Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI TERHADAP BELANJA MODAL DAM DAMPAKNYA PADA PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MANADO 2007-2015 Halim, Nofianti L.; Kumenaung, Anderson Guntur; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 2 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.12794.18.2.2016

Abstract

ANALISIS PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI TERHADAP BELANJA MODAL DAM DAMPAKNYA PADA PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MANADO 2007-2015 Nofianti. L Halim, Anderson G Kumenaung, Daisy S,M Engka Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Magister Ilmu Ekonomi Universitas Sam Ratulangi, Manado Abstrak Alokasi belanja pemerintah sangat erat kaitannya dengan pembangunan yang terjadi di pusat maupun di daerah salah satunya adalah pembangunan dalam bidang ekonomi, tentu selain baik alokasi anggaran yang dikeluarkan pemerintah melalui belanja langsung dan belanja tidak langsung untuk pembangunan sector ekonomi maka akan semakin baik pula peningkatan atau pertumbuhan yang terjadi pada sector ekonomi tersebut yang secara agregat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.   Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda untuk melihat seberap besar pengaruh belanja langsung dan belanja tidak mempengaruhi peningkatan sector keuangan, real estate dan jasa keuangan. Dan dari hasil penghitungan matematika didapatkan hasil bahwa belanja langsung tidak mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap peningkatan sector yang diteliti, begitu pun dengan alokasi belanja tidak langsung mempunyai korelasi positif namun tingkat signifikansinya masih kurang apabila dilihat secara parsial. Namun pada saat dilakukan penghitungan R square didapatkan angka positif tingkat keterpengaruhan dua variable independent atau variable belanja belanja langsung dan tidak langsung terhadap variable dependent pertumbuhan ekonomi.   Kata kunci : Pajak, retribusi belanja modal, pertumbuhan ekonomi   Abstract The allocation of government spending is closely associated with the development that occurs in the central and local levels one of which is the development in the field of economics, of course in addition to better budget allocation by the government through direct expenditures and indirect expenditures for the construction sector of the economy, the better the increase or growth that occurred in the economic sector which in aggregate would increase economic growth.   In this study used multiple regression analysis to see the influence seberap direct expenditure and expenditure does not affect the increase in the financial sector, real estate and financial services. And the results of mathematical calculations showed that direct spending does not have a positive and significant correlation to increased sectors studied, as was the allocation of indirect expenditure has positive correlation but still less than the level of significance when seen partially. However, at the time of calculation of figures obtained  R  square positively influence level two independent variables or variable direct  expenditure and indirect expenditure the dependent variable economic growth.   Keywords: tax, levies, capital expenditure, economic growth
ANALISIS BELANJA PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN SUB-SEKTOR TRANSPORTASI (STUDI KASUS KOTA MANADO 2007-2013) Wilar, Donald Rizardhold; Kumenaung, Anderson Guntur; Rotinsulu, Debby Christina
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10247.17.2.2015

Abstract

ABSTRAK Sektor tranportasi merupakan salah satu komponen utama dalam peningkatan arus perekonomian, baik untuk memaksimalkan potensi daerah yang selama ini dimiliki namun juga untuk membuka sektor-sektor ekonomi baru yang berujung pada  peningkatan perekonomian sebuah daerah. Guna memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki maupun membuka potensi-potensi perekonomian yang baru maka peran serta pemerintah dalam mengatur alokasi belanjanya perlu untuk lebih dimaksimalkan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh belanja pemerintah dalam bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung mempengaruhi peningkatan sub-sektor transportasi. Penelitian ini menggunakan Ordinary least square dengan  metode regresi berganda, dari hasil penelitian didapatkan hasil r square sebesar 96,7. Dengan hasil ini maka dapat terlihat pengaruh belanja pemerintah terhadap peningkatan sub-sektor transportasi hampir mencapai angka 97 persen, yang artinya hanya tersisa 3 persen tingkat pengaruh variabel lain.   Kata kunci : Belanja Langsung (BL), Belanja Tidak Langsung (BTL), Otonomi, Transportasi   ABSTRACT Transport sector is one of the main components to increase the flow of the economy, to maximize the potential of the area that had been held, but also to open up new economic sectors which resulted in an increase in the economy of a region. In order to utilize the potential that may or unlock the potential of the new economy, the role of government in regulating the allocation of spending needs to be maximized. To see how much influence government spending in the form of direct expenditure and indirect expenditure affect the improvement of the transport sub-sector. This study using the Ordinary least squares multiple regression method, the result showed the the r-square of 96.7. With that, it can be seen the effect of government spending to increase transport sub-sector almost reached 97 percent, which means that only the remaining 3 percent the level of influence of other variables.   Keywords: Direct Expenditure, Indirect Expenditure, Autonomy, Transportation  
ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MANADO Kolinug, Ferly Christian; Kumenaung, Anderson Guntur; Rotinsulu, Debby Christina
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10248.17.2.2015

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan desentralisasi dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga pembiayaan pembangunan secara bertahap akan menjadi beban terhadap pemerintah daerah. Keadaan ini akan semakin memperkuat tekanan internal dari keuangan daerah, karena peranan sumbangan dan bantuan pusat dalam pembiayaan pembangunan daerah akan semakin kecil. Bantuan pusat dalam pembiayaan pembangunan hanya akan diberikan untuk menunjang pengeluaran pemerintah, khususnya untuk belanja pegawai dan program-program pembangunan yang hendak dicapai. Hal ini berarti bahwa seiring dengan berjalannya otonomi, dana transfer yang diberikan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah mulai berkurang dan yang menjadi sumber utama pembiayaan daerah adalah pendapatan dari daerah sendiri. Transfer Pemerintah Pusat khususnya yang didominasi oleh transfer tidak bersyarat yaitu DAU dan DBH menjadi sumber dana utama dalam menunjang pembiayaan pembangunan yang ada di Kota Manado, hal ini mengindikasikan adanya fenomena flypaper effect pada Kota Manado. Penelitian ini bertujuan menelaah performa kinerja keuangan daerah untuk mengetahui apakah transfer atau DAU plus DBH dari pemerintah pusat dan PAD berpengaruh terhadap belanja pemerintah daerah (BD) Kota Manado serta untuk mendeteksi terjadinya flypaper effect. Data yang dipakai menggunakan data time series dengan periode anggaran tahun 2006-2012. Metode analisis yang digunakan adalah model analisis rasio dan model ekonometrik, dengan menggunakan data sekunder. Hasil analisis rasio menunjukkan kemandirian dan derajat desentralisasi memiliki trend positif, akan tetapi masih sangat bergantung pada dana transfer pusat, juga ditemukan  produktivitas dan efektivitas belanja daerah (BD) terjadi penurunan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa DAU dan PAD secara terpisah maupun serentak berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah dan  pengaruh PAD terhadap BD lebih besar daripada pengaruh DAU terhadap BD dan memberikan bukti tentang tidak adanya keberadaan flypaper effect. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kota Manado dalam memprediksi Belanja Daerahnya (BD) lebih mengutamakan kemampuan keuangannya sendiri yang diproksi dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).   Kata kunci:      Kinerja Keuangan Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),  Flypaper Effect. ABSTRACT The implementation of decentralization be financed at the expense of the Regional Budget (APBD) so that development financing will gradually become a burden for local governments. This situation will further strengthen the internal pressure of the financial area, because the role of donations and assistance in financing the regional development center will be smaller. Central assistance in development financing will only be granted to support government spending, particularly for personnel expenditure and development programs to be achieved. This means that over autonomy, transfer of funds given by the central government to local governments began to decrease and become the main source of funding is the revenue from the region itself. Central Government Transfers particularly dominated by unconditional transfer that DAU and DBH become a major source of funding to support the financing of development in the city of Manado, it indicates that the phenomenon of flypaper on the city of Manado. The research examined the performance of the financial performance area to determine whether the transfer or DAU plus DBH of the central government and the PAD influence on local government expenditures (BD) as well as the city of Manado for detecting the occurrence of flypaper. The data used using time series data with the 2006-2012 budget period. The analytical method used is the ratio analysis models and econometric models, using secondary data. Results of the analysis showed the ratio of self-reliance and degree of decentralization has a positive trend, but still highly dependent on the transfer of funds center, also found the productivity and effectiveness of expenditure areas (BD) decline. Regression analysis showed that DAU and PAD separately or simultaneously positive effect on regional expenditures and the effect of PAD to BD is greater than the influence of the DAU to BD and provide evidence about the absence of the existence of flypaper. This indicates that the Local Government Area of ​​Manado in predicting Shopping (BD) prefers his own financial capabilities are a proxy of acceptance revenue (PAD).   Keywords: Financial Performance Regional Budget (APBD), flypaper.
PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL STUDI KASUS PADA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2004-2013 Moha, Mohammad Bayu; Kumenaung, Anderson Guntur; Rotinsulu, Debby Christina
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10243.17.2.2015

Abstract

Abstrak Pendapatan Asli Daerah (PAD)  merupakan salah satu komponen pendapatan utama pemerintah daerah dalam menunjang anggaran rumah tangganya, semakin tinggi tingkat pendapatan yang dimiliki oleh daerah tentu akan semakin tinggi pula tingkatan kemandiriannya dan bisa memaksimalkan pengalokasian anggaran untuk pembangunan sektor-sektor unggulan. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) menjadi sumber pendapatan daerah yang bisa menambah asset local dan secara agreggat menambah pendapatan melalui peningkatan sumber-sumber perekonomian yang dimiliki. Dalam penelitian ini digunakan Ordinary least square dengan analisis regresi berganda dan mendapatkan hasil uji t dan uji f menunjukan bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja modal sedangkan DAK tidak memberi pengaruh yang signifikan, namun melalui uji R Square didapatkan hasil 82,7 hal ini berarti secara bersama-sama pengaruh PAD dan DAU terhadap belanja modal adalah 82,7 % (persen) sedangkan sisanya dipengaruhi variable lain. Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK), Belanja Modal   Abstract Local Revenue  is one of the major revenue components of the local government in supporting the household budget, the higher the level of income that is owned by the region of course the higher the level of independence and can maximize the budget allocation for the development of leading sectors. While the Special Allocation Fund became a source of local revenue that can increase local assets and collectively increase revenue through increased economic resources owned. This study used the Ordinary least squares regression analysis and obtain test results and test t f showed that PAD positive and significant impact on capital expenditures, while DAK does not give a significant influence, but through R Square test showed 82.7 this means  collectively influence of PAD and DAU towards capital expenditure was 82.7% (percent) while the rest influenced other variables. Keywords: Local Revenue,  the Special Allocation Fund, Capital Expenditure  
ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MANADO Weley, Indra Randy; Kumenaung, Anderson Guntur; Sumual, Jacline I
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 6 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.16457.19.3.2017

Abstract

ABSTRAKPembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Ketergantungan dana pemerintah daerah pada pemerintah pusat mewujudkan juga keterbatasan kemampuan pemerintah mengakumulasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dana pemberian pelayanan masyarakat serta peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah diperlukan penyediaan sumber-sumber dan pendapatan asli daerah yang hasilnya memadai. Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Manado tiap tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya PDRB yang disertai dengan fluktuasi Inflasi akibat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kota Manado. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh inflasi dan PDRB terhadap Pendapatan Asli di Kota Manado. Data yang digunakan adalah data sekunder dimana metode analisis regresi menjadi alat analisis yang digunakan. Hasil penelitian, PDRB dan inflasi mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kota Manado. kata kunci : PDRB, Inflasi, PAD
PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN INIVERSITAS SAM RATULANGI Ratag, Wieske Anneleen; Kumenaung, Anderson Guntur; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32800.20.3.2019

Abstract

ABSTRAK Penganggaran merupakan suatu unsur atau bagian penting dalam sebuah perencanaan yang dibuat suatu entitas melalui tahap formulasi strategis terhadap alokasi sumber daya sebagai upaya pencapaian tujuan yang tergambar dalam visi  dan misi suatu organisasi atau perusahaan. Anggaran dapat digunakan sebagai alat perencanaan biaya dan pendapatan, komunikasi, motivasi, serta sebagai alat pengendali bagi atasan (superior) kepada bawahannya (subordinates). Perencanaan menjadi faktor yang mempengaruhi serapan anggaran karena masih adanya anggapan bahwa tidak semua anggaran yang diusulkan akan disetujui, sehingga anggaran yang diusulkan lebih besar dari yang dibutuhkan tanpa memperhatikan kebutuhan riil di lapangan dan kemudahan dalam implementasinya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal terhadap penyerapan anggaran DIPA. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitan menunjukan bahwa anggaran belanja pegawai berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap penyerapan anggaran DIPA. Begitu juga dengan belanja barang yang berpengaruh positif  dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA. Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA Kata Kunci: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Anggaran DIPA  ABSTRACT Budgeting is an important element or part of a plan made by an entity through the stage of strategic formulation of the allocation of resources as an effort to achieve the goals reflected in the vision and mission of an organization or company. The budget can be used as a cost and income planning tool, communication, motivation, and as a controlling tool for superiors (superior) to subordinates (subordinates). Planning is a factor that influences budget absorption because there is still an assumption that not all proposed budgets will be approved, so that the proposed budget is bigger than needed without regard to real needs in the field and ease of implementation. The purpose of this study is to analyze how the influence of employee spending, goods expenditure and capital expenditure on the absorption of the DIPA budget. The analysis technique used is multiple regression analysis. The research results show that the employee budget has a positive and statistically significant effect on the absorption of the DIPA budget. Likewise, the expenditure of goods has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget. Capital expenditure has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget Keywords: Employee Expenditures, Goods Expenditures, Capital Expenditures and DIPA Budget
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) 4 KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Roring, Gaby Dainty Julliet; Kumenaung, Anderson Guntur; Lapian, Agnes L.Ch.P.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32806.20.4.2019

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran dijelaskan oleh Hukum Okun yang menyatakan jika terjadi peningkatan output nasional/daerah dalam hal ini pertumbuhan ekonomi maka akan menyebabkan permintaan tenaga kerja naik dan pengangguran turun (Isnayanti dan Arnah Ritonga, 2017). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan dan kesempatan untuk bekerja. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung memiliki kemampuan ataupun keahlian yang beragam sehingga akan meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi masalah pengangguran (Kamaludin, 1999). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dan model yang digunakan adalah fixed effect. Untuk pengujian secara ekonometrika dilakukan uji asumsi klasik, dan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji-t, uji-F dan uji koefisien determinasi (R2). Adapun hasil yang diperoleh adalah pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, jika terjadi pertumbuhan ekonomi tidak akan menaikkan atau menurunkan tingkat pengangguran, ceteris paribus. Pendidikan secara parsial berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan akan menurunkan tingkat pengangguran, ceteris paribus. Pertumbuhan ekonomi dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci: Tingkat Pengangguran Terbuka, Pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan. ABSTRACT This research aims to analyze the effect of economic growth and education on unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. The connection between economic growth and unemployment is explained by Okun's Law which states if the national/regional output increase in this case economic growth will cause the labor demand to increase and unemployment to decrease (Isnayanti and Arnah Ritonga, 2017). Someone who has a high education tends to have diverse abilities or expertise so that it will increase employment opportunities and reduce the problem of unemployment (Kamaludin, 1999). The data used in this research is secondary data, the analytical method used is panel data regression and the model used is fixed effect. For econometric testing, classical assumption tests are performed, and for hypothesis testing using t-test, F-test and coefficient of determination (R2) test. The results obtained that economic growth partially does not affect the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. Means, if there is an economic growth will not increase or decrease the unemployment rate, ceteris paribus. Education partially affects the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. Means, the higher the level of education will reduce the unemployment rate, ceteris paribus. Economic growth and education simultaneously affect the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province.Keywords: Unemployment Rate, Economic Growth and Education.
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Karwur, Jesiska Cristin; Kumenaung, Anderson Guntur; Lapian, Agnes L.Ch.P.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32808.20.4.2019

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Utara. Suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan (Meier dalam Winarti, 2014: 41). Todaro dan Smith (2003) menyatakan Pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan yang dikeluarkan untuk memenuhi salah satu hak dasar untuk memperoleh pelayanan kesehatan berupa fasilitas dan pelayanan kesehatan merupakan persyaratan bagi peningkatan produktivitas masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 2004-2018. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Untuk pengujian secara ekonometrika dilakukan uji asumsi klasik, dan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji-t untuk menguji pengaruh variabel secara parsial, uji-F untuk menguji pengaruh variabel secara serempak, dan uji koefisien determinasi (R2) untuk menguji kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat.Adapun hasil yang diperoleh adalah secara parsial pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, naiknya pengeluaran pemerintah sektor Pendidikan berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia. Secara parsial pengeluaran pemerintah sektor kesehatan tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, naiknya pengeluaran pemerintah sektor kesehatan tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia. Secara bersama-sama pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan sektor kesehatan berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Utara.Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan.  ABSTRACTThis research aims to analyze the effect of government spending on education and health sectors on human development index in North Sulawesi Province.. A nation must increase investment in education and health to achieve development (Meier in Winarti, 2014:41). Todaro and Smith (2003) state that government expenditure on the health sector issued to fulfill one of the basic rights to obtain health services in the form of facilities and health services is a requirement for increasing community productivity. The data used in this research are secondary data from 2004-2018. The analytical method used is multiple linear regression analysis, for econometrics test done with classic assumption test, and for the hypothesis test it uses a t-test to partially test the effect of variables, F-test to test the effect of variables simultaneously, and test coefficient of determination (R2) to test the ability of the regression model to explain the variation of the dependent variable.The results obtained are Government Expenditure for Education partially affected on Human Development Index in North Sulawesi Province. Means, the increase in education sector government spending affects the human development index. Government expenditure for health did not effect on Human Development Index in North Sulawesi Province. Means, the increase in government health sector expenditure did not affect the human development index. Simultaneously government expenditure in education and health sectors affected the human development index in North Sulawesi Province. Keywords: Human Development Index, Government Expenditures for Education, Government Expenditures for Health.
ANALISIS PERBANDINGAN DAYA SAING SEKTOR KABUPATEN KEPULAUAN NUSA UTARA TAHUN 2010-2019 Bahalau, Yoan P.M.; Kumenaung, Anderson Guntur; Lapian, Agnes L.Ch.P.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 2 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32821.21.2.2020

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan daya saing sektor ekonomi Kabupaten Kaepulauan Nusa Utara. Masalah pokok yang terjadi didalam pembangunan daerah terletak pada sumber daya baik manusia maupun sumber daya alam, dan dilihat dari potensi yang ada dan yang dimiliki disuatu daerah guna menciptakan peningkatan jumlah dan suatu jenis peluang kerja untuk masyarakat pada daerah itu sendiri.Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses. Proses yang dimaksud merupakan proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan baru (Arsyad, 2010:374).Adapun data yang digunakan dalam  penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh berdasarkan data yang tersedia dan bersumber dari laporan Badan Pusat Statistik. Data yang tercakup dalam penelitian ini adalah data PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2019. Objeknya adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro. Dengan menggunakan metode analisis location quotient, shift share dan tipologi klassen.Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor yang memiliki daya saing dalam perekonomian daerah Kabupaten Nusa utara adalah sektor pertanian , kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan peggalian, industry pengolahan, jasa pendidikan dan jasa kesehatan.  Kabupaten Kepulauan Nusa Utara dengan daerah di dalamnya Sangihe, Talaud dan Sitaro secara masing-masing menunjukkan bahwa Kabupaten Sitaro merupakan Kabupaten dengan nilai perkembangan dan pertumbuhan sektor tertinggi dibandingkan dengan Sangihe dan Talaud.Kata Kunci : PDRB Atas Dasar Harga Konstan ABSTRACTThis study attempts to see comparison competitiveness economic sectors kabupaten nusa kaepulauan north.Basic problems occurring in regional development lies in whether human resources and natural resources, and views of potential and owned in one the increase in the number of and to create a kind of employment opportunities for the in the itself.Economic development is a process.The process you is process of covering the formation of new institutions, construction of industrial alternative, capacity improvement workforce to produce products and services are better, pasar baru identification, over knowledge, and development, new company arsyad ( 2010: 374 ).As for the data used in this research was secondary data obtained based on the data available and comes in a report to the central bureau of statistics .The data included in this research was gdp data on the constant prices of 2010-2019 years .Its object was sangihe islands , talaud two sitaro and .By using the method of analysis location quotient , klassen typology and share shift .Findings the results of the research shows that the having competitiveness due to economic nusa kabupaten north is in the agriculture sector, forests and fisheries, the mining sector and peggalian, processing industry, services education and health service.Nusa island regency north areas in it sangihe, talaud and sitaro in each shows that kabupaten sitaro a district the highest rank among the development and growth sector with sangihe and talaud.Keyword : Regional gross domestic product on the constant prices
ANALISIS SEKTOR BASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2010 - 2019 Dalughu, Meyliza Herawaty; Kumenaung, Anderson Guntur; Kawung, George M.V
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32807.20.4.2019

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitan untuk mengetahui sektor basis dan non basis yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk mengetahui perubahan struktur perekonomian di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk mengetahui sektor yang merupakan unggulan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan untuk mengetahui sektor yang merupakan sektor prima, potensial, berkembang dan relatif tertinggal di kabupaten kepulauan Sangihe. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient, analisis Shift Share dan analisis Tipologi Klasen. Hasil analisis Location Quotient menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pedagangan besar dan eceran ; reparasi mobil dan sepeda motor, sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor real estate, sektor jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial merupakan sektor basis, sementara untuk sektor non basis diantaranya ada sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang, konstruksi, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa perusahaan , dan jasa lainnya.Hasil analisis shift share menunjukan perkembangan perekonomian Kabupaten Kepulauan Sangihe secara keseluruhan atau total memiliki daya saing atau keunggulan kompetitif regional yang lebih rendah atau lemah terhadap perekonomian Sulawesi Utara. Hasil analisis Tipology Klassen menunjukkan bahwa sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh dengan cepat di Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sektor  Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kata Kunci : PDRB, Shift Share, Location Quotient dan Tipologi Klasen  ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the base and nonbased sectors in the Sangihe Islands Regency, to find out changes in the structure of the economy in the Sangihe Islands Regency, to know the sector which is featured in Sangihe Islands Regency and to determine which sector is the prime sector, potential, develops and relatively lags in the islands of Sangihe district. The analysis method used is Location Quotient, Shift Share analysis and Klasen tipologi. The results of the Location Quotient analysis show that the sector agriculture, forestry and fishery, sector wholesale and retail trade, repair of motor vehicles and motorcycles, sector financial and insurance activities, sector real estate, sector public administration and defence compulsory social security, sector human health and social work activities. non-base sectors including sector mining and quarrying, sector munufacturing, sector electricity and gas supply, sector water supply, sewerage, waste management and remediation activities, sector construction, sector transportation and warehousing, sector accommodation and food service activities, sector information and communication, sector business activities and sector other services activities. The result of shift share analysis shows the overall or total development of the Sangihe Islands Regency economy has a lower or weaker competitiveness or regional competitive advantage to the economy of North Sulawesi. The results of Typology Klassen's analysis show that the sector classified as a developed sector and grows rapidly in the Sangihe Islands Regency is sector sector wholesale and retail trade, repair of motor vehicles and motorcycles, Keyword : GRDP, Shift Share, Location Quotient and  Typology Klassen