Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. M. Haulussy Ambon Sumah, Dene Fries
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU-Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.606 KB)

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik yang pravalensinya tinggi di Indonesia. Kualitas tidur berperan sebagai pengendali kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 32 pasien diabetes melitus tipe 2 di ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kadar gula darah diukur menggunakan Nesco Multicheck. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan nilai  p < 0,05, dimana nilai p (p=0,002 dan p=0,000). Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. M. Haulussy Ambon Sumah, Dene Fries
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.606 KB)

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik yang pravalensinya tinggi di Indonesia. Kualitas tidur berperan sebagai pengendali kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 32 pasien diabetes melitus tipe 2 di ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kadar gula darah diukur menggunakan Nesco Multicheck. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan nilai  p < 0,05, dimana nilai p (p=0,002 dan p=0,000). Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. M. Haulussy Ambon Dene Fries Sumah
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v1i01.216

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik yang pravalensinya tinggi di Indonesia. Kualitas tidur berperan sebagai pengendali kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 32 pasien diabetes melitus tipe 2 di ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kadar gula darah diukur menggunakan Nesco Multicheck. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan nilai p < 0,05, dimana nilai p (p=0,002 dan p=0,000). Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Ruang Penyakit Dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUD dr. M. HAULUSSY Ambon Dene Fries Sumah
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i01.351

Abstract

Penelitian bertujuan ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Observasional analitik adalah metode yang digunakan dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang berjumlah 85 orang dengan sampel sebanyak 46 responden dan teknik Accidental sampling dengan analisa data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian di dapat bahwa dari 46 responden, 60,9% patuh menjalani hemodialisa serta dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa dengan nilai (p-value 0,000).Dukungan Keluarga
Kecerdasan Spiritual Berkorelasi dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. M. HAULUSSY Ambon Dene Fries Sumah
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i01.352

Abstract

Gagal Ginjal Kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme, gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum. Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis akan mengalami kecemasan yang disebabkan oleh berbagai stressor, diantaranya pengalaman nyeri pada daerah penusukan saat memulai hemodialysis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien hemodialisis di ruang hemodialisis RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Desain penelitian ini merupakan deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yang melibatkan 63 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner untuk kecerdasan spiritual yang diadopsi dari penelitian Nurul Qomariah dan kuesioner kecemasan Zung Self-Rating Anxiety Scale dan modifikasi dengan kuesioner Hamilton Anxiety Range Of Scale menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hasil analisis Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dengan nilai signifikan (p-value) adalah 0,000 (<0,05). Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Saran bagi pasien diharapkan agar dapat mengembangkan kecerdasan spiritual dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan ibadah sehingga kecemasan saat menjalani hemodialisa berkurang.
PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI MELALUI TERAPI TERTAWA Dene Fries Sumah; Lydia Maria Ivakdalam; Donny Japly Pugesehan
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 1 (2020): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i1.15325

Abstract

Periode lansia merupakan periode kehidupan yang rentan terhadap penyakit akibat mengalami perubahan fungsi tubuh dan berdampak pada terjadinya penyakitdegeneratif seperti Hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit kronis yang jika tidak dikelola dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Hipertensi membutuhkan penanganan yang komprehensif dalam mengontrol tekanan darah baik secara farmakologis dan nonfarmakologis, salah satunya adalah pendidikan kesehatan dan terapi tertawa.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperluas wawasan tentang pentingnya kesehatan bagi lansia melalui modifikasi faktor risiko atau pengelolaan gaya hidup serta pencegahan melalui terapi tertawa. Kegiatan ini dilaksanakan di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Metode yang digunakan yaitu mulai dari pengukuran tekanan darah, penyuluhan, training of trainer terapi tertawa bagi kader posyandudan lansia serta praktek terapi tertawa. Hasil dari kegiatan ini adalah lansia mengalami penurunan tekanan darah setelah diberikan terapi tertawa serta mampu melakukan terapi tertawa secara mandiri. Selain itu lansia semakin antusias untuk datang ke lokasi kegiatan, hal ini terbukti dari daftar kunjungan dan keaktifan lansia dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan mulai dari registrasi, pengukuran tekanan darah, praktek terapi tertawa dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin.Kata kunci: Lansia; Penyuluhan; Training of trainer; Pengukuran Tekanan Darah; Terapi Tertawa.AbstractThe elderly period is a period of life that is susceptible to illness due to changes in bodily functions and has an impact on the occurrence of degenerative diseases such as hypertension. Hypertension is a chronic disease which, if not managed properly, can cause other complications. Hypertension requires comprehensive treatment in controlling blood pressure both pharmacologically and nonpharmacologically, one of which is health education and laughter therapy. This community service activity aims to broaden insights on the importance of health for the elderly through modification of risk factors or lifestyle management and prevention through laughter therapy. This activity was carried out in Waai Negeri Salahutu District, Central Maluku Regency. The method used is starting from measuring blood pressure, counseling, laughter therapy training for trainers for elderly cadres and practice of laughter therapy. The results of this activity are the elderly experiencing a decrease in blood pressure after being given a laugh therapy and being able to do laugh therapy independently. In addition, the elderly are more enthusiastic to come to the location of the activity, this is evident from the list of visits and activeness of the elderly in participating in a whole series of activities ranging from registration, blood pressure measurement, laughter therapy practice and continued with routine health checks.Keywords: Elderly; Counseling; Training of trainers; Blood Pressure Measurement; Laughter Therapy.
SOSIALISASI DAN PEMERIKSAAN KARIES GIGI PADA SISWA DI SD NEGERI 5 WAAI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH Zasendy Rehena; Andriana R. Nendissa; Dene F. Sumah
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 3 (2019): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i3.14805

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat bagi siswa SD Negeri 5 Waai, dilakukan berdasarkan permasalahan yaitu masih rendahnya pengetahuan siswa tentang karies gigidan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga tidak dijalankan sehingga program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang merupakan bagian integral dari UKS tidak dapat dilaksanakan.Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan menggosok gigi, pendampingan bagi guru untuk membuat buku panduan UKS, pemeriksaan gigi untuk mengetahui tingkat keparahan karies gigi pada siswa.. Metode yang digunakan yaitu pendampingan dengan metode FGD, penyuluhan, praktekmasal menggosok gigi, dan pemeriksaan gigi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus 2019. Hasil yangdidapatkan adalah 1)Rata-rata nilai siswa pada pre-test 78,494 dan post-test 94,40.Hasil uji T-Test menunjukkan bahwa nilai P=0,000<α 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai siswa pada pre-test dengan post-test, 2) praktekmassal menggosok gigi menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti praktek massal 3)Pendampingan bagi guru UKS berjalan dengan baikdansemakin menarik, karena adanya komitmen untuk menjalankan kegiatan UKS dan UKGS secara bertahap kepada siswa, 4) Sebagian besar siswa SD Negeri 5 Waai mengalami karies gigi yakni 81 siswa (92,06 %), karang gigi 1 siswa (1,13%) dan yang tidak mengalami karies gigi 6 siswa (6,81%). Kata Kunci: Karies Gigi, Penyuluhan, Praktek Masal, Pemeriksaan Gigi. Abstract The Community Partnership Program for students of Waai 5 Elementary School is based on the problem of the lack of student knowledge about dental caries and the School Health Effort (UKS) is also not implemented so that the School Dental Health Effort Program (UKGS) which is an integral part of UKS cannot be implemented. The purpose of this activity is to improve the knowledge and habits of brushing teeth, mentoring for teachers to create a UKS handbook, dental examinations to determine the severity of dental caries in students. The method used is mentoring with FGD methods, counseling, mass practice of brushing teeth, and examinations tooth. This activity was carried out in August 2019. The results obtained were 1) The average score of students in the pre-test was 78.494 and the post-test was 94.40. T-Test results show that the value of P = 0,000 <α 0.05 which means that there are significant differences in student scores in the pre-test with the post-test, 2) mass practice of brushing teeth shows that students are very enthusiastic in participating in mass practice 3 ) Mentoring for UKS teachers is going well and increasingly interesting, because there is a commitment to carry out UKS and UKGS activities in stages to students, 4) Most students of SD Negeri 5 Waai experience dental caries which is 81 students (92.06%), tartar 1 student (1.13%) and who did not experience dental caries 6 students (6.81%). Keywords: Dental Caries, Counseling, Mass Practice, Dental Examination.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD dr. M. HAULUSSY AMBON Dene Fries Sumah; Therese Fiandri Huwae
Molucca Medica VOLUME 12, NOMOR 2, OKTOBER 2019
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.662 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2019.v12.i2.1

Abstract

Pendahuluan. Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Aktivitas fisik dan kualitas tidur berperan sebagai pengendali kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 32 pasien diabetes melitus tipe 2 yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran aktivits fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Pengukuran kualitas tidur menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kadar gula darah diukur menggunakan Nesco Multicheck. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dan Chi Square dengan nilai p<0,05, Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah sewaktu yakni p=0,002 dan ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah sewaktu yakni p=0,000. Kesimpulan. Secara statistik ada hubungan yang paling besar dan signifikan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, aktivitas fisik, kualitas tidur, kadar gula darah.
KEBERHASILAN MINUM OBAT PUYER BAGI BALITA DENGAN MENGGUNAKAN GULA PASIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASSO AMBON Dene Fries Sumah
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.245 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i1.40

Abstract

Childrens do not like the bitter taste of drug and it becomes a barrier to drug administration. The more bitter of drug, the more likely the drug will be rejected. The sweet taste of drug can increase the ability of child patients to adhere to drug therapy. The study aims to determine the effect of giving sugar to the success of taking pulveres medicine to childrens in the Passo Health Center Working Area. The research method used is the true experiment with the post test only control group, is experimental design by comparing the post test data between the experiment groups and the control group. The samples in this study were 22 respondents, and were divided into control group and intervention group. The results were tested using the Mann Whitney statistical test. The results showed that there was effect for sugar to the success of taking pulveres medicine to childrens in the Passo Health Center Working Area.  In the experiment group 11 respondents (50%) succeeded in taking pulveres medicine, in the control group 2 respondents (9,1%) succeeded in taking pulveres medicine, and based on Mann Whitney test p value = 0,000 < 0,05 meaning that there was an effect of giving sugar to the success of taking pulveres medication on childrens in the working area of the Passo Health Center. For health workers can educate how to overcome the problem of taking medication for childrens, by giving sugar ¼ teaspoon (1 gram) shortly after the drug is taken so as toddlers not to vomit because of the bitter taste of drug, and for the next researcher to be able to continue this research by observing other variables related to this study, for example age can influence the success of taking pulveres medicine in childrens, and using more samples. Keywords: the success of taking medication, sugar, childrens.
Atraumatic Care Dapat Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Di Ruang Ezra Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon Fricilia Noya; Grace Jeny Wakanno; Dene Fries Sumah
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.908 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.121

Abstract

Masuk rumah sakit dapat menyebabkan anak menjadi cemas, trauma dan takut.  Upaya untuk mengurangi kecemasan pada anak bisa dilakukan melalui atraumatik (atraumatic care). Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan atraumatic care dengan tingkat kecemasan anak di ruang Ezra Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon.  Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi. Pengumpulan data dengan cara responden diberikan kuesioner penerapan Atraumatic Care dan Hamilton Rating Scale Anxiety (HARS). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Analisis data menggunakan statistik Spearman rank. Berdasarkan hasil uji dengan melihat nilai significancy didapatkan nilai p < α (0,000<0,05), rs= - 0,725  yaitu arah korelasi negative dengan kekuatan korelasi kuat. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan atraumatic care dengan tingkat kecemasan anak di ruang Ezra  Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon (p=0,000). Bila penerapan Atraumatic care baik maka semakin kecil tingkat kecemasan yang dialami anak. Diharapkan perawat di ruang Ezra  Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon dapat menerapkan atraumatic care pada setiap intervensi keperawatan dengan kasih sayang dan lebih komunikatif sehingga terjadi penurunan  tingkat kecemasan anak.  Kata kunci : Atraumatic Care,  Kecemasan, Anak