Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DETEKSI DAN PREVALENSI JENIS TELUR CACING FESES KUCING DI KOTA SURABAYA Hana Cipka Pramuda Wardhani; Indra Rahmawati; Marek Yohana Kurniabudhi
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v7i3.23777

Abstract

Salah satu pemicu infeksi parasit pada kucing adalah cara hidup dan sistem pemeliharaan yang kurang baik disamping faktor lain sebagai pendukung gangguan penyakit tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui jenis-jenis telur cacing apa saja yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya serta mengetahui tingkat kejadian infeksi cacing yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan metode natif, pemeriksaan metode sedimentasi dan pemeriksaan metode apung. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 100 sampel feses, dengan ditambahkan pencatatan Historytical data. Dari jumlah sampel tersebut angka kejadian positif tertinggi ditemukan pada kucing liar sebanyak 26 (52%) dan kucing peliharaan sebanyak 4 (8%). Data ini menunjukkan bahwa prevalensi cacing pada kucing liar masih cukup tinggi dibandingkan dengan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis telur cacing yang paling banyak ditemukan pada kasus kucing positif pada kucing liar adalah Toxocara cati sebanyak 18 sampel (83,4%) dan Ancylostoma sp sebanyak 12 sampel (91,7%). Hasil total pemeriksaan 100 sampel feses kucing didapatkan sebanyak 30 (30%) sampel positif ditemukan adanya telur cacing, dan sebanyak 70 (70%) sampel negative. Sehingga prevalensi kejadian kasus infeksi cacing pada kucing di kota Surabaya sebanyak 30%.
EFEKTIVITAS PERENDAMAN LARUTAN EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) DENGAN KOSENTRASI BERBEDA PADA KUALITAS TELUR AYAM RAS DALAM SUHU RUANGAN bagus uda palgunadi; Indra Rahmawati; Junianto Wika Adi Pratama; Mohammad Safrizal Alam Hudi
VITEK : Bidang Kedokteran Hewan Vol 9 (2019): VITEK - Bidang Kedokteran Hewan
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jv.v9i0.63

Abstract

In order to investigate the effect of immersion babadotan leaf extract solution (Ageratum conyzoides L) with various centration of the quality of chicken eggs in room temperature. Reviewed from the yolk index and haugh unit. The sample are 1 day chicken eggs race with an average weight of 50-60 grams, which is taken from PT. Mulya Broiler Farm, Binangun village, Binangun subdistrict, Blitar regency. It used as much as 100 eggs, with immersion treatment using Babadotan leaf extract solution for 1 minute with the centralization of the solution 30%, 40%, 50% and 60%, and stored in room temperature, than calculated the value of yolk index and haugh unit. Results of the study showed that immersion by using Babadotan leaf extract solution had no noticeable effect (P > 0.05) against the Haugh and very noticeable effect (P < 0.05) on the value of yolk Index. Quality of chicken eggs are given the immersion babadotan leaf extract solution is better than without immersion.
Pengaruh pemberian ekstrak daun lidah buaya (aloevera) terhadap mortalitas larva nyamuk (Culex quinquefasciatus say) Miarsono Sigit; Indra Rahmawati; Adhitya Yoppy Ro Candra; Fikri Bhirawidha Prasetyo
VITEK : Bidang Kedokteran Hewan Vol 12 No 1 (2022): VITEK-Bidang Kedokteran Hewan
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jv.v12i1.96

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak larvasida dari daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap mortalitas nyamuk (Culex quinquefasciatus say). Sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan larva nyamuk Culex quinquefasciatus say sebanyak 625 ekor yang didapatkan dari Laboratorium Entomologi Tropical Disease Diagnostik Center (TDDC), kampus C UNAIR. Kelompok perlakuan terdiri dari P01 sebagai kontrol negatif larva nyamuk diberikan aquades, kelompok P02 kontrol positif larva nyamuk diberi perlakuan dengan bubuk abate, kelompok P1 larva nyamuk diberi perlakuan ekstrak daun lidah buaya 10%, kelompok P2 larva nyamuk diberi perlakuan 15% ekstrak daun lidah buaya dan kelompok P3 larva nyamuk diberi perlakuan ekstrak daun lidah buaya 20%, pengamatan mortalitas larva dilakukan setiap 2 jam dalam dua belas jam pada waktu satu hari. Data mortalitas larva nyamuk yang didapatkan dianalisis dengan spss ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapatkan pada jam ke 6 merupakan hasil yang sangat efektif terhadap tingkat mortalitas dengan nilai rata-rata pada kelompok perlakuan 1 sebesar 16 ± 1.58, kelompok perlakuan 2 sebesar 20.80 ± 0.83, kelompok perlakuan 3 sebesar 23 ± 0.70.
Pengaruh ekstrak teh kombucha (Medusomyces gisevii) terhadap berat dan histopatologis limpa tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinfeksi Escherichia coli Nurul Hidayah; Indra Rahmawati; Jessica Amelia; Yos Adi Prakoso
VITEK : Bidang Kedokteran Hewan Vol 12 No 1 (2022): VITEK-Bidang Kedokteran Hewan
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jv.v12i1.97

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak teh kombucha (Medusomyces gisevii) terhadap berat dan histopatologis limpa tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinfeksi Escheichia coli. Penelitian menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi kedalam 6 kelompok dan 4 kali pengulangan. Tikus diberi ekstrak teh kombucha selama 28 hari setelah 1 minggu pengadaptasian. Kelompok terdiri dari kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), konsentrasi 30% (P1), konsentrasi 40% (P2), konsentrasi 50% (P3), konsentrasi 60% (P4). Kelompok K+, P1, P2, P3, P4 diinfeksi Escherichia coli pada hari ke-36 dengan dosis 106 CFU/ml sebanyak 1 ml secara intraperitoneal. Pengambilan organ limpa dilakukan pada hari ke-40. Analisa data menggunakan Analysis Of Variance(ANOVA) dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan pada berat limpa. Histopatologis limpa menunjukan adanya perbedaan yang sangat nyata antar perlakuan. Hasil tertinggi pada konsentrasi 60% (P4) dengan diameter pulpa putih 440,6um, diameter germinal center 227,3um dan lebar zona marginalis 171,6. Kesimpulan penelitian, ekstrak teh kombucha berpengaruh terhadap berat limpa, diameter pulpa putih, germinal center dan lebar zona marginalis pada dosis 60% dan 40%.
Penggunaan Bioprotektan Ruminansia untuk Peningkat Performan dan Manajemen Kesehatan pada Sapi Madura di Kecamatan Burneh, Bangkalan, Jawa Timur Rondius Solfaine; Indra Rahmawati; Kurnia Desiandura
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5393

Abstract

Tujuan program Pengabdian kepada Masyarakat ini meningkatkan performan sapi madura melalui teknik penambahan bioprotektan dan perbaikan manajemen kesehatan kelompok ternak sapi di daerah Bangkalan Jawa Timur. Kegiatan kemitraan ini diharapkan meningkatkan produktivitas dan kemandirian peternak sapi potong dalam upaya menyediakan kebutuhan daging sapi yang mencukupi dan lebih berkualitas. Secara khusus program ini bertujuan untuk mencari alternatif pemecahan masalah rendahnya performan dan produktivitas sapi potong akibat penyediaan pakan yang berkualitas rendah, terutama di musim kemarau dan di daerah rawan pakan ternak. Kegiatan ini dilakukan pada kelompok ternak di desa Binoh, kecamatan Burneh Madura Jawa Timur. Kelompok peternak sapi diberikan kegiatan dalam peningkatan pengetahuan peternakan dan kesehatan hewan melalui kegiatan pembinaan dan penyuluhan, aplikasi penggunaan bioprotektan untuk ruminan, pengendalian higienitas efektif kandang dan produk daging. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan kemitraan masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap kegiatan meliputi: (1) Orientasi lokasi sasaran, (2) Edukasi penyuluhan untuk meningkatkan penge­tahuan tentang beternak dan manajemen Kesehatan ternak terutama sapi, (3) Pelatihan dari hasil penyuluhan guna meningkatkan keterampilan dan ke­mampuan dalam pengelolaan ternak dan (4) Pelayanan kesehatan hewan dengan konsep penerapan teknologi hasil penelitian yang diaplikasikan dalam pelayanan masyarakat dalam program kegiatan. Program peng­abdian masyarakat ini dengan identifikasi masalah dan solusi dalam upaya peningkatan produktivitas peternakan sapi potong Madura.
STATUS KESEHATAN KUCING PELIHARAAN DI MASYARAKAT MELALUI PEMERIKSAAN CALICIVIRUS DAN UJI HEMATOLOGI PADA KUCING DI SURABAYA Kurnia Desiandura; Indra Rahmawati; Rondius Solfaine
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3620-3628

Abstract

Tujuan dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini yaitu untuk mengetahui status kesehatan kucing-kucing yang dipelihara di tengah masyarakat Surabaya melalui pemeriksaan virus calici dan uji hematologi pada kucing. Melalui hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat diketahui secara dini penyakit virus calici serta kemungkinan penyakit yang berdampak pada perubahan abnormalitas dari hasil darah yang didapatkan dari sampel darah kucing. Secara khusus, program ini membantu para dokter hewan untuk dapat mengedukasi para pet owner untuk dapat lebih aware terhadap penyakit-penyakit yang menyerang pada kucing, serta teknik pencegahannya sehingga penyakit tersebut dapat terdeteksi lebih dini dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta status kesehatan kucing yang dipeliharanya. Kegiatan PkM ini bermitra dengan Rumah Sakit Hewan Pendidikan WEKA (RSHP-WEKA) dan juga dilaksanakan di RSHP-WEKA. Program ini difokuskan pada kucing peliharaan dengan gejala klinis tertentu, kemudian dilakukan pemeriksaan calici virus dengan tes kit serta uji hematologi dari sampel darah, dari proses tersebut di dapatkan hasil yang kemudian diskusikan dan dilakukan edukasi terhadap client/pet owner. Sebanyak 14 sampel yang didapatkan dengan bergejala klinis. 14 sampel tersebut mempunyai hasil negatif pada uji tes kit Feline Calicivirus, namun terdapat perbedaan hasil pada uji hematologi, yaitu ada beberapa item pemeriksaan yang normal dan abnormal.