Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan Bencana Dengan Pelatihan Destana Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2023 Otniel Ketaren; Daniel Ginting; Tarigan, Frida Lina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan yang dimiliki oleh masyarakat diperoleh dari pengalaman mengalami bencana banjir hampir setiap tahun, pengalaman yang dimiliki masyarakat memberikan pengetahuan tentang bencana banjir yang melanda dan akan mempengaruhi sikap dan kepedulian masyarakat untuk siap siaga mengantisipasi bencana banjir . Bencana di Labuhan Batu yang sering terjadi adalah bencana banjir. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air sungai sehingga memicu banjir di Kelurahan Pardamean, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara pada Senin bulan Agustus 2023. Desa Tangguh Bencana (Destana) adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana. Jika tidak menyiapkan masyarakat yang tangguh bencana maka korban jiwa, kerugian, dan kerusakan akibat bencana akan terus meningkat. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melakukan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang mendorong munculnya peran aktif masyarakat, terutama di lokasi rawan bencana untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, serta memanfaatkan dan mengelola sendiri dalam setiap tahapan kegiatan pengurangan risiko bencana. Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini maka dampak yang terjadi bagi Masyarakat terjadinya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran mengenai risiko bencana.terbentuknya relawan Destana yang bersedia memberikan bantuan dan berbagi ilmu kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat lainnya dan peningkatan kerjasama antar berbagai elemen masyarakat desa.
Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran Pada Masyarakat Di Asrama Hong Blok D Kampung Durian Medan Tarigan, Frida Lina; Daniel Ginting; Otniel Ketaren
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang rawan bencana, baik bencana yang disebabkan oleh alam, maupun non alam dan juga bencana sosial. Bencana kebakaran proses datangnya selalu tidak dapat diperkirakan dan diprediksi sebelumnya. Kapan datangnya, apa penyebabnya, tingkat cakupannya serta seberapa besar dampak yang ditimbulkannya, adalah hal-hal yang tidak bisa diperkirakan oleh kemampuan manusia. Kebakaran sering menimbulkan berbagai akibat yang tidak diinginkan baik yang menyangkut kerugian material, kegiatan usaha, kerusakan lingkungan, maupun menimbulkan ancaman terhadap keselamatan jiwa manusia. Kebakaran bisa terjadi karena faktor alam berupa cuaca yang kering serta faktor manusia baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kebakaran adalah salah satu jenis bencana non alam yang bisa terjadi dimana saja. Sehingga kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran perlu dimiliki. Berdasarkan urian diatas, sangat diperlukan pengabdian masyarakat tentang Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran Pada Masyarakat di Asrama Gelugur Hong Blok D Kampung Durian Medan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana kebakaran di Asrama Gelugur Hong Kampung Durian. Agar masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan terhadap bencana kebakaran ditempat masing masing dan mengetahui tata cara mitigasi bencana kebakaran yang sudah kami sosialisasikan. Manfaat Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pencegahan bencana, meningkatnya kesiapan masyarakat dalam menanggulangi bencana, meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana kebakaran. Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, semua pihak dapat bekerjasama dengan baik. Setelah dilakukan sosialisasi, terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana tersebut, dibuktikan dengan tanya jawab untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat. Sebagai saran, pemberdayaan masyarakat ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan diikuti oleh setiap anggota keluarga . Alangkah lebih baik kedepannya diadakan praktik langsung mengenai tatacara kesiapsiagaan terhadap bencana kebakaran.
Contact Dermatitis And Risk Factors Cross Sectional Study on Employees of PT Perkebunan Nusantara 1 Langsa, in Aceh, 2022 Aulia Zikra; Otniel Ketaren; Janno Sinaga
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/kwkbrs65

Abstract

Contact dermatitis is often associated with work and is also referred to as occupational contact dermatitis. About 90% of occupational dermatitis is contact dermatitis. This disease attacks workers who are often exposed to toxic or allergic substances, including workers in the agricultural and plantation sectors. The process of planting oil palm seeds until the harvest stage causes workers to be exposed to many chemicals in the form of pesticides, which is one of the causes of occupational skin diseases. This study aims to analyze how high the incidence of contact dermatitis is and what the risk factors are among employees of PT Perkebunan Nusantara 1 Langsa. This study is a quantitative research with a cross sectional design. The population in this study was all 47 employees of Afdelling 1 PTP Nusantara 1 Langsa, and the research sample was used as total sampling. Data collection was carried out directly by distributing observations and distributing questionnaires to employees. Then, continue with the data analysis process using the Chi Square test and logistic regression. The results showed that there were length of work (p=0.000, PR=3.4; 95% CI 2.201-5.294), use of PPE (p=0.006, PR=2.6; 95% CI 1.197-5.676), personal hygiene ( p=0.000, PR=5.2; 95% CI 1.816-14.906) and family history of allergies (p=0.000, PR=3.2; 95% CI 1.615-6.430) against contact dermatitis. Furthermore, the dominant factors related to the incidence of contact dermatitis through the binary logistic regression test were the variables length of work and personal hygiene, where length of work increased the risk of contact dermatitis 7 times and personal hygiene increased the risk of contact dermatitis 6 times.
Preparedness of the Medan Center for Quarantine and Health (BBKK) in Preventing and Controlling New Emerging Diseases and Potential Epidemic Infectious Diseases at Belawan Port Manurung, Paulus; Otniel Ketaren; Jasmen Manurung; Kesaktian Manurung; Mido Ester Sitorus
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/80n17j04

Abstract

In recent decades, the world has witnessed the emergence of various infectious diseases that have had serious impacts on global public health. One institution that plays an important role in preventing the spread of infectious diseases across countries is the Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK). This research aims to provide an in-depth picture of BBKK Medan's preparedness in preventing new diseases and potential outbreaks of infectious diseases. This research uses a qualitative approach. The research informants were the Head of BBKK Medan, head of team II, functional entomologist, functional epidemiologist of BBKK Medan. The selection of informants was carried out using a purposive sampling technique. The research results show that BBKK Medan implements several strategic steps in preventing and preventing new diseases and potential outbreaks of infectious diseases, namely: carrying out routine evaluation monitoring, increasing human resource capacity, cross-sector coordination, implementing health protocols, carrying out vector prevention, conducting surveillance, and increasing public awareness. The obstacles faced by BBKK Medan in carrying out health quarantine duties are a shortage of experts who have special competence in the field of quarantine, low compliance with procedures, limited equipment and high human mobility. Factors that influence the success or failure of efforts to prevent and control infectious diseases at BBKK Medan include the availability of an adequate budget, clear and consistent regulations, effective cooperation or coordination between government agencies and related institutions. Strategies that can increase the effectiveness and preparedness of BBKK Medan are by carrying out strict supervision at country entry points, increasing human resource capacity, increasing cross-sectoral coordination, using the latest technology, strengthening community-based surveillance. It is recommended that BBKK Medan increase the effectiveness of controlling infectious diseases through implementing an integrated surveillance system at country entry points