Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

REHABILITASI LONGSORAN (SLIDE) PADA BADAN JALAN DI ATAS TIMBUNAN TINGGI PADA RUAS JALAN SIMPANG KALIANDA – BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG Kurnia, Ade; Surjandari, Niken Silmi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kondisi topografi provinsi Lampung yang berbukit danberlembah adalah salah satu masalah, karena banyak terbentuk jalan di atastimbunan tinggi, yang secara teknis mempunyai resiko terjadinya amblasandan longsoran. Terjadi amblas badan jalan dan longsor pada ruas jalannasional 020 (Simpang Kalianda – Bakauheni) tepatnya pada Km. 80+200yang berada dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan. Perlu dipilih teknikrehabilitasi penanganan kerusakan badan jalan akibat tersebut yang cepatwaktu pelaksanaannya, kuat dalam kualitasnya dan ekonomis.Metode: Melakukan analisis perhitungan desain dalam teknik penangananrehabilitasi longsoran. Tahapan analisis meliputi desain plat beton sebagaialas dasar timbunan baru dengan perkuatan cerucuk kayu gelam dengantujuan menahan penurunan yang terjadi akibat adanya keruntuhan kembalipada tanah timbunan eksisting. Metode alternatif selanjutnya adalah denganmenggunakan geosintetic sebagai pemisah dan berfungsi untuk menambahkapasitas dukung tanah pada timbunan.Hasil: Menggunakan dimensi pondasi plat beton sebagai penahan sisakeruntuhan, yaitu panjang = 12 m, lebar = 7 m dan tebal = 30 cm. Kapasitasdukung tanah di bawah pondasi plat beton sebesar 58.062,25 kN masihmampu untuk memikul beban gross sebesar 11.355,52 kN di atasnya.Kapasitas ijin kelompok tiang cerucuk dengan jarak tiang 2d mempunyaikeruntuhan blok. Beban kerja maksimum kelompok tiang adalah pada tiangdiameter 15 cm dengan jarak antar tiang 3d, yaitu sebesar 13.288 kN. Desainkemiringan lereng mempengaruhi terhadap tinggi timbunan (H),penggelinciran, kapasitas dukung geosintetik dan tekanan tanah timbunan.Kedalaman tanah di bawah timbunan (h) mempengaruhi terhadapkeruntuhan geser timbunan dan perasan lateral. Rehabilitasi longsortimbunan dipilih yang menggunakan plat beton dan tiang kayu (cerucuk)lebih ekonomis biayanya daripada penggunaan geosintetik dan penggantiangorong-gorong.
REHABILITASI LONGSORAN (SLIDE) PADA BADAN JALAN DI ATAS TIMBUNAN TINGGI PADA RUAS JALAN SIMPANG KALIANDA – BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG Kurnia, Ade; Surjandari, Niken Silmi; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kondisi topografi provinsi Lampung yang berbukit dan berlembah adalah salah satu masalah, karena banyak terbentuk jalan  di atas timbunan tinggi, yang secara teknis mempunyai resiko terjadinya amblasan dan longsoran.  Terjadi amblas badan jalan dan longsor pada ruas jalan nasional 020 (Simpang Kalianda – Bakauheni) tepatnya pada Km. 80+200 yang berada dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan.  Perlu dipilih teknik rehabilitasi penanganan kerusakan badan jalan akibat tersebut yang cepat waktu pelaksanaannya, kuat dalam kualitasnya dan ekonomis.Metode:  Melakukan analisis perhitungan desain dalam teknik penanganan rehabilitasi longsoran.  Tahapan analisis meliputi desain plat beton sebagai alas dasar timbunan baru dengan perkuatan cerucuk kayu gelam dengan tujuan menahan penurunan yang terjadi akibat adanya keruntuhan kembali pada tanah timbunan eksisting.  Metode alternatif selanjutnya adalah dengan menggunakan geosintetic sebagai pemisah dan berfungsi untuk menambah kapasitas dukung tanah pada timbunan.Hasil:  Menggunakan dimensi pondasi plat beton sebagai penahan sisa keruntuhan, yaitu panjang = 12 m, lebar = 7 m dan tebal = 30 cm.  Kapasitas dukung tanah di bawah pondasi plat beton sebesar 58.062,25 kN masih mampu untuk memikul beban gross sebesar 11.355,52 kN di atasnya.  Kapasitas ijin kelompok tiang cerucuk dengan jarak tiang 2d mempunyai keruntuhan blok. Beban kerja maksimum kelompok tiang adalah pada tiang diameter 15 cm dengan jarak antar tiang 3d, yaitu sebesar 13.288 kN.  Desain kemiringan lereng mempengaruhi terhadap tinggi timbunan (H), penggelinciran, kapasitas dukung geosintetik dan tekanan tanah timbunan.  Kedalaman tanah di bawah timbunan (h) mempengaruhi terhadap keruntuhan geser timbunan dan perasan lateral.  Rehabilitasi longsor timbunan dipilih yang menggunakan plat beton dan tiang kayu (cerucuk) lebih ekonomis biayanya daripada penggunaan geosintetik dan penggantian gorong-gorong. Kata kunci:      longsoran, kapasitas dukung, pondasi plat, tiang cerucuk, geotekstil.