Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REFLEKSI BUDAYA JAWA DALAM NOVEL BUMI MANUSIA DAN ANAK SEMUA BANGSA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: PERSFEKTIF FILSAFAT Erfi Firmansyah
LITERASI: Indonesian Journal of Humanities Vol 3 No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Humanities, Jember University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The philosophy of science in the Javanese philosophy is limited in number. Therefore, Pramoedya criticizes the lack of contribution of the Javanese culture and people to modern science. Bumi Manusia and Anak Semua Bangsa form an auto­criticism to the Javanese philosophy that should become a guide to thought and action. Both novels invite the readers to criticize the Javanese philosophy, its strenghts and weaknesses. The study to the novels reveals that the Javanese philosophy is a philosophy of values, especially ethics. This issue is deeply and broadly elaborated in terms of its truth and effectivity in conncetion with the Indonesian nation’s progress in particular and the world in general. Keywords: auto­critics, culture, philosophy, values, and science
PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MUSTOFA BISRI DALAM PUISI: PERSFEKTIF HERMENEUTIKA KEROHANIAN Erfi Firmansyah
LITERASI: Indonesian Journal of Humanities Vol 2 No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Humanities, Jember University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study generally aims to determine how the Islamic political thought in poetry KH Mustafa Bisri , and find use hermenutik spiritual approach in reviewing poetry. Mustafa Bisri poems is , in principle, can be approximated by hermenutik approach to spirituality. Poetry KH Mustafa Bisri not too difficult to understand. Based on a study conducted on the ten poems KH Mustafa Bisri , it can be seen that Islam is very strong political element in his poems. So , in an effort to gain and retain political power displayed in his poems Always he was guided by the teachings of Islam which has always been inherent in him. The views and criticisms Mustafa Bisri through his poems based on the moral Always political Islam that promotes good moral or good morals. Through poetry poet reminded various parties in Indonesia to improve themselves and redirecting itself on the completion of the reform as an act of gratitude towards independence had been achieved by the Indonesian nation. Keywords : Hermeneutics Spirituality , Poetry Islamic , Islamic Politics
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN “MATINYA SEORANG PENARI TELANJANG” KARANGAN SENO GUMIRA AJIDARMA: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Rizka Yustarini; Sri Suhita; Erfi Firmansyah
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2016): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.337 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.072.03

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik batin pada sembilan cerpen yang ada dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma dengan menggunakan teori Struktural. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisis proses terjadinya konflik batin, dan mengelompokkan konflik batin berdasarkan motif mendekat dan menjauhnya sebuah konflik yang terjadi pada delapan cerpen pilihan dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma. Hasil dominan dalam penelitian ini menunjukkan terdapat konflik batin yang memberikan motif positif dan motif negatif atau approach-avoidance conflict pada tokoh utama. konflik batin yang timbul dalam kumpulan cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang karangan Seno Gumira Ajidarma timbul karena adanya kesulitan dan ketidakberdayaan tokoh utama dalam memenuhi suatu kebutuhan dalam hidupnya. Kata Kunci: Konflik Batin, Tokoh Utama, Approach-Approach, Approach-Avoidance, Avoidance-Avoidance, Psikologi Sastra.
SUDUT PANDANG SPASIAL DAN TEMPORAL PADA KUMPULAN CERPEN SIHIR PEREMPUAN KARANGAN INTAN PARAMADITHA (PERSPEKTIF NARATOLOGI USPENSKY) Malika Tazkia; Erfi Firmansyah; Helvy Tiana Rosa
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 1 (2018): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.451 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.091.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam kumpulan cerpen Sihir Perempuan karangan Intan Paramaditha dengan menemukan sudut pandang spasial dan temporal. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif kualitatif dengan teknik analisis naratologi, kajian sudut pandang spasial dan temporal oleh Uspensky. Penelitian ini dilakukan di Jakarta, selama semester ganjil tahun 2017/2018. Subfokus penelitian ini ialah menentukan posisi spasial narator dan posisi temporal narator. Untuk menganalisis penelitian kualitatif ini, peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian utama. Sudut pandang spasial merujuk pada posisi tempat penggambaran yang ditampilkan, sedangkan sudut pandang temporal merujuk pada representasi kejadian dunia fiksi dari keterangan posisi waktu. Berdasarkan hasil penelitian, narator yang menceritakan sudut pandangnya masing-masing mengenai dirinya sendiri atau tokoh yang lain dari tempat dan waktu yang berbeda-beda. Pengisahan setiap narator memiliki tujuan yang sama, yaitu menyuarakan apa yang dibungkam. Tokoh-tokoh di dalam setiap cerpen adalah perempuan yang hendak menyuarakan hak dan penderitaan mereka. Kata kunci: naratologi, sudut pandang, spasial dan temporal, kumpulan cerpen Sihir Perempuan, Intan Paramaditha.
FUNGSI DAN MAKNA TANDA DALAM PANTUN DAN CERITA RAKYAT BETAWI PASAR REBO PERSFEKTIF SEMIOTIK Erfi Firmansyah
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2020): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etnik Betawi menarik dan penting dikaji terkait kajian terhadap bahasa dan sastra karena etnik tersebut hidup dan berkembang di Jakarta yang merupakan Ibu Kota Negara.. Bahasa dan sastra Etnik tersebut amat berpengaruh terhadap bahasa dan sastra di seluruh Indonesia. Dengan demikian, kajian terhadap bahasa, sastra, dan budaya etnik tersebut dipandang penting. Adapun kajian dilakukan kali ini merupakan studi dokumen, studi pustaka, dan pengamatan lapangan. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa pantun memiliki dua larik dan empat larik. Hanya saja, pada pantun Betawi ini banyak dijumpai pantun dua larik. Pada jenis pantun Pasar Rebo, sampirannya sama-sama menggambarkan tanda natural di seputar etnik tersebut berupa tanda natural maupun tanda budaya. Berdasarkan kajian dapat diketahui bahwa Pantun dan Cerita Rakyat Betawi mengandung fungsi dan makna tanda yang hidup dalam keseharian masyarakat Betawi. Pada cerita rakyat Betawi menampilkan cerita yang lebih dekat ke dunia nyata. Ada juga cerita tentang kehebatan tokoh, dan tentang kepahlawanan yang dekat kepada dunia nyata atau sejarah.
PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIS MEMBACA INFORMASI HUKUM DI MEDIA SOSIAL BAGI WARGA KAMPUNG SAWAH KELURAHAN JATIMURNI BEKASI Krisanjaya; Erfi Firmansyah; Aulia Rahmawati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.935 KB)

Abstract

Abstract Kampung Sawah as one of the Betawi communities has its own uniqueness, namely that there are three places of worship close to each other, with Muslims, Christians, and Catholics who still have family relations and have existed long before Indonesia's independence. This harmony is believed to be formed and still lasting because of the same customs, the same culture, the same language, even though the religions are different. This harmony can change if the information technology tools controlled by the citizens are not accompanied by a wise attitude in their use. The solution method adopted is through legal information literacy training through social media accompanied by pretest and posttest as a measure of success. The results of the training show that residents in Kampung Sawah have been able to use this activity as a literacy guide with a wise attitude towards legal information, both when obtaining, managing, and communicating the results of social media that have legal information. The training participants understand how to behave in order to obtain legal electronic information through social media by prioritizing truth value rather than benefits for the recipient, distinguishing electronic information through social media with correct, incorrect, or questionable content. Practical instructions that are designed are very important to improve literacy in reading legal information through social media so that residents and officials of Kelurahan Jatimurni have a wise attitude in obtaining, managing, and communicating legal information in the form of electronic information. Abstrak Kampung Sawah sebagai salah satu komunitas masyarakat Betawi memiliki keunikan tersendiri yaitu terdapat tiga tempat ibadah yang berdekatan, dengan pemeluk agama Islam, Kristen, dan Katolik yang masih ada hubungan keluarga dan terjalin sejak dulu sebelum Indonesia merdeka. Keharmonisan tersebut diyakini terbentuk dan tetap langgeng karena adat-istiadat yang sama, budaya sama, bahasa sama, meskipun agama berbeda. Keharmonisan tersebut dapat berubah apabila alat teknologi informasi yang dikuasai warga tidak dibarengi sikap bijak dalam penggunaannya. Metode pemecahan yang ditempuh adalah melalui pelatihan literasi informasi hukum melalui media social diertai pretes dan postes sebagai takaran keberhasilan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa warga di Kampung Sawah telah dapat menjadikan kegiatan ini sebagai pedoman berliterasi dengan sikap bijak terhadap informasi hukum, baik pada saat memperoleh, mengelola, maupun mengomunikasikan hasil bermediasosial yang memiliki informasi hukum. Peserta pelatihan memahami bagaimana seharusnya bersikap agar mendapat informasi elektronik yang bermuatan hukum melalui media sosial dengan cara mengutamakan nilai kebenaran daripada manfaat bagi penerima, membedakan informasi elektronik melalui media sosial yang benar isinya, salah isinya, ataupun diragukan isinya. Petunjuk praktis yang dirancang sangat penting untuk meningkatkan literasi membaca informasi hukum melalui media social sehingga warga dan aparatur kelurahan Jatimurni memiliki sikap bijak dalam memperoleh, mengelola, maupun mengomunikasikan informasi hukum berupa informasi elektronik.
FUNGSI DAN MAKNA TANDA DALAM CERITA TOPENG BETAWI DI JAKARTA TIMUR PERSFEKTIF SEMIOTIK Erfi Firmansyah
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13 No 2 (2022): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian terhadap fungsi dan makna tanda dalam cerita Topeng Betawi di Jakarta Timur ini merupakan kajian tentang kandungan makna dan fungsinya dalam tradisi lisan Budaya Betawi, khususnya yang ada di Jakarta Timur. Kajian ini dilakukan dengan mengungkap secara semiotik tanda yang ada dalam cerita Topeng Betawi. Cerita dalam topeng Betawi di Jakarta Timur diungkap tanda-tandanya, lalu dikaji fungsi dan maknanya dengan menggunakan pendekatan semiotik. Kajian bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna tanda dalam Cerita Topeng Betawi tersebut bagi masyarakat Betawi yang ada di Jakarta Timur. Salah satu upaya memahami fungsi tanda-tanda dalam Cerita Topeng Betawi tersebut dengan berupaya mengunkap makna Cerita Topeng Betawi. Dengan demikian diharapkan dapat berkontribusi dalam penguatan Bahasa, Sastra, dan Budaya Betawi, khususnya di Jakarta Timur. Cerita dalam Topeng Betawi biasanya terdiri atas beberapa tema. Tema-tema tersebut dipilih berdasarkan jenis kegiatan pementasan dan permintaan atau pesanan dari yang punya hajat atau pemesan. Tema cerita dalam pementasan Topeng Betawi meliputi: 1. Masalah sehari-hari, 2. Legenda, 3. Kritik Sosial, dan 4. Cerita klasik Betawi. Kajian ini diharapkan memberi masukan kepada pihak terkait agar Cerita Topeng Betawi di Jakarta Timur dapat terus kekal keberadaannya dan dapat ditumbuhkembangkan sebagai salah satu kekayaan etnik yang memperkaya khasanah, Bahasa, Sastra, dan, Budaya Nusantara.