Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

THE EFFECT OF SPEED LIMIT VIOLATION ON MOTORCYCLE CRASH RATE: CASE STUDY BANDUNG NATIONAL ROAD Aine Kusumawati; Kardina N.S. Ayuningtyas; Estiara Ellizar
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 3 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i3.15024

Abstract

Speeding is one of the risk factors for road traffic crashes and deaths, especially for vulnerable road users. Research shows that increasing vehicle speed by 1 km/h can increase 4% -5% of fatal crashes. However, several other studies show that crashes are caused more by speed dispersion than by average speed vehicles in the traffic. This study aims to determine the effect of speed limit violations on the rate of a motorcycle crash on the national road in Bandung City. Although the proportion of motorcycles that violates the speed limit is quite high (40%), it turns out the result of this study indicates that the rate of motorcycle crash does not seem to be affected by the proportion of motorcycle in the traffic that violates the speed limit. Crashes involving motorcycles are more prevalent in the highest flow period than in the free flow conditions where the proportion of motorcycle that violates the speed limit is the highest. Mengendara dengan kecepatan tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintas dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas, terutama pada kelompok pengguna jalan rentan. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan kendaraan sebesar 1 km/jam dapat meningkatkan 4%-5% kecelakaan fatal. Namun beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa kecelakaan lebih disebabkan oleh adanya variasi kecepatan di dalam arus dibanding kecepatan rata-rata kendaraan di dalam arus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelanggaran batas kecepatan terhadap tingkat kecelakaan sepeda motor di jalan nasional Kota Bandung. Walaupun proporsi sepeda motor yang melanggar batas kecepatan cukup tinggi (40%), ternyata hasil penelitian mengindikasikan bahwa tingkat kecelakaan sepeda motor tampaknya tidak dipengaruhi oleh proporsi sepeda motor di dalam arus yang melanggar batas kecepatan. Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor justru lebih banyak terjadi pada kondisi arus tertinggi dalam satu hari dibanding pada kondisi arus lengang dimana proporsi sepeda motor yang melanggar batas kecepatan paling banyak.
KAJIAN TINGKAT PEMAKAIAN HELM DAN KEPARAHAN KECELAKAAN PADA ANAK DI KOTA BANDUNG Aine Kusumawati; Estiara Ellizar; Hamsyin Rivai
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 2 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i2.15019

Abstract

Majority of crash and crash casualty in Bandung involved motorcyclists. This research aims to find out relation between helmet wearing and crash severity in adult and young motorcyclists. The result indicates the higher the rate of helmet usage relates to the lower risk of being killed or injured in a motorcycle crash. Young motorcycle passengers have 3 times higher risk of being killed and 2.2 times higher risk of being injured compared to adult motorcycle passengers as the rate of wearing helmet correctly in young motorcycle passengers is lower than that of adult motorcycle passengers. Meanwhile, young motorcycle drivers have 0.46 times lower risk of being killed and 0.67 times lower risk of being injured compared to adut motorcycle drivers as the rate of wearing helmet correctly in young motorcycle drivers is higher than that of adult motorcycle drivers. Mayoritas kecelakaan dan korban kecelakaan di Kota Bandung melibatkan pesepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemakaian helm terhadap keparahan kecelakaan yang melibatkan pesepeda motor dewasa dan anak-anak di Kota Bandung. Hasil penelitian mengindikasikan semakin tinggi tingkat pemakaian helm secara benar berhubungan dengan semakin rendahnya risiko mengalami kematian dan luka-luka dalam suatu kecelakaan yang melibatkan pesepeda motor. Penumpang sepeda motor anak-anak memiliki risiko meninggal dunia 3 kali lebih tinggi dan risiko luka-luka 2,2 kali lebih tinggi apabila mengalami kecelakaan dibanding penumpang dewasa karena tingkat pemakaian helm secara benar yang lebih rendah pada penumpang sepeda motor anak-anak. Sementara pengendara sepeda motor anak-anak memiliki risiko meninggal dunia 0,46 kali lebih rendah dan risiko luka-luka 0,67 kali lebih rendah apabila mengalami kecelakaan dibanding penumpang sepeda motor dewasa karena tingkat pemakaian helm secara benar yang lebih tinggi pada pengendara sepeda motor anak-anak.
Peningkatan Kondisi Keselamatan Jalan Berdasarkan iRAP Star Rating dan Inspeksi Keselamatan Jalan (Studi Kasus Jalan Provinsi Kopo – Soreang) Dhuha Ahdika Husnudzon; Aine Kusumawati; Widyarini Weningtyas
Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2023.30.3.1

Abstract

Abstract The iRAP Star Rating Methodology and Road Safety Inspection (RSI) have similar objectives to improve road safey condition but with different approaches. This research is utilizing iRAP Star Rating to filter road segments that require more detailed analysis using RSI on the Kopo – Soreang road section, which is road segments with a Star Rating value less than 3. The results of the assessment using iRAP Star Rating show that there are still road segments with a Star Rating value below 3 for all road users, with a value of fatality estimated at 58 annually. Using SR4RSA Methodology, a series of countermeasures from the iRAP Star Rating Methodology are adjusted to Road Safety Inspection Methodology resulting in 28 countermeasures that can be applied to Kopo – Soreang road section therefore, resulting in road segments with a minimum Star Rating of 3 for all road users and a reduction in fatality estimation value of 49,91%. After countermeasures have been implemented, the Star Rating value for vehicle occupants with a rating of 5 stars is higher compared to other road users Star Rating which indicates that the implemented countermeasures are more focused on vehicle occupant’s safety. Keywords: iRAP Star Rating, RSI, SR4RSA Abstrak Metode iRAP Star Rating dan Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan keselamatan jalan tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Penelitian ini memanfaatkan iRAP Star Rating untuk menyaring segmen jalan yang memerlukan analisis lebih detail menggunakan IKJ pada ruas jalan Kopo – Soreang, yaitu segmen jalan dengan Star Rating kurang dari 3. Hasil penilaian iRAP Star Rating menunjukkan bahwa masih terdapat segmen jalan dengan nilai Star Rating dibawah 3 untuk seluruh pengguna jalan, dengan estimasi fatalitas sebanyak 58 kejadian dalam satu tahun. Dengan metode SR4RSA, rekomendasi penanganan keselamatan dari metode iRAP Star Rating disesuaikan dengan metode IKJ sehingga didapatkan 28 rekomendasi penanganan yang dapat diterapkan pada ruas jalan Kopo – Soreang, sehingga menghasilkan segmen-segmen dengan Star Rating minimal 3 untuk seluruh pengguna jalan dengan estimasi pengurangan fatalitas sebanyak 49,91%. Setelah penanganan, jumlah segmen yang memiliki Star Rating 5 untuk pengguna kendaraan penumpang lebih banyak dibanding Star Rating untuk pengguna jalan lainnya. Hal ini mengindikasikan rekomendasi penanganan yang diterapkan lebih berorientasi pada keselamatan pengguna kendaraan penumpang. Kata Kunci: IKJ, iRAP Star Rating, SR4RSA
Analisis Gelombang Kejut pada Perlintasan Sebidang Kereta Api di Jam Sibuk (Studi Kasus: Perlintasan Sebidang Jalan Sunda, Kota Bandung) Octaviani, Resti Sapta; Kusumawati, Aine; Sjafruddin, Ade; Weningtyas, Widyarini
Jurnal Transportasi Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Transportasi
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v24i2.8985.179-189

Abstract

Penelitian ini menganalisis tundaan dan antrean yang terjadi di lokasi perlintasan kereta api Jalan Sunda di Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada dua lokasi pengamatan yang berbeda. Data pada lokasi pengamatan 1 dilakukan selama 12 jam ditujukan untuk membangun hubungan arus, kecepatan, dan kerapatan. Sementara pengamatan 2 ditujukan untuk menganalisis antrean dan tundaan pada jam puncak. Hubungan antara arus, kecepatan, dan kerapatan dibangun menggunakan model Greenshields, Greenberg, dan Underwood, kemudian dipilih model yang terbaik. Model terbaik yang terpilih adalah model Greenshields. Dari model ini didapatkan nilai kecepatan arus bebas sebesar 51,1 km/jam dan nilai kerapatan macet sebesar79,2 smp/km. Analisis tundaan dan antrean menggunakan metode gelombang kejut. Saat kondisi pintu perlintasan tertutup, hasil tundaan terbesar 159,7 detik dan antrean terbesar 82,3 smp/lajur pada interval waktu penutupan 16:05:30 – 16:08:23. Sementara itu, saat kondisi pintu perlintasan terbuka, hasil tundaan rata-rata sebesar 2,4 detik.
Perilaku Pelajar dalam Keselamatan Berlalu Lintas di Kota Bandung Kusumawati, Aine; Friskadewi, Annisa; Wibowo, Sony Sulaksono
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.5

Abstract

Abstrak Seiring meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya kepemilikan kendaraan pribadi, yang kemudian menyebabkan meningkatkan kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi perilaku pelajar remaja Kota Bandung dalam berjalan kaki dengan mengadaptasi Adolescent Road User Behaviour Questionnaire (ARBQ). Analisis faktor menggunakan metode Principal Axis Factoring (PAF) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta analisis ANOVA juga digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis faktor membentuk 3 kelompok faktor, yaitu Faktor 1: perilaku berjalan kaki dan menyeberang jalan, Faktor 2: perilaku tertib berlalu lintas, dan Faktor 3: perilaku bermain di jalan. Hasil analisis ANOVA menunjukkan, responden laki-laki lebih cenderung terlibat dalam perilaku menyeberang yang tidak berkeselamatan dan permainan yang membahayakan di jalan. Sedangkan untuk perilaku keselamatan lebih sering dilakukan oleh responden perempuan dan responden yang usianya lebih muda (11-12 tahun). Faktor seringnya bersama teman di jalan juga mempengaruhi responden untuk melakukan perilaku berisiko. Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja di Kota Bandung, disusun rekomendasi penanganan berupa: sosialisasi kepada pengemudi dan edukasi kepada pelajar, pengembangan fasilitas persimpangan dan trotoar yang aman dan tertib serta penyediaan lapangan bermain untuk anak-anak, dan penambahan petugas pengatur lalu lintas. Kata kunci : Perilaku berjalan kaki, pelajar, remaja, ARBQ, PAF, CFA, ANOVA Abstract The rapid population growth in Bandung has led to a significant increase in private vehicle ownership, contributing to a rise in traffic crashes. In response, this research aims to examine the road behavior of school students in Bandung by adapting the Adolescent Road User Behavior Questionnaire (ARBQ). The study employs Principal Axis Factoring (PAF) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to explore the questionnaire’s factor structure, along with ANOVA analysis to assess behavioral differences. The factor analysis identified three distinct factors: (1) pedestrian walking and crossing behavior, (2) safety behavior, and (3) playing on the road behavior. Subsequent ANOVA analysis yielded several key findings. Male respondents were more likely to engage in unsafe road-crossing behaviors and risky play on the road. Additionally, a significant correlation was found between playing on the road and other risky behaviors. Interestingly, while safe behaviors were more commonly observed among female respondents and younger students (aged 11-12), students who were frequently accompanied by friends on the road exhibited a higher tendency toward risky behavior.To reduce student-related traffic crashes, this study recommends awareness campaigns for drivers, road safety education for students, safer intersections and sidewalks, designated play areas, and increased traffic officer deployment. Keywords : Safety, pedestians, adolescent, ARBQ, PAF, CFA, ANOVA