Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

INTRODUKSI MICROGREEN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PANGAN SEHAT KELUARGA DAN EDUKASI GENERASI MUDA MASYARAKAT PERKOTAAN Tinjung Mary Prihtanti; Nugraheni Widyawati; Endang Pudjihartati; Djoko Murdono
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13087

Abstract

Abstrak: Pertanian di perkotaan semakin dieksplorasi seiring berkembangnya teknik budidaya lahan sempit, serta berbagai alternatifnya. Microgreen merupakan salah satu alternatif bertanam di lahan sempit yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat Kota Salatiga. Introduksi microgreen dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat dan teknik budidaya microgreen yang diharapkan mendukung kualitas pangan rumah tangga, materi edukasi bagi generasi muda, dan menjadi alternatif berwiusaha pertanian di lahan sempit. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2022 dengan metode penyuluhan dan demonstrasi kepada masyarakat umum. Sejumlah 27 peserta terdiri dari guru, anak muda (SMA dan mahasiswa) menyatakan respon, berminat mencoba sendiri (78,9% peserta), merasa relevan diajarkan lebih lanjut pada sekitarnya (78,9%), dan perlunya pelatihan lanjutan (94,7%). Abstract: Agriculture in urban areas is increasingly being explored along with the development of narrow land cultivation techniques, as well as various alternatives. Microgreen is an alternative to planting on narrow land which is still not widely known by the people of Salatiga City. The introduction of microgreens is carried out to increase understanding of the benefits and cultivation techniques of microgreen which are expected to support the quality of household food, provide educational materials for the younger generation, and become an alternative for entrepreneurship in agriculture on narrow land. The activity was carried out in February 2022 with the method of counseling and demonstrations to the general public. A total of 20 participants consisting of teachers, young people (high school and university students) expressed a response, were interested in trying it themselves (78.9% of participants), felt it was relevant to be taught further in their surroundings (78.9%), and needed further training (94.7%).  
PROYEK PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI PERTANIAN PERKOTAAN DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN PADA TINGKAT RUMAH TANGGA Andree Wijaya Setiawan; Yohanes Hendro Agus; Nugraheni Widyawati; Endang Pudjihartati; Maria Marina Herawati; Suprihati Suprihati; Djoko Murdono; Kezia Natalia; Jonathan Galih Raka Kusuma; Sabrina Ayu; Exvaricha Exvaricha; Yuliana Pratiwi Asti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20414

Abstract

Abstrak: Pertanian perkotaan merupakan tema lintas sektoral yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pembangunan berkelanjutan. Perubahan lanskap yang cepat diiringi masyarakat yang kehilangan apresiasi terhadap jasa ekosistem, menyebabkan rendahnya ketahanan dalam hal mitigasi masalah yang timbul akibat urbanisasi seperti stunting. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan hardskill berupa pengetahuan dan kemampuan penyelesaian masalah terkait dengan stunting yang ada di masyarakat terutama pada skala rumah tangga. Metode yang diterapakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah berdasarkan metode pembelajaran orang dewasa (Andragogi) melalui ceramah dan praktek langsung beberapa teknologi tepat guna (TTG) berbasis pertanian perkotaan untuk pencegahan stunting. Target kegiatan ini adalah kelompok masyarakat sejumlah 50 orang meliputi siswa siswi SMA – SMK, guru SMA – SMK, anggota PKK dan perangkat desa di Kabupaten Semarang. Hasil evaluasi kegiatan berdasarkan angket menunjukan 84% peserta kegiatan mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan materi yang telah diberikan dan 86% peserta kegiatan juga menjadi terampil dan ingin mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.Abstract: Urban agriculture is a cross-cutting theme encompassing sustainable development's social, economic, and environmental dimensions. Rapid landscape changes accompanied by people who lose appreciation for ecosystem services lead to low resilience in mitigating problems arising from urbanization, such as stunting. This activity is expected to increase hard skills in the form of knowledge and the ability to solve community stunting problems, especially at the household scale. The method applied in this community service is based on adult learning methods (Andragogy) through lectures and direct practice of several appropriate technologies (TTG) based on urban agriculture for stunting prevention. The target of this activity is a community group of 50 people, including high school students, high school teachers, PKK members, and village officials in Semarang Regency. The activity evaluation results based on the questionnaire showed that 84% of the participants gained knowledge related to the material given, and 86% of the participants also became skilled and wanted to apply the knowledge they had gained.