Nur Indrayati Nur Indar
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Restrukturisasi Organisasi dan Kualitas Pelayanan di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar Darwis Darwis; Mohamad Thahir Haning; Nur Indrayati Nur Indar
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik Vol 6, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Department of Public Administration, Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/kjap.v6i3.4352

Abstract

This study aims to determine the Organizational Restructuring and Service Quality in the One-Stop Integrated Service Investment Service in Makassar City. The type of research in this research is quantitative with a descriptive style. The population in this study are all people who take care of permits at DPMPTSP Makassar City. The sample in this study amounted to 75 people. The data collecting technique in this research is using a questionnaire. Then the collected data were analyzed descriptively quantitatively. This study's results indicate that the variable of organizational restructuring includes the complexity of 62.3, formalization of 62.2, and centralization of 61.9. Meanwhile, service quality variables include reliability 61.26, tangible 66.13, responsiveness 62.26, Assurance 58.53, and empathy 62.4.
STRATEGI IMPLEMENTASI SMART GOVERNANCE DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PROGRAM RINDU CAPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL) Sri Wahyuni; Alwi Alwi; Nur Indrayati Nur Indar
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik Vol 7, No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Department of Public Administration, Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/kjap.v7i3.6175

Abstract

AbstactThe development of increasingly smart technology makes theconcept smart not only applied to various devices, but to various systems or arrangements. One of them that sticks out lately is theconcept smart city. Smart governance is the spearhead ofplanning smart city. The focus of the study in this research is smart governance, where smart governance has implications for improving the quality of public services by utilizing information technology so that its implementation is more efficient and better by looking atimplementation strategies smart governance ranging from legislation, technology use, vision, and collaboration. To answer the research questions used qualitative research approaches and methods with descriptive analysis. The results of the study indicate that the level ofimplementation strategy smart governance at the Makassar City Population and Civil Registration Service has not yet fully run optimally.Keywords: Smart City, Smart Governance, Strategy, Implementation AbstarkPerkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep smart tak hanya diterapkan pada berbagai perangkat, tetapi pada berbagai sistem atau tatanan. Salah satunya yang mencuat akhir-akhir ini adalah konsep smart city. Smart governance merupakan ujung tombak perencanaan smart city. Adapun fokus kajian dalam penelitian ini adalah smart governance, dimana smart governance berimplikasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga pelaksanaannya lebih efisien dan lebih baik dengan melihat strategi implementasi smart governace mulai dari legislasi, penggunaan teknologi, visi, dan kolaboratif. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini digunakan pendekatan dan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat startegi implemetasi smart governance di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar belum sepenuhnya berjalan dengan optimal.Kata Kunci : Smart City, Smart Governance, Strategi, Implementasi
EVALUASI KONTEKS KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Lukman Lukman; Akmal Ibrahim; Nur Indrayati Nur Indar; Muh Tang Abdullah
PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan Vol 10 No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : FISIP Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/prj.v10i3.756

Abstract

As a form of overcoming the problem of wastes, Sidenreng Rappang Regency had a Regional Regulation No.7 LD.2016/TLD.2016/NO.49 about Waste Management, which states that in order to improve the public health, realize a clean and healthy environmental, it's necessary to carry out management in an integrated and comprehensive manner from upstream to downstream. than in the context of comprehensive and integrated waste management, it's necessary to need the participation of the community with a proportional, effective and efficient manner. The purpose of this research is to determine the policy context of terms the policy evaluation of the waste management program in Sidenreng Rappang Regency. The method of research was carried out with data collection techniques, observations, and interviews with several informants. The type is descriptive qualitative using Miles and Huberman analysis techniques, that is namely data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the policy of program was not effective or was achieved due to lack of attention and control from the institution concerned, lack of socialization to the community, less TPS and TPA causing more indiscriminate disposal of waste, the schedule of operational disposal often experienced delays and had not been good implemented by the community , the existence of a waste bank that is increasingly lacking, and public awareness of waste management is tiny.
KEPEMIMPINAN KEPALA KAMPUNG DALAM PENGELOLAAN DANA KAMPUNG (STUDI KASUS KAMPUNG-KAMPUNG DI DISTRIK SOTA KABUPATEN MERAUKE Albert A. Rapami; Muh Akmal Ibrahim; Nur Indrayati Nur Indar
Al Qisthi Jurnal Sosial dan Politik VOLUME 12 NOMOR 2, 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.161 KB) | DOI: 10.47030/aq.v12i2.126

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan dana kampung di Kabupaten Merauke yang masih menghadapi banyak masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengeksplorasi karakteristik kepemimpinan dan gaya kepemimpinan kepala kampung dalam pengelolaan dana kampung serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam pengelolaan dana kampung di Distrik Sota Kabupaten Merauke. Menurut hasil penelitian menemukan bahwa karakteristik kepemimpinan dalam pengelolaan dana kampung di Distrik Sota menunjukkan hasil yang bervariasi. Dua kepala kampung yang menunjukkan karakteristik kepemimpinan ideal meliputi bertanggung jawab, jujur atau dapat dipercaya, tegas, konsisten, dan adil yaitu Kampung Erambu dan Kampung Yanggandur. Sedangkan tiga kampung lainnya yaitu Kampung Sota, Kampung Toray dan Kampung Rawa Biru perlu melakukan perubahan dalam hal karakteristik dalam memimpin pemerintah kampung sehingga berdampak pada kinerja pengelolaan dana kampung masing-masing. Sementara gaya kepemimpinan kepala kampung dalam pengelolaan dana kampung di Distrik Sota ditemukan dua kampung yang memiliki kecenderungan penerapan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu kampung Erambu dan Kampung Yanggandur. Sedangkan kepala Kampung Sota dan Toray menunjukkan gaya kepemimpinan yang otoriter dalam pengelolaan dana kampung. Adapun Kampung Rawa Biru, kepala kampungnya cenderung mengarah pada gaya kepemimpinan bebas (Laissez faire). Dan Faktor faktor penentu keberhasilan pengelolaan dana kampung pada kelima kampung di Distrik Sota, yaitu Kampung Sota, Kampung Toray, Kampung Erambu, Kampung Rawa Biru dan Kampung Yanggandur menunjukkan temuan yang sama. Dimana faktor-faktor penentu keberhasilan pengelolaan dana kampung pada lima kampung tersebut meliputi SDM aparatur pemerintah kampung dan SDM Badan Permusyawaratan Kampung, regulasi pemerintah pusat yang seringkali berubah-ubah dan tumpang tindih sehingga sulit mengerti dan dipahami oleh aparat kampung, dan partisipasi masyarakat yang rendah disebabkan warga lebih memilih untuk fokus pada mata pencaharian di hutan dengan berburu atau bertani/berkebun ditempat yang jauh dari kampung.