang. Variabel bebas penelitian ini adalah komunikasi terapeutik sedangkan variabel terikat adalah perilaku kooperatif. Desain penelitian ini adalah pre-experiment designs dengan rancangan one group pre and post test design, jumlah sampel 38 responden dengan tekhnik Consecutive sampling. Untuk mengetahui pengaruh penerapan komunikasi terapeutik terhadap perilaku kooperatif digunakan uji t paried. Berdasarkan hasil uji t paried diperoleh bahwa nilai p=0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler Hasil penelitian perilaku kooperatif sebelum penerapan komunikasi terapeutik perawat 7 anak (18,4%) berkategori kurang kooperatif. Sedangkan sesudah penerapan komunikasi terapeutik perawat tidak ditemukan responden dengan kategori kurang kooperatif. menunjukkan terdapat pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler. Rekomendasi hasil penelitian adalah menggunakan kelompok kontrol untuk mengetahui tingkat keberhasilan antara kelompok kontrol dan kelompok kasus.Kata Kunci : Perilaku kooperatif, komunikasi terapeutik, toodler.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KETEPATAN IMUNISASI POLIO DI POSYANDU RW 10 KAMPUNG BANTENG KOTA SEMARANG Dyah S, Anissa Dyah; Saraswati, Sri Haryani; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit polio masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, mengingat masih adanya kasus dan wabah polio di beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan imunisasi polio di Posyandu RW 10 Kampung Banteng Kota Semarang. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu, sedangkan variabel terikat adalah ketepatan imunisasi polio. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif , jumlah sampel 40 responden dengan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan imunisasi polio. Terlihat dari hasil variabel pengetahuan cukup sebesar 19 ibu (47,5%), sedangkan variabel sikap mendukung sebesar 24 ibu (60%), sedangkan pada variabel ketepatan imunisasi polio yang tidak tepat sebesar 23 (57,5%). Pada karakteristik ibu dengan umur terbanyak adalah 20-40 (85%), pendidikan ibu tertinggi adalah SMA 23 (57,5%), sedangkan ibu yang menjadi ibu rumah tangga sebanyak 26 (65%), sedangkan pada karakteristik anak terbanyak pada umur 12 bulan adalah 15 anak (37,5%) dan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan 23 anak (57,5%). Pada tingkat pengetahuan ibu yang paling banyak berpengetahuan cukup dan tidak tepat sebanyak 10 ibu (52,6%) dengan p-value 0,057, sikap ibu yang paling banyak adalah sikap  mendukung dan tepat sebanyak 14 ibu (58,3%) dengan p-value 0,031. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap ketepatan dalam pemberian imunisasi polio.   Kata kunci : pengetahuan, sikap dan ketepatan imunisasi polio
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TEMPERAMEN PADA ANAK USIA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG Ulyana, Sofia; Hartini, Sri; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospitalisasi merupakan stressor bagi anak, dimana mereka akan menunjukkan temperamenya ketika terjadi ketidakcocokan antara lingkungan dan individu. Sehingga dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting yang harus diperoleh bagi anak terkait dengan temperamen ketika menjalani hospitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan temperamen pada anak usia sekolah akibat hospitalisasi di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi, sebagai variabel independen yaitu dukungan keluarga dan variabel dependen yaitu temperamen.  Jumlah sampel 30 responden dengan tekhnik consecutive sampling, penelitian ini menggunakan uji spearman rank rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden pada dukungan keluarga sebagian besar dalam kategori rendah sebanyak 17 responden (56,7%) dan kategori tinggi 13 reponden (43,3%). Sedangkan pada temperamen sebagian besar dalam kategori temperamen rendah 17 responden (56,7%) dan kategori tinggi 13 responden (43,3%). Hasil uji spearman rank rho, diketahui p value = 0,482 (>0,05), dan nilai r = -0,133, meskipun nilai r menunjukkan nilai negatif namun diagram tebar menunjukkan penyebaran yang merata, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan temperamen pada anak. Temperamen merupakan sifat bawaan, tipis kemungkinan dapat diubah. Karena anak masih menunjukkan sifat asli atau bawaan. Temperamen dapat dikendalikan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan terutama dukungan keluarga, dimana harus membutuhkan waktu yang cukup panjang yang dapat diambil dari pengalaman-pengalaman seseorang semasa kecil hingga dewasa sebagai pembelajaran.   Kata Kunci : Dukungan Keluarga, temperamen, dan hospitalisasi
PENGARUH SUPERVISI KEPALA RUANG TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT PADA JADWAL KEGIATAN HARIAN PERAWAT DI RUANG MAWAR DI RSUD UNGARAN Widarti, Dwi; Suryani, Maria; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supervisi adalah kegiatan yang membimbing, mengerakkan, mengobservasi, merencanakan dan mengevaluasi secara berkesinambungan dengan anggota secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh anggota. Supervisi dilakukan untuk membantu perawat dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan baik, maka perawat perlu jadwal kegiatan harian. Penjadwalan kegiatan harian adalah kegiatan yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan perannya masing – masing yang dibuat dalam setiap shif, supaya perawat patuh dalam melakukan tugas tersebut. Responden dalam penelitian ini sebanyak 13 orang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala ruang terhadap kepatuhan perawat pada jadwal kegiatan harian perawat di ruang Mawar RSUD Ungaran. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar perawat sebelum dilakukan supervisi kepala ruang, perawat yang patuh pada jadwal kegiatan harian sebanyak (38,5%) dan hasil kepatuhan perawat sesudah dilakukan supervisi kepala ruang didapatkan hasil (69,2%). Desain penelitian menggunakan Quasi Exsperiment dengan uji Marginal Homogenety didapatkan nilai p value =0,046 dengan taraf signifikanp< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh supervisi kepala ruang terhadap kepatuhan perawat pada jadwal kegiatan harian perawat diruang Mawar RSUD Ungaran.Kata kunci: Supervisi, Penjadwalan, Kepatuhan, Kegiatan harian perawat
Co-Authors - Muntiaroh - Sugiyarti Abdulloh, Muhammad Andi Yoga Fikananta Afitaria Qulsum Agus Suyanto Ali Rosidi Amalia, Naila Amalia, Navisyah Dwi Ana Suryawati Andika, Rama Andreas Endarto Anestesia Wulandari Anissa Dyah Dyah S Aprilina Nurhayati Fuad Avista Ayu Sulistyawati Damayanti, Nadila Ayu Dian Pertiwi Kisdi Rahayu Didik Sumanto Diena Gustiana Diena Gustiana, Diena Dilla Fitri Ayu Lestari, Dilla Fitri Diode Yonata Dwi Andik Santoso Dwi Widarti, Dwi Enjela, Ririn Eny Hidayati Erly Rambu Bita Dopi Fathurrahman, Ridho Ferdina Fitriana Mayasari Fiki Imania Hanik Atiqoh Hari Mukti Sehati Hidajah, Nur Indah Nurhayati Indri Astuti Purwanti Indri Astuti Purwanti Ismonah - Khoirunnisa, Risma Aulina Khotimah, Ani Khusnul Kumala, Erma Kusumaningrum, Manik Laksono Trisnantoro Maria Suryani Maulina, Tia Ayu Meika Wafiq Wikansari Mifbakhuddin M Mifbakhuddin Mifbakhuddin, Mifbakhuddin Mifbakhuddin Mifbakhudin Mugram Rashid Samual Muhammad Suherly Nadzira, Kaila Afif Naim Fachruli Novita Kumalasari Nugroho, Fadhila Rahman Nunik Mey Liza, Nunik Nur Hidajah Nurina Dyah Larasaty, Nurina Dyah Nurjanah, Salisah Nurrahman Nurrahman Octarini, Deasy Lia Pradana, Muhammad Daffa Lintang Puji Mumpuni Putra, W. Muhammad Surya Putri, Tamara Kusuma Putri, Vita Amelia Raden Roro Dwi Irawati Rahayu Astuti Rahayu Astuti Rahayu Astuti Rahmawati, Dewi Alfina Rana Hamidah Rani Sonia Ratih Sari Wardani Ratih Sari Wardani Riausah Anjani Rizki Amalia Rizky Wahyudi Rokhani Salsabela Ratna Duhita Alri Sayono Sayono Shalihat Afifah Dhaningtyas Siti Aminah Siti Aminah Sofia Ulyana Sri Hartini Sri Hartini M.A Sri Hartini M.A, Sri Hartini Sri Haryani S, Sri Haryani Sri Haryani Saraswati Sri Wulandari Tri Dewi Kristini Tri Murti Tri Yuli Finasari, Tri Triamanda, Rona Zulfa Trixie Salawati Tuzzaroh, Delasta Putri Ika Ulfa Nurullita Wahidah, Latifatul Wahyu Handoyo, Wahyu Wikanastri Hersoelistyorini Wikanastri Hersoelistyorini Wiwi Yuliyana Wulandari w Zulfiana, Anggitia Rahma