Background: Diabetes mellitus is a disease or metabolic disorder characterized by high levels of sugar in the blood. Diabetes can cause heart attacks, strokes, and severe foot infections or ulcers. Non-pharmacological treatment can be done using aloe vera which contains growth hormone which plays a role in the healing process of diabetic wounds. Purpose: To determine the effectiveness of providing treatment to diabetes melitus sufferers using aloe vera on the growth of wound tissue. Method: Qualitative descriptive research with a case study approach to nursing care, which includes assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation. The subjects of this research were two people suffering from diabetes melitus who had diabetic wounds. The wound care intervention was carried out 7 times over 14 days with meetings lasting >30-50 minutes. Data were collected by observing diabetes melitus wounds before and after administering aloe vera. Results: Before being given aloe vera intervention on the first day subject 1 with a score of 45, subject 2 with a score of 46 measured by Bates Jensen, the wound was still approaching wound degeneration, but after being given 7 treatments for 14 days the wound on subject 1 had a score of 18, subject 2 with a score of 19, which means the wound experienced fairly good wound regeneration. Conclusion: Administration of aloe vera has been proven to be effective in healing and growing wound tissue in diabetes melitus patients. Suggestion: Wound treatment with aloe vera can be used as an alternative for wound care at home and combined with proper diet management in an effort to control blood sugar Keywords : Aloe Vera; Diabetes Melitus; Wound Healing. Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, dan infeksi kaki atau luka ulkus yang berat. Pengobatan secara non farmakologi dapat dilakukan dengan menggunakan lidah buaya yang mengandung hormon pertumbuhan yang berperan dalam proses penyembuhan luka diabetes. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pemberian perawatan pada penderita diabetes melitus menggunakan lidah buaya terhadap pertumbuhan jaringan luka. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. subjek penelitian ini adalah dua orang yang menderita diabetes melitus yang memiliki luka diabetes. Intervensi pelaksanaan perawatan luka dilakukan sebanyak 7 kali selama 14 hari dengan pertemuan selama >30-50 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi terhadap luka diabetes melitus sebelum dan sesudah dilakukan pemberian lidah buaya. Hasil: Sebelum diberikan intervensi lidah buaya pada pada hari pertama subjek 1 dengan skor 45, subjek 2 dengan skor 46 diukur dengan Bates Jensen, luka masih mendekati wound degeneration, namun setelah diberikan 7 kali perawatan selama 14 hari luka pada subjek 1 dengan skor 18, subjek 2 dengan skor 19 yang artinya luka mengalami wound regeneration yang cukup baik. Simpulan: Pemberian lidah buaya terbukti efektif dalam penyembuhan dan pertumbuhan jaringan luka pada pasien diabetes melitus. Saran: Perawatan luka dengan pemberian lidah buaya bisa dijadikan alternatif perawatan luka di rumah dan ditambah dengan pengaturan diit yang tepat dalam upaya mengontrol gula darah. Kata Kunci : Diabetes Melitus; Lidah Buaya; Penyembuhan Luka.