Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PEMBINAAN GURU-GURU SENI BUDAYA SMPN SUNGAI PUA KABUPATEN AGAM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Zubaidah Zubaidah; Yusron Wikarya; Abd Hafiz
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11553

Abstract

AbstrakPermasalahan mendasar yang dialami oleh guru-guru seni budaya di SMP Sungai Pua Kabupaten Agam khususnya SMPN 1 dan SMPN 2 adalah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut adalah dengan melaksanakan PTK. Pada umumnya guru SMP Sungai Pua belum melaksanakan PTK untuk memperbaiki pembelajarannya, karena mereka tidak mampu melaksanakan PTK khususnya pada pembelajaran Seni Budaya. Disamping itu guru-guru juga belum menguasai pembuatan RPP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah ini adalah dengan melakukan suatu pelatihan dengan pendekatan rancang bangun, penyuluhan, pelatihan, pendampingan/ pembimbingan dari instruktur. Hasil dari kegiatan ini adalah adalah 1) 80%  peserta sudah dapat menguasai pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013 dengan baik, begitu juga dari segi penguasaan materi PTK, 75% peserta sudah dapat menguasai pelaksanaan PTK dengan baik.Kata Kunci: Pembelajaran seni budaya, kualitas pembelajaran, RPP dan PTK.AbstractThe fundamental problems experienced by cultural arts teachers in Junior High School Sungai Pua, Agam Regency, especially Junior High School number 1 and Junior High School number 2, are in improving the quality of learning, thus impacting on the achievement of student learning outcomes. One of the efforts to improve the quality of learning is by implementing Classroom Action Research (CAR). In general, Junior High Schools’ teachers have not implemented CAR yet to improve their learning, because they are not able to carry out CAR especially in the learning of Cultural Arts. Besides that the teachers also have not mastered in making of lesson plans based on the 2013 curriculum. The solutions offered to solve this problem are by conducting training with a design approach, counseling, training and mentoring from the instructor. The results of this activity are 1) 80% of participants have mastered in making of RPP based on the 2013 curriculum well, as well as in terms of mastering CAR materials, 75% of participants have mastered the implementation of CAR properly.Keywords: Art and cultural learning, quality of learning, lesson plans and PTK
PENERAPAN RAGAM HIAS MINANGKABAU DALAM PEMBELAJARAN MEMBATIK BAGI GURU SENI BUDAYA SMPN DAN MTsN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syafei Syafei; Efrizal Efrizal; Yasrul Sami; Zubaidah Zubaidah; Ariusmedi Ariusmedi; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.31709

Abstract

One of the obstacles in improving the quality of education and learning in schools is the lack of improvement in the quality of teachers. In addition, the limited opportunity to gain additional knowledge and skills for teachers is the cause of the decline in the quality of education. The results of the instructor team's discussion with Desmiyanti, S, Pd. a teacher in the field of Fine Arts Studies at SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman Regency (2020) that: the implementation of Fine Arts learning at SMPN Padang Pariaman Regency is on average taught by teachers with educational backgrounds other than Fine Arts. One indication shows the low ability of teachers in batik learning materials that require theory and practice of standard materials and equipment and procedures. As a consequence, the learning of fine arts, especially batik material, does not work properly. Especially if it is related to batik materials and equipment, the average junior high school level has received subsidies from the education office. However, in reality, teachers are not able to utilize the materials and equipment of batik that are already available for learning fine arts. Concerns about the inability of teachers in the learning process, especially this batik material, require teachers to attend education and training/workshops on: "The Application of Minangkabau Ornaments in Batik Learning for Middle School and MTsN Cultural Arts Teachers in Padang Pariaman Regency", so that junior high school arts and culture teachers /MTsN is able to teach one of the Competency Standards, namely: (4.1) "application of Decorative Variety on textiles based on fabrics" in class VII.Keywords: art and culture, membatik.AbstrakSalah satu kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kurangnya perbaikan terhadap kualitas guru. Di samping itu keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan penambahan ilmu dan keterampilan bagi guru menjadi penyebab turunnya mutu pendidikan. Hasil diskusi tim instruktur dengan Desmiyanti, S,Pd. guru bidang Studi Seni Rupa SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman (2020) bahwa: pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa di SMPN Kabupaten Padang Pariaman rata-rata diajar oleh guru-guru dengan latar belakang pendidikan bukan Seni Rupa. Salah satu indikasi menunjukkan rendahnya kemampuan guru dalam materi pembelajaran membatik yang membutuhkan teori dan praktik bahan dan peralatan serta perosedur yang baku. Konsekuensinya, pembelajaran seni rupa khususnya materi membatik tidak berjalan menurut semestinya. Apalagi jika dikaitkan dengan bahan dan peralatan membatik yang rata-rata sekolah tingkat SMP sudah mendapatkan subsidi dari dinas pendidikan. Namun kenyataannya, guru tidak mampu memanfaatkan bahan dan peralatan membatik yang sudah tersedia untuk pembelajaran seni rupa. Kekhawatiran terhadap ketidakmampuan guru dalam proses pembelajaran khususnya materi membatik ini, mengharuskan guru mengikuti pendidikan dan pelatihan/ workshop tentang:“Penerapan Ragam Hias Minangkabau dalam Pembelajaran Membatik bagi Guru-Guru Seni Budaya SMP dan MTsN di Kabupaten Padang Pariaman”, sehingga guru seni budaya SMP/MTsN mampu mengajarkan salah satu Standar Kompetensi yaitu: (4.1) “penerapan Ragam Hias pada tekstil basis kain” di kelas VII.   Kata Kunci:seni budaya, membatik. Authors:Syafei : Universitas Negeri PadangEfrizal : Universitas Negeri PadangYasrul Sami : Universitas Negeri PadangZubaidah : Universitas Negeri PadangAriusmedi : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:Khairuzzaky, K. (2018). Kajian Struktur Ragam Hias Ukiran Tradisional Minangkabau Pada Istano Basa Paguruyung. Jurnal Titik Imaji, 1(1), 54-67.Prasetya, L. E., & Adi, S. M. (2011). Makna dan Filosofi Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Minangkabau di Nagari Pariangan Tanah Datar. In Seminar Nasional “Kearifan Lokal Dalam Keberagaman Untuk Pembangunan Indonesia (pp. 59-70).
KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TUTORIAL PADA MATERI BATIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Siti Aisyah; Ferdian Ondira Asa; Zubaidah Zubaidah; Dwi Mutia Sari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.50690

Abstract

The problems that arise in this study are in batik material in basic textile craft courses, which during the implementation of learning takes quite a long time to explain the material, as well as the work process. Work process in batik consists of making a design, transferring the design to the fabric base, canting process, colet process, menembok process, dyeing and the last process is melorod process. The purpose of the research is to determine the level of validity and practicality of video tutorial-based learning media in the Fine Arts Education Study Program. The method used (Research and Development) R&D. The development model used in this research is the 4D Model, which are: define, design, develop, disseminate. Research instruments using questionnaires, interviews, observations and documentation. The sampling technique is simple random sampling. Data analysis techniques are validity test and practicality test. The results of validation of learning media from 6 validators (material validation and design validation) video tutorials have a very good category. The results of the material validation analysis obtained an interpretation index value of 91.6%, and the design expert was 91.6%.  The results of the practicality trial were carried out with 2 steps, which were small scale and large scale. The small scale amounted to 10 students with a result of 90.3% with a very practical category. Meanwhile, the large scale was tested on 20 students totaling 86.47% with a very practical category. It can be concluded based on the results of validation and feasibility trials on students that video tutorial-based learning media are apporopriate to be used by students in their study.Keywords:  validity, feasibility, learning media, batik.AbstrakPermasalahan yang muncul dalam penelitian ini terdapat pada materi batik di perkuliahan kriya tekstil dasar yang mana selama ini dalam pelaksanaan pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menjelaskan materi, serta proses kerjanya. Proses kerja dalam batik terdiri dari membuat desain, memindahkan desain ke atas dasar kain, mencanting, mencolet, menembok, mencelup serta proses terakhir adalah melorod. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat validitas dan praktikalitas media pembelajaran berbasis video tutorial diprogram Studi Pendidikan Seni Rupa. Metode yang digunakan (Research and Development) R&D. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model 4D, yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), disseminate (penyebaran). Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yaitu sampel acak sederhana (simple random sampling). Teknik analisis data terdapat uji validitas dan uji praktikalitas. Hasil validasi media pembelajaran dari 6 orang validator (validasi materi dan validasi desain) video tutorial memiliki kategori sangat baik. Hal ini didasarkan pada hasil analisis validasi materi memperoleh nilai index interpretasi 91,6%, dan ahli desain 91,6%.  Hasil uji coba praktikalitas dilakukan dengan 2 tahap yaitu skala kecil dan skala besar. Skala kecil berjumlah 10 orang mahasiswa dengan hasil sebesar 90,3% dengan kategori sangat praktis. Sedangkan untuk skala besar diuji cobakan kepada mahasiswa berjumlah 20 orang sebesar 86,47% dengan kategori sangat praktis. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil validasi dan uji coba kelayakan terhadap mahasiswa diperoleh bahwan media pembelajaran berbasis video tutorial layak untuk digunakan oleh mahasiwa dalam pembelajaran.Kata Kunci:  validitas, kelayakan, media pembelajaran, batik. Authors:Siti Aisyah : Universitas Negeri PadangFerdian Ondira Asa : Universitas Negeri PadangZubaidah : Universitas Negeri PadangDwi Mutia Sari : Universitas Negeri Padang References: Arini, A., Asti, M., & Ambar, B. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: Andi Offset.Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaraan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Asyti, F., & Zul, A. (2015). Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi Komunikasi. Pekanbaru: Adefa Grafika.Daryanto, D. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Djamarah, S., & Zain, Z. (2015). Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.Djamarah., Syaiful, S., & Aswan, Z. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Kusumaningtyas, W. R., & Santoso, R. E. (2022). Perancangan Batik Tulis dengan Inspirasi Terciptanya Tari Eklek Pacitan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 16-24.Novrita, S. Z., Yusmerita., Puspaneli., Fridayati L., & Vebyola, F. (2023). Pengembangan video tutorial teknik batik tulis sebagai media pembelajaran pada mata kuliah batik departemen IKK FPP UNP. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 91-98.Pebriyeni, E. (2023), œMateri Batik. Hasil  Wawancara Pribadi: 15  Mei 2023, Departemen Seni Rupa Universitas Negeri Padang.Ramadani, P., & Novrita, S. Z. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menjahit Rok Melalui Media Mock Up Di Kelas Tata Busana Siswa Slb Negeri 2 Padang. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 203.Riduwan, R. (2016). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Penerbit Alfabeta.Sudijono, A. (2012). Pengantar Stastistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sukiman, S. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.Sumiharsono, R., & Hisbiyatul, H. (2017). Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Jawa Timur: CV Pustaka Abadi.Suprihatin, H. (2014). Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis Sidoarjo Dan Alternatif Pengolahannya [Organic Content of Liquid Waste in the Batik Jetis Industry in Sidoarjo and its Alternative Processing]. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau, 130“138.Trianto, T. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.