Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Journal of Agro Complex

Respon tanaman anggrek (Dendrobium sp.) terhadap pemberian paklobutrazol dan jenis naungan yang berbeda Sari Noor Hidayah; Karno Karno; Florentina Kusmiyati
Journal of Agro Complex Vol 3, No 1 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.503 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.1.24-31

Abstract

ABSTRAK  Penelitian bertujuan untuk mengkaji jenis naungan yang sesuai dan sasaran pemberian paklobutrazol yang tepat untuk pertumbuhan serta pembungaan anggrek Dendrobium sp. Penelitian menggunakan Pooled Design dengan perlakuan naungan : N1 (naungan 30%), N2 (naungan 50%), N3 (naungan 70%), serta cara pengaplikasian paklobutrazol : P0 (kontrol), P1 (disemprotkan pada akar), P2 (disemprotkan pada daun), P3 (disemprotkan pada akar dan daun), diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, klorofil total, dan waktu inisiasi bunga anggrek. Data dianalisis ragam dan uji lanjut dengan BNT pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan 50% berpengaruh pada tinggi tanaman (26,97 cm) dan diameter batang (1,57 cm), naungan 70% juga berpengaruh terhadap tinggi tanaman anggrek (29,30 cm) dan klorofil total (0,55 mg/g). Paklobutrazol tidak memiliki pengaruh terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. Paklobutrazol hanya berpengaruh terhadap kandungan klorofil total. Interaksi antara perlakuan naungan 70% dan pemberian paklobutrazol pada daun, menunjukkan kadar klorofil tertingi sebesar 0,71 mg/g. Faktor pemberian naungan dan paklobutrazol tidak mempengaruhi pembungaan anggrek, tapi inisiasi bunga mulai terlihat di beberapa tanaman. Waktu inisiasi bunga terjadi saat hari ke 71 – 126 setelah perlakuan. Semua inisiasi bunga tidak dapat berkembang menjadi rangkaian bunga. Kata kunci: anggrek, paklobutrazol, naungan, pertumbuhan, pembungaan. ABSTRACT  The research aimed to examine the appropriate shade types and target of paclobutrazol giving for growth and flowering of Dendrobium sp. The research used Pooled Design with shade treatment: N1 (30% shade), N2 (50% shade), N3 (70% shade), treatment of paclobutrazol application: P0 (control), P1 (sprayed on roots), P2 (sprayed on leaf), P3 (sprayed on roots and leaf), replicated three times. Parameters measured were plant height, stem diameter, total chlorophyll, and the initiation time of orchid flowers. Data analyzed with anova and followed by LSD at α = 5%. The results showed that 50% shade affect plant height (26.97 cm) and stem diameter (1.57 cm), the 70% shade also affect plant height (29.30 cm) and total chlorophyll (0.55 mg/g). Paclobutrazol has no effect on plant height and stem diameter. Paclobutrazol only affect the total chlorophyll content. The interaction between the shade treatment of 70% and the application of paclobutrazol in leaves, showed the highest total chlorophyll content of 0.71 mg/g. Shading and paclobutrazol factors do not affect the flowering of orchids, but the flower initiation begins to be seen in some plants. The initiation time of flower occurs at days 71 to 126 after treatment. All flowers initiation didn’t develop into a flower arrangement. Keyword: orchid, shade, paclobutrazol, growth, flowering  
Keragaman warna bunga m1 tanaman aster (Callistephus chinensis) Hasil induksi mutasi iradiasi sinar gamma Yanuar Rizqiani; Florentina Kusmiyati; Syaiful Anwar
Journal of Agro Complex Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.07 KB) | DOI: 10.14710/joac.2.1.52-58

Abstract

The aims of research was to determine the effect of gamma ray on the flower colour of Daisies. The research design was completely randomized design with five replicates. The irradiation treatment of gamma ray were 0 Gy, 5 Gy, 10 Gy, 15 Gy, 20 Gy. Parameters observed were stalk length, time of flowering, number of flowers, flower diameter, and flower colour. The collected data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and continued by Least Significance Different (LSD) of 5% level. The result showed that irradiation of gamma ray did not affected stalk length, number of flowers, and time of flowering. The gamma ray irradiation had a significant effect on flower diameter. Gamma ray irradiation significantly decreased the diameter of flower. The flower colour at doses 0 Gy (control) was purple. Colour flower was varied from dark purple to pink at irradiation 10 Gy and 15 Gy. Keywords: Callistephus chinensis, mutation, irradiation, colour of flower.
Aplikasi paclobutrazol dan pelapisan lilin lebah terhadap mutu rimpang benih jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) selama penyimpanan Maulana Azhar Adipraja; Syaiful Anwar; Florentina Kusmiyati
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.938 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.124-131

Abstract

Jahe merupakan tanaman yang bagian rimpangnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi paclobutrazol dan pelapisan lilin lebah dalam mempertahankan mutu rimpang benih jahe merah selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2018 di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 4x4 dengan 3 kali ulangan dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah konsentrasi paclobutrazol dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 500, 1000, 1500 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi lilin lebah dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 4, 6, dan 8 %. Penyimpanan dilakukan pada kondisi ruang simpan dengan suhu 28-30°C selama tiga bulan. Penyemaian dilakukan selama satu bulan setelah masa penyimpanan. Parameter yang diamati adalah jumlah rimpang bertunas, tinggi tunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan paclobutrazol dengan konsentrasi 500 ppm dan perlakuan lilin lebah konsenrasi 4% dapat menghambat tinggi tunas, mempertahankan jumlah rimpang bertunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang hingga akhir masa simpan.Kata kunci: jahe merah, paclobutrazol, lilin lebah.
Pengaruh pelapisan benih dengan Polyethylene glycol (PEG) dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih tomat ceri (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) Velly Dontor Nahampun; Florentina Kusmiyati; Budi Adi Kristanto
Journal of Agro Complex Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/joac.2.3.235-243

Abstract

The research aimed to study the effectiveness of polyethylene glycol (PEG) as seed coating to maintain viability of cherry tomato during different storage period. This research was conducted in June to October 2017 at Laboratory of Plant Physiology and Breeding, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University. The research was assigned in completely randomized factorial design with the first factor was the level of PEG (0%, 20%, 40%, and 60%) and the second factor was the storage period (30 days, 60 days, and 90 days). Parameter were percentage of germination seed, seed water content, and dry weight of normal seedling. The data were analyzed using analysis of variance and continued by Duncan Multiple Range Test. The result showed that there was interaction between seed coating and storage period that affected percentage of germination seed, seed water content, and dry weight of normal seedling. Seed coating with PEG 20% and 90 days storage was able to maintain the percentage of germination up to 97.2%, seed water content of 7.39 % and dry weight of normal seedling of 0.66 g. Keywords : Percentage of germination, seed water content, dry weight of normal seedling 
Pelapisan benih melon (Cucumis melo L.) dengan ekstrak kulit jeruk untuk mempertahankan mutu fisiologis benih selama penyimpanan Nurul Anisa; Florentina Kusmiyati; Karno Karno
Journal of Agro Complex Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.073 KB) | DOI: 10.14710/joac.1.3.111-119

Abstract

The objective of this research was to study the effectiveness of orange peel extract as seed coating to mantain physiological quality of melon seed during 12 weeks storage. This research was conducted in Laboratory of plant physiology and breeding UNDIP, from December 2016 to April 2017. The research was assigned in completely randomized factorial design with the first factor was the storage periode (0, 4, 8 and 12 weeks) and second factor was the seed coating (control, CMC 1,5 %, orange peel extract (0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 %)). Interaction of storage period and seed coating showed significant affect to seed moisture content, seed germination and dry weight of normal seedling. Seed coating with orange peel extract 1,5 % was able to keep moisture content for 4 weeks, seed germination for 12 weeks and dry weight of normal seedling for 8 weeks. Keyword: melon, orange peel extract, physiological quality, seed storage
Peningkatan kualitas planlet tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca) dengan penambahan bap dan iaa pada media pengakaran kultur in vitro Rizal Try Nofiyanto; Florentina Kusmiyati; Karno Karno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.282 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.132-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan BAP dan IAA pada media pengakaran kultur jaringan terhadap pertumbuhan tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Benih Hortikultura Salaman, Magelang pada bulan Juni hingga Agustus 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 4 (empat) kali ulangan. Faktor pertama adalah hormon BAP dengan konsentrasi masing-masing 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; dan 2 ppm, faktor kedua yaitu hormon IAA dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, dan 4 ppm. Kombinasi perlakuan sebanyak 25 dengan 4 kali ulangan, sehingga terdapat 100 unit percobaan yang setiap unit percobaan terdiri dari 5 planlet pisang raja bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi perlakuan BAP dan IAA terhadap parameter pertumbuhan planlet pisang raja bulu. Kombinasi BAP 1 ppm + IAA 3 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah daun dan diameter batang, sedangkan kombinasi BAP 0,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah akar dan panjang akar. Kombinasi BAP 1,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada tinggi planlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat pengatur tumbuh BAP 0,5 – 1,5 ppm + IAA 3 – 4 ppm direkomendasikan untuk media pengakaran kultur jaringan pisang raja bulu. Kata kunci: in vitro, BAP, IAA, plantlet, pisang
Karakter Fisiologi dan Pendugaan Heritabilitas Tanaman M1 Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Hasil Induksi Iradiasi Sinar Gamma Lika Alfariatna; Florentina Kusmiyati; Syaiful Anwar
Journal of Agro Complex Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.379 KB) | DOI: 10.14710/joac.2.1.19-28

Abstract

ABSTRACTThe aim of the research was to determine the physiological characters, heritability estimation, and information of lethal doses (LD50) of M1 onion plant induced by gamma ray irradiation. The research was arranged in monofactor experimental with Complete Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 5 replication, each replication consisted of 5 onion bulbs was irradiated by gamma ray of 0, 3, 6, 9, 12, 15 Gy. Parameters observed: the percentage of germination, chlorophyl content, nitrate reductase activity, heritability estimation and LD50. The data were analyzed by anova and followed by BNT 5% level. The result showed that irradiation significant affected to chlorophyl content and nitrate reductase activity. LD50 of onion is 7,64 Gy. Heritability value range from 52,22 – 80,51%. Keywords : Allium ascalonicum L.,irradiation, LD50, heritability
Induksi mutasi kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dengan sodium azida pada tanah salin Nurul Fajriyah; Karno Karno; Florentina Kusmiyati
Journal of Agro Complex Vol 3, No 1 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.249 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.1.1-8

Abstract

ABSTRACT  Mutation is one of plant breeding ways to expand genetic diversity. The purpose of the research was to evaluate the effect of sodium azide mutagen on soybean variety Dering 1 at saline and non-saline soil. The research was arranged in Factorial Design based on Completely Randomized Design with 2 factors. The first factor was doses of Sodium Azide consisted of 0 mM, 0.05 mM, 0.1 mM, 0.2 mM, dan 0.4 mM, 0.8 mM, 1.6 mM, 3.2 mM, 6.4 mM, 12.8 mM, and 25.6 mM. The second factor was salinity levels consisted of 0 dS/m, 2 dS/m and 5 dS/m. Parameters measured were plant height, number of leaves, number of pods, weight of pod, number of seeds, and weight of seeds per plant on M1 generation. Result showed that lethal dosage (LD) 50 was obtained at 0,663 mM. Sodium azide mutagent caused diversity of plant height, number of leaves at saline and non-saline soil. There was 10 plants and 3 plants that was classified as tolerant and most tolerant at saline soil (2 dS/m) respectively. Keywords : soybean, sodium azide, saline soil ABSTRAK  Mutasi adalah salah satu cara pemuliaan tanaman untuk memperluas kergaman genetik. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh mutagen sodium azida terhadap kedelai varietas Dering 1 pada tanah salin dan non-salin. Rancangan percobaan yang digunakan di greenhouse adalah Percobaan Faktorial dengan dasar Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis mutagen kimia Sodium Azide (SA) yang terdiri dari 11 taraf perlakuan yaitu 0 mM, 0,05 mM, 0,1 mM, 0,2 mM, dan 0,4 mM, 0,8 mM, 1,6 mM, 3,2 mM, 6,4 mM, 12,8 mM, 25,6 mM. Faktor kedua adalah tingkat salinitas yaitu 0 dS/m, 2 dS/m dan 5 dS/m. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, berat polong, jumlah biji, dan berat biji per tanaman pada generasi M1. Hasil penlitian menunjukkan bahwa dosis letal median (LD50) diperoleh pada 0,663 mM. Mutagen sodium azida menyebabkan keragaman tinggi tanaman, jumlah daun pada tanah salin dan non-salin. Terdapat 10 tanaman dan 3 tanaman yang masing-masing tergolong tahan dan sangat tahan pada tanah salin (2 dS/m). Kata kunci : kedelai, sodium azida, tanah salin
Heterosis, heterobeltiosis, dan aksi gen generasi F1 hasil persilangan kedelai (Glycine max (l.) Merrill) varietas Devon dan Dering Dwi Sulastri; Florentina Kusmiyati; Karno Karno
Journal of Agro Complex Vol 4, No 1 (2020): JOAC Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/joac.4.1.1-6

Abstract

ABSTRACT The objective of this research was to examine the value of heterosis, heterobeltiosis, and the degree of dominance of F1 generation as a result of crossing soybeans between Devon and Dering varieties. This research was conducted on January 2018 - April 2018 at the Plastic House of Randublatung District, Blora Regency and the Laboratory of Plant Breeding Physiology, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. This study uses a experimental design single plant  without replication with the randomization method Augmented design. As many as 16 seeds were planted from the Devon x Dering variety, 20 seeds from the Dering x Devon variety, 12 seeds from the Dering variety and 12 seeds from Devon varieties. The results showed that the heterosis and heterobeltiosis values were positive for Devon x Dering crossing occurred in all characters, while Devon x Dering crossing only occurred in the character of the number of seeds and the age of harvest. Positive dominant gene over action occurs in all the characters from Devon x Dering and the character of harvest age at the Dering x Devon crossing.Keywords: dominant, heterosis, heterobeltiosis, soybeans ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji nilai heterosis, heterobeltiosis, dan derajat dominansi generasi F1 hasil persilangan kedelai antara varietas Devon dengan Dering. Penelitian ini dilakukan pada tanggal Januari 2018 – April 2018 di Rumah Plastik Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora dan Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.Penelitianinimenggunakan rancangan percobaan single plant tanpa ulangan dengan metode pengacakan Augmented design. Kedelai yang ditanam sebanyak 16 benih hasil persilangan varietas Devon x Dering, 20 benih hasil persilangan varietas Dering x Devon, 12 benih varietas Dering dan 12 benih varietas Devon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heterosis dan heterobeltiosis positif persilangan Devon x Dering terjadi pada semua karakter, sedangkan persilangan Dering x Devon hanya terjadi pada karakter jumlah biji dan umur panen. Aksi gen over dominan positif terjadi pada semua karakter hasil persilangan Devon x Dering dan karakter umur panen pada hasil persilangan Dering x Devon.Kata kunci: dominan, heterosis, heterobeltiosis, kedelai 
Efektivitas pelapisan benih kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) menggunakan kombinasi jenis bahan pelapis dengan ekstrak biji selasih dan wadah simpan berbeda Anggih Noor Alamsyah; Widyati Slamet; Florentina Kusmiyati
Journal of Agro Complex Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.869 KB) | DOI: 10.14710/joac.1.3.85-93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas viabilitas benih kelengkeng selama 30 hari penyimpanan dengan kombinasi jenis bahan pelapis yang ditambahkan ekstrak biji selasih dengan wadah simpan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan rancangan acak lengkap pola faktorial 4x3 dengan 4 kali ulangan, faktor pertama yaitu pengaruh pelapisan (T) dengan perlakuan T1 (kontrol), T2 (Arabic gum + ekstrak biji selasih), T3 (Alginat + ekstrak biji selasih), T4 (Carboxyl Methyl cellulose + ekstrak biji selasih). Faktor kedua wadah simpan (P) yaitu kertas buram coklat (P1), plastik poripropilen (P2), dan aluminium foil (P3). Parameter pengamatan berupa kadar air benih, daya kecambah, indeks vigor, dan potensi tumbuh maksimum. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi pelapisan CMC dengan ekstrak biji selasih pada wadah simpan alumunium foil dapat mempertahankan viabilitas benih kelengkeng selama penyimpanan yang paling baik dengan hasil kadar air benih kelengkeng pada perlakuan tersebut yaitu sebesar 47,68 %, daya berkecambah 83,75 %, indeks vigor benih 53,75 % dan potensi tumbuh maksimum yaitu sebesar 90 %.
Co-Authors A'yuni Fatkhi Fajriyati Afni Harfina Afni Harfina Akbar, Sifron Alya Hasna Irbah Septiani Amalia Wulannanda Andariza, Isna Panca Anggih Noor Alamsyah Anto Budiharjo Awang Ghosypea Azka, Millati B. Herwibawa Bagus Herwibawa Bakhtiar, Ikrima Farishani Budi Kristanto Chelsea, Fiorentina Civic Julian Pradewa Deviyanti, Vania Mulya Dharmasika, Intan Dwi Retno Lukiwati Dwi Sulastri Dwitomo, Antonius Bagas Elfira, Yolanda Eny Fuskhah Fajrin Pramana Putra Fauziah, Rosita Husnun Febryan Taufiq Fiona Fajarditta Firda Lailatus Sa’adah Hakim Adil Herwibawa, B. Holyness Nurdin Singadimedja Intan Dharmasika K. Karno Karno Karno Khodijah Wafia Kristanto, Budi Adi Kristanto, Budi Adi Latifah Zulfaa Lika Alfariatna Lulu Fatikhatul Maryamah Maulana Azhar Adipraja Muhammad Akhlish Muhammad Akhlishil Ishlah Muhimmatul Ifadah Muhimmatul Ifadah Mumtahanah, Zulfa Naila Nabilatus Sunayya Nabilatus Sunayya Nanik Nurhana Natalia Indah Widyasmara Noor Fitriya Mirta Liana Nurhana, Nanik Nurmila Karimah Nurmufiidah, Rahma Nurul Anisa Nurul Fajriyah Nurul Shintawati Oktaviana Limbong pamungkas, wahyu widi kusuma Prameswari Permata Insani Purbajanti, Endang Purwoko, Agus R. Djoko Soetrisno Rafaella C. Megananda Rafaella Chandraseta Megananda Rahmatika, Wardah Naila Ramadan, Bimastyaji Surya Riska Devita Aprianti Rizal Try Nofiyanto Roessali, Wiludjeng Rokhimun Tolib Roselyn, Melfina Rulia Ervina Dewi Sari Noor Hidayah Sari, Yunita Mahda Sembiring Depari, Muhammad Mukhlis Sifron Akbar Solichah, Urip Jamiati Sri Sangkawati Sachro Sriyana, Ignatius Sudarman, Adriani Darmawati Suharyani Suharyani Sumarsono Sumarsono Susilo Budiyanto suswati suswati Sutarno Sutarno Syaiful Anwar Velly Dontor Nahampun Widiyarso, Salsabila Mumtaz Widyati Slamet Yafizham, Yafizham Yanuar Rizqiani