Stasiun kerja pembuatan batik cap kurang ergonomis sehingga perlu diperbaiki. Pada pengamatan yang telah dilakukan pada proses cap diidentifikasi beberapa postur tidak ideal, seperti saat membuat batik cap pembatik bekerja dengan posisi berdiri dalam waktu lama, postur badan membungkuk, tangan kanan mengangkat cetakan yang berat terbuat dari bahan perunggu dan melakukan pencipratan lilin secara berulang sebelum mengecap. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengidentifikasi postur janggal pada pembatik yang melakukan proses cap dan mendesain stasiun kerja yang ergonomis untuk stasiun cap, sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan otot rangka. Urutan kegiatan sebelum mendesain stasiun kerja adalah mengidentifikasi postur janggal saat bekerja, analisis proses kerja, kemudian mendesain stasiun kerja cap yang sesuai dengan ukuran antropometri pembatik, dan membuat stasiun kerja batik cap. Setelah stasiun kerja dibuat dilakukan sosialisasi penggunaan stasiun kerja. Dari penilaian postur janggal saat mengecap didapatkan potensi cidera tinggi pada otot-otot lengan, trunk, dan kaki sehingga perlu dilakukan investigasi dan perbaikan segera. Saat kegiatan memercikan lilin yang dilakukan secara repetitif didapatkan nilai potensi cidera tinggi pada otot lengan. Untuk mengurangi potensi cedera otot rangka maka dimensi meja batik cap didesain menggunakan data antropometri tinggi siku berdiri, rentang tangan ke depan, tinggi bahu, dan mempertimbangkan ukuran benda kerja dan tools yang digunakan.