Claim Missing Document
Check
Articles

Respon Pertumbuhan dan Akumulasi Prolin Berbagai Varietas Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) terhadap Cekaman Kekeringan Syafira Aulia Rachmani Sudrajat; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.5573

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan akumulasi prolin tanaman nilam terhadap interaksi berbagai varietas nilam dengan pengaruh cekaman kekeringan berupa interval penyiraman yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021 – Juli 2021 di Rumah Kaca Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, Jawa Barat. Analisis parameter pengamatan dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Faktor pertama adalah varietas tanaman nilam yaitu : V1 (Patchoulina 2), V2 (Tapak Tuan), dan V3 (Lhokseumawe). Faktor kedua adalah cekaman kekeringan berupa interval penyiraman : C1 (2 hari), C2 (4 hari), C3 (6 hari), dan C4 (8 hari). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa varietas Nilam 2, Tapak Tuan dan Lhokseumawe tahan kekeringan yang dibuktikan dengan kemampuan mempertahankan pertumbuhannya hingga interval penyiraman 8 hari. Kandungan prolin yang terakumulasi pada tanaman nilam meningkat seiring dengan tingginya tingkat cekaman kekeringan yang diberikan. Ketiga varietas nilam menunjukkan perbedaan yang nyata pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, dan luas daun varietas nilam.
PRODUKSI DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDAN SIMPLISIA TANAMAN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) AKIBAT APLIKASI POLIETILEN GLIKOL PADA DOSIS DAN WAKTU BERBEDA Sasqya Alda Salsabella; Budi Adi Kristanto; Karno Karno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.5408

Abstract

Kelor merupakan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati penyakit karena kandungan flavonoidnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis dan waktu aplikasi polietilen glikol (PEG) sebagai simulasi cekaman kekeringan terhadap produksi simplisia dan kandungan antioksidan daun kelor (Moringa oleifera L.). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Mei hingga 2 Agustus 2021 di Green House Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis PEG 4 taraf yaitu 0 g/polybag (B0), 30 g/polybag (B1), 60 g/polybag (B2), dan 90 g/polybag (B3). Faktor kedua adalah waktu aplikasi PEG sebanyak 4 taraf, 2 hari sebelum panen (D1), 4 hari sebelum panen (D2), 6 hari sebelum panen (D3), dan 8 hari sebelum panen (D4). Parameter penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar daun, berat kering daun (berat simplisia), kandungan fenol daun, dan kadar flavonoid daun yang kemudian dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis PEG berpengaruh nyata terhadap parameter berat segar daun, berat kering daun, dan kadar flavonoid daun. Waktu aplikasi PEG berpengaruh nyata terhadap parameter kandungan fenol daun dan kadar flavonoid daun. Interaksi antara dosis 90 g/polybag dan waktu aplikasi PEG 8 hari sebelum panen berpengaruh nyata terhadap parameter fenol daun.
RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOKIMIA MICROGREENS TANAMAN BASIL (Ocimum basilicum L.) TERHADAP KOMBINASI WARNA LED DAN LAMA PENYINARAN YANG BERBEDA Endah Nugraheni; Karno Karno; Sutarno Sutarno
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno, Vol. 14, Number 2, Oktober 2021
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/at.v14i2.492

Abstract

Microgreen is a functional food crop that aims to create a globally sustainable food diversification with high nutritional value compared to ordinary plants. Basil is one type of plant that is often used as a microgreen because of it is complete nutritional content. Increasing the production and quality of microgreens can be done by providing LED lighting with the required light spectrum and increasing the duration of irradiation. The aim of this study was to examine the growth and biochemical response of microgreens bacilli to the combination of red, blue, and red:blue LEDs and the duration of irradiation for 12, 16 and 20 hours. The research was carried out on April 2021 - May 2021 at the Plant Ecology and Production Laboratory and the analysis of chlorophyll, carotenoids and phenols was carried out at the Laboratory of Physiology and Plant Breeding, Faculty of Animal and Agricultural Sciences (FPP), Diponegoro University. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern of 5 x 3 with 3 replications, so there were 45 experimental units. The first factor was the LED color combination which includes L1: 100% Red: 0% Blue, L2: 0% Red: 100% Blue, L3: 70% Red:30% Blue, L4: 50% Red: 50% Blue, L5: 30 %Red:70%Blue. The second factor was the length of irradiation including T1 (12 hours), T2 (16 hours), T3 (20 hours). Based on the research conducted, it can be concluded that there was an interaction between the combination of light color and the duration of irradiation on the biochemical content of microgreen basil. Radiation with a combination of 100% red light with irradiation for 20 hours increased the chlorophyll and carotenoid content of basil microgreen.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN TINGKAT KONSENTRASI EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin BENTH.) Dia Ayu Rahmani; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v5i2.167

Abstract

Patchouli (Pogostemon cablin Benth.) is a plantation crop which produces essential oil. Sidikalang patchouli variety has not yet been able to reach the maximum yield, it just 13,66 ton/ha. The causes is difficulty of cultivating patchouli generatively. Field experiment were carried out to evaluate the length of soaking time and concentration level of shallot extract (Allium cepa L.) on patchouli cuttings growth in the filed of Bumi Rejo Farmer Group, Cendana, Purbalingga from September to October 2019. The experiment was set up as a 4x4 factorial design in a Completely Randomized Design (CRD) with 10 replications. The first factor was long cuttings immersion (minutes) P1: 60, P2: 90, P3: 120, and P4: 150. The second factor is concentration level (%) T0 : control, T1 : 25, T2 : 50, dan T3 : 75. The data obtained were evaluated using analysis of variance (ANOVA) to determine the effect of treatments applied continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at 5% signficance level to determine the differences between treatment. The length of shallot extract soaking time treatment had no effect on all parameters. The concentration level treatment had a significant effect on the parameters of shoot length and total number of shoots. The interaction had a significant effect on the total number of leaves.
OPTIMASI JARAK TANAM DAN PEMUPUKAN NITROGEN UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI MINI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) ASAL TSS Fajar Risqi Yuniarti; Syaiful Anwar; Karno Karno
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v6i1.175

Abstract

Growing shallot from true shallot seed (Allium ascalonicum) is an alternative method. The aim of the experiment was to examine the effects of plant spacing and nitrogen fertilizer on the growth and production of shallot from TSS and the interaction between the treatments. The experimental design of this study was a Randomized Block Design (RBD) factorial 3x3 with 3 replications. The first factor was plant spacing, with 3 levels, 5 cm x 10 cm; 7,5 cm x 10 cm; and 10 cm x 10 cm. The second factor was nitrogen fertilizer, with 3 levels of dosage: 45 kg/ha, 90 kg/ha, and 135 kg/ha. The observed parameters were plant height, number of leaves per plot, bulb diameter, number of bulbs per plot, bulb fresh weight per plot, bulb dry weight per plot (sunlight), and bulb dry matter per plot (oven). Data was analyzed with the F test and HSD at 5%. The result showed that plant spacing affected bulb diameter, number of bulbs per plot, bulb fresh weight per plot, and bulb dry weight per plot (sunlight). Nitrogen fertilizer application only increased the number of leaves per plot. On all observed parameters, there was no interaction between plant spacing and nitrogen fertilizer application
RESPON PERTUMBUHAN DAN KADAR FLAVONOID SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN Alfiah Diah Ismawati; Karno Karno; Eny Fuskhah
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.6659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi berbagai komposisi media tanam dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan dan kadar flavonoid tanaman sirih merah. Penelitian dilaksanakan pada 1 April hingga 8 Oktober 2021 di Greenhouse Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial 4x4 dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah komposisi media tanam dengan 4 taraf (M0 : Kontrol (tanah + pupuk kandang sapi (1:1)), M1 : tanah + pupuk kandang sapi + pasir (1:1:1), M2 : tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam (1:1:1) dan M3 : tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat (1:1:1)). Faktor kedua adalah interval penyiraman dengan 4 taraf (P1 : Kontrol (setiap hari disiram), P2 : 2 hari sekali, P3 : 3 hari sekali dan P4 : 4 hari sekali). Parameter penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat kering tajuk dan kadar flavonoid daun sirih merah. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media tanam tanah + pupuk kandang sapi + pasir (1:1:1) menghasilkan panjang akar sirih merah terbaik. Interval penyiraman yang semakin lama dapat menurunkan pertumbuhan tinggi tanaman dan luas daun sirih merah namun dapat meningkatkan pertumbuhan panjang akar sirih merah.
PENGARUH WARNA CAHAYA LED DAN LAMA PENYINARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN MICROGREENS KUBIS MERAH (BRASSICA OLERACEA VR. CAPITATA F. RUBRA) Ragil Panca Pangestika; Sutarno Sutarno; Karno Karno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7447

Abstract

Microgreens adalah sayuran yang dipanen muda dan dapat dibudidayakan dalam ruangan. Budidaya dalam ruangan perlu memperhatikan kondisi lingkungan terutama pencahayaan dan lama penyinaran. Penelitian bertujuan untuk mengkaji warna cahaya LED dan lama penyinaran yang tepat untuk pertumbuhan microgreens kubis merah. Penelitian dilakukan pada Januari – Februari 2022 di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman serta Laboratorium Fisiologi dan Produksi Tanman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah warna cahaya LED yang terdiri dari P1: 100% putih, P2: 50% merah + 50% biru, P3: 70% merah + 30% biru, P4: 30% merah + 70% biru. Faktor kedua adalah lama penyinaran terdiri dari R1 : 12 jam/hari, R2: 16 jam/hari, R3: 20 jam/ hari, R4: 24 jam/hari. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil menunjukkan bahwa warna cahaya LED berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat tajuk, dan kandungan antosianin microgreens kubis merah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil total dan karotenoid. Penyinaran menggunakan warna cahaya LED 30% merah + 70% biru selama 24 jam dapat meningkatkan kandungan antosianin pada microgreens kubis merah
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN EDAMAME (GLYCINE MAX L. MERR) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PEMBERIAN GA3 DAN BAP Aisyah Ufairoh Rahmah; Karno Karno; Syaiful Anwar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8145

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi GA3 dan BAP serta interaksi kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi edamame. Penelitian dilaksanakan pada September – Desember 2021 di Greenhouse, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial 3x5 dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi GA3 dengan 3 taraf (A0 = Pemberian GA3 konsentrasi 0 ppm, A1 = GA3 konsentrasi 100 ppm, A2 = GA3 konsentrasi 200 ppm) dan faktor kedua adalah BAP dengan 5 taraf (B0 = BAP konsentrasi 0 ppm, B1 = BAP konsentrasi 25 ppm, B2 = BAP konsentrasi 50 ppm, B3 = BAP konsentrasi 75 ppm, B4 = Pemberian BAP konsentrasi 100 ppm). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi dan jumlah polong hampa. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%, dan apabila terdapat beda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dan uji polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi GA3 konsentrasi 116,67 ppm dan 200 ppm merupakan konsentrasi optimal pada parameter jumlah cabang dan jumlah polong hampa. Aplikasi BAP 26,67 ppm dan 28,3 ppm masing-masing dapat meningkatkan jumlah polong per tanaman dan jumlah cabang. Kombinasi perlakuan GA3 100 ppm dan BAP 0 ppm menghasilkan tinggi tanaman yang optimal, sedangkan kombinasi GA3 200 ppm dan BAP 100 ppm menghasilkan jumlah polong isi yang optimal.
APLIKASI SITOKININ DAN NANOSILIKA TERHADAP HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) VARIETAS GROBOGAN YANG MENGALAMI GENANGAN SAAT FASE AWAL PEMBUNGAAN Renata Wahyu Kurniawardani; Budi Adi Kristanto; Karno Karno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.9065

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh aplikasi sitokinin dan nanosilika terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) varietas Grobogan yang mengalami genangan saat fase awal pembungaan. Tujuan penelitian adalah mengkaji aplikasi hormon sitokinin, nanosilika, dan interaksi keduanya terhadap peningkatan ketahanan kedelai pada genangan, pertumbuhan, serta hasil tanaman. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap, terdiri 4x4 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama (konsentrasi sitokinin) : kontrol (S0), 15 ppm sitokinin (S1), 30 ppm sitokinin (S2), 45 ppm sitokinin (S3). Faktor kedua (konsentrasi nanosilika) yaitu kontrol (N0), 100 ppm (N1), 200 ppm (N2) dan 300 ppm (N3). Data dianilisis dengan ANOVA taraf 5%, apabila tedapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa aplikasi sitokinin berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat kering akar, jumlah daun, jumlah daun hijau, dan luas daun, sedangkan nanosilika berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan berat kering akar.
Efek Konsentrasi Paklobutrazol dan Pemangkasan pada Petumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Ceri (Lycopersicum esculentum var. cerasiforme) Pelangi Dian Sakanti; Karno Karno; Rosyida Rosyida
J-Plantasimbiosa Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v6i1.3558

Abstract

This study aimed to examine the effect of paclobutrazol concentration and side shoots pruning on the growth and yield of cherry tomato plants. This study used a factorial Complete Randomized Design (RAL) with 2 factors and 3 replicates. The first factor was the concentration of paklobutrazol consisted of 4 levels, namely 0 ppm (P0), 75 ppm (P1), 150 ppm (P2), and 225 ppm (P3). The second factor was side shoots pruning consisted of 2 levels, namely without pruning (M1) and with pruning (M2). Parameters observed include plant height, number of leaves, leaf area, chlorophyll and carotenoid content, flowering time, number of fruits, fruit weight, fruit diameter, fruit length, flesh thickness, fresh weight of plant biomass, dry weight of plant biomass, and harvest index. The data were statistically analyzed by analysis of variance (ANOVA), then continued with the 5% Honest Significant Difference (HSD).The results showed that paclobutrazol treatment had a significant effect on plant height parameters, number of leaves, leaf area, flowering time, number of fruits, fruit weight, fruit diameter, fruit length, thickness of fruit flesh, wet weight of plants, dry weight of plants, and harvest index. Pruning treatment has a noticeable effect on the parameters of plant height and number of leaves. The interaction between paklobutrazol concentration treatment and pruning is in the parameter of leaf count.